DISUSUN OLEH :
1. Cok Agung Suta Ariyanta 201743501185
2. Ghifar Hakim 201743501186
3. M. 201743501183
4. Risnah Mayliana 201743501182
UNIVERSITAS INDRAPRASTA
TEKNIK INFORMATIKA
2019/2020
1|Page
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan pertolongannya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Penulisan makalah ini dibuat adalah sebagai media pembelajaran di Universitas
Indraprasta dalam rangka memenuhi tugas diperguruan tinggi yang berkaitan dengan bahan
pembelajaran.
Penyusunan menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak dalam
makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan, baik kata atau kalimat dan tata
letak.
Untuk kebaikan dan sempurnanya makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Dan akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, penyusun dan mahasiswa.
Penulis
2|Page
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 4
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT....................................................... 5
1.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.................................................... 5
1.2 Bukti Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.............................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 19
3|Page
4
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
5
oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh
bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan dan berusaha
untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan
kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta
kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan
serta agamanya.
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang
harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga
dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan
proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik
golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa
adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Mampu memahami tentang Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.
b. Mampu memahami tentang Sejarah Lahirnya Pancasila.
c. Mampu memahami tentang Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara.
d. Mampu memahami tentang Pancasila Sebagai Ideologi.
5|Page
6
BAB II
PEMBAHASAN
6|Page
7
7|Page
8
8|Page
9
9|Page
10
Pancasila merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri suatu kesatuan
bagian-bagian, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan
dan ketergantungan, keseluruhannya dimaksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan
sistem), dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Pancasila menjadi landasan dan
falsafah dasar negara telah membuktikan dirinya sebagai wadah yang dapat menyatukan bangsa.
Dengan Pancasila bangsa Indonesia diikat oleh kesadaran sebagai satu bangsa dan satu negara.
Pancasila memberikan ciri khas dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Kesatuan sila-sila pancasila memiliki susunan hierarkhis piramidal maka sila Ketuhanan yang
Maha Esa adalah ketuhan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadilan
sosial sehingga di dalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya.
10 | P a g e
11
11 | P a g e
12
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Ini merupakan bukti bahwa sila-sila Pancasila merupakan kesatuan atau sebagai Sistem Filsafat.
2.1.5.
2.1.6.
2.1.7.
D.
E.
F.
G.
12 | P a g e
13
13 | P a g e
14
14 | P a g e
15
15 | P a g e
16
pemeluknya”, kemudian diubah menjadi lebih ringkas, yaitu”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Sehingga Pancasila menjadi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Penghapusan sembilan kata dari sila pertama tersebut sering menjadi isu yang kontroversial pada
saat itu, bahkan hingga kini. Namun yang harus kita tanamkan dan catat untuk diri masing-
masing dari materi sejarah Pancasila ini, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa berlaku
untuk semua rakyat Indonesia.
Seharusnya apabila kita meresapi sejarah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, segala
permasalahan yang menyangkut dengan sila pertama tidak harus dan tidak patut untuk terjadi
lagi. Karena hal tersebut akan bertentangan dengan Pancasila.
5. Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968
Semakin berkembangnya zaman, Pancasila dinilai mengalami beberapa keragaman baik dalam
rumusan, pembacaan atau pun pengucapannya. Untuk mengantisipasi terhindarnya keragaman
tersebut, Presiden Suharto pada tahun 1968 mengeluarkan Instruksi Presiden tentang rumusan
Pancasila yang benar, yaitu sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Itulah sejarah singkat lahirnya pancasila yang kini menjadi pandangan hidup untuk berbangsa
dan bernegara. Sudah sepatutnya kita menghargai para tokoh pembela terdahulu yang telah
mencetuskan dan menyusun Pancasila ini.
16 | P a g e
17
Pancasila merupakan jati diri bangsa yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena Pancasila ini merupakan ideologi bangsa Indonesia yang paling ideal dan tidak dapat
digantikan lagi oleh ideologi lain.
B. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara memiliki mana bahwasannya Pancasila menjadi landasan,
pondasi utama, titik acuan bangsa dan negara Indonesia dalam mengatur bangsa maupun Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya Pancasila dalam mengatur unsur-
unsur kehidupan berbangsa dan bernegara, segala bentuk peraturan-peraturan yang ada di
Indonesia harus berlandaskan pancasila.
3.1 Makna Pancasila
Pancasila adala ideologi yang paling mendasar bagi Bangsa Indonesia, yang juga berperan
sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh. Serta menjadi pondasi dengan dibangunnya
Bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Berikut ini makna dari masing-masing sila pada pancasila :
1. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
Adanya rasa percaya dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang disesuaikan
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Yang berdasarkan pada kemanusiaan
yang adil dan beradab.
Saling menghormati dan bekerja sama dengan pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda agar tercipta kerukunan dalam hidup beragama.
Saling menghormati dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan agama atau suatu kepercayaan pada orang lain.
2. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama manusia.
Saling mencintai dengan sesama manusia.
Adanya sikap tenggang rasa.
Tidak bertindak semena-mena pada orang lain.
Menjunjung nilai kemanusiaan.
Memiliki keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan
17 | P a g e
18
Mengembangkan sikap saling menghormati dan kerja sama dengan bangsa lain.
3. Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan suatu golongan tertentu.
Rela berkorban untuk bangsa dan Negara Indonesia.
Cinta pada tanah air dan Bangsa Indonesia.
Bangga menjadi bagian dari Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
Memajukan pergaulan untuk persatuan dan kesatuan bangsa yang berbineka tunggal ika.
4. Sila keempat yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia serta masyarakat.
Tidak memaksakan kehendak sendiri pada siapapun.
Mengutamakan musyawarah ketika sedang mengambil keputusan demi keputusan
bersama.
Dalam melakukan musyawarah untuk mufakat harus dilandasi dengan semangat
kekeluargaan.
Menerima hasil keputusan musyawarah dengan itikad yang baik dan rasa tanggung
jawab.
Melakukan musyawarah dengan akal sehat dan hati nurani.
Keputusan apapun yang telah diambil harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan,
dengan menjunjung tinggi harkat serta martabat dan nilai kebenaran dan keadilan.
5. Sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengembangkan perbuatan yang luhur dan baik dengan mencerminkan sikap
kekeluargaan dan gotong royong.
Memiliki sikap yang adil.
Menjaga keseimbangan antara hak dan juga kewajiban.
Menghormati hak setiap orang.
Memberi pertolongan pada setiap orang yang membutuhkan.
Tidak melakukan pemerasan pada siapapun.
Tidak boros.
Tidak bergaya hidup mewah.
18 | P a g e
19
19 | P a g e
20
4.1 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung
tinggi nilai keadilan.
Ketetapan bangsa Indonesia mengenai pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam
ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978
mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa
pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 45 ialah dasar negara dari negara
NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dari ketetapan
MPR tersebut dapat kita ketahui bahwa di Indonesia kedudukan pancasila sebagai ideologi
nasional, selain kedudukannya sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga
tidak hanya dijadikan slogan belaka. Dalam ketetapan MPR No.18 dinyatakan bahwa pancasila
perlu diamalkan dalam bentuk pelaksanaan yang konsistem dalam kehidupan bernegara.
20 | P a g e
21
4.2 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana pemersatu
masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri dari
gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang
dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.
Pada awal mulanya, konsep pancasila dapat dipahami sebagai common platform atau platform
bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di Indonesia. Pancasila
merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di kalangan anggota
BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama
agar dengan asas itu seluruh kelompok yang terdapat di negara Indonesia dapat bersatu dan
menerima asas tersebut.
Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan fungsi pancasila sebagai ideologi
negara. Pancasila yang sebenarnya dimaksudkan sebagai platform demokratis bagi semua
golongan Indonesia. Perkembangan doktrinal pancasila telah mengubahnya dari fungsi awal
pancasila sebagai platform bersama bagi ideologi politik dan aliran pemikiran sesuai dengan
rumusan pertama yang disampaikan oleh Soekarno menjadi ideologi yang komprehensif integral.
Ideologi Pancasila menjadi ideologi yang khas, berbeda dengan ideologi lain.
Pernyataan Soekarno ini menjadi jauh berkembang dan berbeda dengan pernyataan yang
disampaikan oleh Prof. Notonagoro. Beliau melalui interprestasi filosofis memberi status ilmiah
dan resmi tentang ideologi bagi masyarakat Indonesia. Yang pada mulanya pancasila sebagai
ideologi terbuka sebuah konsensus politik, pancasila menjadi ideologi yang benar-benar
komprehensif. Interprestasi ini berkembang luas, masif bahkan monolitik pada masa
pemerintahan orde baru.
Pancasila dilihat dari sudut politik merupakan sebuah konsensus politik, yaitu suatu
persetujuan politik yang disepakati bersama oleh berbagai golongan masyarakat di negara
Indonesia. Dengan diterimanya pancasila oleh berbagai golongan dan aliran pemikiran bersedia
bersatu dalam negara kebangsaan Indonesia. Dalam istilah politiknya, Pancasila merupakan
21 | P a g e
22
common platform, atau common denominator masyarakat Indonesia yang plural. Sudut pandang
politik ini teramat penting untuk bangsa Indonesia sekarang ini. Jadi, sebenarnya perkembangan
Pancasila sebagai doktrin dan pandangan dunia yang khas tidak menguntungkan kalau dinilai
dari tujuan mempersatukan bangsa.
Banyak para pihak sepakat bahwa pancasila sebagai ideologi negara atau bangsa merupakan
kesepakatan bersama, common platform dan nilai integratif bagi bangsa Indonesia. Kesepakatan
bersama bahwa pancasila sebagai ideologi negara inilah yang harus kita pertahankan dan tumbuh
kembangkan dalam kehidupan bangsa yang plural ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka makna pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
sebagai berikut :
(1) Nilai-nilai dalam pancasila dijadikan sebagai cita-cita normatif dari penyelenggaraan
bernegara di Indonesia.
(2) Nilai-nilai dalam pancasila merupakan nilai yang telah disepakati bersama dan oleh
karenanya menjadi salah satu sarana untuk menyatukan masyarakat Indonesia.
22 | P a g e
23
sebagai cita-cita bersama. Bangsa yang demikian merupakan ciri dari masyarakat madani
Indonesia. Sebagai suatu cita-cita, nilai-nilai pancasila diambil dimensi idealismenya. Sebagai
nilai-nilai ideal, penyelenggaraan negara hendaknya berupaya bagaimana menjadikan kehodupan
bernegara Indonesia ini semakin dekat dengan nilai-nilai ideal tersebut.
Pancasila sebagai kesepakatan diartikan sebagai konsensus bahwa dalam hal konflik maka
lembaga politik yang diwujudkan bersama akan memainkan peran sebagai penengah.
Apakah pancasila dapat digunakan secara langsung mempersatukan masyarakat dan
mencegah konflik ?. Jawabannya tidak, tetapi prosedur penyelesaian konflik yang dibuat
bersama, baik yang meliputi lembaga maupun aturan itulah yang diharapkan mampu
menyelesaikan konflik yang terjadi di masyarakat. Fungsi pancasila sebagai ideologi negara
dalam hal ini yaitu sebagai pembuatan prosedur penyelesaian konflik, nilai-nilai pancasila
menjadi landasan normatif bersama.
Nilai-nilai pancasila hendaknya mewarnai setiap prosedur penyelesaian konflik yang ada di
dalam masyarakat. Secara normatif dapat dinyatakan bahwa penyelesaian suatu konflik
hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai religius, nilai kemanusiaan, mengedepankan persatuan,
menjunjung tinggi prosedur demokratis dan berujung pada terciptanya keadilan.
Sekian pembahasan pengertian pancasila sebagai ideologi negara dan fungsi pancasila sebagai
ideologi negara, semoga tulisan saya mengenai pengertian pancasila sebagai ideologi negara dan
fungsi pancasila sebagai ideologi negara dapat bermanfaat.
23 | P a g e
24
BAB III
1.1 KESIMPULAN
Pancailai sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi negara.
Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan
kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi berdirinya negara
Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu
yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya.
Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa
Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi
lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa,yang membawa
konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan ideologi
Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang mencerminkan realitas
sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu memberikan keyakian akan
terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan, dan dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada
24 | P a g e
25
didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan
dinamika dan perkembangan masyarakat.
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu Pancasila
karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara.
25 | P a g e
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!
https://pandaibesi.com/makna-pancasila-sebagai-dasar-
negara/#Makna_Pancasila_Sebagai_Dasar_Negara
https://tirto.id/sejarah-hari-lahir-pancasila-yang-diperingati-besok-1-juni-2018-cLt3
https://thegorbalsla.com/pengertian-pancasila/
http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-fungsi-pancasila-sebagai-ideologi-
negara.html
http://saranghaeqoutes.blogspot.com/2016/04/makalah-pancasila-sebagai-sistem.html
26 | P a g e