Dosen Pengampu:
Huma Magridoni. S. Pd, M. Pd
Disusun Oleh :
Adithiya Hardiansyah
(23087081)
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI……...........................................................................................................................2
BAB I :PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................... 3
C. TUJUAN MASALAH........................................................................................................ 3
BAB II: PEMBAHASAN .............................................................................................................4
A. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGI, POLITIK TENTANG PANCASILA
SEBAGAI IDOLOGI NEGARA............................................................................................... 4
B. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ............................................................................................ 7
C. MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI ................8
BAB III: PENUTUP.....................................................................................................................11
KESIMPULAN............................................................................................................................ 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa Indonesia. Pancasila
berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi. Ideologi pancasila adalah kumpulan
nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila pancasila. Selain kita memahami apa itu ideologi
pancasila kita juga harus Menggali Sumber Historis. Sosiologis. Politis Tentang Pancasila Sebagai
Ideologi Pancasila
B.Rumusan masalah
1. Sumber historis, sumber sosiologis dan sumber politis pendidikan pancasila
2. Dinamika dan tantangan pendidikan pancasila
3. Esensi dan urgansi pendidikan pancasila
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu Sumber historis, sumber sosiologis dan sumber politis pendidikan
pancasila
2. Untuk mengetahui apa itu Dinamika dan tantangan pendidikan pancasila
3. Untuk mengetahui apa itu Esensi dan urgansi pendidikan pancasila
3
BAB II
PEMBAHASAN
1) Historis
a. Pengertian Historis/Sejarah
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun
berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan peninggalan
itu disebut sumber sejarah.Dalam bahasa Inggris, kata sejarah disebut history, artinya
masa lampau; masa lampau umat manusia. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut
sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja
akan tampak seperti gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar,
maka sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa
pemerintahan keluarga raja pada masa lampau.
Ada tiga aspek dalam sejarah, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang
akan datang. Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang
sehingga sejarahmengandung pelajaran tentang nilai dan moral.Pada masa kini,
sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang terdahulu
sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupanpu bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita
gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga
dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi
dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan
tercatat dalam sejarah.
Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang
panjang. Oleh karena itu, sejarah mencakup
1. masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis);
2. ada hubungannya dengan sebab akibat;
3. kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perladanya penelitian lebih lanjut
untuk mencari kebenaran yang hakiki;
4. peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masakini, dan masa yang akan datang.
b. Sumber Historis Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila sebagai ideologi oleh
para penyelenggara negara yang berkuasa sepanjang sejarah negara Indonesia:
1.Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden
Soekarno
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Pancasila ditegaskan sebagai
pemersatu bangsa. Penegasan ini dikumandangkan oleh Soekarno dalam berbagai
pidato politiknya dalam kurun waktu 1945--1960. Namun seiring dengan perjalanan
waktu, pada kurun waktu 1960-1965, Soekarno lebih mementingkan konsep Nasakom
(Nasionalisme, Agama, dan Komunisme)sebagai landasan politik bagi bangsa
Indonesia.
2. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Pancasila dijadikan sebagai asas
tunggal bagi Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyarakatan. Periode ini diawali
dengan keluarnya TAP MPR No. II/1978 tentang pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila.
TAP MPR ini menjadi landasan bagi dilaksanakannya penataran P-4 bagi semua
lapisan masyarakat. Akibat dari cara-cara rezim dalam memasyarakatkan Pancasila
4
memberi kesan bahwa tafsir ideologi Pancasilaadalah produk rezim Orde Baru (mono
tafsir ideologi) yang berkuasa pada waktu itu.
2) Sosiologis
a. Pengertian Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara individu
dengan individu, individu dengan kolompok, dan kelompok dengan kelompok.
Manusia- sebagai makhluk sosial tidak pernah jauh dengan yang namaya hubungan
sosial, karena bagaimanapun hubungan tersebut memengaruhi perilaku orang-orang.
Sebagai bidang studi, cakupan sosiologi sangatlah luas. Sosiologi juga melihat
bagaimana orang mempengaruhi kita, bagaimana institusi sosial utama, seperti
5
pemerintah, agama, dan ekonomi memengaruhi kita, serta bagaimana kita sendiri
memengaruhi orang lain, kolompok, bahkan organisasi.
Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini
dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang
berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta
kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian
sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam
2. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan
apa yang dialami warganya
3. Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha
kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
3) Politis
a. Pengertian Politis
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara
berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu
politik.
6
Poloitik adalah suatu system pemerintahan yang mengatur segala structural di
dalamnya. PuDalam membuat kebijakan politik harus ada aturan yang mengatur hal
tersebut supaya selalu dalam jalur yang telah di tentukan.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang
berbeda, yaitu antara lain:
1). Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama (teori klasik Aristoteles)
2). Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
negara
3). Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
4). Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain:
kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses
politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai
politik.
7
2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi Negara
Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara
meliputi faktor eksternal dan internal.
Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:
a. Pertarungan ideologis antara negara-negara super power antara Amerika Serikat
dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara
Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
b. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai
ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan
informasi.
c. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara
masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan,seperti banjir, kebakaran
hutan.
8
2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Beberapa peran konkret Pancasilasebagaiideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga
negara harus didasarkan pada preskripsi moral. Contohnya, kasus narkoba yang
merebak di kalangan generasi muda menunjukkan bahwa preskripsi moral ideologis
belum disadari kehadirannya. Oleh karena itu,diperlukan norma-norma penuntun yang
lebih jelas, baik dalam bentuk persuasif, imbauan maupun penjabaran nilai-nilai
Pancasila ke dalam produk hukum yang memberikan rambu yang jelas dan hukuman
yang setimpal bagi pelanggarnya.
b. Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
sila- sila Pancasila. Contohnya, kasus terorisme yang terjadi dalam bentuk pemaksaan
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
10