Anda di halaman 1dari 20

Daftar Isi

BAB II ................................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 2
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 3
C. TUJUAN ............................................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4
A. APA YANG DI MAKSUD DENGAN PANCASILA ....................................................... 4
a. Sejarah Istilah Pancasila ................................................................................................. 4
b. Pengertian Pancasila ....................................................................................................... 4
c. Deskripsi dan arti filosofi Lambang Negara ................................................................. 6
B. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ................................................................. 11
C. FUNGSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ................................................. 13
D. PERJALANAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DARI MASA KE MASA ..... 15
E. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA ..................................................................................... 16
BAB III .............................................................................................................................................. 19
PENUTUP ......................................................................................................................................... 19
A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 19
B. SARAN ............................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 20
BAB II
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dasar Negara Republik Indonesia adalah Pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD
1945 dan secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, kemudian
diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang
tubuh UUD 1945.

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri
kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan
bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu
memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan
rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh
perkembangan tekhnologi yang sangat canggih.

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat


Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia.

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila
tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih
dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila
sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan
karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara. Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang
gagasan-gagasan. Ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang
kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap baik.

Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi yang membedakan dengan ideologi yang
lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan
bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.Kedua adalah
penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan bahasanya sesuai dengan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung tinggi
persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan
bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal
keterampilan agar dapat menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi negara yang
menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Page | 2
Dalam kondisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang sedang dilanda oleh arus krisis
dan disintegrasi maka Pancasila tidak terhindar dari berbagai macam gugatan, sinisme, serta
pelecehan terhadap kredibilitas dirinya Sebagai dasar negara ataupun ideologi, namun
demikian perlu segera kita sadari bahwa tanpa suatu platform dalam format dasar negara atau
ideologi maka suatu bangsa mustahil akan dapat survive dalam menghadapi berbagai
tantangan dan ancaman.

Berdasarkan kenyataan tersebut gerakan reformasi berupaya untuk mengembalikan


kedudukan dan fungsi pancasila yaitu sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
direalisasikan melalui Ketetapan sidang Istimewa MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang
Pencabutan P-4 dan sekaligus juga pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi
Orsospol di Indonesia. Ketetapan tersebut sekaligus juga mencabut mandat MPR yang
diberikan kepada Presiden atas kewenangan untuk membudayakan Pancasila melalui P-4 dan
asas tunggal Pancasila. Monopoli Pancasila demi kepentingan kekuasaan oleh penguasa inilah
yang harus segera diakhiri, kemudian dunia pendidikan tinggi memiliki tugas untuk mengkaji
dan memberikan pengetahuan kepada semua mahasiswa untuk benar-benar mampu
memahami Pancasila secara ilmiah dan obyektif.

Dampak yang cukup serius atau manipulasi Pancasila oleh para penguasa pada masa lampau,
banyak kalangan elit politik serta sebagian masyarakat beranggapan bahwa Pancasila
merupakan label politik Orde Baru. Sehingga mengembangkan serta mengkaji Pancasila
dianggap akan mengembalikan kewibawaan Orde Baru. Pandangan sinis serta upaya
melemahkan ideologi Pancasila berakibat fatal, yaitu melemahkan kepercayaan rakyat yang
akhirnya mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Contohnya : kekacauan di Aceh,
Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, dll.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan Pancasila?


2. Bagaimanakah Pancasila sebagai dasar negara ?
3. Apa fungsi Pancasila sebaga dasar negara ?
4. Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?
5. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara ?

C. TUJUAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu:


1. Mengetahui arti dari Pancasila
2. Mengetahui Pancasila sebagai dasar negara
3. Mengetahui bagaimana perjalanan Pancasila sebagai Ideologi dari masa ke masa
4. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan
negara

Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN

A. APA YANG DI MAKSUD DENGAN PANCASILA

a. Sejarah Istilah Pancasila

Pancasila mulai dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dimana sila-sila yang
terdapat di dalam Pancasila sudah diterapkan di dalam kehidupan masyarakat maupun
kerajaan meski ke 5 sila itu belum dirumuskan secara konkrit. Dalam kitab Sutasoma karangan
Mpu Tantular, Pancasila mempunyai arti “berbantu sendi yang lima” atau “pelaksanaan
kesusilaan lima”.
Dalam agama Budha terdapat juga istilah Pancasila yang ditulis dalam bahasa Pali yaitu
“Pancha Sila” yang artinya lima pantangan atau larangan. Yaitu:
1. Tidak boleh mencuri.
2. Tidak boleh berbohong.
3. Tidak boleh berjiwa dengki.
4. Tidak boleh melakukan kekerasan.
5. Tidak boleh minum minuman keras atau mengkonsumsi obat terlarang.

b. Pengertian Pancasila

Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli :

1. Menurut Ir Sukarno :
Bahwa pancasila adalah isi jiwa Bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, pancasila bukan hanya falsafah
negara, melainkan lebih luas lagi yakni falsafah Bangsa Indonesia.

2. Menurut Muhammad Yamin:


Pancasila berasal dari kata Panca yang artinya Lima dan Sila yang artinya Sendi, Atas, Dasar
atau peraturan tingkah laku yang baik dan penting. Berarti pancasila merupakan lima dasar
yang mengandung pedoman atau aturan mengenai tingkah laku yang baik dan penting.

3. Menurut Notonegoro:
Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Indonesia, dapat disimpulkan bahwa Pancasila
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan dapat menjadi pandangan
hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta
pertahanan Bangsa dan Negara Indonesia.

4. Menurut Muhammad Yamin


Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar
atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. dengan demikian pancasila merupakan
lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

Page | 4
5. Menurut I.R Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah
negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa indonesia.
Menurut panitia lima pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima sila
itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima
asas erat sekali, berangkaian, dan tidak berdiri sendiri.

Lima sendi utama penyusun pancasila adalah ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang dasar
1945

Pancasila ialah ideologi dasar negara Indonesia yang asalnya dari ajaran budha dalam kitab
tripitaka 2 kata: "panca" yaitu "lima" dan "syila" yang memiliki arti "dasar". Jadi, Pancasia
memiliki maksa 5 aturan tingkah laku yang penting. Adanya kata Pancasila sudah sejak lama
dikenal yaitu sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dimana terdapat sila-sila yang
ada dalam Pancasila sudah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat ataupun dikalangan
kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum untuk dirumuskan secara konkrit.

Menurut kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular, Pancasila memiliki arti
“pelaksanaan kesusilaan yang lima” atau “berbatu sendi yang lima”. Pancasila dipakai untuk
menjadi dasar guna mengatur segala bentuk arah serta gerak dari pemerintahan negara yang
memiliki tujuan untuk mengatur setiap penyelenggaraan yang ada dalam bernegara. Arti
lambang pancasila penuh akan makna. Fungsi pancasila salah satunya merupakan asas
kerohanian tertib hukum di Indonesia.

Dalam proses merumuskan Pancasila tersebut pada awalnya saat sidang BPUPKI yang
pertama dan dipimpin oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Pada kala itu, beliau memberikan
sebuah saran supaya ada seseorang yang dapat memberikan ide rumusan terkait dasar negara
Indonesia yang kemudian akan dibuat nantinya. Lalu, muncullah 3 pembicara yaitu Soekarno,
Mohammad Yamin, dan Soepomo. Tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI tersebut, Ir.
Soekarno menyampaikan pidato secara lisan tentang rumusan dasar negara Indonesia.

Lalu guna memberikan nama “Pancasila” hal inilah menurut Ir. Soekarno atas masukan
dari seorang temannya yang merupakan seorang ahli bahasa. Akhirnya pada 17 Agustus 1945,
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945
disahkan yaitu Undang-undang Dasar 1945 termasuk pembukaan yang mana di dalamnya
terdapat isi rumusan tentang 5 prinsip sebagai satu dasar negara yang kemudian dinamai
dengan”Pancasila”.

Page | 5
Pancasila mempunyai lambang garuda, perisai dan sekaligus di dalam lambang garuda
terdapat gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas yang
mencerminkan setiap arti dari 5 sila pancasila.

c. Deskripsi dan arti filosofi Lambang Negara

1. Garuda
 Garuda Pancasila merupakan burung yang sudah dikenal melalui mitologi kuno di sejarah
Nusantara (Indonesia), yaitu tunggangan Dewa Wishnu yang berwujud seperti burung elang
rajawali. Garuda dipakai sebagai Simbol Negara untuk menggambarkan Negara Indonesia
merupakan bangsa yang kuat dan besar.
 Warna keemasan di burung Garuda mengambarkan kejayaan dan keagungan.
 Garuda memiliki sayap, paruh, cakar dan ekor yang melambangkan tenaga
dan kekuatan pembangunan.
 Jumlah bulu Garuda Pancasila mengambarkan hari / Tanggal proklamasi kemerdekaan
Bangsa Indonesia, yaitu tanggal 17-Agustus-1945, antara lain: Jumlah bulu pada masing-
masing sayap berjumlah 17, Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8, Jumlah bulu di bawah
perisai/pangkal ekor berjumlah 19, Jumlah bulu di leher berjumlah 45.

2. Perisai
 Perisai merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya dan peradaban Nusantara
sebagai senjata yang melambangkan perlindungan, pertahanan dan perjuangan diri untuk
mencapai tujuan.
 Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan garis khatulistiwa
hal tersebut mencerminkan lokasi / Letak Indonesia, yaitu indonesia sebagai negara tropis
yang dilintasi garis khatulistiwa.
 Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila.
Page | 6
 Warna dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Indonesia (merah-putih).
Dan pada bagian tengahnya memiliki warna dasar hitam.

Berikut adalah Pembagian dan penjelasan lambang pada ruang perisai:

Makna Sila Pertama Pancasila, Bintang Tunggal

Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan Perisai hitam dengan
sebuah bintang emas berkepala lima (bersudut lima), bintang emas sendiri dapat diartikan
sebagai sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap
manusia.

Page | 7
Makna Sila Kedua Pancasila, Rantai Emas

Makna Sila 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan Rantai yang disusun atas
gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu,
gelang yang persegi menggambarkan pria sedangkan gelang yang lingkaran menggambarkan
wanita.

Makna Sila Ketiga Pancasila, Pohon Beringin

Page | 8
Makna Sila 3, Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin (Ficus
benjamina) di bagian kiri atas perisai berlatar putih, Pohon beringin merupakan sebuah pohon
Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang
besar ini dengan tumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Hal ini mencerminkan kesatuan dan
persatuan Indonesia. Pohon Beringin juga mempunyai banyak akar yang menggelantung dari
ranting-rantingnya. ini mencerminkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki
berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda (bermacam-macam).

Makna Sila keempat Pancasila, Kepala Banteng

Makna Sila 4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan / Perwakilan. yang disimbolkan dengan kepala banteng pada bagian kanan
atas perisai berlatar merah. Lembu liar atau Banteng merupakan binatang sosial yang suka
berkumpul, sama halnya dengan manusia dimana dalam pengambilan keputusan harus
dilakukan secara musyawarah salah satunya dengan cara berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu.

Page | 9
Makna Sila kelima Pancasila, Padi Kapas

Makna Sila 5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan padi dan
kapas di bagian kanan bawah perisai yang berlatar putih. kapas dan padi (mencerminkan
pangan dan sandang) merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat Indonesia tanpa melihat
status maupun kedudukannya. ini mencerminkan persamaan sosial dimana tidak adanya
kesenjangan sosial anatara satu dan yang lainnya, tapi hal ini (persamaan sosial) bukan berarti
bahwa Indonesia memakai ideologi komunisme.

3. Pita yang bertulis semboyan "Bhinneka Tunggal Ika"

 Sehelai pita putih dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam dicengkeram
oleh Kedua cakar Garuda Pancasila.
 Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu
Tantular. Kata "bhinneka" memiliki arti beraneka ragam atau berbeda-beda, sedang kata
"tunggal" berarti satu, dan kata "ika" bermakna itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diartikan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda beda tapi pada hakikatnya
tetap satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk melambangkan kesatuan
dan persatuan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam ras, budaya, bahasa daerah,
agama, suku bangsa dan kepercayaan.

4. Letak Warna Pada Bagian-bagian Garuda Pancasila

 Warna yang digunakan dalam lambang Garuda Pancasila tidak boleh diletakkan asal asalan
karena warna warna itu telah ditentukan untuk diletakkan pada bagian-bagian yang ada pada
lambang Garuda Pancasila.

Page | 10
 Warna hitam menjadi warna kepala banteng yang terdapat di lambang Garuda Pancasila.
Warna hitam digunakan juga untuk warna perisai tengah latar belakang bintang, juga untuk
mewarnai garis datar tengah perisai. dan Warna hitam juga dipakai sebagai warna tulisan
untuk semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

 Warna merah digunakan untuk warna perisai kiri atas dan kanan bawah yang terdapat pada
lambang Garuda Pancasila.

 Warna hijau digunakan sebagai warna pohon beringin.

 Warna putih dipakai untuk warna perisai kiri bawah dan kanan atas. warna putih juga diberi
pada Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda Pancasila.

 Sedangkan Warna kuning diletakkan sebagai warna Garuda Pancasila, untuk warna bintang,
rantai, kapas, dan padi.

5. Makna Warna pada Garuda Pancasila

Ada beberapa warna yang terdapat pada Lambang Garuda Pancasila. Warna-warna yang
dipakai menjadi warna pada lambang Garuda Pancasila ini memiliki makna dan arti kurang lebih
sebagai berikut :

 Warna putih memiliki arti kesucian, kebenaran, dan kemurnian.


 Warna hitam memiliki makna keabadian.
 Warna merah memiliki artian keberanian.
 Warna hijau artinya adalah kesuburan dan kemakmuran.
 Warna kuning berarti kebesaran, kemegahan, dan keluhuran.

B. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila dalam kedudukanya ini sering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah
negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi negara atau Statsidee, dalam pengertian
ini pancasila merupakan dasar nilai serta untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan
kata lain perkataan.
Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggara Negara terutama segala peraturan
perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan
dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum, pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional
mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilayah,
beserta Negara.

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah,
baik moral maupun hukum negara, dan menguasai dasar baik yang tertulis atau Undang-
Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau dalam kedudukannya sebagai dasar negara,
pancasila mempunyai kekuatan mengingat secara hukum.

Sebagai sumber dari segala hukum atau sumber tertib hukum Indonesia maka pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau
Page | 11
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari
UUD 1945, yang pada akhirnya dikongritiskan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-
pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya
dikongritiskan atau dijabarkan dari UUD 1945 serta hukum positif lainya, kedudukan
pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:

Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib
hukum) Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum
Indonesia yang dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok
pikiran. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrud) dari UUD 1945. Mewujudkan
cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum yang tertulis maupun tidak tertulis).
Mengandung norma yang mengharuskan undang-undang dasar mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk penyelenggara partai
dan golongan fungsional). Memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting bagi pelaksanaan dan penyelenggara
negara, karena masyarakat dan negara indonesia senantiasa tumbuh dan berkembang seiring
dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan
diarahkan asas kerohanian negara. Dasar formal kedudukan pancasila dasar Negara Republik
Indonesia tersimpul dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:”
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat, yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial seluruh rakyat
indonesia”. Pengertian kata” Dengan Berdasarkan Kepada” Hal ini secara yuridis memiliki
makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir pembukaan UUD 1945 tidak
tercantum kata ‘pancasila’ secara eksplisit namun anak kalimat “ dengan berdasar kepada” ini
memiliki makna dasar negara adalah pancasila.

Hal ini didasarkan atas interpretasi historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa
dasar negara Indonesia itu disebut dengan istila pancasila. Sebagaimana telah ditentukan oleh
pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya pancasila adalah sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok pancasila adalah sebagai dasar
Negara Republik Indonesia.
Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
ketetapan No. XX/MPRS/1966. (Jo ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan ketetapan No.
IX/MPR/1978). Dijelaskan bahwa pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum indonesia yang ada pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan
hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan
serta dari bangsa indonesia. Selanjutnya dikatakan bahwa cita-cita mengenai kemerdekaan
individu, kemerdekaan bangsa prikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional, cita-cita
politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan
kemasyarakatan dan keagamaan sebagai pengejawatan dari budi nurani manusia.

Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melaui sidang istimewa tahun 1998, mengembalikan
kedudukan pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia yang tertuang dalam Tap. No.
XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala agenda dalam proses reformasi, meliputi berbagai
bidang lain mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (Sila 1V) juga harus mendasarkan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Page | 12
C. FUNGSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai dasar negara memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia


Dasar Negara di sini bisa juga diartikan sebagai dasar falsafah atau filosofi Negara.
Sedemikian sehingga Pancasila dalam hal ini digunakan sebagai dasar untuk mengatur
pemerintahan Negara. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi dan isi yang tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia


Dalam hal ini Pancasila berperan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, yang juga merupakan
satu kesatuan yang tidak akan bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain. Artinya
bersatu dalam satu Negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia


Fungsi yang satu ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap mental maupun
tingkah lalu atau perilaku beserta amal perbuatan dari sikap mental tersebut. Kepribadian
yang dimaksudkan adalah ciri khas. Artinya suatu sikap mental dan tingkah laku yang
mempunyai ciri khas tersendiri sehingga mampu dibedakan dengan bangsa lainnya di
seluruh dunia. Itulah yang dinamakan kepribadian.

4. Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


Dalam fungsi yang satu ini, Pancasila dijelaskan berdasarkan teori Von Savigny yang
artinya adalah setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut dengan
Volkgeist yang berarti jiwa bangsa atau jiwa rakyat. Itu berarti bahwa Pancasila merupakan
jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan adanya atau terbentuknya bangsa Indonesia,
yaitu pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini senada dengan apa yang
dikemukakan oleh Prof. Mr. A. G. Pringgodigdo dalam tulisan beliau yang berjudul
Pancasila. Dalam tulisan tersebut, beliau juga menyebutkan bahwa hari lahir dengan istilah
Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945. Sedangkan Pancasila sendiri sudah ada sejak adanya
bangsa Indonesia. Meskipun istilah atau nama Pancasila baru dikenal pada 1 Juni 1945
tadi.

5. Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum


Ini artinya bahwa Pancasila merupakan sumber tertib hukum bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Sumber tertib hukum Indonesia tersebut adalah pandangan
hidup, kesadaran, cita-cita hukum beserta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan
dan watak bangsa Indonesia. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita mengenai
kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa atau Negara, perikemanusiaan, keadilan
sosial, dan perdamaian Nasional yang merupakan hak dan kewajiban warga negara.
Sedangkan untuk cita-cita hukum/politik ialah tentang sifat, bentuk dan tujuan Negara. Dan
cita-cita moral ialah tentang kehidupan rakyat yang terkait dengan keagamaan dan
kemasyarakatan.

6. Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia


Perjanjian luhur di sini ialah menyangkut ikrar yang telah dibuat saat memproklamasikan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Artinya disaat bangsa Indonesia memutuskan untuk
merdeka menjadi sebuah Negara pada tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun pada saat itu
bangsa Indonesia belum mempunyai Undang-Undang Dasar secara tertulis. Tetapi baru

Page | 13
pada keesokan harinya, yaitu 18 Agustus 1945, disahkan pembukaan dan batang tubuh
Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI
pada saat itu merupakan wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan
perjanjian luhur yang tertulis tersebut (UUD 1945) untuk membela Pancasila sebagai dasar
Negara selama-lamanya.

7. Sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa


Fungsi Pancasila di sini merupakan sarana atau alat yang sangat ampuh untuk
mempersatukan bangsa Indonesia agar tidak rerjadinya penyebab terciptanya masyarakat
majemuk dan multikultural . Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan falsafah hidup dan
kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma luhur serta
diyakini paling benar, adil, bijaksana, dan tepat bagi bangsa Indonesia untuk bisa
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

8. Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia


Sebagaimana kita ketahui bahwa cita-cita luhur bangsa Indonesia termuat tegas dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini dikarenakan pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 merupakan media penuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa Pancasila yang
tertulis di dalamnya, tepatnya pada alinea keempat. Sedemikian sehingga Pancasila dapat
dikatakan sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Cita-cita luhur inilah yang kelak
akan dicapai oleh bangsa Indonesia selaku bangsa atau Negara. Adapun bunyi alinea
keempat tersebut adalah “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”.
Sehingga dapat disimpulkan beberapa poin dari cita-cita dan tujuan bangsa yang
dimaksudkan, antara lain:
Membentuk suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi
segenap bangsa Indonesia artinya pemerintah akan berupaya untuk melindungi seluruh
bangsanya, baik secara internal maupun eksternal.
Memajukan kesejahteraan umum. Umum tentu artinya bersama atau semua. Artinya bahwa
Negara Indonesia menginginkan kondisi dan situasi seluruh rakyat yang adil, bahagia,
makmur, dan sentosa.
Mencerdaskan kehidupan bangsa. Artinya bangsa Indonesia akan berupaya agar seluruh
rakyatnya menjadi cerdas, yaitu memiliki ilmu pengetahuan, pintar, dan berintelektual
yang tinggi. Karena majunya sebuah bangsa dapat dicapai apabila rakyatnya sudah menjadi
cerdas sebagaimana yang telah dijelaskan.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Artinya adalah bangsa Indonesia akan ikut serta dan
berperan aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia yang memiliki landasan sebuah
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesama bangsa dan Negara di seluruh
dunia.

9. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia


Ideologi yang berarti ide atau gagasan merupakan seperangkat nilai yang diyakini
kebenarannya untuk suatu bangsa dan digunakan untuk menata masyarakat yang ada di
dalamnya. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan
kumpulan ide atau gagasan yang memiliki nilai dan diyakini kebenarannya oleh bangsa
Indonesia dan digunakan untuk menata masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya
adalah dari sektor ikatan budaya (cultural bond) yang ada. Fungsi sebagai ideologi ini
memiliki beberapa poin fungsi, diantaranya:

Page | 14
Memperkuat atau memperkokoh persatuan bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan bangsa
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yaitu terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya
maupun bahasanya.
Mengarahkan bangsa Indonesia untuk menuju dan mencapai tujuannya, menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan Negara.
Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa sebagai suatu Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan juga sebagai suatu dorongan dalam pembentukan karakter
bangsa yang berdasarkan pada dasar Negara, yaitu Pancasila.
Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik maupun saran mengenai keadaan, situasi
maupun kondisi bangsa dan Negara.

D. PERJALANAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DARI MASA KE


MASA

Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei 1945
hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato pembukaannya
selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota sidang mengenai
dasar negara apa yang akan dibentuk untuk Indonesia. Pertanyaan ini menjadi persoalan
paling dominan sepanjang 29 Mei-1 Juni 1945 dan memunculkan sejumlah pembicara yang
mengajukan gagasan mereka mengenai dasar filosofis Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya
mengenai dasar negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”.
Menurut Drs. Mohammad Hatta, pidato tersebut bersifat kompromis dan dapat meneduhkan
pertentangan tajam antara pendapat yang mempertahankan Negara Islam dan mereka yang
menghendaki dasar negara sekuler. Perdebatan tersebut pada akhirnya dimenangkan
kelompok yang menginginkan Islam sebagai dasar negara, terbukti dengan dikeluarkannya
Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945.

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, ternyata beberapa rumusan Piagam Jakarta


diganti dan menimbulkan kekecewaan umat Islam terhadap pemerintahan Soekarno dan
Mohammad Hatta dan terus berkembang hingga masa pemerintahan Soeharto, sampai-
sampai Carol Gluck mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang terlalu banyak
meributkan masalah ideologi dibandingkan negara-negara lain. Melihat pada perkembangan
perumusan Pancasia sejak 1 Juni sampai 18 Agustus 1945, dapat diketahui bahwa Pancasila
mengalami perkembangan fungsi. Pada tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila yang dirumuskan
Panitia Sembilan dan disepakati oleh Sidang Pleno BPUPKI merupakan modus kompromi
antara kelompok yang memperjuangkan dasar negara nasionalisme dan kelompok yang
memperjuangkan dasar negara Islam. Akan tetapi, pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila
yang dirumuskan kembali oleh PPKI berkembang menjadi kompromi antara kaum
nasionalis, Islam dan Kristen-Katolik dalam hidup bernegara.

Pada era Orde Lama, dinamika perdebatan ideologi paling sering dibicarakan oleh
kebanyakan orang. Tampak ketika akhir tahun 1950-an, Pancasila sudah bukan lagi
merupakan kompromi atau titik temu bagi semua ideologi. Dikarenakan Pancasila telah
dimanfaatkan sebagai senjata ideologis untuk melegitimasi tuntutan Islam bagi pengakuan
negara atas Islam yang kemudian pada rentang tahun 1948-1962 terjadi pemberontakan
Darul Islam terhadap pemerintah pusat. Setelah pemberontakan berhasil ditumpas, atas
desakan AH Nasution, selaku Pangkostrad dan kepala staf AD, pada 5 Juli 1959 Ir. Soekarno
Page | 15
mengeluarkan Dekrit Presiden untuk kembali pada UUD 1945 sebagai satu-satunya
konstitusi legal Republik Indonesia dan pemerintahannya dinamai dengan Demokrasi
Terpimpin.

Pada masa Demokrasi Terpimpin pun ternyata tidak semulus yang diharapkan. Periode labil
ini justru telah membubarkan partai Islam terbesar, Masyumi, karena dianggap ikut andil
dalam pemberontakan regional berideologi Islam. Bahkan, Soekarno membatasi kekuasaan
partai politik yang ada serta mengusulkan agar rakyat menolak partai-partai politik karena
mereka menentang konsep musyawarah dan mufakat yang terkandung dalam Pancasila.
Soekarno juga menganjurkan sebuah konsep yang dikenal dengan NASAKOM yang berarti
persatuan antara nasionalisme, agama dan komunisme. Kepentingan politis dan ideologis
yang saling bertentangan menimbulkan struktur politik yang sangat labil sampai pada
akhirnya melahirkan peristiwa G 30S/PKI yang berakhir pada runtuhnya kekuasaan Orde
Lama.

Selanjutnya pada masa Orde Baru, Soeharto berusaha meyakinkan bahwa rezim baru adalah
pewaris sah dan konstitusional dari presiden pertama. Soeharto mengambil Pancasila
sebagai dasar negara dan ini merupakan cara yang paling tepat untuk melegitimasi
kekuasaannya. Berbagai bentuk perdebatan ternyata tidak semakin membuat stabilitas
negara berjalan dengan baik, tetapi justru struktur politik labil yang semakin mengedepan
dikarenakan Soeharto seringkali mengulang pernyataan tegas bahwa perjuangan Orde Baru
hanyalah untuk melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen, yang berarti bahwa
tidak boleh ada yang menafsirkan resmi tentang Pancasila kecuali dari pemerintah yang
berkuasa.

Pada masa reformasi (setelah rezim Soeharto runtuh), seolah menandai adanya jaman baru
bagi perkembangan perpolitikan nasional sebagai anti-tesis dari Orde Baru yang dianggap
menindas dengan konfrimitas ideologinya. Pada era ini timbul keingingan untuk membentuk
masyarakat sipil yang demokratis dan berkeadilan sosial tanpa kooptasi penuh dari negara.
Lepas kendalinya masyarakat seolah menjadi fenomena awal dari tragedi besar dan konflik
berkepanjangan. Tampaknya era ini mengulang problem perdebatan ideologi yang terjadi
pada masa Orde Lama, Orde Baru, yang berakhir dengan instabilitas politik dan
perekonomian secara mendasar. Berbagai bentuk interpretasi monolitik selama ini
cenderung mengaburkan dan menguburkan makna substansial Pancasila dan berakibat pada
Pancasila yang menjadi sebuah mitos, selalu dipahami secara politis-ideologis untuk
kepentingan kekuasaan serta nilai-nilai dasar Pancasila menjadi nilai yang distopia, bukan
sekedar utopia

E. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA SEBAGAI


IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

Nilai-Nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terdapat kandungan
akan nilai-nilai. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional adalah nilai-nilai yang
bersifat tetap. Namun, pada penjabarannya, dilakukan secara dinamis dan kreatif yang sesuai
dengan kebutuhan perkembangan masyarakat indonesia. Diterima Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi nasional (pandangan hidup bangsa) membawa dampak bahwa nilai-nilai
Pancasila dijadikan landasan pokok, dan landasan fundamental bagi setiap penyelenggaraan
negara Indonesia.
Pancasila berisi lima sila yang hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nila-nilai
dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan
Page | 16
beradab, nilai persatuan indonesia, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Berikut penjelasan mengenai Nilai-Nilai Pancasila adalah sebagai berikut :

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

1. Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dari nilai
tersebut, menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa religius bukan bangsa yang
tidak memiliki agama atau ateis. Dari Pengakuan adanya Tuhan diwujudkan dalam
perbuatan untuk taat dalam setiap perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya sesuai
dengan ajaran atau tuntunan agama yang dianut. Nilai ketuhanan memiliki arti bahwa
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan
beragama, tidak ada paksaan serta tidak diskriminatif antarumat beragama.

Contoh Nilai Ketuhanan


• Hidup rukun dan damai dalam setiap antraumat beragama
• Tidak memaksakan agama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain
• Memberikan kebebasan dan juga kesempatan dalam beribadah sesuai agamanya
• Tidak membedakan agama atau kepercayaan dalam bergaul
• Sikap percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia diberlakukan
sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan
kewajiban asasinya.

Contoh Nilai Kemanusiaan


• Mengakui persamaan derajat antara sesama manusia
• Senang melakukan kegiatan yang sifatnya kemanusiaan
• Memiliki sikap dan perilaku berani dalam membela kebenaran dan keadilan
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
• Menghormati orang lain
• Tidak bersikap diskriminatif terhadap orang lain

3. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia juga mengakui dan menghargai dengan sepenuh hati terhadap
keanekaragaman di Indonesia, sehingga perbedaan bukanlah sebab dari perselisihan, tetapi
itu akan dapat menciptakan kebersamaan. Dari kesadaran ini tercipta dengan baik jika
sungguh-sungguh menghayati semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Contoh Nilai Persatuan


• Cinta tanah air dan bangsa
• Memiliki sikap yang rela berkorban demi tanah air
• Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara

Page | 17
• Persatuan dengan berdasar Bhineka Tunggal Ika
• Memelihara ketertiban dunia yang berdasar kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social

4. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah untuk mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan. Berdasarkan dari nilai tersebut, diakui paham demokrasi
yang mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.

Contoh Nilai Kerakyatan


• Ikut serta dalam pemilu
• Menjalankan musyawarah mufakat
• Mendahulukan kepentingan umum
• Mengembangkan sikap hidup yang demokratis
• Tidak memaksakan kehendak individu terhadap individu lainnya

5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan masyarakat indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun
batiniah. Berdasarkan dari nilai tersebut, keadilan adalah nilai yang sangat mendasar yang
diharapkan dari seluruh bangsa Indonesia. Negara Indonesia yang diharapkan adalah
negara Indonesia yang berkeadilan.

Contoh Nilai Keadilan


• Memiliki perilaku yang suka bekerja keras
• Berperilaku adil terhadap sesama
• Hidup sederhana
• Mengembangkan budaya menabung
• Memiliki sikap yang menghargai karya orang lain yang bermanfaat bagi bangsa
Indonesia
• Tidak memeras orang lain
• Selalu membantu orang lain

Nilai-Nilai Pancasila dijabarkan dalam setiap peraturan perundang-undangan yang telah ada
dan tidak hanya itu baik itu ketetapan, keputusan, kebijakan pemerintah, program-program
pembangunan dan peraturan-peraturan lain yang pada hakikatnya merupakan penjabaran
nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai-Nilai Dasar Pancasila adalah satu kesatuan yang saling
berhubungan dan menjiwai satu sama lain. Sehingga dari semua nilai dasar dari sila-sila
Pancasila menjadi acuan dalam penyelenggaraan negara.

Page | 18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD 1945 dijelma
dalam 4 pokok pikiran meliputi :
- Suasana kebatinan dari UUD 1945
- Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis)
- Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,
penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur, bunyinya
sebagai berikut : “ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat
dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara,

Sebagai pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi
dan di arahkan atas kerohanian negara. Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila
diharapkan mampu untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari
sekarang. Ideologi juga diharapkan mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap
pengambilan keputusan harus berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya
dalam pengambilan keputusan keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara
Indonesia.

Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia,
masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada ideologi
Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud dengan
benar.

B. SARAN

Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami tentang pancasila
sebagai ideologi negara yang lebih mendalam. Mohon permakluman dari semuanya jika
dalam makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman.
Karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia ciptakan.

Page | 19
Daftar Pustaka
https://pandaibesi.com/makna-pancasila-sebagai-dasar-negara/
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/06/pengertian-dan-makna-pancasila-sebagai.html
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/12/lambang-pancasila-dan-
artinya.html
http://www.markijar.com/2017/01/arti-dan-makna-lambang-dan-simbol.html
http://joeshapictures.blogspot.co.id/2017/07/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara.html
http://www.lintasjari.com/593/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-ideologi-negara/

Page | 20

Anda mungkin juga menyukai