Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REPORT

AGAMA KRISTEN PROTESTAN

Nama : Ari Michael Saragih

Nim : 6201210012

Kelas : IKOR B 20

Dosen: Maniur Banjarnahor M.Pd. K

Program study Ilmu Keolahragaan

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan

Tahun 2022
KATA PENGATAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Adapun judul dari tugas ini
adalah ”Critical Book Review” yang merupakan salah satu tugas di matakuliah Perkembangan
Peserta Didik di Universitas Negeri Medan.Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang
telah membantu penulismenyelesaikan makalah ini.Tugas ini masih terdapat
ketidaksempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkankritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan tugas ini.

Medan,20 Mei 2022

Laurenza Sinaga
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ...................................................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. BAB I
IDENTITAS DAN RINGKASAN BUKU ....................................................................

A. Identitas Buku .................................................................................................................

B. Ringkasan Isi Buku .........................................................................................................

BAB II ANALISA BUKU .........................................................................................................

A. Kelebihan buku ...............................................................................................................

B. Kelemahan buku .............................................................................................................

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................

A. Kesimpulan .....................................................................................................................

B. Saran ...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB I

IDENTITAS DAN RINGKASAN BUKU

A.Identitas BukuBuku Inti

Judul Buku : Pokok-Pokok Pengajaran Agama Kristen

Penulis : Pdt. Tunggul A.P. Simorangkir, S.Th

No ISBN :-

Penerbit :-

Tahun terbit : 2003

Cetakan :-

Tebal buku : 183 halaman

Bahasa Teks : Indone

B.Ringkasan Isi Buku

BAB 1

lPTEK Dalam Perspektif Kristen

Banyak orang yang memahami bahwa iman dan ilmu pengetahuan merupakan dua halyang
mempunyai perbedaan sangat fundamental. Iman adalah sesuatu yang dimiliki manusiadan
tidak dipahami sebagai sesuatu yang semata-semata dinamis dan selalu tergantung padayang
mempunyai iman tersebut.Dapat dipahami bahwa iman kristen bukan merupakan sesuatu yang
berkaitan denganobjek ajaran, melainkan sesuatu tindakan individu yang real. Iman
merangkum seluruheksistensi menusia, termasuk akal budi (Mat 22:37). Artinya, apa yang
diimani adalahsesuatu yang dapat dimengerti, baik secara individu maupun oleh orang yang
tidak percaya.

Pandangan ini sangat identik dengan apa yang dikatakan Anselmus dari Centerbury:
“fidesquaerens intellectum” (Iman berusaha untuk mengerti).

Yang paling dominan mempengaruhi hidup manusia ialah IPTEK dan agama. Agamadan IPTEK
bahkan mempunyai relasi berganda yang serba polaris yang berfluktuasi antarakeramahan yang
saling mendukung hingga sikap yang bermusuhan. Hubungan Iman danIPTEK tidak hanya dalam
wujud saling melengkapi, tetapi juga saling berhadapan sebagai lawan.

IPTEK sering menyerang pokok-pokok kepercayaan agama Kristen yang dianggapsangat


fundamental. Ketegangan antara IPTEK dan agama Kristen bukan hanya sebatas perbedaan
persepsi tentang isu-isu fundamental, melainkan juga dalam bentuk yang lebihspesifik.
Pandangan IPTEK lebih cenderung menjelaskan segala peristiwa yang terjadi berdasarkan
prinsip kalusalitas yang mekanisme dan dapat diukur.IPTEK harus digunakan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia, harus dipahami bahwa penggunaan IPTEK harus selalu
berlandaskan pada prinsip keadilan dan kasih yangakan diwujudkan dalam solidaritas sosial,
pemetaan dan pengorbanan untuk kepentinganumum. Ada sikap dasar yang perlu
dikembangkan para ilmuan, khususnya ilmuwan kristen,yaitu profesionalisme dalam ilmu yang
digelutinya serta memiliki integritas intelektual, danilmuwan kristen sebaiknya menguasai
bidang ilmu yang digelutinya, sehingga ia mampuuntuk mengenal integritas intelektual menjadi
seorang ilmuwan dan teknokrat cendikiawan.

BAB 2

Hakikat Kebersamaan Dalam Kepelbagaian

Makna kebersamaan dalam kepelbagaian yang dapat diartikan dengan “berbeda-beda,


tetapi tetap satu”, mencerminkan realita bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari aneka
suku,agama, dan latar belakang sosial budaya yang berbeda, merupakan satu bangsa, satu
bahasa,dan satu tanah air. Di dalam keberagaman suku, ras, agama, dan asal-usul bangsa
Indonesia ,hidup bersama sebagai suatu bangsa yang mempunyai satu bahasa, yaitu bahasa
Indonesia,satu tanah air, yaitu tanah air Indonesia. Sebagai konteks politis, gagasan ini
dipahami bahwasemua agama dan kepercayaan yang ada, secara bersama-sama percaya dan
mengikuti adanyasatu Tuhan, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan
pemahaman ini bangsa Indonesia akan terhindar dari aneka bahaya penyimpangan dialog yang
berkonotasi pada kompromi aqiqah serta pencampur bauran ajaran agama (sinkretisme). Dari
pemahamandiatas mdapat dipahami, bahwa“dialog” tidak dilaksanakan antar agama, melaikan
antarumat beragama. Oleh sebab itu dialog menyangkut hubungan antar sesama manusia,
makadialog tidak harus berfokus pada doktrin agama. Dialog harus bertindak lanjut dengan
upayakerjasama yang bertujuan merealisasi kerukunan yang mensejahterakan masyatakat,

BAB 3

Etika Seksual

Antara wanita dan lelaki memiliki aneka perbedaan dan persamaan yang snagatmendasar,
khususnya perbedaan dan perbedaan yang sangat mendasar ialah perbedaan keniskelamin.
Istilah seksual bukan hanya berarti ciri lelaki atau perempuan individu secaramenyeluruh, tetapi
juga mencangkup totalitas organisme seksual. Berarti dalam mendiskusikan etika seksual perlu
dipahami dengan baik perbedaan hakikat seks dan hakikatseksualitas. Seks adalah jenis kelamin
manusia primer dengan berbagai bentuk dan sifat-sifatyang variabel. Sedangkan seksualitas
erat sekali dengan unsur kejiwaan, perasaan, pola pikirsetiap individu wanita atau laki-laki. Hal
ini mencangkup alat vital, bentuk, gaya tubuh,suara, cara berpikir, bakat, perasaan, perasaan,
kejiwaan dan kecerdasan intelektual,emosional serta spiritual. Pengaruh ini tidak sekedar
dilihat dari fenomena fisik, tetapi jugadalam fenomena psychis. Dorongan biologis seksual
merupakan pemberian Allah kepadasetiap individu, karenanya ada daya tarik kepada lawan
jenis dan hal itu merupakan hal yangmanusiawi. Persetubuhan hanya dibenarkan dalam
pernikahan saja, sebab persetubuhanmelibatkan seluruh aspek kepribadian tiap individu.
BAB 4

Tanggungjawab Manusia

Ciri kehidupan orang kristen sejak lahir gereja, yang ditandai dengan pencurahan RohKudus
atas orang yang percaya kepada Tuhan Yesusm hingga saat ini ditandai denganadanya
persekutuan yang intim yang diikat dalam kasih roh kudus. Persekutuan inimencerminkan
kebersamaan mereka, tidak hanya di dalam iman, tetapi dalam segala aspekkehidupan mereka.
Kebersamaan yang ditandai dengan persekutuan merupakan ciri manusiasebagai makhluk
religius yang beriman kepada Allah. Kehidupan iman orang kristen secara pribadi selalu
dikaitkan dengan kehidupan iman sesama anggota jemaat. Hal ini tercetus dariungkapan orang
beriman yang mengatakan “Tuhan Yesusadalah Juruselamatku (pribadiku)yang hidup. Sebab
setiap individu harus mempertanggungjawabkan hidupnya secara pribadikepada Allah. Orang
kristen sudah mendasarkan pengalaman iman mereka pada alkitab.Dalam pemberitaan alkitab
ini nampak jelas bahwa nisbah antara kehidupan beriman individutidak dapat lepas dari
kehidupan beriman sesamanya. Gereja atau jemaat bukanlahmerupakan sarana dan prasarana
wahana orang yang memiliki tujuan dan kepentingan pribadiyang kebenarannya bertemu dan
bersekutu di dalam gereja serta saling membangun di dlaam kebersamaan iman.

BAB II

ANALISA BUKU
A.Kelebihan buku

1) Sangat cocok bagi mahasiswa dan masyarakat luas yang ingin mendalami pokok- pokok
pengajaran di dalam agama kriten.

2)Bahasa yang digunakan juga cukup mudah dipahami.

3)Pembahasan buku sangat luas.

B.Kelemahan buku

1)Adanya penulisan kalimat yang dipisah seharus nya tidak perlu dipisah.

2)Masih adanya Bahasa baku ynag tidak dijelaskan artinya.

3)Banyaknya penggunaan kalimat yang salah.

4) Buku terkesan membosankan krna hanya befokus pada teks.

5)Cover buku juga kurang menarik

BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan

Sebagai anak-anak Allah kita harus mampu mencerminkan citra Allah dalamkehidupan masa
kini, kita harus sungguh-sungguh memberikan teladan bagi orang-orangyang kurang/belum
mengenal siapa itu mengenal Kristus. Sebagai ahli waris dari KerajanAllah kita harus patuh dan
taat terhadap ajarannya, untuk memberikan kesaksian pada duniaini bahwa kita adalah anak-
anak-Nya.Kita adalah manusia biasa yang tidak luput dari perbuatan dosa, baik itu dosa
perbuatanmaupun dosa pikiran yang sering kita lakukan. Sehingga, kita kadang-kadang menjadi
jauhdan sangat jauh dari apa yang seharusnya tidak kita lakukan dimana kita sulit
bertumbuhdalam pengenalan akan Allah. Oleh karena itu, mengenal akan kebesaran Allah yang
telahmengasihi kita dan kita mau belajar akan firman Tuhan, maka apapun yang kita hadapi
akanmerasa ringan, teratasi dan lain sebagainya oleh karena adanya campur tangan dari
ALLAHsebagai Bapa yang tidak pernah lupa akan anak-anak-Nya yang mau mengenal dan
belajaruntuk mrngasihi-Nya.

B.Saran

Saran penulis yaitu alangkah baiknya jika buku dilakukan perbaikan lebih mendalam,dengan
membuat cetakan buku yang baru, sehingga semua kekurangan bisa tertutupi dan pembaca
juga senang membaca buku.

DAFTAR PUSTAKA

Simorangkir, Tunggul, Prof.Pokok-pokok Pengajaran Agama Kristen, Medan, 2003.

Anda mungkin juga menyukai