Oleh :
Kelompok 1
NIM : 4182230009
JURUSAN MATEMATIKA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya lah saya dapat menyusun makalah CBR ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah CBR ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Kristen yang diampu oleh Bapak Maniur Banjarnahor, M.PdK.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini, saya mendapat bantuan dari berbagai
pihak dan berbagai sumber. Oleh karena itu, saya menyampaikan banyak terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak dan sumber yang membantu dan
membimbing penulisan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan bagi pembaca pada
umumnya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya,
oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan saya terima dengan senang hati demi
penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENGANTAR............................................................................................................4
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna Etika Kristen sangat penting bagi kehidupan orang Kristen. Etika Kristen
sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia yaitu perannya
sebagai petunjuk dan penuntun tentang bagaimana manusia sebagai pribadi dan kelompok
harus mengambil keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman
Tuhan. Khusus bagi kehidupan umat Kristen haruslah berpedoman pada ketentuan Etika
Kristiani yang mencakup setiap aspek kehidupan dalam ruang lingkup individu, keluarga,
kelompok sosial maupun dalam bernegara.
Iman dan Etika Kristen haruslah berjalan bersamaan, tindakan etis dan tanggung
jawab melibatkan kepercayaan yang dipertaruhkan. Alkitab menjelaskan dan memberikan
petunjuk sebagai standard bagi umat Kristen sebagai pola berfikir dan perbuatan sebagai
norma yang berlaku dalam kehidupan umat Kristen. Dalam penulisan makalah CBR ini, saya
secara khusus membahas bagaimana memahami Etika Kristen itu, dan bagaimana
pembentukan karakter itu bagi setiap orang.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana pembentukan karakter Kristiani, dan hubungan karakter dengan Iman dan
Etika Kristen ?
4. Dan apa saja perbuatan manusia yang melanggar Etika Kristen tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
Critical Book Report ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian Etika Kristen dan
juga karakter, cara pembentukan karakter Kristiani, hubungan karakter dengan Iman dan Etika
Kristen, lembaga yang mendukung adanya pembentukan karakter dan juga perbuatan-
perbuatan manusia yang melanggar Etika Kristen tersebut, sehingga jika pembaca yang ingin
membaca kedua buku ini dapat menambah dan memberikan pengetahuan dan juga wawasan
yang lebih kepada pembaca tersebut.
4
BAB II
ISI BUKU
A. Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : Pendidikan Agama Kristen Untuk Perguruan Tinggi
ISBN : 978-602-70089-5-3
Buku Pembanding
ISBN : 978-602-1516-14-0
5
B. Ringkasan Isi Buku
Buku Utama
- BAB IV ETIKA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KRISTIANI
A. Menelusuri Pengertian Etika
Kata ethos berarti kebiasaan atau adat dan tentu saja yang sesuai kebiasaan dan
adat dianggap baik. Sedangkan ethos dan ethikos lebih berarti kesusilaan, perasaan
batin, atau kecenderungan hati yang menyertai seseorang terdorong untuk melakukan
suatu perbuatan. Sehingga etika dapat menjadi istilah teknis khusus untuk “ilmu
pengetahuan yang mempelajari/menyelidiki soal kaidah-kaidah dalam rangka
mengukur perilaku dan perbuatan manusia”.
Teori teleologis adalah teori yang berpendapat bahwa kebaikan atau kebenaran
itu ditentukan oleh tujuan yang baik. Jadi, kalau seseorang mempunyai tujuan yang
baik yang mendorong suatu tindakan apapun tindakan itu pasti dinilai baik, karena
tujuannya baik.
2. Teori Deontologis
Teori deontologis pada prinsipnya berpendapat bahwa suatu tindakan itu baik
bila memenuhi kewajiban moral.
Hubungan antara iman, etika Kristen, dan karakter Kristen sangatlah erat dan
bahkan menyatu. Iman Kristiani juga mencakup pengertian mempercayakan diri
kepada yang dipercayai dan membangun sikap dalam hubungan dan komitmen dengan
yang dipercayai. Intinya jelas bahwa karakter Kristen tidak hanya terbatas pada tahu
apa yang baik, tetapi juga mempunyai kecintaan, dan keinginan melakukannya, serta
melakukannya dalam tindakan nyata.
6
dll. Pendidikan agama hanyalah salah satu unsur kecil dalam keseluruhan budaya
suatu komunitas keluarga, gereja dan sekolah.
Etika Kristen yakni ilmu yang mempelajari norma-norma atau nilai-nilai yang
digunakan oleh orang Kristen untuk menilai tindakan dan motivasi manusia itu dapat
dikatakan baik, benar, dan bertanggungjawab atau sebaliknya. Untuk itu, acuannya
adalah kitab suci Alkitab yang dipercayai sebagai standar bagi kepercayaan dan
perilaku/motivasi orang Kristen.Setiap sistem etika ada prinsip utamanya (ultimate
principle). Demikian pun dalam sistem etika Kristen ada prinsip utamanya: yakni
prinsip kasih.
Buku Pembanding
- BAB IV ETIKA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KRISTEN
A. Pengertian Hakikat Moralitas Kristiani dan Hubungan Timbal Balik antara
Iman dan Moralitas
Etika berasal dari kata Yunani, yakni ethos dan ethos dapat diartikan sebagai
kebiasaan, kelaziman, adat istiadat, tabiat, hakekat, dan watak seseorang, cara
mengungkapkan diri, tingkah laku atau sikap seseorang kecenderungan kepada
kesusilaan. Sehingga Etika Kristen disebut sebagai salah satu dari etika yang ada. Oleh
karenanya Etika Kristen dapat diartikan sebagai ilmu yang meneliti, menilai, dan
mengatur tabiat dan tingkah laku manusia dengan memakai norma kehendak atau
perintah Allah sebagaimana dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Kemudian, norma
yang menjadi acuan etika Kristen adalah Firman Allah dalam Alkitab.
Kata moral atau moralitas sering sekali hanya berarti kelakuan manusia secara
lahiriah, dan bukan oleh dorongan agamaniah atau iman (kepercayaan) seseorang.
Sehingga dapat dikatakan bahwa iman dan moral etika Kristen memiliki keterkaitan
yang sangat erat.
Perbuatan baik yang dilakukan oleh orang Kristen lahir sebagai buah iman,
kepercayaan, dan pembenaran oleh Yesus Kristus.
Pola hidup seperti ini banyak melanda manusia di dunia ini. Mereka tidak perlu
menikah secara resmi atau adat yang sah. Pokoknya mereka bisa menyalurkan
kehidupan biologis seksualitasnya secara bebas. Faktor yang mendorong orang
menempuh jenis kehidupan seperti ini adalah untuk menghindari tanggung jawab.
Dengan kata lain, jenis permainan seksual ini sama sekali tidak dikehendaki oleh
Tuhan. Pola hidup seperti ini adalah produk setan dan iblis.
E. Hidup Porno
Porno adalah sesuatu yang busuk, yang tidak sedap dipandang mata. Bentuk
dan penampilannya beragam yaitu kata-kata, aksi, tulisan, gambar, film, tarian,
goyangan, dll. Itu sebabnya jika menyimpan hal-hal berbau porno maka yang
bersangkutan akan lupa diri dan tidak mengingat hal lain. Dan ketahuilah bahwa di
balik pola hidup yang berbau porno ini, bergentayanganlah kuasa-kuasa iblis, setan,
dan roh-roh jahat
Hal ini sering kita jumpai pada anak-anak, pemuda remaja, dan para orangtua.
Contoh nyata dari kedua hal ini adalah terjadinya perkelahian antargeng, antara siswa
atau mahasiswa, mereka melakukan tawuran dengan memakai berbagai alat yang
membahayakan jiwa antara lain melempar batu, bom Molotov, dan benda-benda tajam
lainya.
8
G. KKN- Suap- Sisip- Sogok
KKN adalah singkat dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme. Ketiga hal tersebut
merupakan penyakit sosial yang banyak melanda masyarakat dunia, terutam di negara-
negara yang baru berkembang seperti Indonesia.
Setelah puluhan tahun usia bangsa kita, muncul lagi konflik-konflik yan
diakibatkan perbedaan agama, suku, ras, dan budaya. Kita kenang konflik SARA di
Situbondo,Tasikmalaya, Surabaya, Ambon (Maluku), Irian Jaya, Kalimantan
(Sambas), Poso, dll. Walaupun korban-korbannya pastilah dari kedua belah pihak
yang bertikai, namun terasa bahwa umat Kristenlah yang paling menderita. Inilah
akibat pengingkaran terhadap komitmen kesatuan dalam keberbagaian agama dan
sosial budaya.
1. Injil adalah berita keselamatan untuk semua orang , termasuk bagi mereka
yang menderita akibat kemiskinan (Roma. 1:6).
2. Injil harus mampu menjadikan orang miskin keluar dari kemiskinannya
sendiri.
3. Gereja harus lebih banyak berkhotbah tentang kerendahan hati, supaya
Orang miskin tetap rendah hati dalam kemiskinannya
Orang kaya tidak mempertontonkan kekayaannya.
9
BAB III
10
materi yang dijelaskan pada buku kedua ini baik, tetapi alangkah baiknya bila
dalam buku kedua ini dijelaskan secara sistematis mulai dari pengertian sampai
kepada pembentukan karakter bagi setiap orang, sehingga ke depannya dapat lebih
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
- Terdapat beberapa ayat Alkitab yang berkaitan dengan penjelasan materi mengenai
etika ataupun moralitas seseorang, sehingga pembaca dapat mengetahui pada ayat
mana sajakah yang membahas mengenai etika ataupun moralitas ini.
2) Kekurangan Buku Pembanding
- Penulisan kata pada buku ini masih ada yang kurang tepat sesuai ejaan EYD
karena ada penulisan kata di dalam buku ini yang menggunakan ejaan bahasa
Inggris.
- Kemudiaan penjelasan yang diberikan memang cukup baik tetapi kebanyakan dari
penjelasan yang ada di dalam buku ini lebih condong kepada perbuatan-perbuatan
yang dilakukan secara umum oleh manusia yang bertentangan dengan
etika/moralitas ataupun karakter dan tidak sesuai dengan judul besar dari bab ini,
sehingga jika pembaca membaca buku ini maka mereka tidak mendapatkan
wawasan mengenai apa itu pembentukan karakter dan siapa saja yang berperan di
dalam pembentukan karakter tersebut. Hal inilah yang membedakannya dari isi
buku utama, dimana kalau dalam buku utama penjelasan yang diberikan sesuai
dengan judul besar yang ada pada bab tersebut.
Dari uraian tersebut dapat kita katakan bahwa buku utama itu sangatlah cocok
dikatakan sebagai buku utama karena memang materi yang diberikan sudah cukup
lengkap walaupun ada penggunaan bahasa yang masih kurang dipahami. Dan buku utama
ini juga cocok dijadikan sebagai pedoman dalam berkarakter di dalam kehidupan sehari-
hari.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Habeahan, Sampitmo, dkk. 2020. Pendidikan Agama Kristen. Medan : CV. Partama Mitra
Sari
Nurwardani, Paristiyanti, dkk. 2018. Pendidikan Agama Kristen Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
13