Anda di halaman 1dari 13

ETIKA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KRISTIANI

Pendidikan Agama Kristen Protestan

KELAS B 2018

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Samuel Sagala (5183131034)

Alexander G Simanulang (5181131011)

Dolly Sardoz Nainggolan (5183331028)

Rizky jochafa gultom (5183331012)

Ahry christian purba. (5183331011)

Dosen Pengampu

Maniur Banjarnahor, M.Pd.K

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020


Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang bertema “Etika dan pembentukan karakter Kristiani“ mata kuliah Pendidikan
Agama Kristen Protestan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Maniur Banjarnahor, M.Pd.K selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan .

Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, penulis
berharap kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran agar penulisan makalah selanjutnya akan lebih
baik lagi.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, Maret 2020

Penyusun Kelompok 4
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................................ii

Bab I...................................................................................................................................................1

Pendahuluan ................................................................................................................................1

I.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

I.3 Tujuan.....................................................................................................................................2

BAB II 3

Pembahasan 3

II.1 Dasar dan Sumber Perbuatan Baik (Moral)...........................................................................5

II.2 Berbagai Isu Moral Sosial yang Relevan dengan

Masyarakat Indonesia ..............................................................................................................6

II.3 Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang (nazar).....................................................6

II.4 Free-sex (sex bebas) ................................................................................................................7

II.5 Hidup porno ..............................................................................................................................8

II.6 Tauran dan tindak kekerasan ....................................................................................................8

II.7 KKN suap sisip sogok ..............................................................................................................8

II.8 Konflik Sara (suku, agama, ras dan antar kelompok) ..............................................................9

II.9 Kemiskinan dan kesenjangan social-ekonomi ........................................................................9

Bab III 12
Penutup 12

III.1 Kesimpulan................................................................................................................................12

Daftar Pustaka 13

Bab I

Pendahuluan

Latar Belakang

Penulisan makalah ini agar mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dapat memahami dan menghayati pengertian
Etika Kristen, melalui pemahaman dan penghayatan tersebut diharapkan mahasiswa dapat berprilaku sesuai dengan
norma-norma yang sesuai dengan ajaran kristen.

Etika kristen sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia yakni petunjuk dan
penuntun tentang bagaiman manusia pribadi dan kelompok harus mengambil keputusan tentang apa yang
seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman Tuhan. Etika kristen adalah ilmu yang meneliti,menilai dan mengatur
tabiat dan tingkah laku manusia dengan memakai norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana dinyatakan
dalam Yesus Kristus.

Rumusan Masalah

Dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu :

Apa saja Dasar dan Sumber Perbuatan Baik (Moral) ?

Bagaimana Cara menanggapi Berbagai Isu Moral Sosial

yang Relevan dengan Masyarakat Indonesia ?

Apa saja Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang (nazar) ?

Bagaimana akibatnya Free-sex (sex bebas) Dalam kristiani ?

Apa saja perilaku manusia hidup porno Dalam karakter kristiani ?

Apakah Tauran dan tindak kekerasan Sesuai dengan karakter kristiani ?

Apa saja Kkn suap sisip sogok ?


Apa saja Konflik Sara (suku, agama, ras dan antar kelompok) ?

Apa saja Kemiskinan dan kesenjangan social-ekonomi ?

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

Untuk mengetahui Dasar dan Sumber Perbuatan Baik (Moral).

Untuk mengetahui Isu Moral Sosial yang Relevan dengan Masyarakat Indonesia.

Untuk mengetahui Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang (nazar).

Untuk mengetahui Free-sex (sex bebas).

Untuk mengetahui perilaku manusia hidup porno Dalam karakter kristiani.

Untuk mengetahui Tauran dan tindak kekerasan.

Untuk mengetahui Kkn suap sisip sogok.

Untuk mengetahui Konflik Sara (suku, agama, ras dan antar kelompok).

Untuk mengetahui Kemiskinan dan kesenjangan social-ekonomi.


BAB II

Pembahasan

II.1 Dasar dan Sumber Perbuatan Baik (Moral)

Moral berasal dari bahasa latin ‘ mos’ atau ‘ mores’ yang menerangkan tentang kelakuan manusia. Kata
moral atau moralitas sering sekali hanya berarti kelakuan manusia secara lahiriah, dan bukan oleh dorongan
agama niah atau iman ( kepercayaan ) seseorang.

1. Agama-agama Suku

Latar belakang kepercayaan seperti ini didasarkan pada pengertian kepercayaan pada hal yang “Naturalistic
Panteistis, maksudnya segala sesuatu adalah Tuhan atau segala sesuatu mengandung unsur ketuhanan

Bagi masyarakat Suku-kuno ada pengertian bahwa alam semesta ini diatur oleh : Tata tertib Kosmis ( hukum
Kosmis).

-Pada Masyarakat India kuno , tata tertib kosmis ini disebut : Rta Pada masyarakat pengikut Konfusionisme
( tionghoa) disebut :Tao Pada masyarakat Budha disebut : Daninta Di Mesir kuno disebut : Maat

-Di jawa kuno perbuatan baik ditentukan oleh : perbuatan Hormat ,yakni hormat kepada Raja, Nenek Moyang,
Guru, Orang tua dan lain-lain. Bagi masyrakat suku batak disebut : adat Pada masyrakat Nias : Odit

2. Dalam dunia filsafat

Perkembangan dunia filsafat ditandai dengan munculnya ahliahli filsafat kuno. Tiga nama yang harus disebutkan
dalam hal ini seperti : Sokrates, Plato dan Aristoteles. Mereka inilah sokoguru dalam seluruh perkembangan filsafat
hingga ke jaman modern sekarang ini. Karena pengajaran mereka menyangkut sikap dan perilaku manusia maka
alangkah baiknya kalau kita menggali pikiran-pikiran serta gagasan ketiga bapak filsafat ini khususnya dalam hal
menyangkut dengan moral.

 Aristoteles ( 384-323 BC) Dalam etika Aristoteles diuraikan teori tentang hal-hal yang bernilai .Bagi
Aristoteles segala sesuatumempunyai nilai (values). Yang dimaksudkan dengan sebutan segala sesuatu
disini adalah semuanya, baik yang baik ataupun yang jelek, yang buruk, keuntungan, kerugian, kehidupan
atau kematian dan lain-lain. Dalam pendirian Aristoteles terdapat pendirin yang bersifatnisbih,relatif dan
tidak ada kepastian terhadap ukuran-ukuran kebaikan. Dia mempergunakan istilah diantara. Sehingga
kebaikan menurut Aristoteles adalah pertengahan diantara dua sifat yang bertentangan.

 Plato (427-347 BC) ’Kebaikan’ harus bertitik tolak dari adanya pengenalan dan peng-tahu-an akan yang
baik.Kebaikan mengandung dari tiga unsure yakni: yang menyenangkan, yang berguna, yang indah

 Sokrates ( 470-399 BC) Etika atau moral adalah bertitik tolak dari kebaikan. Kebaikan adalah peng-tahuan
dan pengenalan akan kebaikan. Orang yang baik adalah orang yang mengetahui kebaikan serta mau
menyelaraskan hidupnya dengan pengetahuan kebaikan.

3. Menurut agama kristen

“Perbuatan baik” adalah salah satu ajaran Kristen yang paling menonjol, namun harus diingat bahwa motif
perbuatan baik menurut iman Kristen sangat berbeda dengan motif perbuatan baik menurut masyarakat suku,
aliran filsafah atau agama lain. Perbuatan baik yang dilakukan oleh orang Kristen lahir sebagai buah iman,
kepercayaan, dan pembenaran oleh Kristus.

II. 2 Isu Moral Sosial yang Relevan dengan Masyarakat Indonesia

Budaya global yang dibangun dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi khusunya teknologi media
informasi telah membawa berbagai perubahan, terutama perubahan tata nilai dalam kehidupan manusia.
Perubahan tata nilai ini beraspek ganda, pada satu sisi membawa kemajuan yang konstruktif tetapi pada bias lain
membawa ragam-ragam kerusakan atau destruksi terhadap moralitas manusia

II. 3 Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang (nazar)

1. Narkotik, juga sering disebut dengan ‘opium’ telah diperkenalkan ke daratan cina (Tiongkok) sejak abad
ke-9 oleh pedagang pedagang Arab yang datang ke Tiongkok selatan. Sebelumnya negeri India telah lebih
dahulu mengenal opium yang digunakan untuk berbagai tujuan. Itu sebabnya kemudian Cina mengimport
opium dari india untuk kegunaan bermacam-macam obat disentri. Pada abad abad ke 19 khususnya pada
tahun 1729 portugis ikut menjual opium ke china kira-kira 200 peti setahun, dan tahun 1838 perdagangan
opium ke daratan cina semakin lama semakin meningkat besar-besaran, dari 200 peti naik drastic menjadi
20.000 peti.

2. Di indonesia

 NARKOBA= Narkotika Psikotropika dan Zat Additif

 Digunakan di bidang Medis dan Kesehatan lainnya sebagai penenang/analgesik

Jenis Narkoba

Ganja = Cannabis Sativa


Kadar nikotine jauh lebih banyak terdapat pada ranting-ranting kecil, daun-daun dan pada
bunganya dibandingkan pada batang atau bijinya.

II.4 Free sex (sex bebas)

Berpendirian bahwa manusia tidak perlu diikat oleh suatu peraturan apapun untuk menikmati tuntutan sexualitas
mereka.

Model kehidupan seperti ini adalah sejenis perkawinan yang sama sekali ilegal dan baik secara hukum terlebih-
lebih oleh agama manapun karena dilakukan secara sembunyi-sembunyi( Ibrani 13:4).

1. Menghindari Tanggung Jawab

Tidak dapat disangkal bahwa perkawinan menuntut tanggung jawab yang penuh dari pihak laki -laki maupun
perempuan. Jadi jika ada orang menempuh life style freesex untuk menghindarkan tanggung jawab, maka hidup
mereka sangat dekat dengan binatang.

2. Dorongan Nafsu

Pengikut pola hidup free -sex memiliki dorongan hawa nafsu yang tinggi, tetapi tidak ada unsurunsur yang
operasional menyeimbangkan ‘libido sexualnya’ sehingga mereka memuaskannya secara bebas tanpa bertanggung
jawab(1 Korintus 7 : 9; 1 Tesalonika 4 : 4-5).

3. Ketidak-Harmonisan

Ada orang yang menempuh life style free-sex karena

pengalaman yang sering gagal dalam pernikahan. Maka jenis keluarga yang demikian sering sekali berakhir tragis,
dimana salah seorang dari antar keduanya menempuh hidup free-sex dengan wanita atau pria yang mengalami
peristiwa yang sama: hidup serumah tanpa nikah, bebas manikmati kehidupan sexual sesuka hati.

4. Sifat Kepribadian Jelek

Misalnya oleh penyakit-penyakit atau penyimpangan sexual seperti: sex maniak, hyper sex dan lain-lain.

5. Petualang Cinta

Petualang Cinta atau Avontirir -Sex. Orang yang memiliki life style seperti ini hanya mencari pengalaman
seksualitas semata-mata. Bukan karena tidak mengalami kepuasan sexualitas, tetapi kenginan mencoba mencari
pengalaman-pengalaman baru di dalam teknik berkencan.
II.5 Hidup Porno

bagi mereka yang memiliki kegemaran terhadap terhadap gambar, film, cerita, buku-buku yang berbau porno
memiliki sifat perilaku yang aneh, misalnya: egois, suka menyendiri, menghayal, pendiam, dan keras bahkan tidak
jarang jatuh kepada perbuatan amoral seperti: memperkosa, berperilaku sexual yang menyimpang dari yang
normal.

1. EFESUS 4:19 :”Perasaan Mereka Telah Tumpul Sehingga Mereka Menyerahkan Diri Kepada Hawa Nafsu
Dan Mengerjakan Dengan Serakah Segala Macam Kecemaran”.

Roma 7:5 : “ Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum taurat,
bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita,agar kita berbuah bagi maut.

II.6 Tauran dan tindak kekerasan

1. Tawuran Dan Tindak Kekerasaan

Mulai dari anak-anak, pemuda-remaja dan para orang tua sering kali terlibat dalam kedua hal ini. Hal ini dapat
berupa perkelahian antar gang, straat, jalan, atau desa dan sering kali mengunakan alat-alat yang dapat melukai
bahkan memakan korban jiwa, mulai dari lempar-lemparan batu, senjata tajam bahkan mengunakan bom-bom
molotof.

II.7 Kkn suap sisip sogok

KKN adalah singkatan dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Ketiga hal ini merupakan penyakit social yang banyak
melanda masyarakat dunia, terutama di negaranegara yang baru berkembang seperti Indonesia. Penyakit ini
merupakan masalah serius dan sulit diberantas sebab telah memiliki jaringan yang berlapis-lapis.

1. KKN pada Bangsa-bangsa Kuno

Hammurabi dari Babilonia yang naik tahta sekitar 1200 BC memerintahkan pada tiap-tiap gubernur propinsi untuk
menyelidiki perkara-perkara penyuapan. Shamash, raja Assiria ( sekitar tahun 200BC) menjatuhkan pidana kepada
seorang hakim yang korup. Dalam Hukum-hukum Manu( India) ditetapkan agar raja hendaknya jangan berbuat
serakah, memeras, dalam memungut pajak, sebaliknya harus mengangkat penjabat jujur dalam pekerjaan
perpajakan.

2. KKN pada Bangsa-bangsa Modern

Seperti yang diketahui bahwa di berbagai negara, sejumlah pejabat tinggi yang pemerintahannya tumbang sebagai
akibat dari masalah KKN . Baby Dog Duvalier dari Haiti, Shah Reza Pahlevi dari Iran yang tumbang karena
merajalelanya KKN terutama korupsi terhadap uang negara.I Timotus 6:10 “ Karena akar segala kejahatan ialah
cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.

3. FIRMAN TUHAN TENTANG KKN • Dalam perjanjian lama

kita temukan orang-orang yang sangat gencar menentang praktek-praktek KKN serta ketidak adilan antara lain:
Amos, Yesaya, Mikha dan Samuel. Hal ini dapat kita lihat di Alkitab yaitu:  (Amos 2:6-7); 5:7 , 2,10).  (Yesaya
1:21-23).  (Mikha 3:9-11).  (1 Samuel 12:3-5).Dalam Perjanjian Baru

• Johannes pembabtis dengan tegas menghardik perbuatan korupsi dan menyuruh agar segera bertobat. Kepada
para pemungut cukai Johannes Pembabtis mengatakan : jangan menagih lebih banyak daripada yang telah
ditentukan bagimu” (Lukas 3:13).

• jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu (Lukas 3:14).• Dalam Matius
20:20-28 kita lihat satu bentuk Nepotisme yang dicoba dipraktekkan murid-murid Yesus.

• Yesus menampik semua permintaan yang berbau KKN tersebut dengan mengatakan bahwa dalam kerajaan Allah,
kita tidak berlomba mencari kedudukan dan kehormatan tetapi menjadi pelayan, dan kesiapan ‘meminum cawan’
Yesus sebagai gambaran dan penderitaan.

• Jelaslah, bahwa KKN sudah sangat tua umurnya didunia ini sehingga tidak mudah meniadakannya. Pada setiap
negara dan pemerintahan praktek ini selalu dijumpai dari generasi kegenerasi

II.8 Konflik Sara (suku, agama, ras dan antar kelompok)

Di Indonesia sudah demikian diciptakan oleh Tuhan, terdiri dari ragam, suku , ras dan golongan. Sehingga sekecil
apa pun persoalan, mudah menyulut konflik pertikaian. Sejak awal mereka sudah menyadari bahwa perbedaan
yang signifikan ini akan mudah menyulut pertentangan dan perkelahian serta konflik ditengah- tengan
masyarakat . Untung mereka sangat bijak dengan sepakat membelakangkan perbedaan-perbedaan dan
mendahulukan persatuan dan kesatuan. Dengan lahirnya Sumpah Pemuda.Vs

konflik SARA di situbondo, Tasik Malaya, Surabaya, Ambon(Maluku), Irian Jaya, Kalimantan(Sambas), Poso dan lain-
lain.Walaupun korban-korbannya pastilah dari kedua belah pihak yang bertikai, namun terasa bahwa umat
kristenlah yang paling menderita. Sebab disamping hangusnya banyak sekali rumah-rumah penduduk, juga
terbakarnya bangunan-bangunan gereja dan kematian para hamba-hamba Tuhan diberbagai tempat. Inilah akibat
pengingkaran terhadap komitmen kesatuan dalam keberbagaian agama dan sosial budaya.

II.9 Kemiskinan dan kesenjangan social-ekonomi

Penyakit sosial yang terakhir ini , kemiskinan dan kesenjangan sosialekonomis adalah dua keadaan yang saling kait-
mengait satu dengan yang lain Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan dan kesenjangan sosial-
ekonomis antara lain: Keadaan alam yang tidak memberi kebutuhan hidup, banjir, musim kekeringan membuat
hasil pertaniannya rusak, kalah berjudi, kalah perang, sistem yang berlaku ditengah-tengah masyarakat, dan lain-
lain.
CARA PENYEMBUHAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL-EKONOMI

Pertama: Injil adalah berita keselamatan untuk semua orang, termasuk bagi mereka yang menderita akibat
kemiskinan. Hal itu dengan tegas disebutkan oleh Rasul Paulus dalam Roma 1:6 Kedua: Injil harus mampu
menjadikan orang miskin keluar dar kemiskinannya sendiri. Ketiga: Gereja harus lebih banyak berkhotbah tentang
kerendahan hati, agar orang miskin tetap rendah hati, orang kaya tidak mempertontonkan kekayaannya.
Bab III

Penutup

III.1 Kesimpulan

Sebagai seorang mahasiswa kristen, perlu disadari bahwa perilaku dan segala tindak tidakan terlepas dari
pengamatan orang lain. Untuk itu, mahasiswa harus dapat memberikan contoh yang baik atau panutan. Mahasiswa
diharapkan dapat menjadi “garam” atau “pelita” bagi masyarakat disekitarnya.
Menjadi garam artinya seorang mahasiswa dapat membuat kehidupan sosial masyarakat menjadi damai dan
sejahtera atau dengan kata lain dapat memberikan cita rasa yang lebih baik. Menjadi pelita artinya sebagai seorang
mahasiswa dapat memberikan contoh atau menjadi terang sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain agar tidak
tersandung dalam permasalahan-permasalahan yang akan merugikan diri sendiri atau orang lain.
Menjadi terang ataupun garam tersebut perlu didasari oleh ajaran kristen, yaitu melakukan perbuatan untuk
menjadi contoh yang baik bagi orang lain dengan didasarkan pada kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.
Daftar Pustaka

Dr. J. Verkuly. 1991. ETIKA KRISTEN BAGIAN UMUM. Jakarta: Gunung Mulia

https://www.academia.edu › Moral_...

Anda mungkin juga menyukai