Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan 5:

KAPASITANSI DAN SALURAN TRANSMISI


 Kapasitansi suatu saluran transmisi merupakan akibat
perbedaan potensial antar penghantar (Penghantar
penghantar menjadi bermuatan seperti halnya yang terjadi
pada keping kapasitor, karena adanya beda potensial di
antara ke dua keping).
 Kapasitansi antar penghantar adalah muatan per satuan
beda potensial.
 Kapasitansi antara penghantar penghantar sejajar adalah
konstan, tergantung kepada ukuran dan jarak pemisah
antar penghantar.
 Untuk suatu saluran daya yang kurang dari 50 mil,
pengaruh kapasitansi ini sangat kecil dan biasanya
diabaikan. Untuk saluran yang lebih panjang dengan
tegangan lebih tinggi, kapasitansi ini menjadi penting.
 Tegangan bolakbalik yang dikenakan pada saluran
transmisi menyebabkan muatan pada penghantar-
penghantarnya di setiap titik bertambah atau berkurang
dengan kenaikan dan penurunan nilai sesaat tegangan
antar penghantar pada titik tersebut.
 Aliran muatan adalah arus, dan arus yang disebabkan
oleh pemuatan dan pengosongan yang bolak balik pada
saluran karena tegangan bolak balik, disebut arus
pemuatan (Charging Current) pada saluran. Arus
pemuat mengalir dalam saluran transmisi meskipun
saluran itu dalam keadaan terbuka. Hal ini
mempengaruhi tegangan jatuh sepanjang saluran dan
juga efisiensi dan faktor daya saluran serta kestabilan
sistem dimana saluran tersebut mengambil bagian.
MEDAN LISTRIK SUATU PENGHANTAR LURUS PANJANG
Seperti halnya dengan medan maknet dalam meninjau lnduktansi,
medan listrik penting dalam meninjau Kapasitansi.
• Garis-garis fluks listrik berasal dari muatan positif pada salah satu
penghantar dan berakhir pada muatan negatif pada penghantar
lain.
• Fluks lisrik yang memancar dari suatu penghantar menurut angka
= banyaknya Coulomb muatan pada penghantar itu.
• Kerapatan fluks listrik adalah fluks listrik per meter pangkat dua
dan diukur dalam coulomb per meter pangkat dua [ B = Ø/A
(wb/m2 )]
• Jika suatu penghantar silinder lurus mempunyai muatan seragam
sepanjang penghantar, dan terpisah dari muatan-muatan lain,
sehingga muatan itu tersebar secara seragam di seluruh
permukaannya, sehingga fluks menjadi radial.
Semua titik yang sejarak (equidistance) dari
penghantar semacam itu adalah titik titik
sepotensial (equipontesial) yang mempunyai
kerapatan fluks listrik yang sama seperti tampak
gambar.
Gambar menunjukkan penghantar terpisah semacam itu
membawa muatan yang tersebar secara seragam.
• Kerapatan fluks listrik sejauh X meter dari penghantar,
dapat dihitung dengan membayangkan suatu
permukaan silinder sepusat dengan penghantar dengan
jari-jari X meter.
• Karena semua bagian permukaan itu sejarak dari
penghantar, yang mempunyai muatan yang tersebar
secara seragam, permukaan silinder adalah permukaan
sepotensial dan kerapatan fluks listrik pada permukaan
itu sama dengan fluks yang meninggalkan permukaan
per meter panjang dibagi dengan luas permukaan
sepanjang sumbu 1 meter. Kerapatan fluks listrik adalah:
•  
Dimana,
q = muatan pada penghantar dalam Coulomb per meter
panjang
x = jarak dalam meter dari penghantar ke titik dimana
kerapatan fluks listrik dihitung.
Intensitas medan listrik (electric field intensity),
atau negatif gradien potensial, sama dengan
kerapatan fluks listrik dibagi dengan permitivitas
medium, yang ditulis dengan rumus:
BEDA POTENSIAL ANTARA DUA TITIK KARENA MUATAN

• Beda potensial antara dua titik dalam Volt menurut angka,


sama dengan kerja dalam Joule per Coulomb yang diperlukan
untuk memindahkan satu Coulomb muatan antara dua titik.
• Kuat medan listrik merupakan ukuran gaya pada sebuah
muatan dalam medan. Kuat medan listrik dalam Volt per
Meter sama dengan gaya dalam Newton per Coulomb pada
satu Coulomb muatan yang ditinjau.
• Antara dua titik integral gaya dalam Newton yang bekerja
pada satu Coulomb muatan positif dalah kerja yang dilakukan
untuk menggerakkan muatan dari suatu titik dengan potensial
yang lebih ren dah ke titik dengan potensial yang lebih tinggi
dan menurut angka sama dengan bedapotensial antara kedua
titik tersebut.
•  Pada gambar berikut, dimisalkan kawat lurus

yang membawa muatan postitif q (dalam ). Titik


P1 dan P2 terletak pada jarak D1 dan D2 meter
dari pusat kawat.
• Muatan positif dari kawat akan menimbulkan suatu gaya tolak
pada muatan positif yang diletakkan dalam medan.
• Karena gaya menolak suatu muatan postif dalam medan, dan
karena dalam hal ini D1 lebih besar dari D2, harus ada kerja yang
dilakukan pada muatan postif untuk memindahkannya dari P2
ke P1, muatan itu melepaskan tenaga, dan banyaknya kerja,
atau tenaga (dalam Newton-meter) adalah tegangan jatuh dari
P1 ke P2
• Bedapotensial ini tidak tergantung kepada jalur yang dilaluinya.
• Cara yang paling sederhana untuk menghitung tegangan jatuh
antara dua buah titik adalah dengan menghitung tegangan
antara permukaan permukaan sepotensial yang melewati P 1
dan P2 dengan mengintegrasikan kuat medannya menurut
suatu jalur radial antara kedua permukaan sepotensial itu.
•• Jadi
  tegangan jatuh sesaat antara P1 dan P2 adalah: =
Ln Volt
Dimana, q adalah muatan sesaat pada kawat dalam Coulomb per
meter panjang

Perhatikan..!
Tegangan jatuh antara dua titik, seperti pada persamaan di atas,
pada positif atau negatif tergantung apakah muatan yang
menimbulkan beda potensial itu positif atau negatif dan apakah
tegangan jatuh dihitung dari suatu titik yang terletak di dekat
penghantar ke titik yang lebih jauh, atau sebaliknya.
Tanda q boleh juga positif atau negatif, dan suku logaritma dapat
juga positif atau negatif tergantung apakah D2 lebih besar atau
lebih kecil dari D1
KAPASITANSI SALURAN DUA KAWAT

• Kapasitansi
  antara dua penghantar pada
saluran dua kawat didefinisikan sebagai
muatan pada penghantar-penghantar itu
persatuan beda potensial di antara keduanya.
• Kapasitansi per satuan panjang saluran
adalah: , dimana q adalah muatan pada
saluran dalam coulomb per meter dan V
adalah selisih potensial antara kedua
penghantar dalam Volt.
• Untuk
  memudahkan dapat dikatakan
kapasitansi per satuan panjang sebagai
kapasitansi dan menunjukkan dimensi yang
benar untuk persamaan persamaan yang
diturunkan.
• Kapasitansi antara dua penghantar dapat
diperoleh dengan memasukkan dalam
persamaan , pernyataan V dalam istilah q
dari persamaan =

Ln Volt
• Tegangan Vab antara kedua penghantar saluran dua kawat
tampak pada gambar berikut:

dapat diperoleh melalui bedapotensial antara kedua penghantar


pada saluran dua kawat tersebut, pertama dengan menghitung
tegangan jatuh karena muatan qa pada penghantar a, kemudian
menghitug tegangan jatuh karena muatan qb pada penghantar b.
Menurut prinsip superposisi tegangan jatuh dari penghantar a ke
penghantar b, karena muatan muatan pada kedua penghantar
itu, adalah jumlah tegangan-tegangan jatuh karena masing
masing muatan secara tersendiri.
•• Cacat
  pada permukaan permukaan sepotensial dekat penghantra
b adalah karena sebenarnya penghantar b adalah juga
merupakan permukaan sepotensial.
Persamaan =

Ln Volt , diturunkan dengan mengandaikan bahwa


semua muatan seragam berupa silinder dan sepusat dengan
penghantar itu.

Hal semacam itu benar kecuali di daerah dekat penghantar b.


Potensial penghantar b adalah potensial permukaan sepotensial
yang memotong b. Karena itu dalam menentukan V ab jaur yang
dapat diikuti adalah dari penghantar a melalui daerah permukaan
permukaan sepotensial yang tak cacat ke permukaan sepotensial
yang memotong penghantar b.
Mari kita tinjau muatan qa pada penghantar a, dan andaikan
penghantar b tidak bermuatan, dan hanya merupakan
permukaan sepotensial pd medan listrik yang ditimbulkan oleh
muatan pada a. Permukaan sepotensial pada permukaan b, dan
permukaan-permukaan sepotensial karena muatan pada a
tampak seperti gambar berikut:
•• Kemudian
  dengan bergerak sepanjang permukaan sepotensial
itu ke b tidak menimbulkan perubahan lebih jauh pada
tegangannya. Jalur integrasi ini tampak pada gambar di atas
bersama sama dengan jalur langsung.
• Tentu saja beda potensial tetap sama tanpa memandang jalur
manapun yang ditempuh untuk melakukan integrasi kuat
medan itu.
• Dengan mengikuti jaur melalui daerah cacat, tampak bahwa
jarak jarak yang bersesuaian dengan D2 dan D1 pada
persamaan, =

Ln Volt , berturut turut adalah D dan ra dalam


menentukan Vab karena qb, jarak jarak yang bersesuaian dengan
D2 dan D1 pada persamaan adalah rb dan D
•   mengubahnya dengan notasi fasor (qa dan qb menjadi bilangan-
Dengan
bilangn komplex), diperoleh:
= ln + ln

Akibat qa Akibat qb

Dan karena qa = - qb untuk suatu saluran dua kawat, maka


= (ln - ln ) Volt, atau

= ln Volt.

Jadi kapasitansi antar penghantar adalah:

= = .
Dengan mengubahnya menjadi microfarad per mile, dengan mengubah
dasar suku logaritma dan mengandaikan suatu permtivitas relatif k r = 1,
diperoleh
•   =

Jika ra = rb = r, maka:

= =
(Kapasitansi antar saluran dua kawat)

• Kadang kadang diperlukan untuk mengetahui kapasitansi antara salah


satu penghantar dengan suatu titik netral di antaranya. Misal jika saluran
itu dicatu oleh suatu transfomator yang mempunyai sadapan dengan
yang ditanahkan (Grounded centertap), beda potensial antara setiap
penghantar dengan tanah adalah setengah bedapotensial antara kedua
penghantar tersebut dan kapasitansi ke tanah, atau kapasitansi ke neteral,
adalah muatan pd suatu penghantar per satuan bedapotensial antara
penghantar itu dengan tanah.

• Jadi kapasitansi ke netral untuk suatu saluran dua kawat adalah dua kali
kapasitansi antara saluran (kapasitansi antar penghantar).
• Jika
  kapasitansi antar saluran dipandang
terdiri dari dua kapasitansi yang sama dalam
hubungan seri, tegangan antar saluran dibagi
dua sama besar di antara kedua kapasitansi
tersebut dan titik hubung antara keduanya
terletak pada potensial tanah. Jadi kapasitansi
ke netral adalah salah satu dari dua
kapasitansi seri yang sama itu, atau dua kali
kapsitansi antar saluran. Sehingga dapat
dituliskan,
== =
•   kapasitansi ke netral tampak seperti gambar:
Konsep

Dari persamaan = = = , dan persamaan , ,


atau = mH/mi

Harus diperhatikan perbedaan antara menentukan kapasitansi


dan induktansi dengan baik. Jari jari dalam persamaan untuk
kapasitansi adalah jari-jari luar yang sebenarnya pada
penghantar, dan bukan GMR penghantar, seperti rumus
induktansi.
•• Persamaan
  =

Ln Volt ,
dimana persamaan
= ln + ln , dan

== =
diturunkan berdasarkan pengandaian sebaran muatan seragam
di seluruh permukaan penghantar.

Bila ada muatan muatan lain, sebaran muatan pada permukaan


penghantar tidak akan seragam dan persamaan persamaan yang
diturunkan tersebut tidak tepat benar. Ketidak seragaman
sebaran muatan, dapat diabaikan sepenuhnya dalam saluran-
saluran atas tiang.
•   pertanyaan timbul mengenai nilai yang digunakan pada penyebut
Suatu
dalam argumen logaritma dalam persamaan ,
== = ,
bila penghantarnya berupa kabel lilit, karena persamaan itu diturunkan
untuk suatu penghantar silinder pejal. Karena fluks listrik tegak lurus
pada permukaan penghantar sempurna, medan listrik pada permukaan
penghantar lilit tidak akan sama seperti medan pada permukaan
penghantar silinder.

Karena itu, kapasitansi dihitung untuk suatu penghantar lilit dengan


menggantikan jari-jari luar penghantar itu untuk r dalam persamaan di
atas.
Akan menimbulkan sedikit ralat karena beda antara medan di sekitar
penghantar semacam itu dengan medan di dekat suatu penghantar pejal
dimana persamaan tersebut diturunkan. Ralat ini sangat kecil, karena
hanya medan yang sangat dekat letaknya dengan permukaan penghantar
yang terpengaruh. Jari-jari luar penghantar lilit tetap digunakan untuk
menghitung kapasitansinya.
•  
Setelah kapasitansi ke netral diperoleh, reaktansi kapasitif
yang terdapat antara salah satu penghantar dengan tanah
diperoleh sebagai berikut:
= = x log Ω.mi ke netral

Karena C dalam persamaan ini dalam Farad per mile,


satuan yang sesuai untuk Xc haruslah Ohm-mile. Dan
persamaan ini menyatakan reaktansi saluran ke netral
untuk 1 mil saluran.
Karena reaktansi kapasitif dalam hubungan paralel
sepanjang saluran, Xc dalam Ohm-mile harus dibagi
dengan panjang saluran dalam mile untuk mendapatkan
reaktansi kapasitif dalam Ohm terhadap netral seluruh
saluran. (Ingat: 1 mile = 1,609 Km = 1609 Meter)
• Daftar ralat yang disebabkan oleh pengandaian sebaran
muatan seragam dalam menghitung kapasitansi suatu saluran
dua kawat.
Perbandingan D/R Ralat untuk persamaan di
atas dalam persen
10 0,44
20 0,084
50 0,010
100 0,002
200 0,0005

• Daftar ini memberikan diameter diameter luar hampir semua


jenis penghantar ACSR yang dipakai. Jika D dan r dalam
persamaan dalam feet, reaktansi kapasitif dengan jarak
pemisah 1ft x’a adalah suku pertama dan faktor pemisah
reaktansi x’d adalah suku ke dua bila persamaan itu diuraikan
sebagai berikut:
= x log + x log D Ω-mi ke netral
•  
Contoh:

Carilah suseptansi kapasitif (Capacitive suseptance) per mile


suatu saluran fasa tunggal yang bekerja pada 60 Hz.
Penghantarnya adalah ACSR Partridge dan jarak pemisahnya
adalah 20 ft di antara pusat pusatnya.

Penyelesaian:

(Lihat daftar) Diameter penghantar ACSR Partridge adalah 0,642


in, sehingga
= 0,0268 ft

Dari persamaan , = x log + x log D Ω-mi ke netral, diperoleh:


•   = x 106 log = 0,196 x 106 Ω-mi

Atau dalam istilah reaktansi kapasitif dengan jarak pemisah 1 ft, dan
faktor pemisah reaktansi kapasitif dari daftar diperoleh:

X’a = 0,1074 MΩ-mi


X’d = 0,0889 MΩ-mi, sehingga
Xc = 0,01074 + 0,0889 = 0,1963 MΩ-mi per penghantar

Reakatansi kapasitif antar saluran dan suseptansi kapasitif antar


salurannya adalah:

Xc = 2 x 0,1963 x 106 = 0,3926 Ω-mi

Suseptansi adalah kebaliakan dari raktansi :


bc = 1/Xc = = 2,55 x mho-mi
TUGAS DAN LATIHAN
Reaktansi kapasitip ke netral 60 Hz dari suatu
penghantar padat adalah 196,1 Kilo Ohm-mile.
Salah satu penghantar dari saluran fasa tunggal
dengan pemisah 5 ft. Berapakah nilai
reaktansinya dalam Ohm-mile ke netral dari
saluran bila dengan pemisah 1 feet untuk
frekuensi 25 Hz. Berapakah luas penampang dari
pernghantar dalam mile kwadarat.

Anda mungkin juga menyukai