D
I
S
U
S
U
N
Oleh
KELOMPOK 5
Nama :
1. Mill Nanda Putra (5183131029)
2. Dodi Lase (5182131002)
3. Doli Sardoz Nainggolan (5183131028)
4. Samuel Sagala (5183131034)
5. Rizki Jochafa Gulom (5183331012)
Dosen Pengampu : Dr.Wanapri Pangaribuan,M.T
Mata Kuliah : Elektromekanik
Tahun ajaran : 2019/2020
Jawaban:
1. Secara sederhana eskalator adalah tangga yang bisa bergerak. Secara keseluruhan, eskalator adalah
salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga
terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang
digerakkan oleh motor listrik.
4). Newel adalah bagian bulat balustrade, yang terletak di ujung tangga, baik bagian bawah
maupun atas. Semua pasti ada newel-nya. Newel ini terbuat dari stainless steel, menempel pada
interior dan menjadi tumpuan awal ketika seseorang akan menggunakan eskalator. Maka dari itu
bagian ini harus kokoh dan anti karat.
5). Skirt adalah proyeksi dari setiap sisi eskalator, Fungsinya adalah untuk mengamankan
susunan tangga yang ada di sisi dekat step. BAHAN yang digunakan juga sama seperti pada deck
board, yaitu stainless steel.
6). Steps (Anak tangga) Anak tangga merupakan tempat pijakan dari penumpang eskalator
dan bagian permukaannya harus selalu dalam keadaan horisontal pada saat membawa
penumpang. Adapaun material yang digunakan harus terbuat dari BAHAN yang tidak mudah
terbakar seperti aluminium, stainless steel, dan besi cor. Untuk memudahkan penumpang dalam
membedakan satu anak tangga dengan anak tangga yang lain harus diberi warna kuning.
7). Landing Platform (Lantai pendaratan) ada dua, yaitu bagian atas dan bawah yang
berfungsi sebagai tempat landasan saat kita akan naik ke eskalator atau turun dari eskalator. Di
bawah lantai pendaratan ini adalah sebuah kotak dek besar dimana di dalamnya ada gear-gear
dan mesin-mesin sebagai penggerak step. BAHAN dasarnya adalah plat baja keras yang diberikan
terkstur khusus agar menghindari licin dan sebagai penambah nilai estetika.
b. Bagian Dalam
Bagian dalam eskalator juga dapat dibagi lagi ke beberapa subbab agar tidak rumit. Pembagiannya:
1). Rangka (Truss), dari namanya saja kita sudah pasti paham. Rangka inilah bagian
penopang utama dari sistem eskalator yang berjalan. BAHAN yang digunakan adalah baja yang
terstruktur dan di cat anti karat. Sifat utama yang diambil adalah kekuatan-nya dan pastinya daya
tahan.
2). Step rail. Rel berfungsi untuk mengarahklan gerakan luncuran roda rantai penggerak
anak tangga (step chain roller) dan roda anak tangga (step roller). Rel harus dipasang dan disetel
dengan benar agar gerakan roda anak tangga dan roda rantai penggerak anak tangga halus dan
lurus. Dalam pengoperasiannya, rel ini harus diberi pelumas, agar selalu solid. MATERIALnya
adalah besi siku, mengingat akan pentingnya kekuatan menarik
3). Roller adalah penyangga dari sebuah step (anak tangga) pada rel yang telah menempel
di rangka utama. BAHAN utamanya adalah karet poliuretan. Poliuretan digunakan secara meluas
dalam dudukan busa fleksibel berdaya lenting (daya pegas) tinggi, panel isolator busa yang kaku,
segel busa mikroseluler dan gasket, roda dan ban karet yang tahan lama, senyawa pot elektrik,
segel dan lem berkinerja tinggi, serat Spandeks, alas karpet, dan bagian plastik yang keras.
5). Gear
Gear dalam eskalator terbagi menjadi beberapa bagian :
(a). Drive Gear (Gear pengarah), Gear ini terletak di ruang mesin sebagai penggerak utama sistem
eskalator. Gear ini dihubungkan dengan mesin setelah kecepatan putar dari mesin diturunkan
melalui sebuah kotak pada mesin yang disebut gear pereduksi kecepatan, sehingga didapat
kecepatan linear kurang lebih 30 meter permenit,
(b). Gear pembalik Gear pembalik berfungi sebagai pembalik step agar naik/turun. Yang arahnya
berlawanan dengan drive gear. Kedua gear ini bekerja secara simbiosis mutualisme, saling
membantu
dalam memutar step. BAHAN dari gear ini adalah baja khusus paduan antara krom dan
molybdenum dalam proses yang canggih, sehingga menghasilkan tegangan tarik yang sangat kuat,
yaitu mencapai 2 ton.
Landasan penopang/Truss
Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara
pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang
terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan
sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung
truss tersandar pada penopang beton atau baja
5.
Teori Perhitungan Berat/Beban maksimum Eskalator
Untuk mengkalkulasikan berat digunakan data – data yang telah ditentukan
sebelumnya, dapat dimulai untuk mengkalkulasikan total jarak yang telah ditempuh
tangga dan jumlah step yang dibutuhkan (1)
Pada sproket – sproket diatas, Sp1 tidak perlu dihitung beratnya karena tidak ditumpu oleh
frame maupun menambah beban bagi motor (sangat kecil sehingga dapat diabaikan)
Selanjutnya dalam perhitungan berat sproket diameter yang dipakai adalah diameter
kepala. Diameter sproket dapat dilihat pembahasannya pada perhitungan mekanisme
penggerak .
6. Kecepatan minimum eskalator adalah antara 0,45-0,60 meter/detik, tetapi dengan rancangan khusus,
kecepatan eskalator dapat dipercepat (Kecepatan maksimum) di atas 70 meter/detik.
7. Metode pelaksanaan untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan unit escalator adalah sebagai
berikut :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pelaksanaan persiapan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Escalator meliputi :
a. Klarifikasi final specifikasi teknis unit escalator
b. Membuat shop drawing untuk disetujui oleh pihak terkait sebagai gambar pelaksanaan.
c. Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
d. Pembuatan site office untuk penyimpanan sebagian material dan alat kerja.
2. PABRIKASI
Pelaksanaan pekerjaan pabrikasi, dapat dilaksanakan setelah final specifikasi teknis dan shop
drawing disetujui bersama.
3. SHIPMENT
Pengriman (pengapalan) dilaksanakan setelah seluruh kelengkapan unit escalator selesai
diproduksi, dan diperkirakan 3 (tiga) minggu setelah pengapalan unit tersebut akan sampai dilokasi
proyek.
4. UNIT ON SITE
Pengiriman unit dari pelabuhan tanjung periok ke lokasi proyek secara bertahap, sesuai kondisi
lapangan dengan mengunakan truk container.
Untuk kelancaran pekerjaan tersebut diatas, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pihak
lain (Kontraktor Sipil), antara lain :
Pengadaan lokasi penempatan unit onsite (diperkirakan sebannyak ….. case)
Pengadaan jalan masuk kelokasi penempatan untuk akses truk container dan forklif.
Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh kontraktor sipil dalam pembuatan
hoistway escalator, antara lain :
a. Ukuran bersih hoistway escalator dan ketegak lurusnya.
b. Kedalaman pit escalator.
c. Tempat dudukan escalator (reaction force)
d. Hoisting hook untuk pengangkatan escalator (Kapasitas 8 ton).
8. Kecelakaan yang sering terjadi adalah terjatuh, terjepit bagian tangan, kaki, atau anggota tubuh lain.
Hal tersebut tentu bisa menyebabkan luka bahkan Kematian.
9. Eskalator dan ramp berjalan digerakkan oleh motor listrik yang berputar secara tetap dan dilengkapi
dengan pegangan tangan yang bergerak sama cepatnya dengan kecepatan bergeraknya anak
tangga/ramp.
Spesifikasi :
a. Motor penggerak adalah motor induksi 3 phasa dengan arus bolak – balik, frekuensi 50 Hz.
b. Putaran dari motor penggerak ini kemudian diturunkan oleh kotak gear pereduksi kecepatan,
sehingga didapat kecepatan linear kurang lebih 30 meter permenit.
c. Untuk menahan gerakan anak tangga pada saat motor terhenti, ataupun pada saat supply daya
terputus dipasang rem magnet.
d. Cara kerjanya mirip seperti mesin dalam traktor, menggunakan prinsip gerak benda melingkar.
Maka :
H = D sin ( /2)
A = sudut kontak biasanya antara 50 0 s/d 700, diambil = 600
Tekanan kontak p (N/mm2) dari permukaan rem blok rem adalah :
Q
p = b⋅h
Dalam reaksi rem Q (N), diperlukan pula ukuran – ukuran pendukung lainnya termasuk gaya
a+a ' c e+e '
× ×
berat F (pemberat). Dimana : Q=Fx a' c ' e '
Sedangkan mekanismenya adalah sebagai berikut :
Tuas A ditumpu oleh piston b dari silinder otomatis. Jika udara tekan di B dibuang ke atmosfir , A
akan jatuh karena pemberat F. Dengan demikian B akan tertarik ke bawah dan memutar tuas C (disebut
engkol bel). Gerakan ini akan menarik D dan E ke kanan, dan mendorong E kekiri.Disini dianggap gaya Q
yang dikenakan dari drum pada E adalah sama dengan gaya Q’ pada E.