OLEH:
1. DARLI MURIB
2. FEBBIYANTI YOFANGKA D
3. HOTRIA MAYESI PAKPAHAN
4. INNEKE DWI CLAUDYA GALINGGING
5. JOSUA NAIKTUA SIMANJUNTAK
6. JULIO WILLIAM SIREGAR
7. RIMA MELATI KARO-KARO
8. ROMENSIUS ANGGI A. W SIALLAGAN
9. SHECY GABRILEA L.TOBING
10. TAMARA FRANCESCA
11. YAE LIA SOHNI SODIPTA LASE
12. YEREMIAS SIHOTANG
BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus, atas berkat limpahan karunia nikmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Etiket Kristen dan Kejatuhan Manusia
ke Dalam Dosa’ dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Kristen yang diampu oleh Pendeta Ardikal Bali, MA, M.Th.
dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis juga berharap makalah ini dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca
kelak. Penulis juga ingin memintaa maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam kebahasaan
maupun sistematika penulisannya.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penulisan makalah ini agar mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dapat memahami
dan menghayati pengertian Etika Kristen dan Awal Mula Kejatuhan Manusia ke Dalam
Etika kristen sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia
yakni petunjuk dan penuntun tentang bagaimana manusia pribadi dan kelompok harus
mengambil keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman
Tuhan. Etika kristen adalah ilmu yang meneliti, menilai dan mengatur tabiat dan tingkah
laku manusia dengan memakai norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana
Pada saat ini, kejatuhan manusia begitu banyak diberitakan. Kejatuhan manusia ini
dapat terlihat dari menurunnya moralitas yang dimilikinya, kita dapat terlihat dari
pemerkosaan penculikan, perzinahan, dan lain sebagainya. Kejatuhan manusia pada saat
ini dapat disebabkan oleh acara televisi, media cetak, internet, dan lingkungan sosial
yang buruk.
1
BAB II
ISI
Etika Kristen (Yunani: ethos, berarti kebiasaan, adat) adalah suatu cabang
ilmu teologi yang membahas masalah tentang apa yang baik dari sudut
pandang Kekristenan. Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil,
maka etika Kristen adalah segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah
yang baik. Dengan demikian, maka etika Kristen merupakan satu tindakan yang bila
diukur secara moral baik. Saat ini, permasalahan yang dihadapi etika Kristen ialah
kehendak Allah dari manusia yang diciptakan menurut gambarNya, serta sikap
Titik tolok etika Perjanjian Lama adalah anugerah Allah terhadap umatnya dan
manusia. Oleh karena itu, bentuk etika Perjanjian Lama berkisar pada tindakan Allah
dalam sejarah umatnya dan juga yang menuntut respon yang serasi. Hal ini juga
menyebabkan konsep etika Perjanjian Lama selaras dengan sebuah etika yang
umatnya. Sesuai dengan konsep ini, maka dasar etika Perjanjian Lama dapat disoroti
dari empat sisi. Pertama, menanggapi perbuatan Allah dimana bangsa Israel harus
memiliki dorongan untuk mengarah pada kelakuan etis dalam wujud tanggapan akan
Allah, dimana bangsa Israel wajib untuk memperlihatkan sifat Allah melalui
2
kedaulatan dan kewibawaan Allah sebagai Raja ilahi yang karenanya manusia harus
tunduk sebagai makhluk ciptaan dan hamba. Keempat adalah menaati perintah Allah.
Etika Perjanjian Lama pada dasarnya tidak dapat terlepas dari moralitas manusia
pertama. Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang istimewa, yaitu sebagai
gambar Allah, dalam bahasa Ibrani disebut tselem dan dalam bahasa
Latin disebut Imago Dei. Tidak hanya itu saja, manusia yang diciptakan Allah juga
memiliki kesamaan moral dengan Allah yang maha suci, hal itu terjadi pada
waktu Adam dan Hawa belum jatuh ke dalam dosa. Manusia yang telah diciptakan
Allah selanjutnya merupakan makhluk moral yang diberi kemampuan memilih apa
yang akan dilakukannya, apakah akan mematuhi perintah-perintah Allah atau malah
menentangnya. Hal ini terjadi karena manusia adalah pribadi bebas yang juga
tanggung jawab. Pada waktu Adam dan Hawa telah diciptakan, Allah memberikan
sebuah perintah kepada Adam yaitu berupa larangan untuk memetik dan memakan
buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat yang berada dalam taman
Eden. Namun, perintah dari Allah tidak dihiraukan oleh Adam dan Hawa dan mereka
mengambil sebuah keputusan etis yaitu dengan memetik dan memakan buah
tersebut. Ketika Allah mengetahui perbuatan tersebut ada sebuah tindakan yang
dilakukan oleh Allah dan hal ini merupakan ethos Allah (ethos:sikap dasar dalam
berbuat sesuatu). Tindakan Allah ini merupakan inisiatif dari Allah sendiri yang
mencerminkan sikap kasihNya pada manusia, terdapat dua hal yang dilakukan Allah:
1. Ketika manusia pertama jatuh ke dalam dosa yang kemudian telanjang dan merasa
malu dan bersembunyi di antara pohon-pohon dalam taman, Allah mencarinya dan
3
2. Untuk menutupi ketelanjangan manusia, Allah membuatkan pakaian dari kulit
Ethos yang ditunjukkan Allah telah menunjukkan bahwa Allah mau merendahkan
diriNya dan memperlihatkan sikap kasihnya kepada manusia berdosa. Namun, sikap
perbuatan dosanya. Hal ini dapat terlihat pada anak Adam yaitu Kain yang begitu
tega dan kejam membunuh adiknya Habel, hanya karena iri terhadap
soal persembahan. Tidak hanya itu saja, ketika manusia bertambah banyak,
b. Hukum Taurat
Istilah Taurat berasal dari bahasa Ibrani yaitu torah yang artinya ajaran. Asal kata
torah ada hubungannya dengan kata kerja hora yang memiliki arti memimpin,
mengajar, mendidik, dan juga sering diterjemahkan dengan istilah pengajaran. Istilah
torah diartikan pengajaran tetapi bisa juga diartikan hukum yang berasal dari
kata yarah yang artinya mengarahkan atau mengajar. Kata tora kemudian juga
dipakai untuk menyebutkan Pentateuch (yakni kelima kitab pertama yang ada dalam
Alkitab).
Hukum Taurat Musa yang tertulis dalam kelima kitabnya, dapat dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu:
1. Hukum Moral yang membicarakan peraturan-peraturan Allah bagi umat Israel untuk
hidup kudus, mengasihi Allah dan mengasihi sesama yang prinsip dasarnya tertulis
4
2. Hukum Perdata atau Hukum Sosial yang membicarakan serta membahas kehidupan
Israel kepada Tuhan, juga mengenai sistem pesembahan korban dan kehidupan
Etika Perjanjian Baru adalah sebuah petunjuk-petunjuk sikap dan kelakuan orang-
orang Kristen. Oleh karena itu, etika Perjanjian Baru saling terkait dengan kelakuan
Ajaran etik Yesus Kristus di antaranya terdapat dalam Injil-injil sinoptis (Matius,
Markus, Lukas), salah satu ajaran tersebut adalah khotbah di bukit (Mat 5-7; Luk
6:20-49). Dalam khotbah di bukit, Yesus mempermasalahkan etik orang farisi yang
sangat berpegang teguh pada pelaksanaan hukum taurat tetapi tidak mengarah
kepada kegenapan hukum taurat dan kitab para nabi. Dalam hal ini Yesus
mengatakan bahwa "jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam kerajaan surga" (Mat 5:20) karena Kerajaan Allah sudah dekat
Selain itu, ajaran etik Yesus juga meminta kepada manusia untuk menjadi seorang
manusia yang bersifat ilahi. Kata ilahi ini memiliki arti menjadi seseorang yang lebih
baik dari yang lain. Sebagai contoh, Yesus mengajarkan "Janganlah kamu melawan
orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun menampar pipi kananmu,
berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan
engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa yang
5
menyuruh engkau berjalan berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh
Pada zaman Yesus, terdapat orang Farisi yang menganggap isi taurat sebagai
sejumlah tuntutan dan larangan yang harus dipatuhi. Semua peraturan itu
petunjuk dan nasihat-nasihat yang menentukan situasi dan waktu di mana peraturan
sebagai pagar keliling taurat dan dikenal dengan sebutan halakha (=jalan). Halakha
merupakan penjelasan taurat tetapi sekaligus juga hukum adat yang berdasarkan
taurat. Oleh karena tindakan yang dilakukan orang Farisi, maka ada sebuah sikap etis
yang dilakukan oleh Yesus yang terdapat dalam keempat Injil. Sikap Yesus terhadap
lakukan. Salah satu sikap yang ditunjukkan Yesus tedapat dalam Matius 5:17,
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
1. Yesus mensyaratkan sesuatu yang lebih mendasar daripada hukum Taurat. Yesus
menurutNya tiada kehendak yang berlaku kecuali kehendak Bapa yang dinyatakan
dalam Hukum Taurat. Dengan kata lain Yesus tidak mengartikan kehendak Allah
atas dasar hukum taurat melainkan hukum taurat atas dasar kehendak Allah. Sebagai
contoh Markus 2:23-28, "Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang
6
gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka
kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang
pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang
Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu yang
tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberinya juga kepada
pengikut-pengikut. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk
manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan
2. Yesus bertindak dengan wibawa terhadap hukum taurat. Sebagai contoh, dalam
yang tahir dan hal yang najis, tentang makanan yang halal dan yang haram, tetapi
Yesus mmengatakan bahwa apa yang masuk ke dalam tubuh seseorang tidak dapat
menajiskannya tetapi apa yang keluar dari tubuh tersebut itulah yang
Pada masa patristik (zaman para Bapa Gereja), perkembangan etika dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi dimana hak milik pribadi dan hak milik bersama selalu
diperdebatkan dan menjadi masalah yang cukup besar. Oleh karena permasalahan
ini, muncul pendapat dari beberapa Bapa Gereja, yaitu St Klemens dari Roma,
7
Santo Klemens dari Roma (Paus Klemens I) adalah orang yang disebut
oleh Paulus sebagai sahabat yang setia dalam perjuangan pemberitaan Injil (Flp
4:3). Klemens dikenal karena ia memiliki hubungan dengan surat Paulus kepada
jemaat di Korintus. Pada saat di Korintus, terjadi kericuhan yaitu presbiter yang tua
dipecat oleh presbiter yang muda. Klemens menasihatkan kepada jemaat agar
mereka hidup dalam persekutuan yang rukun, dalam kasih, rendah hati, dan hidup
suci meniru teladan Kristus, terutama teladan Paulus dan Petrus. Ia meminta supaya
bahwa semua orang besar dan mulia bukan karena diri mereka sendiri atau pun oleh
Dalam pemikiran Klemens tentang etika, ia menyatakan bahwa sikap hidup jemaat
mula-mula seharusnya tidak terfokus pada materi. Hal ini ia katakan untuk
berjudul Who Is The Rich Man That Shall Be Saved? Tulisan Klemens ini mencoba
untuk menyelidiki maksud dari cerita mengenai orang kaya sukar masuk kerajaan
Allah (Markus 10:17-27). Menurut Klemens, tidak ada masalah mengenai kekayaan,
Santo Ignatius dari Antiokhia adalah seorang yang berasal dari Siria. Ia dilahirkan
sekitar tahun 35. Sebelum menjadi kristen, ia adalah seorang kafir yang diduga turut
8
menganiaya orang Kristen. Menurut tradisi, Ignatius adalah uskup
dari Antiokhia yang merupakan murid dari rasul Yohanes. Ia hidup pada masa
pemerintahan kaisar Trajanus. Pada masa itu, kaisar sempat mengunjungi Antiokhia
dewa-dewa, namun apabila ada yang tidak melakukan hal ini, maka ia akan dihukum
mati. Perintah kaisar ini tidak didengarkan oleh Ignatius, ia tetap mempertahankan
mau menyangkal Yesus. Oleh karena tindakannya ini, Ignatius dijatuhi hukuman
mati dengan dibuang ke dalam Koloseum di Roma untuk menjadi mangsa singa-
singa.
Menurut pendapat Ignatius, permasalahan etika yang muncul pada masa gereja mula-
mula adalah banyaknya orang yang tidak memperhatikan tentang kasih. Menurutnya,
hidup yang bahagia dan kehidupan bahagia ini didapatkan oleh tiap orang melalui
cinta kasih yang sempurna dari Allah. Agustinus juga menyatakan bahwa baik atau
lain. Permasalahan mengenai materi, bagi Agustinus kekayaan bukanlah hal yang
9
salah. Jika kekayaan itu dipergunakan untuk memuliakan Allah, maka hal itu adalah
hal yang baik. Namun, apabila motivasi kita menyembah Allah hanya untuk
Dalam abad pertengahan, hal-hal yang berhubungan dengan etika diterangkan dalam
yang berperan pada saat itu antara lain Luther, Calvin, Zwingli, dan Beza. Tokoh-
tokoh ini seringkali menuliskan tulisan tentang permasalahan etika yang saat itu
muncul seperti masalah kesusilaan, masalah perang, etika politik, etika jabatan, serta
Niebuhr. Niebuhr memberikan sebuah ajaran etis mengenai dosa asal atau dosa
warisan. Ia berpendapat bahwa dosa warisan itu adalah sifat universal manusia yang
kebebasan dalam mengambil keputusan yang bermoral. Selain itu, Karl Barth juga
kasih karunia Tuhan yang ditunjukkan melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu
manusia tidak dapat menghindar dari keputusan bebas dari kasih Allah yang
Adam dan Hawa sebenarnya tidak diciptakan pada waktu yang sama. Di mana
Adam diciptakan pada Hari Ke-6 tetapi lebih dulu (sebab tidak dijelaskan pula
10
hewan darat tidak diciptakan juga pada hari ke-5 sebagaimana binatang laut dan
udara? Para penafsir yang lebih tua menjelaskan atas dasar persamaan kedua
kelompok tersebut, sirip tampak seperti sayap. Namun, mungkin disebabkan karena
kenyataan bahwa Penciptaan berlangsung dari yang lebih rendah kepada yang lebih
tinggi; ikan dan burung menempati tempat yang lebih rendah pada skala kehidupan
binatang-binatang darat dan manusia terjadi pada hari yang sama? Sebagian
penafsir menjelaskan bahwa wujud manusia, rupa jasmanianya, berasal dari bumi
Adam diciptakan dari debu tanah. Sedangkan Hawa diciptakan dan merupakan
bagian dari tulang rusuk Adam, yaitu ketika Elohim menidurkan Adam, Ia
mengambil salah satu dari tulang rusuk Adam dan menutupinya dengan daging lalu
menciptakan Hawa (Kej. 2). Kenapa harus dari tulang rusuk? Karena Tuhan
menghendaki laki-laki dan perempuan berada dalam posisi yang setaraf. Tidak pada
bagian kaki, karena Tuhan tidak menghendaki wanita untuk menjadi injakan laki-
laki, tidak pula dari bagian kepala karena Tuhan betul-betul ingin membuat posisi
yang sepadan antara kedua insan tersebut. Dikatakan lagi, bahwa keduanya
telanjang (tidak berpakaian) tetapi mereka tidak malu/sebelum jatuh ke dalam dosa.
(Kej. 2:25)
menurut gambar dan rupa Elohim, yang berarti bahwa manusia itu mewarisi
11
lain di bumi, dan juga memiliki "inisiatif sendiri" untuk bertindak taat atau tidak
Salah satu yang dilakukan oleh Tuhan adalah menguji ketaatan mereka, yaitu
dengan cara melarang memakan "Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan yang
Jahat". Di mana di sini-lah Tuhan menguji untuk mengetahui apakah mahluk yang
diciptakan istimewa ini mampu untuk hidup setia atau tidak. Namun ada pula yang
menafsirkan bahwa tujuan Tuhan melarang mereka memakan buah itu adalah
sebagai bagian dari rencana Tuhan, di mana melalui kejatuhan manusia ke dalam
dosa, Tuhan ingin menjalankan misi-Nya untuk membinasakan Iblis, sebab melalui
kematian Kristus di kayu salib adalah cara Elohim untuk membinasakan "ciptaan-
Nya yang lama" atau yang ada dalam dimensi roh/kekekalan. Sebab sebagian dari
para Malaikat juga turut melakukan pemberontakan dan Mantan Malaikat (yang
kemudian disebut Iblis) ini ingin membentuk suatu komuni dengan ciptaan Tuhan
harus lebih disempurnakan lagi dan kesempurnaan itu hanya dapat diterima melalui
"pengurapan" (Yesus Kristus), yang mana kalau saja Adam dan Hawa tidak
melanggar titah Tuhan maka dapat dipastikan bahwa Tuhan akan menyempurnakan
mereka lebih lagi dan ada pun "buah pengetahuan" itu hanya dilarang untuk
sementara waktu sampai tiba pengurapan itu (menuju kedewasaan rohani), dasar
ayat pendukung tafsir ini adalah: 1 Petrus 1:20, “Ia telah dipilih sebelum dunia
dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir”.
12
Camkan, "TETAPI KARENA KAMU IA BARU MENYATAKAN DIRI PADA
AKHIR ZAMAN".
Penafsir berpendapat, bahwa "Kamu" yang dimaksud adalah Adam. Dan mungkin
saja pasca diizinkan-Nya mereka memakan "buah pengetahuan" itu, Tuhan akan
menjelaskan tentang apa yang baik dan apa yang jahat. Sebab untuk semacam
Adam yang merupakan "Brand New" dan masih lugu, polos dan lain sebagainya,
pemberontakan, dan lain sebagainya kepada mereka maka bisa jadi Adam dan
sehingga Tuhan harus mengurapi mereka dengan pengertian lebih dulu. Tidak
dijelaskan pula kapan pastinya Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. (alias pada
Lepas dari semua aliran penafsir, intinya kejatuhan manusia telah membuat Tuhan
murka dan pada akhirnya Adam dan Hawa harus minggat dan diusir dari Taman
Eden tersebut.
Rohani), hidup dalam ketelanjangan (dosa). Setelah manusia itu jatuh ke dalam
dosa, mereka memandang diri mereka telanjang, merasa malu, kemudian berusaha
(mencari cara) untuk menutupi ketelanjangan itu dengan mengambil pohon cawat
lalu menjadikannya pakaian. Hal itulah yang telah dialami oleh Adam dan Hawa,
di mana mereka memilih lebih percaya kepada ular (yang disebut Iblis) untuk
berontak melawan aturan TUHAN. Bahwa "Kapan saja manusia memakan "buah
13
Kematian ini menyebabkan mereka kehilangan keselamatan (hubungan rohani) itu.
Sebab sekali TUHAN berjanji Ia tidak pernah dan tidak akan pernah melalaikannya.
Tetapi satu hal, Tuhan berani berkorban atas manusia, di mana Tuhan kemudian
membuatkan mereka pakaian yang layak guna menutupi akibat dosa itu. Nampak
a. Kutukan
Ketika TUHAN melihat Manusia telah jatuh ke dalam dosa, Tuhan mencari tau
siapa akar dari semua ini dan didapatilah Ular sebagai pelaku yang memperdaya
Kejadian 3:14, IBLIS; Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu:
dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar
bahwa ular (yang sebenarnya) pun telah terperdaya, di mana Iblis memakai
kemolekan, kecantikan, dan warna nan indah (emas) yang dimiliki oleh
"binatang ini" sehingga mampu untuk memikat dan menjerumuskan Hawa jatuh
ke dalam dosa.
engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu
14
17. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan
kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau;
dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur
hidupmu:
18. semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-
19. dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali
lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan
Oleh karena "konsekuensi dosa" adalah MATI. Maka TUHAN harus membuat
15
dan ULAR AKAN MEREMUKKAN JUGA TUMITNYA (INGAT SALIB
KRISTUS).
MENA. Jadi sangat jelas, sudah sejak awal kita hidup dalam ANUGERAH
mana kita TELAH DITEBUS dari CARA HIDUP KITA YANG LAMA
SEUTUHNYA.
DISELAMATKAN.
Roma 5:15, “Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam.
Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam
16
kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang
dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus”.
Matius 27:51, “Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
Ibrani 10,
19. Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian
20. karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita
Jadi untuk semacam KEKUDUSAN bagi TUHAN, harus ada GANTI atas
hewan ternak (yang tidak setimpal, hanya sementara waktu), oleh karena itu
SEMPURNA,
Ibrani 10:1, “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari
keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu
sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-
17
menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan
mengutuk mereka. Tetapi satu hal yang Tuhan tidak lakukan yaitu:
knowledge-Nya itu tidak Tuhan lakukan untuk mencegah Adam dan Hawa
membuatkan mereka baju dari kulit binatang untuk mengganti baju cawat
kekuatan Elohim itu bak sihir yang simsalabim maka jadilah baju tanpa harus
besar, walaupun manusia itu telah jatuh ke dalam dosa namun Elohim tetaplah
mengasihi mereka, tetapi kekudusan Elohim tetap tidak bisa menerima dosa
secuit apa pun sehingga akhirnya mereka harus terusir dari Taman Eden
18
tersebut. Makna yang kita dapat, bahwa untuk menutupi (menanggung)
sejak awal Tuhan mengatakan bahwa keselamatan itu hanya berasal dari
materi (pahala). Sama seperti kasus kejahatan, pelaku kejahatan akan tetap
ibadah. Dalam Hukum ada dua macam delik. Ada delik aduan dan ada juga
delik biasa. Delik aduan, misalkan pencemaran nama baik, perbuatan tidak
bisa ditarik. Delik biasa juga dapat "ditarik" tetapi untuk delik biasa ini
kepolisian masih punya "hak" untuk memproses perkara itu, jadi sama saja
tersebut tidak dapat diganti dengan sejumlah uang (tidak ada unsur
itulah yang juga berlaku dalam Hukum Kristen, di mana sekalipun saya telah
Betsyeba, sekali pun raja Daud telah meminta ampun, tetapi konsekuensi dosa
(akibat dosa) tetap ia terima, di mana anak yang dilahirkannya itu akan mati.
Jadi bukan sekedar kata-kata (minta ampun) dan bukan pula melalui
19
banyaknya kekayaan. Melainkan hukuman itu harus diterima, tetapi oleh
karena kasih, Tuhan mau untuk setiap orang pada zaman sebelum
Tuhan memang menciptakan Adam dan Hawa saja sebagai manusia pertama.
dan Hawa memang hanya disebutkan Kain dan Habel akan tetapi tidak berarti
misalkan Yakub yang sebenarnya juga punya anak perempuan, yang bernama
ini sampai ketika sudah cukup banyak manusia sehingga pernikahan antar
genetika mereka masih minim atau bahkan belum ada sama sekali. Berbeda
Ketika anak-anak Adam dan Hawa telah besar, keduanya memberikan korban
20
tanahnya sedangkan Habel memberikan persembahan berupa lemak-lemak
anak domba yang terbaik yang dimilikinya dan ternyata Elohim lebih
korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia
sesudah ia mati”. Iman yang dimaksud adalah karena Habel telah belajar
dari pengalaman orang tua mereka, ketika Adam dan Hawa mengambil
Kain dan orang tuanya adalah berupa sebuah materi (kekayaan, uang,
menerima baik persembahan Kain mau pun Habel, tetapi Elohim lebih
21
Israel: "yang pertama menjadi yang terakhir dan yang terakhir menjadi
setiap peranan: Bukan Ismael yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi
Ishak .Bukan Esau yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Yakub. Bukan
Manasye yang walaupun lahir lebih dulu, tetapi Efraim. Bukan si sulung
dari ke-7 anaknya Isai melainkan anak ke-8, yaitu Daud yang mulanya
tidak diperhitukan. Bukan orang kaya itu, tetapi Lazarus si miskin. Bukan
anak sulung yang dipestakan, tetapi anak bungsu yang kembali pulang.
generasi para nabi berada pada silsilah Set (anak bungsu, dan bukan
kesementaraan,
Ibrani 10:1, “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari
keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu
sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-
22
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Etika Kristen (Yunani: ethos, berarti kebiasaan, adat) adalah suatu cabang
ilmu teologi yang membahas masalah tentang apa yang baik dari sudut
Taurat dan Injil, maka etika Kristen adalah segala sesuatu yang dikehendaki
oleh Allah dan itulah yang baik. Dengan demikian, maka etika Kristen
merupakan satu tindakan yang bila diukur secara moral baik. Saat ini,
dari manusia yang diciptakan menurut gambarNya, serta sikap manusia terhadap
4. Etika protestan
merupakan bagian dari tulang rusuk Adam, yaitu ketika Elohim menidurkan
Adam, Ia mengambil salah satu dari tulang rusuk Adam dan menutupinya dengan
daging lalu menciptakan Hawa (Kej. 2). Kenapa harus dari tulang rusuk? Karena
Tuhan menghendaki laki-laki dan perempuan berada dalam posisi yang setaraf.
Tidak pada bagian kaki, karena Tuhan tidak menghendaki wanita untuk menjadi
injakan laki-laki, tidak pula dari bagian kepala karena Tuhan betul-betul ingin
membuat posisi yang sepadan antara kedua insan tersebut. Dikatakan lagi, bahwa
23
keduanya telanjang (tidak berpakaian) tetapi mereka tidak malu/sebelum jatuh ke
diciptakan menurut gambar dan rupa Elohim, yang berarti bahwa manusia itu
makhluk lain di bumi, dan juga memiliki "inisiatif sendiri" untuk bertindak taat
24
DAFTAR PUSTAKA
Tersedia:[online]
http://kuartwarpth.blogspot.com/2017/10/makalah-etika-kristen-dr-j-
verkuly.html
Tersedia:[online]
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_Kristen
Tersedia:[online]
https://www.kristenalkitabiah.com/penciptaan-dan-kejatuhan-manusia-dalam-
dosa/