Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ETIKA KRISTEN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
NAMA : MINA ORNO RUMAHLEWANG
NIM : 2012023
PRODI : SI KEPERAWATAN

YAYASAN BANGUN PERSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR
Pujisyukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya
Penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Etika Kristen dari mata kuliah
Agama tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan
baik dari segi isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu Penulis
mengharapkan masukan yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua yang membaca majalah ini. Sebelum dan sesudahnya Penulis
mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................
DAFTAR ISI................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................
1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................
1.3 TUJUAN...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................
2.1 Pengertian Etika Kristen......................................................
2.2 Macam – macam Etika.......................................................
2.3 pandangan Kristen mengenai etika..................................
BAB III PENUTUP..................................................................
3.1 kesimpulan........................................................................
Daftar pustaka.........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makna Etika Kristen sangat penting bagi kehidupan orang Kristen. Etika
Kristen sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam
hidup manusia yaitu perannya sebagai petunjuk dan penuntun tentang
bagaimana manusia sebagai pribadi dan kelompok harus mengambil
keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan
Firman Tuhan. Khusus bagi kehidupan umat Kristen haruslah
berpedoman pada ketentuan Etika Kristiani yang mencakup setiap aspek
kehidupan dalam ruang lingkup individu, keluarga, kelompok sosial
maupun dalam bernegara.
Bicara tanggung jawab berarti bicara kewajiban menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut).Iman dan Etika Kristen
haruslah berjalan bersamaan, tindakan etis dan tanggung jawab
melibatkan kepercayaan yang dipertaruhkan. Alkitab menjelaskan dan
memberikan petunjuk sebagai standar bagi umat Kristen sebagai pola
berpikir dan perbuatan sebagai norma yang berlaku dalam kehidupan
umat Kristen.
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apa itu etika Kristen?
 Ada berapa macam etika?
 Bagaimana etika menurut pandangan Kristen?
1.3 TUJUAN
• untuk mengetahui mengenai etika Kristen .
•mengetahui poin – poin dalam etika
• menyelesaikan tugas yang di berikan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Etika Kristen
Etika berhubungan erat dengan kelakuan manusia dan cara manusia
melakukan perbuatannya. Kelakuan yang dinyatakan dengan perbuatan
itu menunjuk pada dua hal, yakni positif dan negatif. Pengertian positif
menunjuk pada hal yang baik. Sedangkan pengertian negatif menunjuk
kepada hal yang jahat atau tidak baik. Etika hendak mencari ukuran baik,
sebab yang tidak baik atau tidak sesuai dengan ukuran baik itu adalah
buruk atau jahat.
Oleh sebab itu, tugas etika adalah menyelidiki, mengontrol
perbuatan-perbuatan, mengoreksi dan membimbing serta mengarahkan
tindakan yang seharusnya dilakukan agar dapat memperbaiki tindakan
atau perbuatannya. Pengertian perbuatan positif adalah “apa yang baik”
secara umum atau memakai ukuran yang merupakan pertimbangan dari
tuntutan masyarakat dan sesuai pula dengan hati nurani atau kata hati.
2.2 Macam – macam Etika
a. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam
hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif
tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni
mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan
bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai
dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
b. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup
ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat
menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan
hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati
dan berlaku di masyarakat.
2 Etika Teleologi

Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat
yang baik dan

Berguna. Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan


menjadi dua

Yaitu:

• Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang


bertujuan untuk mencari kenikmatan dan kesenangan.

• Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan


yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki

d.Etika deontologi
menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Jadi,
etika Deontologi yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena
tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan
tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.

2.3 pandangan Kristen mengenai etika


Ada beberapa karakteristik yang membedakan mengenai etika-etika
Kristen, setiap karakteristik tersebut akan dibahas sebagai berikut:
a. Etika Kristen berdasarkan kehendak Allah
Etika Kristen merupakan satu bentuk sikap yang diperintah dari atas.
Kewajiban etis merupakan sesuatu yang seharusnya kita lakukan.
Kewajiban ini merupakan ketentuan dari atas. Tentu saja, perintah
etis yang diberikan Allah itu sesuai karakter moral-Nya yang tidak
dapat berubah. Maksudnya adalah, Allah menghendaki apa yang
benar sesuai dengan sifat-sifat moral-Nya sendiri. “Jadilah kudus,
sebab Aku ini kudus”, Tuhan memerintahkan Israel (Imamat 11:45).
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di
surga adalah sempurna’, kata Yesus kepada murid-muridnya (Matius
5:48). “Allah tidak mungkin berdusta” (Ibrani 6:18). Dengan demikian
kita tidak boleh berdusta juga. “Allah adalah kasih” (1 Yohanes 4:16),
dan dengan demikian Yesus berkata,” Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri” (Matius 22:39). Singkatnya, etika Kristen
didasarkan pada kehendak Allah, tetapi Allah tidak pernah
menghendaki apapun yang bertentangan dengan moral-Nya yang
tidak berubah.

b. Etika Kristen Bersifat Mutlak


Karena karakter moral Allah tidak berubah (Maleakhi 3:6; Yakobus
1:17), maka kewajiban-kewajiban moral yang berasal dari natur-Nya
itu bersifat mutlak. Maksudnya adalah, kewajiban-kewajiban tersebut
selalu mengikat setiap orang di mana-mana. Tentu saja, tidak setiap
kehendak Allah harus berasal dari natur-Nya yang tidak berubah. Ada
beberapa hal yang pada dasarnya sesuai dengan natur-Nya tetapi
dengan bebas mengalir dari kehendak-Nya. Misalnya, Allah memilih
untuk menguji ketaatan moral Adam dan Hawa dengan melarang
mereka makan buah dari pohon tertentu (Kejadian 2:16-17).
Meskipun secara moral Adam dan Hawa bersalah karena tidak
menaati perintah itu, kita tidak diikat oleh perintah tersebut saat ini.
Perintah tersebut didasarkan pada kehendak Allah dan tidak harus
berasal dari natur-Nya.
C. Etika Kristen bersifat menentukan

Karena kebenaran moral ditetapkan oleh Allah yang bermoral maka


harus dilaksanakan. Tidak ada hukum moral tanpa si Pemberi moral;
tidak ada perundang-undangan moral tanpa Pembuat undang-
undang moral. Dengan demikian etika Kristen berdasarkan naturnya
adalah preskriptif, bukan deskriptif. Etika berkaitan dengan apa yang
seharusnya dilakukan, bukan dengan apa yang sebenarnya sedang
terjadi. Orang-orang Kristen tidak menemukan kewajiban-kewajiban
etis mereka di dalam standar orang-orang Kristen tetapi di dalam
standar bagi orang-orang Kristen di Alkitab.
BAB III
PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, sesuai dengan makalah “Etika yang meresponi
Firman Tuhan dengan penuh tanggung jawab”penulis menyimpulkan bahwa
meresponi FirmanTuhan berarti menanggapinya dalam Iman kemudian
bergerak menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari menuju norma-norma
kebenaran yang terkandung di dalam Alkitab. Mengapa Alkitab? Karena Firman
Allah yang tertulis tanpa salah pada naskah aslinya (Original Manuscript
Without Error). Alkitab adalah satu-satunya kitab yang isi norma-norma etisnya
selaras dengan logika. Berarti pedoman kebenaran nilai-nilai etis yang
terkandung di dalam Alkitab sesungguhnya adalah yang selaras dengan nilai
etis dan norma-norma kebenaran.

•Daftar pustaka
M. Drie S. Brotosudarmo, Etika Kristen untuk Perguruan Tinggi
(Yogyakarta: ANDI, 2007). Hal. 2-5Robert P. Borrong, Etika Politik
Kristen (Jakarta: UPI & PSE Sekolah Tinggi Teologi, 2006). Hal. 7
Nurdin, Muslim, Drs., K.H., dkk. Moral dan Kognisi Islam (Buku teks
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum). Bandung : CV Alvabeta.

Anda mungkin juga menyukai