Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ETIKA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KRISTIANI”

Dosen Pegampu : Maniur Banjarnahor, S.Pd., M.Pd.K

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Andi Putra Kabergin Sitepu 11933110


67
Bryan Saragih 11933111
74
Maysi Imelda Tiarani Damanik 11933111
59

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen Protestan

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua rahmat
serta berkat-Nya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan harapan dan tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang "Etika dan Pembentukan Karakter Kristiani". Penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Maniur Banjarnahor, M.Pd. K selaku dosen
pengampu dalam mata kuliah ini yang telah memberikan penulis arahan dan petunjuk
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang bagaimana cara
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta
bermanfaat dalam proses pembelajaran. Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat jauh
dari kata sempurna. Untuk itu diharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun agar penulis dapat menyelesaikan tugas berikutnya dengan lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah
ini dan penulis juga mengucapkan selamat membaca. Semoga dengan adanya pembuatan
tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang bagi penulis maupun
bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.

Medan, Oktober 2020

Penulis
Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Pengertian Etika Kristen ............................................................................................ 3


B. Ciri-Ciri Etika Kristen ............................................................................................... 4
C. Macam-Macam Etika Kristen ................................................................................... 4
D. Fungsi Etika Kristen .................................................................................................. 6
E. Etika Kristen dalam Kehidupan Sehari-hari .............................................................. 7
F. Pengertian Karakter Kristen ...................................................................................... 7
G. Macam-Macam Karakter Kristen .............................................................................. 8
H. Implementasi Penerapan Etika Kristen dalam Pendidikan Iman Seseorang ............. 9
I. Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Kristen ..................................................... 10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 11
B. Saran .......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Setiap manusia mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, ada yang mempunyai


kepribadian yang baik, buruk, lucu, susah bergaul, dan masih banyak lagi contohnya. Ada
banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pengembangan
kepribadian seseorang, salah satu contohnya adalah etika Kristen. Etika Kristen sangat
berpengaruh sekali dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian. Etika Kristen
sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia yakni petunjuk
dan penuntun tentang bagaiman manusia pribadi dan kelompok harus mengambil keputusan
tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman Tuhan. Etika Kristen adalah
ilmu yang meneliti,menilai dan mengatur tabiat dan tingkah laku manusia dengan memakai
norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus.
Etika dalam kata Yunani, adalah yang berarti kebiasaan, baik kebiasaan individu
maupun kebiasaan masyarakat. Dalam abad ini etika memusatkan penyelidikannya pada
kebenaran atau kesalahan perbuatan-perbuatan pentingnya kepribadian dan lingkungan. Etika
adalah penyelidikan tentang apa yang baik atau benar atau luhur dan apa yang buruk atau
salah atau jahat dalam kelakuan manusia. Etika menaruh perhatian kepada norma-norma yang
membimbing perbuatan manusia dan cita-cita yang membentuk tujuan manusia. Makna etika
Kristen sangat penting bagi kehidupan orang Kristen.
Pembentukan kepribadian secara perseorangan yang meliputi ciri khas seseorang dalam
bentuk sikap dan tingkah laku serta intelektual sehingga ia berbeda dengan orang lain. Pada
dasarnya kepribadian lebih menunjuk pada sifat dasar atau sifat hakiki batiniah manusia.
Inilah eksistensi khas dan unik yang dimiliki seseorang yang tidak ada duanya di jagad raya
ini. Karakter mengekspresikan nurani melalui jiwa yang memuat pikiran, perasaan dan
kehendak yang bersangkut paut dengan norma atau etika. Dalam hal ini, jiwa sesungguhnya
digerakkan oleh nuraninya. Dengan demikian nuranilah yang menentukan kualitas
karakternya.
Penulisan makalah ini dimaksudkan agar pembaca dapat memahami dan menghayati
pengertian etika yang berhubungan dengan moralitas, dan etika Kristen. Melalui pemahaman
dan penghayatan tersebut diharapkan pembaca dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma
yang sesuai dengan ajaran Kristen.

1
B. Rumusan Masalah.

Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :


1. Apa yang dimaksud dengan Etika Kristen ?
2. Apa-apa saja Ciri-Ciri Etika Kristen ?
3. Apa-apa saja Macam-Macam Etika Kristen ?
4. Bagaimana Fungsi Etika Kristen ?
5. Bagaimana Etika Kristen dalam Kehidupan Sehari-hari ?
6. Apa yang dimaksud dengan Karakter Kristen ?
7. Apa-apa saja Macam-Macam Karakter Kristen ?
8. Bagaimana Implementasi Penerapan Etika Kristen dalam Pendidikan Iman Seseorang ?
9. Bagaimana Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Kristen ?

C. Tujuan Masalah.

Adapun tujuan masalah ini adalah untuk menjawab rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Etika Kristen.
2. Untuk mengetahui dan memahami apa-apa saja Ciri-Ciri Etika Kristen.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa-apa saja Macam-Macam Etika Kristen.
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Fungsi Etika Kristen.
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Etika Kristen dalam Kehidupan Sehari-hari.
6. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Karakter Kristen.
7. Untuk mengetahui dan memahami apa-apa saja Macam-Macam Karakter Kristen.
8. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Implementasi Penerapan Etika Kristen
dalam Pendidikan Iman Seseorang.

9. Untuk mengetahui dan memahami Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Kristen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Kristen.

Dalam Etika Kristen, kata Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” atau “ta
ethika”. Kata ethos artinya kebiasaan, adat. Kata ethos dan ethikos lebih berarti kesusilaan,
perasaan batin atau kecenderungan hati, dengan mana seseorang melaksanakan sesuatu
perbuatan. Aristoteles yang seorang ahli filsafat Yunani ia menulis untuk Nikomachus
dengan diberinya nama buku: “Ethika Nikomacheia” yang artinya buku ini tentang kaidah-
kaidah, dan perbuatan manusia. Istilah etika ini kemudian menjadi “terminus technicus”
(istilah khusus) untuk ilmu pengetahuanyang menyelidiki soal kaidah-kaidah, kelakuan
manusia, dan perbuatan manusia. Didalam bahasa Latin juga memberikan istilah-istilah
tentang ethos, dan ethikos yang disebutkan dengan kata mos dan moralitas. Maka dari itu kata
etika sering pula dikatakan dengan kata “moral”. Akan tetapi, kenyataannya bahwa kata Etika
sudah mempunyai kedudukan tertentu di dalam bahasa teologis. Karena dari itu dalam buku
pelajaran teologis ini pada umumnya tetap dipergunakan kata etika. Etika bergerak pada
lapangan kesusilan, artinya ia bertalian dengan norma-norma yang seharusnya berlaku disitu
dan dengan ketaatan batiniah pada norma-norma itu. Jadi etika termasuk golongan ilmu
pengetahuan normative. Etika juga bukanlah ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif yang
hanya menerangkan dan menguraikan tindakan dan kelakuan manusia seperti halnya dengan
ilmu bangsa-bangsa(antropologi cultural) yang menguraikan dan membahas adat istiadat dan
keadaan bangsa-bangsa. Tetapi, etika adalah suatu ilmu pengetahuan yang normative. Ia
memajukan masalah tentang apa yang baik yang dipandang dari sudut hukum Taurat dan Injil
Allah, maka haruslah segala sesuatu yang dikehendaki Allah itulah yang baik itulah pokok
etika teologi.
Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan Etika dalam Kristen, antara lain:
a) Suatu cabang ilmu yang membahas tata cara atau penyelesaian masalah dari sudut pandang
Kristen. b) Sebagai suatu ilmu yang membahas tentang moral manusia secara kritis.
c) Menurut Hukum Taurat, Etika dalam Kristen adalah segala perbuatan yang dikehendaki
oleh Allah untuk selalu melakukan perbuatan baik. d) Tanggapan akan kasih setia Allah yang
akan menyelamatkan hidup manusia. Menurut Albert Schweitzer, etika adalah nama yang
kita berikan kepada keprihatinan kita untuk perilaku yang baik yang kita lakukan bukan
untuk diri kita sendiri dan oranglain.

3
B. Ciri-Ciri Etika Kristen.

Etika dalam Kristen itu sendiri selalu berkaitan dengan iman dan kepercayaan terhadap
Tuhan sang pencipta. Perwujudan etika mungkin terjadi jika kamu memahami betul apa yang
tertuang dalam Hukum Taurat Tuhan. Berikut adalah ciri-ciri etika Kristen, yaitu :
1. Etika Dalam Kristen Didasarkan Pada Iman.
Iman adalah hal yang terpenting. Iman sendiri bukanlah kekayaan intelektual atau
pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan. Namun, iman adalah suatu kepercayaan kepada
Tuhan Yesus yang membuat manusia lebih dekat dengan-Nya. Jika iman seseorang kuat,
maka etika Kristennya juga akan baik dan tidak akan menyeleweng. Dengan iman, kita
dapat menjadi murid Kristus

2. Etika Dalam Kristen Didasarkan Pada Tabiat.


Tabiat merupakan sifat lahiriah yang menyangkut batin manusia untuk memilah-milah
mana yang baik dan buruk. Tabiat ini sendiri tidak dapat disamakan dengan watak. Karena
watak dapat berubah, tergantung lingkungan sosial seseorang dan bagaimana peran Gereja
dalam masyarakat. Namun tabiat lebih kepada sifat asli seseorang yang dapat mempengaruhi
etika.

3. Etika Dalam Kristen Bersumber dari Tuhan.


Sudah jelas jika etika dalam Kristen bersumber dari Tuhan. Hal ini terbukti dengan
adanya aturan dalam menjalankan kehidupan. Dimana etika itu sendiri harus ditaati, jika
tidak, sama saja kita telah menentang Tuhan

4. Etika Dalam Kristen Merupakan Pilihan yang Sukar.


Hidup menurut peraturan yang sudah ditetapkan itu sangatlah sulit. Apalagi jika harus
hidup menurut karakter Kristus. Hal ini juga dirasakan oleh umat Kristiani. Contoh kecilnya
saat rela berbihing kepada orangtua demi kebaikan dirinya sendiri.

C. Macam-Macam Etika Kristen.

Etika dalam Kristen dikelompokkan menjadi 7 macam, antara lain:

1. Etika Filosofis.
Kata filosofis berasal dari Bahasa Yunani “philos” yang berarti cinta. Etika filosofis
adalah pengelompokan perbuatan-perbuatan yang menyangkut moralitas yang dipandang dari

4
sudut filsafat. Hubungan antara etika, moral, dan kemanusiaan akan dianalisa secara
mendalam melalui sebuah rasio perbuatan menurut hukum Kristiani.

2. Etika Teologis.
Kata teologis berasal dari “teologi” yang berarti agama. Jadi, etika teologis merupakan
suatu etika yang dibahas sesuai dengan ajaran dalam Kristen. Etika ini akan terwujud ketika
seseorang mengetahui tujuan hidup orang Kristen. Tanpa adanya ajaran tersebut, etika
teologis tidak pernah terwujud. Etika teologis ini akan memandang perbuatan sebagai suatu
tindakan yang berhubungan dengan:

a. Perbuatan yang dilakukan manusia harus sesuai dengan perintah Tuhan

b. Perbuatan tersebut harus diwujudkan dalam tindakan nyata dalam cinta kasih

c. Suatu bentuk penyerahan diri manusia kepada Tuhan, Sang Pencipta

3. Etika Sosiologis.
Etika yang satu ini lebih fokus pada keselamatan dan kesejahteraan hidup manusia.
Secara luas, etika sosiologis ini akan membahas hubungan seseorang dengan masyarakat
dalam menjalankan hidupnya.

4. Etika Deskriptif.
Berfokus pada penilaian terhadap sikap manusia dalam mencapai apa yang
diinginkannya dalam hidup. Pada etika ini, pola perilaku manusia akan kelihatan saat orang
tersebut berusaha menggapai keinginan namun situasi di sekitar tidak mendukung. Secara
singkat, etika ini berkaitan dengan penghayatan serta pandangan Iman Kristen terhadap gaya
hidup modern.

5.Etika Normatif.
Merupakan usaha untuk menetapkan hasil yang ideal antara pola dengan perilaku umat
Kristiani dalam bertindak di dalam kehidupan bermasyarakat. Etika ini berupa himbauan
yang nantinya akan mengikat tata kehidupan umat Kristiani. Etika normatif ini dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:

a. Etika khusus: mengatur kehidupan umat Kristiani secara khusus, hanya pada bidang-
bidang tertentu saja.

5
b. Etika umum: mengatur kehidupan yang bersifat universal tanpa membedakan suku,
budaya, kelas sosial, dan situasi pada kelompok tertentu.

6. Etika Deontologis.
Etika ini merupakan etika yang berlaku secara mutlak di dalam kehidupan. Etika ini
harus dijalankan, tanpa memperhatikan kondisi dan situasi yang terjadi. Dampak dari etika
ini tidak memperhitungkan keuntungan, namun lebih kepada terciptanya perbuatan baik
dalam kehidupan masyrakat.

7. Etika Teleologis.
Etika teologis ini menjadi tolak ukur tentang baik buruknya suatu perbuatan. Agar
perbuatan baik dapat terwujud, seseorang perlu mempertimbangkan sutu tindakan sebelum
melakukannya. Dalam etika ini, perbuatan yang memiliki tujuan yang baik akan selalu
dinilai baik.

D. Fungsi Etika Kristen.


Etika kristen memiliki fungsi sebagai penuntun arah tujuan hidup kita, ternyata fungsi
etika juga banyak membuat contoh yang besar dalam kehidupan kita. Secara umum, etika
dalam Kristen memiliki 10 fungsi yaitu:

1.Untuk mengetahui atau membandingkan mana perilaku yang baik dan perilaku yang buruk.

2.Menjadikan umat Kristiani hidup dalam kedamaian, kesejahteraan, dan keharmonisan di


dalam cinta kasih.

3.Etika memberikan gambaran atau orientasi hidup bagi umat Kristiani.

4.Etika membuat manusia dapat bertanggung jawab atas hidupnya. Baik buruknya perbuatan
yang dilakukan, hasilnya akan dirasakan sendiri oleh orang yang bersangkutan.

5.Membuat manusia menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

6.Mengajak umat Kristiani untuk bersikap rasional saat mengambil keputusan di tengah-
tengah kehidupan Kristiani.

7.Etika dalam Kristen mempengaruhi umat Kristiani untuk selalu menjunjung tinggi
moralitas dalam kehidupan beragama.

6
8.Menjadikan umat Kristiani lebih independen alias tidak mudah diombang-ambingkan oleh
bisikan bahasa Roh.

9.Menjadikan manusia lebih dekat dengan Sang Pencipta dan taat pada aturan-Nya.

10.Etika Kristen membantu manusia untuk dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
kehidupan Kristiani.

Didalam hidup, etika dalam Kristen bertugas untuk menyelidiki, mengoreksi,


mengontrol, dan mengarahkan tentang mana yang harusnya dilakukan dan mana yang tidak
boleh dilakukan. Tolak ukur untuk melakukan perbuatan baik bersumber pada titah Yesus
Kristus, dimana landasan untuk berbuat baik tertuang dalam Hukum Taurat. Pandangan
Kristen terhadap etika, yaitu : a) Etika dalam Kristen bersumber dari Allah Tritunggal.
b) Etika dalam Kristen didasarkan pada Wahyu Allah. c) Sifatnya yang mutlak alias tidak
dapat diganggu gugat oleh manusia, dan d) Bersifat menentukan jalan hidup umat Kristiani.

E. Etika Kristen dalam Kehidupan Sehari-hari.

Etika Kristen dalam kehidupan sehari hari Kita diciptakan segambar dan serupa Allah
(Imma-Godei) tentunya harus mempunyai etika dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.
Apalagi status kita sudah diselamatkan. Lewat ajaran firman Tuhan kita pasti akan tahu mana
yang baik dan yang buruk dan yang berkenan kepada Allah.
Akan tetapi yang kita temui saat ini adalah banyak orang Kristen yang tidak lagi
menggunakan etika dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan bahkan masih lengket dengan
dosa: pesta miras, irih hati, penyembahan berhala, sex bebas, kepentingan diri sendiri, roh
pemecah dan lain sebagainya. Ketika Etika Kristen sudah tidak diterapkan maka dunia juga
akan semakin hari semakin jahat.
Untuk itu kita sebagai orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juru Selamat yang hidup, marilah kita beretika yang baik. Lewat tuntunan Roh Kudus
kita akan diarahkan kepada sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang terbaik.

F. Pengertian Karakter Kristen.

Karakter adalah istilah psikologis yang menunjuk kepada “sifat khas yang dimiliki oleh
individu yang membedakannya dari individu lainnya”. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Baru, Pustaka Phoenix: Jakarta). Jadi, pada dasarnya karakter adalah sifat-sifat yang melekat
pada kepribadian seseorang. Pembentukan karakter Kristiani adalah terbentuknya sifat-sifat

7
positif dalam diri orang Kristen. Sifat-sifat yang terbentuk dalam diri orang Kristen adalah
sifat terbaik yang diajarkan dalam Alkitab. Sedangkan Kristen adalah sebutan bagi seseorang
yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta
meneladani hidup dan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
karakter Kristen disebut juga sifat-sifat Kristen, yaitu kualitas rohani yang dimiliki seorang
Kristen.
Manusia rohani itu terlihat dari karakternya. Karakter Kristen adalah KASIH. Karena
Allah itu KASIH dan Yesus Kristus sendiri mengajarkan bahwa KASIH itu kepada kita
sebagai pengikut Kristus. Manusia menjadi sombong, tinggi hati, serakah, koruptif,
membunuh, dendam, dan sebagainya karena tidak ada kasih Kristus diam atau bertakhta di
dalam hatinya, jiwanya, dan rohnya.

G. Macam-Macam Karakter Kristen.

Macam-macam karakter Kristen sejati yang akan menolong kita untuk mencapai
karakter kepemimpinan dan akan mengajarkan kita untuk bercermin akan bagaimana tingkah
kita selama ini, yaitu :

1. Tulus.
Untuk melewati banyak bahaya yang ada disekeliling kita ini, maka kita harus memiliki
rasa takut yang sehat dalam menjalani hari-hari kita. Kita harus hidup disertai dengan
kehidupan yang benar-benar berubah dan memiliki pembaruan akal budi dan dapat
mempercayai Allah setiap hari. Harus memiliki sikap yang tulus tanpa memiliki gaya hidup
yang munafik yang biasanya akan melihat orang yang akan terlihat saleh dan rohani tetapi
pada kenyataannya tidak disertai dengan kehidupan yang berubah. Kita harus membatasi
kemunafikan dan menggantinya dengan ketulusan untuk menghindari dari kebohongan yang
telah tersebar di sekeliling kehidupan kita mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang
kristen.

2. Kasih.
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” (1
Yohanes 4:8) “kasihilah Tuhanmu, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihinilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”(Lukas 10:2). Hidup penuh kasih adalah
kehidupan yang diberikan oleh Alkitab. Egoisme dan egosentris adalah gambaran bagi orang
yang memiliki perilaku yang umum saat seseorang mulai mencintai sendiri. Untuk memulai

8
hidup penuh kasih jangan tinggalkan untuk tetap mengasihi Tuhan dan mengasihi sesamamu
dan akan mengerti kenikmatan yang besar daripada mencintai Allah.

3. Menghormati.
Di dalam kehidupan kita tidak pernah hidup sendiri dan pastinya akan saling
membutuhkan. Sehingga pentingnya ada rasa saling menghormati satu sama lain. Allah
memerintahkan kita untuk menaati dan menghormati sesamanya terutama orang tua kita.
Bahkan Allah berjanji untuk memberkati ketika kita menghormati orangtua kita (efensus 6:2-
3). Kita harus tunduk kepada pemerintah dan harus menghormati semua orang apabila ingin
dhormati, dan apabila kita melakukannya dengan cara yang benar maka kita telat
menyenanglan Allah (1 Petrus 13-27).

4. Murah Hati.
Tuhan berfirman bahwa orang yang murah hati akan memiliki banyak kelimpahan dan
apabila menabur dengan murah hati maka kita juga akan menuainya dengan kemurahan hati
juga. “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri
akan diberi minum.” (Amsal 11:25). Ketamakan yang merupakan sifat yang cukup banyak
dimiliki oleh banyak orang. Terkadang semua yang melatarbelakangi adalah uang, bahkan
orang-orang ini terlalu mencintai uang sehingga menimbulkan sifat tamak didalam dirinya.

5. Rendah Hati.
Ketika kita merendahkan hati di hadapan Tuhan, Ia akan meninggikan kita (Yakobus
4:10). Kita haruslah bermegahan hanya saat kita di dalam Tuhan atau segala kemegahan yang
kita lakukan harus ada di dalam Tuhan (Mazmur 34:2). “Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (Yakobus 4:6)

Dan masih ada beberapa macam-macam dari karakter Kristen ini, yaitu :
a) murni, b) memberikan semangat, c) setia, d) bersyukur, dan e) memiliki Iman yang sejati.

H. Implementasi Penerapan Etika Kristen dalam Pendidikan Iman Seseorang.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan Agama Kristen di sekolah ataupun di kampus


menunjukan bahwa guru/dosen memberikan pemahaman mengenai etika Kristen. Dalam
memberikan pemahaman mengenai etika Kristen yang bertitik tolak dari hukum kasih, ini
mengandung arti bagaimana orang Kristen kemudian menebarkan kasih itu dalam setiap
situasi dan kondisi. Ketika etika berbicara mengenai nilai,maka hal ini menyangkut
keyakinan tentang yang benar,yang baik dan, yang tepat. Dengan kata lain etika Kristen

9
berbicara mengenai siapa dan harus bagaimana manusia itu berbuat berdasarkan sudut
pandang iman yang iman yang tertanam dalam ajaran.Kristiani penekanan pada masalah etika
dan nilai-nilai Kristen dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen ini bagi peserta didik
sekolah di harapkan dapat menjadi pedoman bagi mereka untuk menjalani kehidupan.
Agama Kristen mengajarkan pentingnya hubungan yang baik antara orang tua dan anak
serta antara anak dan orang tua, dalam halinigurur menjelaskan bahwa orang tua memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap anak-anaknya. Orang tua di beri kewajiban oleh Tuhan
untuk memelihara,mendidik dan mendampinggi anak-anaknya kewajiban itu di tetap kan oleh
Tuhan sejak awal penciptaan manusia etika Kristen dalam hubungannya dengan sesama
manusia, guru memberikan penjelasan mengenai arti pentingnnya pesahabatan. Dalam
menjalin persahabatan, peserta didik hendaknya meneladani para pengikut Krisrus, yaitu
orang-orang yang diikat oleh cintah kasih Kristus, sehingga dapat menjadi orang mempunyai
kemampuan menghargai,memedulikan,dan memperhatikan orang-orang di sekelilingnya.

I. Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Kristen.

Membentuk karakter anak didik peranan guru dalam keberhasilan peserta didik sangat
penting maka hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada
dan meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar,
tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan
guru disekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta
didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru harus mampu membawa anak didik
memahami serta menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya dengan mengandalkan
kemampuan dan karakter yang tinggi dan mengacu pada sosok Yesus sebagai guru yang
Agung. Sebagai guru yang mengajar di bidang PAK, harus mampu menjadi garam dan terang
dunia (Mat 5:13-16).
Pendidikan karakter secara terpadu dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai
dalam tingkahlaku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang
berlangsung diluar maupun didalam kelas pada semua mata pelajaran.Pengembangan
karakter dalam system pendidikan adalah keterkaitan antara komponen-komponen karakter
yang mengandung nilai-nilai perilaku yang dapat dilakukan atau bertindak secara bertahap
dan saling berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang
kuat untuk melaksanakannya baik terhadap Tuhan, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan
Negara.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Mengenai karakter Kristen sejati untuk mejadi cerminan perilaku kita, pada intinya
semua karakter dari kehidupan Kristen haruslah dimiliki oleh semua orang yang memang
percaya kepada Tuhan, di dalam keadaan apapun dan dimanapun dia. Makna etika Kristiani
sangat penting bagi kehidupan orang Kristen. Manusia sebagai ciptaan Allah berimplikasi
pada eratnya hubungan antara Iman dan Perilaku Manusia dalam rangka tanggung jawab
pada Pencipta. Etika Krtisten sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam
hidup manusia yakni petunjuk dan penuntun tentang bagaimana manusia sebagai pribadi dan
kelompok harus mengambil keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak
dan firman Tuhan. Etika Kristen adalah ilmu yang meneliti, menilai dan mengatur tabuat dan
tingkah laku manusia dengan memakai norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana
dinyatakan dalam Yesus Kristus.

B. Saran.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
senantiasa penyusunan nanti dalam upaya evaluasi. Penulis berharap, bahwa dibalik ketidak
sempurnaannya penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang
bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis, pembaca. Sehingga pembahasan mengenai etika
dan pembentukan karakter Kristiani ini bisa menjadi patokan dan dapat di aplikasikan ketika
kita melakukan proses belajar mengajar kelak.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://cristinsiahaan48.blogspot.com/2014/10/pengertian-etika-kristren.html diakses pada


tanggal 13 Oktober 2020, pukul 13.53

https://tuhanyesus.org/etika-kristen diakses pada tanggal 13 Oktober 2020, pukul 14.10

http://ejournalwati.blogspot.com/2015/01/peran-pak-dalam-pembentukan-karakter.html?m=1
diakses pada tanggal 13 Oktober 2020, pukul 14.33

https://www.researchgate.net/publication/339955452_Implementasi_penerapan_etika_kristen
_dalam_pendidikan_iman_anak diakses pada tanggal 13 Oktober 2020, pukul 14.58

https://www.kompasiana.com/mamahani/5d1237d9097f3651ff639102/etika_kristen-dalam-
kehidupan-sehari-hari diakses pada tanggal 13 Oktober 2020, pukul 15.029

Robert P, Borrong. 2006. Etika Politik Kristen. Jakarta : UPI & PSE Sekolah Tinggi Teologi

Sirait, Drs. Jerry. R. H, dkk. 1993. Diktat mata kuliah pendidikan Etika (Kristen). Jakarta:
Departemen Mata Kuliah Dasar Umum Universitas Kristen Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai