Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ETIKA KRISTEN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5

1.YAMRES P. SESFAO
2.VIRA Y. LOPI
3. SIMRI NAKLUI
4. YABES Y. TANEO
5. SARCI SANAM
6. SUSASNTI
7. SOLINTAR Y. ROHI
8. SELFI TAMPANI
9. YOHANIS TALLO

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING KRISTEN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG
TAHUN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini banyak kendala yang kami jumpai, namun
dengan adanya bimbingan dari dosen pembimbing serta membaca buku-buku yang
berhubungan dengan etika kristen, maka proses penyusunan dan pembuatan makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu .

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang mana di
tujukan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga
memperlancar penyusunan makalah ini.

Harapan kami semoga penulisan tugas Makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan Pendidikan Agama Kristen khususnya. Serta bagi semua pihak yang memerlukan
tambahan ilmu di dalam Penjelasan tentang “Etika Kristen”.

Kupang 10 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB 1 PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. RUMUSAN MASALAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
C. TUJUAN PENULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKA KRISTEN . . . . . . . . 3

1. Pengertian Etika
2. Pengertian Etika Kristen

BAB III Tujuan Belajar Etika dan Etika Kristen . . . . . . . . . . . . . . . 4

1. .Tujuan Belajar Etika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4


2. Tujuan Belajar Etika Kristen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

Bab IV PRINSIP-PRINSIP ETIKA SECARA UMUM DAN KRISTEN

1. Prinsip Etika Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6


2. Prinsip etika Kristen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

Bab V ASAS-ASAS ETIKA DAN ETIKA KRISTEN . . . . . . . . . . . 8

1.Asas asas Etika

2.Asas Etika kristen

Bab VI Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan manusia, seringkali dikatatakan bahwa manusia adalah makhluk
“sosial”, artinya manusia perlu berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan atau
interaksi sesama manusia adalah hal yang wajar, baik dan berguna. Hubungan dengan sesama
bukanlah hal yang buruk atau sesuatu yang berdosa. Hubungan dengan sesama barulah
menjadi berdosa jika melanggar apa yang menjadi aturan tersebut. Aturan juga biasanya
disebut dengan istilah “etika”. Jika seseorang melanggar sebuah aturan maka juga disebut
tidak etis atau tidak beretika.
Kata Etik dalam KBBI berarti 1. Nilai moral; nilai yang menyangkut tindakan
benar atau salah yang dianut oleh suatu masyarakat. 2. Kumpulan nilai, asas, atau standar
yang menyankut akhlak.1 Jadi dengan adanya etika diharapkan kehidupan seseorang akan
menjadi lebih baik jika berhubungan dengan sesamanya. Tetapi kenyataannya sampai saat
ini, banyak orang yang tidak etis atau masih melanggar aturan yang ada. Nah untuk itu
penulis akan memaparkan secara singkat, padat dan jelas tentang Etika Kristen.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Apa itu etika dan etika Kristen?
2. Tujuan belajar etika dan etika Kristen.
3. Prinsip-prinsip etika dan etika Kristen.
4. Asas-asas etika dan etika Kristen.

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui secara komperensif tentang etika dan etika Kristen.
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah etika Kristen.
3. Menambah wawasan tentang etika dan etika Kristen.

BAB II

PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKA KRISTEN

1. PENGERTIAN ETIKA
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yang umumnya menunjuk pada kata
ethos, yang artinya: kebiasaan, adat atau kelakuan.2 Pengertian atau defenisi etika yang dalam

2
dunia ilmu etika begitu banyak, namun pada bagian ini hanya di tulis beberapa defenisi saja,
yakni:
 Dale S. Beach: Etika ialah berhubungan dengan apa yang benar dan apa yang salah
dalam perilaku manusia.
 W.K. Frankena: Etika merupakan cabang filsafat, yaitu filsafat moral atau pemikiran
kefilsafatan tentang moralitas, problem moral, dan pertimbangan moral.63
 Malcolm Brownlee: Pemikiran yang sistematis tentang kelakuan, motivasi, dan
keadaan batin yang mendasari pebuatan.

Jadi, etika dapat didefenisikan sebagai studi kritis dari moralitas manusia. Moralitas
bergantung pada standar yang dimiliki seorang manusia yang mempengaruhi hal baik dan
buruk yang dibuatnya, dan gol nilai yang ideal dari prinsip-prinsip yang dimiliki seseorang
sebagai landasan dimana ia mengklaim dan mengevaluasi kebenaran.

2. PENGERTIAN ETIKA KRISTEN


Etika umum, pada umumnya yang menjadi dasar untuk rasio manusia atau aturan
yang di buat oleh manusia dan berdasarkan pengalaman manusia yang dahulu. Tetapi Etika
Kristen sangat berbeda, karena di dasarkan pada Alkitab, dan yang menjadi titik tolak
utamanya adalah karya Yesus Kristus di dunia.
Defenisi Etika dari Malcolm Brownlee, bisa kita jadikan sebagai defenisi Etika
Kristen karena mengkaitkan dengan sikap batin atau sikap hati yang mendasari perbuatan.
Yang mana sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus, “Setiap orang yang memandang
perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia dalam hatinya” (Mat. 5:28).
“Tetapi aku berkata kepadamu:setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya ,sudah berzinah dengan dia didalam hatinya.
-Defenisi Etika dari Malcolm Brownlee, bisa kita jadikan sebagai defenisi Etika
Kristen karena mengkaitkan dengan sikap batin atau sikap hati yang mendasari perbuatan.
Yang mana sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus, “Setiap orang yang memandang
perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia dalam hatinya” (Mat. 5:28).
Maksudnya mereka belum melakukannya tapi hanya dalam hatinya, sudah dianggap berdosa.
Jadi, etika Kristen berpangkalkan kepercayaan kepada Allah, yang menyatakan
diri di dalam Yesus Kristus. Allah Bapa menyatakan diri di dalam Yesus Kristus sebagai
Pencipta langit dan bumi, yang menciptakan dunia dan segala yang ada di dalamnya, yang
menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya, yang melaksanakan rencanaNya
mengenai dunia dan manusia, “dengan tangan yang terkekang”. Titik pangkal inilah yang
bersifat menentukan bagi Etika Kristen.
BAB III
TUJUAN BELAJAR ETIKA DAN ETIKA KRISTEN

1. TUJUAN BELAJAR ETIKA


Tujuan belajar etika adalah agar seseorang bisa memahami alasan dalam setiap
bersikap dan bertindak; Supaya dapat mengatur hidupnya untuk bersikap sopan dan ramah
terhadap orang lain, dan dapat mewujudkan keharmonisan dengan orang lain; Agar mampu
membentuk diri untuk hidup saleh atau kudus dalam kesehariannya, sehingga imannya
semakin dewasa; Supaya bisa mengatasi masalah moral buruk yang terjadi pada dirinya; Agar
dapat meningkatkan intelektualitas pribadinya dalam membahas atau berdialog tentang
permasalahan moral dilingkungannya.
2. TUJUAN BELAJAR ETIKA KRISTEN
a. Dapat mengambil keputusan secara etika Kristen.
Sebagai pengikut Kristus, perlu di sadari bahwa perilaku dan segala tidakan kita
dalam keseharian kita terlepas dari pengamatan orang lain. Untuk itu, orang Kristen harus
dapat memberikan contoh yang baik atau panutan. Orang Kristen diharapkan dapat
menjadi “garam” atau “pelita” bagi masyarakat disekitarnya.
Menjadi garam artinya seorang Kristen dapat membuat kehidupan sosial
masyarakat menjadi damai dan sejahtera atau dengan kata lain dapat memberikan cita
rasa yang lebih baik. Menjadi pelita artinya sebagai seorang pengikut Kristus dapat
memberikan contoh atau menjadi terang sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain
agar tidak tersandung dalam permasalahan-permasalahan yang akan merugikan diri
sendiri atau orang lain.
Hal ini berkaitan dengan mengambil berbagai-bagai keputusan dalam kehidupan
sehari-hari. Orang Kristen di tuntut untuk mengambil sebuah keputusan secara Kristen
atau secara etisnya Kristen. Jika kita sudah tahu mana yang baik tetapi kita tidak
melakukannya, kita di sebut orang yang tidak etis (Yak. 4:17).
Beberapa hal yang praktis untuk kita perhatikan dengan seksama dan bijak
sebelum mengambil keputusan etis:
 Kasih: segala perbuatan yang kita lakukan harus senantiasa berpedoman dan bertolak
berdasarkan kasih (Mat. 22:37,39).
 Iman: Sebelum bertindak dan berbuat, sebelum mengambil keputusan etis, selalu
ingat bahwa kita adalah orang beriman.
 Meminta hikmat dan tuntunan Roh Kudus
 Menentukan skala prioritas: Penting, kurang penting, tidak penting, sia-sia,
merugikan, berbahaya dan lain sebagainya.
b. Hidup serupa dengan Kristus
Dalam 1 Tesalonika 2:12, menegaskan “supaya kamu hidup sesuai dengan
kehendak Allah, yang memanggil kamu dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya”. Artinya
kita dipanggil supaya harus selalu berubah ke arah yang lebih baik dalam kehidupan kita.
Hal ini berhubungan dengan tingkah laku kita (etika) dalam bergaul dengan sesama kita.
Ketika kita tahu apa yang baik menurut Alkitab, kita harus semakin tegaskan dalam
pikiran, hati dan lain sebagainya untuk kita lakukan dalam kehidupan kita sebagai
pengikut Kristus. sebagainya untuk kita lakukan dalam kehidupan kita sebagai pengikut
Kristus. Tujuan belajar etika Kristen salah satunya adalah semakin serupa dengan Kristus,
karena Kristus adalah pancaran utama dalam kehidupan kita. Penulis menegaskan bahwa
sebagai pengikut Kristus, kita harus mengenal Kristus lebih dari kata orang lain. Dengan
tujuan, supaya kita semakin taat kepadaNya, mengikuti kehendakNya (teladan), dan
menjadikan Dia sebagai utama dalam hidup kita. Karena, ketika kita tidak mengenal Dia
lebih dari apa kata orang, maka untuk menjadi seperti Dia itu tidak mungkin, sebab kita
tidak mengenal Dia. Semakin kita tahu etika yang Dia lakukan yang di dalam Alkitab,
maka semakin kita serupa dengan Dia melalui keseharian kita (Yak. 2:17).”demikian juga
halnya dengan iman :jika iman itu tidak disertai perbuatan maka iman itu pada
hakekatnya adalah mati.”
BAB IV
PRINSIP-PRINSIP ETIKA SECARA UMUM DAN KRISTEN
1. Prinsip etika umum
 Prinsip keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan
ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam
berpakaian.
 Prinsip persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama,
sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi
perilaku yang tidak diskriminatif (merugikan) atas dasar apapun.
 Prinsip kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai
kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan
sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan
berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya
bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi masyarakat.
 Prinsip keadilan
kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang
semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk
bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak
orang lain.
 Prinsip kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil
pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan
agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap
kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
2. Prinsip etika Kristen
 Memuliakan Allah (Kol. 3:17 dan 23)”segala sesuatu yang kamu lakukan dengan
perkataan atau perbuatan’apa pun yang kamu perbuat perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Memuliakan Allah merupakan satu prinsip yang sangat penting untuk di pahami oleh
orang Kristen dalam hidupnya, segala sesuatu yang dilakukan dengan perkataan dan
perbuatan harus dilakukan dalam kerangka itu. Jikalau orang Kristen menyadari dan
menghidupi prinsip ini dengan benar dan menggunakannya sebagai prinsip hidup,
dengan sendirinya dia akan berada pada proses hidup yang Allah kehendaki.
 Mengasihi sesama (Mat. 22:39)
PRINSIP-PRINSIP ETIKA SECARA UMUM DAN KRISTEN
3. Prinsip etika umum
 Prinsip keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan
ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam
berpakaian.
 Prinsip persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama,
sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi
perilaku yang tidak diskriminatif (merugikan) atas dasar apapun.
 Prinsip kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai
kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan
sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan
berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya
bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi masyarakat.
 Prinsip keadilan
kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang
semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk
bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak
orang lain.
 Prinsip kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil
pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan
agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap
kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
4. Prinsip etika Kristen
 Memuliakan Allah (Kol. 3:17 dan 23)
Memuliakan Allah merupakan satu prinsip yang sangat penting untuk di pahami oleh
orang Kristen dalam hidupnya, segala sesuatu yang dilakukan dengan perkataan
dan /3perbuatan harus dilakukan dalam kerangka itu. Jikalau orang Kristen menyadari
dan menghidupi prinsip ini dengan benar dan menggunakannya sebagai prinsip hidup,
dengan sendirinya dia akan berada pada proses hidup yang Allah kehendaki.
 Mengasihi sesama (Mat. 22:39)” kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.”.
Dari latar belakang di atas, mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan
berbeda-berbeda pula baik dalam fisik maupun pemikiran. Hal ini sangat menarik
karena di dalam Kristus, kita di ajarkan untuk mengasihi sesama seperti diri kita
sendiri. Tidak memandang ras, suku, jabatan, dan lain sebagaiya. Sesama kita harus
kita lakukan sama seperti diri kita sendiri, artinya kita harus mempunyai rasa empati
dan simpati kepada orang lain. Kalau kita tidak senang disakiti, maka tentu orang lain
juga tidak suka kita sakiti (Mat. 7:12).” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya
orang berbuat kepadamu perbuatlah demikian juga kepada mereka.”
 Berbuat baik (Efe. 2:10)” karena kita ini buatan allah diciptakan dalam Yesus Kristus
untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya.”
Sering kita mendengar pernyataan bahwa perbuatan baik itu belum tentu dibalas
dengan kebaikan pula. Tetapi perbuatan baik adalah kewajiban bagi semua orang
percaya tanpa harus mempertimbangkan alasannya apa, kalau berbuat baik itu
memiliki alasan tertentu berarti perbuatan baik yang kita lakukan tersebut bukanlah
perbuatan yang tulus. Efesus 2:10 memberikan kita satu prinsip dalam beretika yaitu
bahwa kita diselamatkan Tuhan bukan untuk menjadi orang pasif melainkan kita
dituntut menjadi orang yang aktif. Aktif dalam hal apa? Aktif dalam hal pekerjaan
baik. Dimana pun kita berada, baik di lingkungan belajar, tempat kita bekerja dan
bahkan di manapun tempat kita bersosialisasi atau berkomunikasi dengan orang lain,
tebarkanlah benih-benih perbuatan yang baik.

Dari beberapa prinsip etika di atas, kiranya membantu kita dalam hidup yang etis.
Sebenarnya, masih banyak prinsip-prinsip etika maupun etika Kristen, namun pembaca bisa
mencari dan mendalami lebih dari berbagai sumber untuk menjadi prinsip hidup beretika.

BAB V

ASAS-ASAS ETIKA DAN ETIKA KRISTEN


Sebelum kita membahas tentang asas-asas etika dan etika Kristen, terlebih dahulu
kita memahami apa itu asas. Dalam KBBI, asas adalah dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan
berpikir atau berpendapat); dasar cita-cita (perkumpulan atau organisasi); hukum dasar. Jadi
asas adalah dasar untuk melakukan sesuatu (berpikir, melakukan sesuatu, dan lain
sebagainya). Demikian juga dalam etika dan etika Kristen, ada asas-asas yang menjadi dasar
untuk bertindak secara etis.3

1. Asas asas Etika

 Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain


Merugikan berarti mendatangkan rugi, mendatangkan sesuatu yang kurang baik (seperti
kerusakan, kesusahan). Dalam kehidupan manusia seringkali banyak orang ingin
mementingkan diri sendiri untuk mendapat kebahagiaan dan bisa dilakukan dengan
berbagai cara. Salah satunya adalah merugikan orang lain dengan cara-cara tertentu. Hal
ini sebenarnya tidak sadar dapat merugikan kita dan orang lain (beretika). Jadi, kita harus
memiliki asas tidak merugikan orang lain supaya kita dalam masyarakat luas, kita jangan
merugikan orang lain terutama dalam beretika.
 Jujur
Lawan kata dari jujur adalah berbohong. Berbohong adalah menyatakan sesuatu yang
tidak benar. Sebagai manusia yang bersosial harus mempunyai asas yang jujur, tanpa
alasan apapun.
 Menghargai orang lain, terutama yang lebih tua
Hal yang mendasari menghargai orang lain adalah kesadaran sosial. Kesadaran sosial
artinya bahwa setiap manusia harus benar-benar mengerti dan sadar bahwa setiap orang
pasti saling membutuhkan dan saling melengkapi. Contoh menghargai orang lain adalah
dengan bersikap ramah, bersikap adil, jangan menghina/mengejek, hormati pendapat
orang lain, berikan dukungan, jangan menyindir dan membicarakan kejelekan orang, dan
lain sebagainya.
1. Asas Etika Kristen
 Iman
Iman adalah hal yang terpenting. Iman sendiri bukanlah kekayaan intelektual atau
pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan. Namun, iman adalah suatu kepercayaan kepada
Tuhan Yesus yang membuat manusia lebih dekat dengan-Nya. Jika iman seseorang kuat,
maka etika Kristennya juga akan baik dan tidak akan menyeleweng.
 Sumber dari Tuhan
 Kasih kepada Tuhan
 Kasih kepada diri sendiri
 Kasih kepada sesama manusia

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Etika adalah studi kritis dari moralitas manusia. Moralitas bergantung pada
standar yang dimiliki seorang manusia yang mempengaruhi hal baik dan buruk yang
dibuatnya, dan gol nilai yang ideal dari prinsip-prinsip yang dimiliki seseorang sebagai
landasan dimana ia mengklaim dan mengevaluasi kebenaran.
Etika Kristen di dasarkan pada Alkitab, dan yang menjadi titik tolak utamanya
adalah karya Yesus Kristus di dunia. Untuk itu, kita harus mau seperti Yesus. Dengan
menggunakan prinsip-prinsip dan asas-asas yang sudah di paparkan diatas supaya kita
dikatakan beretika.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kurang atau jauh dari kata
sempurna karena kurangnya sumber dan keterbatasan pikiran tentang etika sehingga
penulis berharap kepada pembaca serta Bapak dosen untuk mengoreksi serta mengkritik
makalah dan memberikan masukan-masukan untuk menyempurnakan makalah ini. Tuhan
Berkati !.

DAFTAR PUSTAKA

Sosipate. Karel, Etika Pelayanan, Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2009.

Sosipater. Karel, Etika Pribadi, Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2016.

Tim Pandom Media, Kamus Bahasa Indonesia Edisi Terbaru, Jakarta Barat: Pandom Media
Nusantara, 2014.

Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab, 2014.

Anda mungkin juga menyukai