Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Disusun oleh:
ALLISA AUSTIA BAHRUN

Mata kuliah:
Pendidikan agama
Dosen:
BUSTANG,S.Pd, M.P.d

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES YAPIKA MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT,atas segala


rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat


menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................….4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................….4
BAB I......................................................…..…...............................4
PENDAHULUAN.............................................................................4
1. LATAR BELAKANG..................................................…..............4
2. TUJUAN ....................................................................................5
BAB II .........................................................................…..…..…..…..…..6

PEMBAHASAN ........................................................................................6
2.1 Pengertian agama ...........................................…..….........6
2.2 Sejarah agama ...................................................................6
2.3 fungsi agama,kedudukan agama, dan motivasi agama......7

BAB III PENUTUP............................................................................8


3.1 Kesimpulan ..........................................................................8

3.2 Saran...................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................9
BAB 1
PANDAHULUAN

A.Latar belakang

Manusia membutuhkan agama di dalam kehidupannya, yaitu


sebagai pegangan hidup baik untuk kehidupan di dunia maupun di
akherat kelak. Sudah barang tentu agar semuanya itu dapat
dicapai maka ia harus dapat menjaga keseimbangan antara dua
kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani (agama) mengandung dua dimensi, yaitu
hubungan vertikal (hubungan manusia dengan pencipta) dan
hubungan horizontal (hubungan manusia dengan sesama
mahkluk Tuhan lainnya).

Agama merupakan sarana untuk mengatasi frustasi karena


alam, sosial, moral, dan karena maut. Religi juga merupakan
sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib masyarakat,
sarana untuk memuaskan intelektual yang ingin tahu, dan
sarana mengatasi ketakutan, (Dister, 1990).

Keyakinan beragama mempunyai peranan penting dalam


membina moral, karena nilai-nilai moral yang datang dari agama
tetap dan bersifat universal apabila dihadapkan pada suatu
dilemma.Bahwa seseorang akan menggunakan pertimbangan-
pertimbangan berdasarkan nilai-nilai moral yang datang dari
agama.Tingkat religiusitas individu akan berkembang seiring
dengan perkembangan kepribadiannya Sejak manusia lahir
didunia.
B.Tujuan

1.Untuk mengetahui apa agama dan sejarah agama

2.Untuk mengetahui apa fungsi dan tujuan sejarah

agama
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian agama
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan
kepada Tuhan (atau sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan
dengan adat istiadat, dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan agama bisa
dipengaruhi oleh
adat istiadat daerah setempat. Pada zaman sejarah adat menjadi alat
untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama.Sementara agama susah untuk
didefinisikan, sebuah model standar dari agama, digunakan dalam
perkuliahan religious studies, diajukan oleh Clifford Geertz, yang dengan
sederhana menyebutnya sebagai sebuah "sistem kultural".Sebuah kritikan
untuk model Geertz oleh Talal Asad mengategorikan agama sebagai "
sebuah kategori antropologikal."Banyak agama memiliki mitologi, simbol,
dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna, tujuan
hidup dan asal-usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka
tentang kosmos dan sifat manusia, orang-orang memperoleh moralitas,
etika, hukum adat, atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa
perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.

B.Sejarah agama

Sejarah agama merujuk kepada catatan tertulis dari


pengalaman dan gagasan agama manusia. Periode sejarah
agama dimulai dengan penemuan penulisan pada sekitar 5.200
tahun lampau (3200 SM).Agama dari zaman prasejarah
melibatkan kajian keyakinan agama yang ada sebelum
kemajuan catatan tertulis. Seseorang dapat juga mengkaji
kronologi agama-agama komparatif melalui linimasa agama.
Penulisan memainkan peran besar dalam teks-teks agama yang
terstandardisasi tanpa memandang waktu atau tempat, dan
memudahkan pengingatan doa dan perintah ilahi. Kasus Alkitab
melibatkan pengumpulan berbagai penjelasan lisan yang
diturunkan selama berabad-abad.
C.Kedudukan agama

Kedudukan agama terbagi menjadi 2 macam:


1. Kedudukan agama dalam kebenaran
2. Kedudukan agama dalam perilaku manusia
A. Kedudukan agama dalam kebenaran Kedudukan agama
dalam kebenaran, dalam hal ini di terdaat 4 pandangan yang
mengartikannya.
1. Menurut pengetahuan kedudukan agama pada hal ini
menurutnya adalah kebenaran yang bisa diterima oleh akal
manusia. Dimana akal manusia masih bisa menganggapnya
sesuatu yang betul dengan pikiran dan mereka
membvenarkannya dengan ucapan ataupun perilaku.
2. Menurut ilmu kedudukan agama menurutnya adalah
kabenaran yang didapat dengan cara proses ilmiah/ langkah-
langkah ilmiah. Dimana didalamnya terdapat masalah yang
harus diselesaikan. Adapun langkah-langkah tersebut: masalah
, observasi/penelitian, hipotesis, eksperimen/evaluasi,
kesimpulan, langkah-langkah inilah yang menghasilkan teori
apabila teori ini benar maka ilmu telah membenarkannya.
3.Menurut falsafat kedudukan menurut falsafat adalah
kebenaran yang berdasarkan logika dan diperkuat oleh dalil
naqli ataupun aqli
4. Menurut Agama kedudukan agama menurut agama adalah
kebenaran yang mutlak yang berdasarkan langsung dari
wahyu allah
B. Kedudukan agama menurut perilaku manusia Kedudukan
agama dalam perilaku manusia bertempat pada hati dan akal,
dimana hati sebagai tempat penguat sifat seseorang akan akan
kebenaran, sedangkan akal adalah tempat untuk barfikir
apakah yang diterima benar atau salah. Hati manusia begitu
mudahnya goyah dikarenakan sifat manusia yang berubah
ubah. Maka hati haruslah besrta agama, dan akal haruslah
beserta pengetahuan. Ada pepatah bilang
“agama tanpa ilmu baikan orang yang buta, dan ilmu tanpa
agama bagaikan orang yang lumpuh”. Maka dengan kata lain
manusia harus bisa menjaga hati dan akal pikirannya yang bisa
menerima apa yang ada dialam semesta ini
D.Fungsi agama
Fungsi Agama dalam Kehidupan

a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup, Pengendali utama kehidupan


manusia adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsure
pengalaman pendidikan dan keyakinan yang didapatnya sejak kecil. Apabila
dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu kepribadian yang harmonis
, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari pengalaman yang
menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang bersifat
biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan
tenang.

b. Penolong Dalam Kesukaran, Orang yang kurang yakin akan agamanya


(lemah imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan
pesimis, bahkan cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan
menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan orang yang beragama
dan teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan
dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang
menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi
dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada hambanya
sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu
menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.

c. Penentram Batin, Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan
tak peduli orang itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah.
Orang yang kaya takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan
habis atau dicuri oleh orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa
kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan
orang yang beriman, orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah
memikirkan harta kekayaannya. Dalam ajaran Islam harta kekayaan itu
merupakan titipan Allah yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin
dan anak yatim piatu. Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha
berkehendak, tidak mungkin gelisah. Begitu juga dengan orang yang
miskin yang beriman, batinnya akan selalu tentram karena setiap yang
terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan yang membedakan
derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan
ketakwaannya.

Anda mungkin juga menyukai