Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Pandangan Para Ahli Teolog Tentang Alkitab Dan Kanonisasi


Alkitab

DISUSUN OLEH :

Nama: Freskila Desi Dalengkade


NIM : 221011050058
Kelas: Farmasi B
Prodi : Farmasi
Matkul : Agama Kristen Protestan

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan kemurahan-
Nya, saya bisa menyelesaikan makalah ini sampai selesai dengan tepat waktu.

Pada kesempatan saat ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Orang tua
saya yang selalu memberikan saya dukungan dan semangat. Saya juga berterima kasih
kepada Bapak Dosen mata kuliah agama kristen protestan yang telah memberikan tugas ini.
Saya juga berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu saya. Dan yang
terakhir saya juga berterima kasih kepada orang-orang yang turut membantu saya sampai
sekarang dan dalam pembuatan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna di dunia ini, saya menyadari
bahwa makalah ini masih memliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, maka saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya saya bisa lebih baik lagi
dan semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembacanya.

Tamako, Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.............................................................................................................................2

DAFTAR
ISI..........................................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................................4

A. Latar
Belakang................................................................................................................................4

B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................................4

C.
Tujuan..............................................................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................4

A. Pandangan Ahli Teolog Tentang Apa Itu


Alkitab.........................................................................5

B. Pandangan Menurut John Calvin Dan Marthin Luther Tentang


Alkitab.....................................6

C. Uraian Kanonisasi
Alkitab..............................................................................................................6

D. Sejarah Tercipta Atau Terbentuknya Alkitab Sehingga Menjadi 66


Kitab.................................7

E. Perbedaan Kanonisasi Alkitab Menurut Gereja Katolik Dan Gereja


Protestan.........................7

BAB III
PENUTUP.................................................................................................................................8

A.
Kesimpulan.....................................................................................................................................8

B.
Saran...............................................................................................................................................8

DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................................................8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan
keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.
Teologi merupakan pengajaran mengenai Allah dan hal-hal ilahi yang dinyatakan Allah
didalam Firman-Nya.

Para ahli teolog adalah orang-orang yang paham akan ilmu teologi dan Alkitab serta
mereka juga memberikan pandangan-pandangan dan penjelasan-penjelasan tentang Alkitab
dan ilmu teologi. Para ahli teolog menyebut pandangan dan penjelasan tentang hal yang
mereka katakan adalah sebagai pengilhaman secara organik; yakni suatu pandangan yang
memegang teguh 2 faktor, yaitu:

1. Faktor Allah ( faktor yang terpenting ).

2. Faktor Manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Menurut pandangan para ahli teolog tentang apa itu Alkitab?

2. Bagaimana sejarah tercipta/terbentuknya Alkitab sehingga menjadi 66 kitab?

3. Mengapa terjadi perbedaan kanonisasi Alkitab antara gereja katolik dengan gereja
protestan?
C. Tujuan

1. Mengetahui pandangan-pandangan para ahli teolog tentang apa itu Alkitab.

2. Mempelajari sejarah tercipta/terbentuknya Alkitab sehingga bisa menjadi 66 kitab.

3. Memahami terjadinya perbedaan kanonisasi Alkitab antara gereja katolik dengan gereja
prostestan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pandangan Ahli Teolog Tentang Apa Itu Alkitab

1. Henry C. Thiessen, 1995, “Teologi Sistematika” Gandum Mas, Malang.

Istilah Teologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu theos dan logos. Theos berarti Tuhan
dan logos berarti “kata”, “wejangan” atau “ajaran”. Jadi, secara sempit teologi dapat
didefinisikan sebagai ajaran tentang Tuhan. Dan secara luas teologi dapat diartikan seluruh
ajaran Kristen, dan bukan sekedar ajaran tentang Tuhan saja, tetapi juga semua ajaran yang
membahas hubungan yang dipelihara oleh Tuhan dengan alam semesta ini. Atau secara luas
teologi adalah ilmu tentang Tuhan dan hubungan-hubungan-Nya dengan alam semesta
( Thiessen 1995:2).

2. John M. Frame, 2004, “Doktrin Pengetahuan tentang Allah”, Literatur SAAT, Malang.

John M. Frame dalam bukunya Doktrin Pengetahuan tentang Allah menbahas tentang
bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan yang benar. Frame menjelaskan tentang
tiga sumber pengetahuan yang Tuhan berikan kepada manusia, pertama wahyu khusus atau
Kitab Suci yang adalah Firman Tuhan, lalu wahyu umum yaitu fakta yang ada di seluruh alam
semesta dan segala isinya termasuk segala peristiwa yang terjadi di dalamnya dan manusia
yaitu melalu interaksi panca indra dengan apa dan siapa yang dijangkaunya. John M. Frame
juga mengemukakan argumentasinya dan medefinisikan teologi sebagai penerapan Firman
Allah oleh manusia dalam seluruh bidang kehidupan.

3. K. Bertens, 2011, “Etika”, Gramedia, Jakarta.

K. Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika berasal dari bahasa
Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat
tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap,
cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri
seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan
dari satu generasi ke generasi lain.

Kebiasaan hidup yang baik ini lalu dibekukan dalam bentuk kaidah, aturan atau norma
yang disebarluaskan, dikenal, dipahami, dan diajarkan secara lisan dalam masyarakat.
Kaidah, norma atau aturan ini pada dasarnya, menyangkut baik-buruk perilaku manusia. Atau,
etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan perintah dan larangan tentang baik-buruknya
perilaku manusia, yaitu perintah yang harus dipatuhi dan larangan yang harus dihindari.

4. Milliard J. Erickson, 1999, “Teologi Kristen” Gandum Mas, Malang.

Sehubungan dengan ini Milliard J. Erickson mengatakan ada dua alasan mengapa
banyak orang kristen tidak mampu secara efektif melayani orang yang sedang berkabung.
Yang pertama, karena secara relatif Alkitab tidak berbicara banyak tentang doktrin
“intermediate state” alasan kedua karena adanya kontroversi teologis yang berkembang.

Menurut Milliard J. Erickson, perbedaan pemahaman tentang dunia orang itu terjadi
karena secara relatif Alkitab tidak banyak memaparkan doktrin tentang “intermediate state”
atau dikenal dengan “masa antara” dan perbedaan itu ada karena cara pandang teologia
yang tidak sama.

B. Pandangan Menurut John Calvin Dan Marthin Luther Tentang Alkitab

1. Pandangan John Calvin Tentang Alkitab

John Calvin percaya bahwa Kitab Suci diperlukan untuk pemahaman manusia tentang
wahyu Allah, bahwa itu setara dengan wahyu langsung, dan bahwa itu “agung” dan
“sederhana”. Eksposisi umum dan eksplisit Calvin tentang pandangannya tentang Kitab Suci
ditemukan terutama dalam Institutes of the Christian Religion-nya.

2. Pandangan Marthin Luther Tentang Alkitab

Teologi Marthin Luther menantang otoritas dan jabatan kepausan dengan mengajarkan
bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang diwahyukan secara ilahiah
dari Allah serta menentang sakerdotalisme dengan memandang semua orang kristen
sebagai imam yang kudus. Menurut pandangan Marthin Luther, keselamatan,konsekuensi,
dan kehidupan kekal tidak diperoleh dengan perbuatan-perbuatan baik, namun diterima oleh
orang percaya semata-mata sebagai anugerah bebas dari rahmat Allah melalui iman dalam
Yesus Kristus sebagai penebus dari dosa. Alkitab harus menjadi dasar setiap orang
melakukan ibadah kepada Tuhan. Serta bahwa manusia harus hidup sesuai isi Alkitab yaitu
Firman Allah yang merupakan kebenaran. Manusia diselamatkan oleh karena kasih Allah
bukan karena usaha orang tersebut. Mathin Lutter juga berkata: “Injilah yang menyatakan
kebenaran Allah itu, yakni kebenaran yang diterima oleh manusia, bukan kebenaran yang
harus dikerjakannya sendiri. Dengan demikian, Tuhan penuh belas kasih itu membenarkan
kita oleh anugerah dan iman saja”.

C. Uraian Kanonisasi Alkitab

Dalam konteks Alkitab, “kanon” secara umum dimengerti sebagai “daftar” kitab-kitab
yang dijadikan “standar” atau “aturan” yang bersifat normatif untuk umat. Anggota
penganonan Alkitab atau yang biasa dikenal dengan istilah “kanonisasi” adalah sebuah
anggota yang berlanjut selama berabad-abad. Kanon Alkitab atau Kanon Kitab Suci, adalah
suatu daftar kitab yang dianggap sebagai kitab suci yang berwibawa dan otoratif oleh
komunitas keagamaan tertentu.

D. Sejarah Tercipta Atau Terbentuknya Alkitab Sehingga Menjadi 66 Kitab

Karena Tuhan yang mengilhamkan Alkitab, maka Tuhan jugalah yang mengkanonkan
Alkitab. Tidak ada kitab yang diilhamkan oleh manusia karena itu tidak ada manusia, teolog,
rohaniawan gereja, apalagi sebuah konsili yang dapat mengkanonkan Alkitab. Dengan kata
lain tulisan yang Tuhan ilhamkan itulah yang Tuhan jadikan patokan ( kanon ) kebenaran. Dan
tulisan manapun yang tidak Tuhan ilhamkan, itu bukan kanon ( patokan kebenaran ).

Saat tulisan yang diilhamkan diketahui, secara langsung kanon Alkitab sudah diketahui.
Masalah kita adalah bagaimana kita mengetahui tulisan mana yang Tuhan ilhamkan? Disini
kita akan melihat tulisan-tulisan mana yang Tuhan ilhamkan.

Pengilhaman Perjanjian Lama

Ada beberapa kriteria tulisan yang diilhamkan dalam kitab Perjanjian Lama.

● Ditulis oleh para nabi, dari Musa sampai Maleakhi. Tulisan-tulisan ( kitab-kitab ) yang
diilhamkan dalam Perjanjian Lama sudah menjadi tolak ukur bagi bangsa Israel selama
ribuan tahun. Kitab-kitab Perjanjian Lama sudah selesai ditulis 400 tahun sebelum kelahiran
Kristus.

● Tuhan Yesus sebagai otoritas tertinggi mengakui ke-39 kitab ini dalam Lukas 24:44
“...harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab
nabi-nabi dan kitab Mazmur”

● Para penulis kitab Perjanjian Baru, mengutip Perjanjian Lama sebagai Firman Tuhan,
bukan sebagai tulisan umum.
Pengilhaman Perjanjian Baru

Ada beberapa kriteria untuk mengetahui kitab mana yang Tuhan ilhamkan dalam kitab
Perjanjian Baru.

● Ditulis oleh para Rasul. Tentu tidak semua tulisan para rasul Tuhan ilhamkan, tetapi
tulisan yang Tuhan ilhamkan umumnya melalui seorang rasul.

● Penulis hidup sezaman dengan para rasul. Lukas bukanlah rasul tetapi tulisannya disetujui
para rasul sebagai ilham dari Tuhan ( 1 Timotius 5:18 ).

● Ditulis antara tahun 50-98 masehi.


● Ada 27 kitab yang diterima oleh mayoritas jemaat-jemaat Kristus pada abad pertama.
Jadi, Alasan mengapa Alkitab kita tidak berjumlah 73 atau 36 atau 77 kitab, itu
dikarenakan Tuhan hanya mengilhamkan ke-66 kitab dalam Alkitab. Kitab lain diluar Alkitab
tidak dapat memenuhi kriteria kitab-kitab yang Tuhan ilhamkan di atas. Karena itulah semua
kitab apokrifa, talmud maupun injil-injil Gnostik yang diluar ke-66 kitab ini tidak termasuk
kitab yang Tuhan ilhamkan. Semua kitab-kitab itu hanyalah kitab sejarah, sama seperti buku-
buku sejarah lainnya.

E. Perbedaan Kanonisasi Alkitab Gereja Katolik Dan Gereja Protestan

Perbedaan kanonisasi Alkitab antara Gereja Katolik Dan Gereja Protestan adalah
jumlah Kitab Suci yang diterima. Perbedaan jumlah Kitab Suci itu khususnya ada dalam
Perjanjian Lama. Gereja Katolik memiliki 46 kitab Perjanjian Lama sedangkan Protestan
hanya 39 kitab.

Terjadinya perbedaan kanonisasi antara Gereja Protestan dengan Gereja Katolik adalah
karena Kristen Protestan hanya mengakui dan menerima Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Sedangkan, Katolik memiliki bagian tambahan diantara Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru yaitu Deuterokanonika.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Teologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan keyakian beragama. Dan teologi merupakan pengajaran mengenai Allah.

Para ahli teolog merupakan orang-orang yang paham tentang ilmu teologi dan Alkitab.
Melalui pandangan-pandangan mereka itu, mereka bisa membawa dampak besar bagi
kehidupan kekristenan.

Kanonisasi dilakukan oleh Tuhan sendiri melalui pengilhaman. Perbedaan kanonisasi


Gereja Protestan dan Gereja Katolik terletak dalam jumlah Perjanjian Lama. Kanonisasi
terjadi karena Protestan hanya mengakui dan menerima Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Sedangkan, Katolik memiliki bagian tambahan diantara kedua Kitab Perjanjian tersebut yaitu
Deuterokanonika.

B. Saran

Diharapkan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain. Hal
tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Marthin Brecht; tr. James L. Schaaf, (1985). Marthin Luther. 1 His Road to Reformation, 1483-
1521. Philadelphia: Fortress Press.

Marthin Brecht; tr. James L. Schaaf, (1994). Marthin Luther. 2: Shaping and Defining the
Reformation, 1521-1532. Philadelphia: Fortress Press.

Marthin Brecht; tr. James L. Schaaf, (1999). Marthin Luther. 3: The Preservation of the Church,
1532-1546. Philadelphia: Fortress Press.

Michael A. Mullet (2004). Marthin Luther. London: Routledge. ISBN 9780415261685.

G. Johanes Botterweck, Helmer Ringgren, Heinz-Josef Fabry (eds), “Theological dictionary of


the Old Testament” (Eerdmans, 2004; originally published in German, 1992-4)

Mercer Dictionary of the Bible, Choronology

Anda mungkin juga menyukai