KINI
PROPOSAL
OLEH:
HOWANTO
NIM : 2019.1.312
KARANGANYAR
BULAN 2022
MAKNA FRASE DOSAMU TELAH DIAMPUNI BERDASARKAN INJIL
PROPOSAL
Diserahkan kepada
Program Studi
Teologi/Kependetaan
OLEH:
HOWANTO
2019.1.312
KARANGANYAR
BULAN 2022
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... ii
PERNYATAAN ........................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
2. Manfaat Praktis…………………………………………………….3
G. Metodologi Penelitian……………………………………………………..3
x
xi
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 12
B. Prinsip-prinsif Penafsiran……………………………………….................
1. Interpretasi Literal…………………………………………..
2. Interpretasi Gramatikal……………………….......................
3. Interpretasi Kontekstual…………………………..................
4. Interpretasi Historikal…………………………….…………
5. Interpretasi Teologikal………………………………………
1. Lahir Baru…………………………………………………..
xii
2. Menanggalkan Kedagingan………………………………...
5. Taat Beribadah………………………………………………
Mengampuni…………………………………………………………………………...
dilakukan………………………………………………………………………………
A. Kesimpulan ........................................................................................... 48
B. Saran ..................................................................................................... 48
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna Frasa “Dosamu Telah Diampuni” Berdasarkan Injil Lukas 7:48 dan
nafsu, memuaskan diri sendiri, atau mengasihi, yaitu mengabdi diri kepada Tuhan
dan melayani orang lain.1 (Roma 6:23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia
Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 3:23) Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemulian Allah. Dosa meliputi
semua manusia,tidak seorang pun yang luput dari dosa apa yang berlaku untuk satu
orang berlaku untuk semuanya. Yesus menilai bahwa manusia itu sangat berharga
dalam pandangan Allah dan Dia juga menerima kenyataan bahwa semua orang telah
gagal dalam mencapai rencana Allah bagi kehidupan mereka karena dosa.2
Dosa sudah menjadi hal yang melekat didalam diri manusia, hampir setiap
hari orang melakukan dosa, tidak terlepas orang-orang kristen yang sudah percaya
Tuhan Yesus pun mereka masih saja melakukan dosa. Sekali ketika ada orang yang
1
Joyce Huggett, Bebas Dari Ikatan Dosa, (Lembaga Literatur Baptis dan Yayasan ANDI). Hlm 174
2
Donald Guthrie,Teologi Perjanjian Baru 1:Allah, manusia, Kristus. (PT BPK Gunung Mulia). Hlm
206
1
2
sedang melakukan kesalah terhadap dirinya orang tersebut cenderung membalas dia
Dosa sudah menjadi momok dalam perbinjangan setiap agama yang ada
dimuka bumi ini. Tidak terlepas agama Kristen pun sering kali menyinggungkan
tentang dosa setiap kali para Pendeta menyampaikan khotbahnya kepada umatnya.
masih hidup. Dosa juga menjadi penghabat untuk kita masuk ke tahta kerajaan surga
yang telah Allah sedia bagi kita orang percaya. Sementara orang percaya berusaha
untuk melakukan kehendak Allah, Sementara itu tubuh insani masih ada dalam
kodrat dosa.3
Dosa adalah hal melawan Allah, suatu penolakan terhadap segala sesuatu
yang terbaik bagi manusia. Dosa membuat manusia terpisah dari Allah dari
hubungan yang baik menjadi rusak. Padahal Allah tidak merancang hal yang buruk
Pada mula penciptaan Allah menciptakan langit dan bumi. Selanjutnya Allah
pertama yaitu Adam dan Hawa namun, Adam yang terlebih dahulu Allah ciptakan
dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Setelah itu
Allah memberi penolong untuk Adam yaitu Hawa yang diambil dari tulang
rusuknya. Pada awalnya Allah menciptakan dunia ini sebagai kesatuan yang
sempurna. Dia menciptakan dunia ini penuh keindahan dan keharmonisan. Dalam
dunia sempurna itu Allah menempatkan seorang manusia yang sempurna. Adam
adalah manusia sempurna, sebab tidak sesuatupun yang dijadikan Allah yang tidak
sempurna.
3
Dr. Erastus Sabdono, Kodrat Yang Diubahkan (Rehobot Literatur) Hlm 73.
3
Allah memberi manusia kebebasan untuk memilih. Adam mempunyai
dirinya bahagia atau celaka. Kejatuhan manusia kedalam dosa karena ketidak taatan
yang dilakukan Adam dan Hawa. Menurut Alkitab dosa bermula dari Hawa
memutuskan untuk memakan buah terlarang yang ada ditengah taman Eden.
1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah
Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya,
bukan?"2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam
taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah
taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati." 4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan
mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat." 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu
ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. 7 Maka terbukalah
mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. 8 Ketika mereka mendengar bunyi
langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk,
bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-
pohonan dalam taman. 9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan
buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" 12 Manusia itu menjawab:
"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu
perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu
kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara
segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan
menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. 15 Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan
melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan
mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah
seumur hidupmu: 18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu,
engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah,
karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali
menjadi debu." 20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah
5
yang menjadi ibu semua yang hidup. 21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari
kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada
seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang
jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon
TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari
mana ia diambil. 24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
Iblis yang disetujui oleh manusia. Manusia membrontak pada Allah, dengan memilih
jalan nya sendiri dengan mengikuti tawaran Si Iblis untuk melanggar perintah yang
Tidak hanya kebebasan yang membuat Adam dan Hawa puas dalam hidup,
tapi apa yang mereka pilih yang menentukan apakah mereka akan mendapat damai
dengan diri sendiri dan dengan Allah atau tidak. Tetapi Adam dan Hawa ingat betul
bahwa mereka juga berhak untuk memakai kebebasan kehendaknya untuk memilih
jalan yang benar atau jalan yang salah. Mereka sudah memilih untuk mengikuti
hendak mereka sendiri dengan melangar apa yang telah ditetapkan Allah kepada
mereka. Adam dan Hawa menjadi menderita akibat dari pilihan yang mereka pilih.
Mau tidak mau semuanya akan menentukan pola yang akan diikuti oleh seluruh
manusia. (Roma 5:18) “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang
4
Alkitab Terjemahan Baru (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia,2015) Kejadian 3:1-24.
6
5
beroleh pembenaran untuk hidup.” Dosa menyebabkan hukuman dijatuhkan, dan
tidak ada seorangpun yang sanggup menyelamatkan dirinya dari hukuman karena
dosa itu ataupun membersihkan hatinya dari kesalahan yang diperbuat. Hanya ada
satu pribadi yang bisa menyelesaikan dosa kita yaitu Yesus. Ia adalah Anak Allah,
Raja Damai, Utusan yang ditunjukan dari surga sendiri kepada dunia yang penuh
dosa ini. Melalui penyaliban Yesus membuka gerbang-gerbang bagi manusia supaya
bebas dari belengu dosa. Karena kematian Domba Allah pada kayu salib, dosa itu
sendiri sudah tersalib bagi orang-orang yang percaya pada Yesus. Kematian-Nya
adalah dasar pengharapan kita, janji kemenangan Yesus menanggung dengan tubuh-
Nya sendiri pada kayu salib dosa yang membelenggu kita. 6Penebusan yang
dan Allah yang telah terputus akibat dosa. Oleh sebab itu melalui pengorbanan Yesus
Dengan dimikian apa yang perlu kita lakukan untuk Tuhan ini menjadi
sebuah pertanyaan bagi orang percaya. Banyak orang percaya pada masa sekarang
dan membaca alkitab tetapi dalam praktek hidupnya ketika mengalami masalah
dengan orang lain sikapnya tidak mau mengampuni. Padahal dalam Alkitab kita juga
mengampuni kesalahan orang lain kepada kita, maka keputusan tersebut harus
diperbaharui sampai hati kita dipulihkan.7“Sabarlah seorang terhadap yang lain, dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang menaruh dendam terhadap yang lain,
5
Alkitab Terjemahan Baru (Jakarta: Lembaga Alkita Indonesia,2015) Roma 5:18
6
Blly Graham. Damai Dengan Allah (Yayasan Komunikasi Bina Kasih/Omf), hlm 47-65
7
Thomas J. Sappington, Th.D, Hancurkan Kuasa Iblis Dalam Diri Anda (Yayasan ANDI anggota
IKAPI) Hlm 163
7
sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
(Kolose 3:13). Secara ideal kita yang sudah mengikut Yesus akan langsung
mengampuni kesalahan seorang pada saat orang tersebut bersalah kepada kita, atau
paling sedikit “sebelum matahari terbenam” (Efesus 4:26). Dengan demikian hal
seperti ini seharusnya kita pupuk agar kita tidak membuka ruang kepada kepada iblis.
Oleh karena dosa kita telah diampuni maka kita sebagai orang percaya
B. Identifikasi Masalah
3. Masih banyak orang percaya pada masa kini yang belum menyadari
dosanya.
kedagingan.
C. Batasan Masalah
Tidak hanya dibuat identifikasi masalah, dalam bagian ini peneliti perlu
D. Rumusan Masalah
membuat karya ilmiah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok-pokok
1. Apa makna frasa dosamu telah diampuni menurut Injil Lukas 7:48?
E. Tujuan Penelitian
Injil Lukas 7:48 dan penerapannya bagi orang percaya masa kini?
10
F. Manfaat Penelitian
Dari berbagai sumber dan penggalian kata, penulisan skripsi ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi dan motifasi yang bermanfaat dalam berbagai pihak
dengan tujuan supaya orang-orang memiliki pemahaman yang benar tentang Makna
Frasa “Dosamu Telah Diampuni” Berdasarkan Injil Lukas 7:48 dan penerapannya
bagi orang percaya masa kini. Penulis mengharapkan agar setelah skripsi ini
1. Manfaat Teoritis
Dosamu Telah Diampuni yang terdapat dalam Injil Lukas 7:48 dan menambahkan
2. Manfaat Praktis
2. Bagi STT Berita Hidup sendiri untuk terus memberikan pengajaran yang
dalam kehidupan.
G. Metodologi Penelitian
dan teologikal.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Lukas adalah seorang yang berasal dari Antiokhia, Siria. Ia juga seorang
sejarawan dengan pengetahuan yang luas. Lukas dididik dengan baik dalam
lingkungan budaya Yunani, ia sekolah di Yunani,dia seorang yang sangat cerdas dan
dapat berpikir secara logis dan komprehensif. Lukas adalah seorang non-Yahudi.
Yahudi.
perjalanan misi kedua. Dalam perjalanan melintasi Misia, mereka tiba di Troas.
8
Paulus nenegaskan bahwa Lukas adalah seorang dokter bahkan dikatakan juga
seorang penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul menunjukan ciri-ciri dari
atau melihat kebenaran Firman saja, tetapi Dia juga adalah seorang pengkhotbah. Ia
8
Thomas Hwang, Empat Injil Dan Amanat Agung.(AMI Publication) hlm. 66 dan 72.
9
Drane, Jhon, Memahami Perjanjian Baru ( Jakarta Gunung Mulia,1996), hlm. 212.
12
13
juga merupakan seorang penulis tentang sejarah Gereja, bahkan Lukas juga adalah
sang penulis yang tidak memberitahukan namanya menyatakan suatu bab pembukaan
yang menyatakan tujuan dalam penulisan Injil ini, dengan rekan-rekan sesamanya
yang sudah mencoba melakukan hal yang sama. Kata pembuka ini (Lukas 1:1-4)
adalah kunci bagi kitab ini dan juga bagi Kitab Para Rasul, bahwa Injil Lukas dan
kitab Kisah Para Rasul merupakan suatu kesatuan.11 Keistimewahan Injil Lukas
Injil Lukas sering disebut dalam Perjanjian Baru. Dalam Kolose 4:14, ia
disebut “tabib yang kekasih” dan didalam Filemon 24, ia disebut “teman sekerja
Paulus”. 13
2 Pekerjaan Dokter
Yunani
10
Tenney, C. Merrill, Survei Perjanjian Baru (Malang:Gandum Mas, 1953), hlm. 219-220.
11
Ibid, Hlm.213
12
Willi, Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru ( Jakarta Gunung Mulia, 1996), hlm. 186.
13
Walter M. Dunnett, Ph.D, Pengantar Perjanjian Baru (Gandum Mas, 1980), hlm. 20.
14
sebelah
8 Kitab yang ditulis Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul
digantung
Willi Marxen bahwa Paulus tidak bisa menjadi tolak ukur untuk menjamin
bagi karya Lukas, yang berarti meragukan bahwa Lukas adalah penulis Injil Lukas.
Willi Marxen memprotes dengan pendapat Irenaeus yang berpendapat bahwa Lukas
Tradisi yang mengaitkan Injil Lukas berasal dari abad ke-2 M. Kanon
Muratoria dan Prakata anti-Marcion pada Injil Lukas, serta Ireneus, Clemens dari
Penulisnya.15 Ada pandangan menurut tradisi, penulis Injil Lukas adalah Lukas
sendiri yang merupakan rekan sekerja Rasul Paulus. Ini dapat dibuktikan dengan
14
Qadri Hamid, Awan Gelap Dalam Keimanan Kristen
15
Jhon Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: Gunung Mulia, 1996), hlm. 211
15
adanya pernyataan dapat kita temukan dari Kisah Para Rasul 16:10, ketika Paulus
berangkat dari Troas dalam perjalannya yang kedua. Lukas menemani Paulus dari
Troas ke Filipi, dimana menggunakan kata ganti orang pertama jamak berhenti pada
waktu Paulus dipenjarakan (Kis. 16:17,19-34). Bagian “kami” ini muncul lagi waktu
Paulus kembali ke Makedonia seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 20:6.
dalam pelayanannya ke Roma, dan terus tinggal bersamanya sampai akhir cerita.16
Kelahiran dan masa kecil dari penulis Injil Lukas ini dijelaskan oleh Irving
Perjanjian Baru yang bukan Yahudi. Ia dilahirkan pada waktu yang kira-kira
bersamaan dengan waktu Tuhan Yesus dan Rasul Paulus dilahirkan. Dua tempat
yang diperkirakan sebagai kota kelahirannya ialah Antiokhia di Pisida dan Filipi di
Tarsus, dimana ia belajar ilmu kedokteran. Dari isi dan gaya bahasanya dapat kita
perkirakan bahwa sejarah dan kesusasteraan merupaka dua pokok yang paling
digemarinya.17
Dan juga Lukas bukanlah salah seorang murid Yesus, ketika Yesus
melayani di bumi ini. Lukas bertobat karena Paulus yang melayani, ketika Paulus
tinggal di Antiokhia, hal ini disebutkan didalam Kisah Para Rasul 11:25-26. Lukas
disebut “Tabib Lukas yang kekasih”, dan dari ke-enam mujizat Yesus Yang ditulis
16
Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1997), hlm.217
17
Irving L. Jensen, Lukas (Bandung Kalam Hidup, 1970), hlm. 10
16
Lukas, dan yang tidak terdapat dalam Injil lainnya, lima diantaranya adalah mujizat
dengan orang-orang yang hina, dan dengan demikian tepat sekali kalau ia dipilih
Allah sebagai penulis Injil tentang “Anak Manusia di antara sesama Manusia”.
Kematian Lukas, ada tradisi yang menyebutkan bahwa Lukas mati sahid di Yunani.
Setelah kita mengetahui bahwa Lukas adalah orang yang berasal dari
Yunani, maka kita akan melihat kepada siapakah tulisannya ini tunjukan. Lukas
menulis Injil ini kepada orang-orang yang bukan Yahudi guna menyediakan suatu
catatan yang lengkap dan cermat “tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan
diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat” (Kis 1:1-2). Lukas yang menulis
ilham Roh Kudus, mengharapkan agar Teofilus dan para petobat bukan Yahudi serta
orang-orang lain yang ingin mengetahui kebenaran dengan pasti yang tepat yang
Fakta bahwa tulisan Lukas ini ditunjukan kepada orang-orang yang bukan
Yahudi tampak dengan jelas diseluruh Injil ini; misalnya, ia merunut silsilahYesus
sebagai manusia sampai kepada Adam (Luk 3:23-38) dan tidak hanya sampai
Abraham seperti yang dilakuak oleh Injil Matius (band. Mat 1:1-17). Dalam kitab
Injil Lukas, Yesus dengan jelas terlihat sebagai Juruselamat yang ilahi-insani yang
(atau orang bukan Yahudi) dan menampilkan Yesus sebagai Anak Manusia, manusia
17
yang ideal. Tujuan Lukas menulis Injil ini bisa kita lihat dengan pernyataannya
pekerjaan Tuhan Yesus. Lukas menceritakan kehidupan Yesus dari sudut pandang
yang lain untuk para pembaca yang berbeda, jika keempat Injil itu dibandingkan
maka akan terlihat sangat berbeda sekali. Injil Matius memberi gelar pada Yesus
yaitu, Yesus sebagai Raja, pembacanya adalah orang Yahudi, idenya adalah Taurat.
Injil Markus memberi gelar Yesus sebagai Hamba, pembacanya orang Romawi, ide
yang ditampakkan adalah tentang Kuasa. Injil Lukas memberi gelar pada Yesus
adalah Yesus sebagai Anak Manusia, pembacanya adalah orang Yunani, idenya
Anugerah. Injil Yohanes memberi gelar Yesus sebagai Anak Allah pembabacanya
B.J Boland dalam tafsiran Injil Lukas mengetahui bahwa pokok yang
memiliki berbagai versi kisahnya, dan Lukas telah menulis secara seksama dari data
dan fakta (Lukas 1:1-4). Lukas menulis Injil untuk orang Kristen non Yahudi, yang
terangkat ke surga ( Kis 1:1-2) dengan sumber dan proses penulisan yang baik.
Tujuan Lukas akan kehidupan dan pelayanan Yesus selama didunia ini membuktikan
bahwa Yesus adalah Anak Manusia yang tidak sama dengan manusia-manusia
lainnya, karena Ia hidup dengan sempurna dan hidup penuh Roh Kudus. Bahkan
harapan kepada semua orang secara khusus ditunjukan kepada orang-orang yang
18
B.J. Boland dan P.S. Naipospos, Tafsiran Alkitab Injil Lukas (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996),
hlm. 12
18
sebagai orang berdosa, orang yang diasingkan oleh kelompok ataupun keluarganya.
Karena dosa, penyakit hal ini yang menjadi perhatian utama bagi Lukas agar mereka
dosa dari Yesus adalah untuk semua orang baik, orang Yahudi maupun orang
Yunani.
Sangat penting untuk mengetahui kebenaran yang ditulis dalam setiap kitab
penulisannya. Berikut penulis akan menjelaskan tahun dan tempat penuliasan dari
Injil Lukas. Samuel Benyamin menuliskan dalam bukunya yang berjudul “Perjanjian
ditulis tidak diketahui secara pasti. Kaisarea, Akhaya dan Roma adalah beberapa
nama kota yang diduga menjadi tempat Injil ini dituliskan. Ada yang menganggap
tulisan pada pasal 21 ayat 24 mengindikasikan bahwa Lukas mengingat kembali pada
dengan memakai sudut pandang sebagai orang Kristen generasi ke-3 dan dengan
demikian penulisan Injil Lukas dilakukan sekitar tahun 80/85M. Namun, peristiwa
terakhir yang dicatan di Kisah Para Rasul adalah masa penjara rasul Paulus yang
pertama, dan sama sekali tidak menyebutkan mengenai matinya Paulus (64-67 M)
maupun kejatuhan Yerusalem (70 M), sehingga kitab ini lebih tepatnya diperkirakan
19
Samuel Benyamin Hakh. Perjanjian Baru: Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya
(Bandung:Bina Media Informasi, 2010, hlm.268
19
5. Latar Belakang Penulisan
segala sesuatu yang telah diajarkan kepadanya. Penulis Injil Lukas juga hendak
bahwa kekristenan merupakan agama yang sah tidak perlu diragukan lagi. Melalui
tulisannya, penulis injil Lukas ingin menolong para pembacanya untuk memahami
iman Kristen lebih baik lagi dengan cara mengabarkan tentang kehidupan pelayan
Yesus. Maka itu dia memberi perhatian secara khusus terhadap fakta-fakta historis
pastinya tulisan Injil Lukas ini memiliki ciri khas yang berbeda dari kitab-kitab
yang utama menandai Injil Lukas ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
20
Bambang Subandrijo, Menyikap Pesan-pesan Perjanjian Baru I (Bandung: Bina Media Informasi,
2010), Hlm. 103
20
b) Kitab ini mempunyai kesusastraan terbaik dari semua Injil,
menunjukan gaya penulisan dan isi yang luar biasa, kosa kata kaya
mengenai doa.
f) Gelar yang terutama untuk Yesus dalam kitab ini adalah “Anak
Manusia”.
berita-Nya.
yaitu: Pertama, kisah kelahiran dan masa kanak-kanak Yesus (1:5-4:13). Kedua,
ke Yerusalem tempat dimana Ia menggenapi semua maksud visi dan misi-Nya (9:51-
tentang “Berita yang membawa kesukaan besar, lahirnya Juruselamat”. Sentral tema
teologinya adalah pembuktian bahwasanya Yesus adalah manusia sejati Allah yang
terbungkus dalam darah dan daging, sama seperti kita , hanya saja Yesus tidak
(1:5;2:52).
21
Renan, Sebagaimana dikutip oleh J. Sidlow Baxter dalam, Mengali isi Alkitab 4 (Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2002), hlm. 182
22
b. Yesus di Bait Allah (19:45;21:38)
22:1;24:53)
B. Prinsi-prinsi penafsiran
1. Interpretasi Literal
Yang dimaksud dengan literal adalah kata dalam teks. Dalam buku Hermeneutik
karya Pdt. Hasan Susanto, M. Th, kata adalah “unit yang paling kecil dalam suatu
kalimat. Tanpa menguasai arti suatu kata, sudah tentu penafsiran tidak mungkin
22
Pdt. Hasan Susanto, Hermeneutik (Malang: Depertemen Literatur SAAT, 2002), hlm.
23
2. Interpretasi Gramatikal
Kata gramatikal dalam bahasa Inggris yaitu gramatikal yang dapat diartikanm
sebagai sesuatu yang dipandang dari sudut tata bahasa atau yang berhubungan
dengan tata bahasa. Tata bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya
Jadi secara umum kata gramatikal artinya sesuatu kata yang dipandang dari
sudut struktur atau susunan bahasanya. Hal ini sangat penting untuk mengetahui
makna yang tepat dalam suatu kalimat yang dimaksud. Pendapat ini didukung
Analisa ini sangat penting dalam penafsiran, karena suatu kalimat, biasanya
ditulis menurut hukum tata bahasa dan struktur tertentu. jadi tanpa memperhatikan
kedua aspek ini seorang pembaca tidak dapat mengerti dengan tepat maksud suatu
kalimat.24
Untuk itu disini penulis akan menyelidiki kata dalam teks supaya jelas
23
Federans Randa II, Diktat Hermeneutik ( Surakarta: STT Berita Hidup, t. th), hlm. 54.
24
Hasan Susanto, Op. Cit. hlm. 229.
24
3. Interpretasi Kontekstual
Setiap nats Alkitab yang dipelajari haruslah sesuai dengan ajaran Alkitab
secara menyeluruh, karena “ Alkitab tidak membantah dirinya sendiri.”25 Oleh sebab
itu bila sebuah penafsiran terhadap suatu nas bertentangan dengan ajaran dalam nas
lain, maka penafsiran itu sangat diragukan. Penafsiran setiap nas sesuai dengan
sebelum dan sesudah nas yang dipelajari.” Jadi interprestasi kontekstual adalah
Konteks dapat dibagi dalam dua bagian yaitu konteks dekat dan konteks
jauh. Konteks dekat adalah isi yang terdapat dalam 2 atau 3 paragraf sebelum dan
sesudah nas atau teks yang dipelajari. Sedangkan konteks jauh isi yang terdapat
25
Bilung. Op. Cit. hlm.” 51
25
4. Interpretasi Historis
Alkitab, yang terjadi pada masa lampau yang dalam sejarah dan tertulis untuk
sejarah. Kata historis dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh
atau bertalian dan hubunganya dengan masa lampau. Jadi historikal adalah makna
berdasarkan apa yang terjadi pada masa lampau. Kata kunci untuk memahami dan
mengerti mengenai penulisan Alkitab adalah harus menyelami konteks pada waktu
Alkitab itu ditulis. Penulis Alkitab adalah anak pada zamamnya. Hal ini sangatlah
penting supaya penafsir,khusus pada zaman moderen ini dapat memahami akan arti
yang sesungguhnya.
26
Op. Cit. Bilung, Diktat Kuliah: Hermeneutika, hlm.70.
27
Ibid, hlm.56
26
Rahabiayam Bilung mengatakan: “ Latar belakang sejarah sangat menolong
peristiwa yang tertulis untuk orang-orang pada masa yang tertentu.” 28Dimana
Hermeneutik, bahwa:
Sebab dengan mengetahui sejarah dan latar belakang zaman itu, diharapkan
penulis abad pertama ini. ini pun dapat mencegah supaya jangan sampai penafsir
moderen membawa masuk maksud ke dalam Alkitab. Sebab sering terjadi suatu
kebiasaan yang sama, membaca makna yang berbeda bagi mereka yang hidup
pada zaman yang berbeda atau tempat yang berbeda atau di tempat yang
berbeda. Di lain pihak setiap kitab pada hakekatnya adalah suatu tulisan yang
unik, walapun terdapat beberapa kitab ditulis oleh penulis yang berdekatan,
tetapi harus dipandang sebagai suatu karya yang memiliki ciri-ciri khas yang
tersendiri.29
adalah suatu tindakan usaha yang dilakukan oleh para penafsir-penafsir Alkitab
28
Rehabiyan Bilung, Diktat Kuliah: Hermenitika 1, Teori dan Praktek Menafsir Seri (Surakarta: STT
Berita Hidup, 2001), hlm.70
29
Hasan Susanto, Op. Cit. hlm.186.
27
masa kini untuk mengetahuitentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat
penulis mulai menulis Alkitab, baik itu penulis, penerima, da nisi surat yang
5. Interpretasi Teologikal
Setiap nats Alkitab yang akan digali dan ditelaah disesuaikan dengan ajaran
Alkitab secara menyeluruh. Pada hakikatnya nats yang satu tidak akan
dengan ajaran dalam nats ini, maka penafsiran itu sangat diragukan. Penafsiran
ini disebut dengan penasiran teologis. Ketika mempelajari Firman Allah, maka
seharusnya semua penafsir belajar untuk selalu menafsirkan sesuai dengan apa
yang Allah kehendak. Para penafsir tidak boleh memakai tafsiran yang
menyimpang dari arti dan makna Alkitab yang sesungguhnya. Penafsiran yang
keliru akan menimbulkan persoalan yang berdampak buruk bagi orang lain yaitu
bisa disalah mengerti dan dan berdampak pada perilaku kehidupan sehari-hari.
suatu penafsiran yang sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alkitab dengan
itu sendiri.
30
Rehabiyan Bilung, Diktat Kuliah: Hermenetika1, Teori dan Praktek Menafsir Seri (Surakarta:STT
Berita Hidup, 2001), hlm. 68
28
C. Makna Frase Dosamu Telah Diampuni Injil Lukas 7:48
Dosa ada karena kejatuhan manusia yang tidak taat pada perintah Allah.
Dosa membuat hubungan manusia dengan Allah terpisah sehingga manusia perlu
Dalam Perjanjian Lama dosa karena kejatuhan manusia pertama Adam dan
Hawa
ORANG PERCAYA
Dalam pembahasan bab tiga ini, penulis akan memaparkan tentang orang
percaya (orang Kristen), yang menjadi bagian dari judul skripsi yang penulis angkat
Jika kita katakan orang percaya saja, bisa jadi semua orang adalah orang
percaya tergantung pada apa dan siapa yang dipercayai, karena setiap orang berbeda
menyelesaikan atau memberikan jalan keluar sesuai yang kita harapkan. Manusia
Kristen
Siapa itu orang percaya atau yang dikatakan orang Kristen itu? Melalui
pembahasan ini kita akan menemukan berbagai pengertian atau definisi orang
Kristen sebagai orang percaya sebagai berikut, diantaranya adalah Kamus Webster
menjelaskan bahwa orang Kristen adalah “Orang yang mengaku percaya kepada
31
httPS: //www.gotquestion. org/Indonesia//Apa-itu-orang-Kristen. Htlm. Kamis 07-04-2022 Jam
.23:07
29
30
Meskipun penjelasan ini menolong untuk memahami siapa itu orang Kristen,
namun definisi ini belum menjelaskan secara spesifik tentang siapa itu orang-orang
Kristen menurut Alkitab. Kata “Kristen” digunakan tiga kali dalam kitab Perjanjian
Dalam Kisah Para Rasul 11:26 pertama kali para pengikut Yesus Kristus
mereka mengikut Yesus Kristus. Pada awalnya kata atau istilah ini dipakai oleh
Kristen. Ssecara harafiah istilah tersebut mempunyai arti “ menjadi bagian dari
kelompok Kristus” atau “ pengikut Kristus” yang sama dengan definisi dalam kamus
Webster.
Kata iman dalam Bahasa ibrani adalah “ aman”. Dalam Bahasa Yunani kata iman
terjemahan dari “Pistis” yang artinya kepercayaan atau penyerahan diri kepada
seseorang. Kata kerja dari Pistis adalah Pisteuo, yang memiliki pengertian “ Percaya
kepada, mempercayakan diri, atau menyerahkan diri kepada suatu objek” dalam hal
Apakah standar yang Alkitabiah bagi orang percaya atau orang Kristen?
Yang jelas bukanlah kesempurnaan tanpa dosa atau antinimianisme, melainkan hidup
Standar absolut ini selalu ada di hadapan orang percaya. Namun tidak ada
orang percaya yang hidup tanpa dosa, seperti Allah, dalam kehidupan ini. Setiap
orang percaya dapat memenuhi persyaratan untuk hidup didalam terang. Banyaknya
terang yang memiliki setiap orang itu berbeda-beda, namun respon yang harus
diberikan oleh semua orang-orang percaya terhadap hal itu sama. Sementara kita
31
bertumbuh, dilingkungan terang itu akan bertumbuh luas. Semakin orang percaya
memberikan respon terhadap terang itu, semakin kita menerima terang yang lebih
besar terang, dan begitu seterusnya. Tetapi untuk setiap tingkat pertumbuhan
tuntutanya adalah sama, yaitu hidup di dalam terang. Ringkasnya, kehidupan Kristen
adalah kesucian dan kekudusan Allah. Tuntutan yang harus orang percaya penuhi
Kata-kata ini sering kali digunakan untuk menyatakan rasa percaya kita
kepada Allah Bapa Anak dan Roh Kudus serta percaya Firman-Nya yang adalah
terang. Artinya adalah Roh Kudus yang telah hadir di dalam hidup kita akan
menuntun hati, pikiran dan tubuh kita untuk dibawa ke arah dan tindakan yang benar
sesuai dengan Firman Tuhan dan juga kehendak-Nya. Hidup kita sebagai orang
percaya harus berubah secara komperhensif ketika kita percaya Tuhan, tidak lagi
mengandalkan diri berdasarkan pikiran dan logika yang logis. Orang percaya harus
meninggalkan pandangan hidup yang belum dibaharui. Ketika sudah percaya Tuhan
agar kehidupan kita menjadi hidup yang baru, kita akan melihat bahwa hidup kita
yang lama adalah suatu kebodohan dan dosa yang kita lakukan sangat menjijikan,
dan itu semua tidak ada faedahnya. Kesadaran ini ada ketika kita menjadi orang
percaya yang sungguh kepada Tuhan Yesus dan Roh Kudus yang mengerjakannya
Dengan percaya kepada Yesus kristus kita mengakui bahwa diri kita berdosa
dan sia-sia. Dengan demikian kita telah mengakui bahwa hidup di luar Yesus itu
tidak ada artinya, kosong tanpa tujuan yang jelas. Bodohlah seseorang sudah
32
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar (Yogyakarta, 1991), hlm. 312.
32
mempunyai harga diri yang tinggi didalam Yesus kemudian berbalik lagi dalam
Dari kalimat diatas jelas sekali perubahan pikiran yang dialami oleh orang
yang percaya kepada Kristus. Karena banyak orang sudah menganggap diri benar
dan baik disbanding dengan orang lain. Orang lain menjadi standar atau patokan di
dalam hidupnya untuk menilai baik benar seseorang. Dapat dikatakan pula bahwa
orang seperti ini akan menganggap diri benar meskipun salah, telah berbuat dosa.
Dia berkata bahwa dirinya lebih baik dari orang lain karena orang lain melakukan
dosa yang besar sedangkan dia hanya melakukan dosa yang kecil saja. Benar dan
baik perbuatan kita bukanlah atas penilaian orang lain, tetapi Alkitablah yang
Maukah kita kembali melakukan hidup yang sia-sia, yang menyebabkan kematian
itu? Karena tidak ada seorangpun yang mau mencelakakan dirinya sendiri. Maka
bentuk kompromi yang tidak saleh dan secara terus menerus menolak
keinginan tubuh untuk berbuat dosa. Kita harus mematikan perbuatan kita
Menjadi seperti Yesus adalah tujuan hidup kita. Namun hal itu tidaklah
mungkin. Namun untuk menjadi seperti Yesus mungkin bisa tercapai dengan
melakukan hidup saleh dan membenci dosa. Kata yang menarik disini adalah kata
33
W. Stanley Heath, Tak Mengambang Tak Meleset (Yogyakkarta : Yayasan ANDI, 1998), hlm. 93.
34
Nugroho Hananiel, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum Mas, 1998), hlm.
215.
33
benci. Hal ini seperti seorang yang membenci orang lain. Ketika membenci orang
lain, jangankan untuk hidup bersama, bertemu, menyapa dan mendengar namanya
saja tidak ingin. Oleh sebab itu sikap membenci dosa harus pula kita miliki dalam
diri kita. Agar sebagai orang percaya hidup kita akan menjadi garam dan terang bagi
orang-orang di sekitar kita. Untuk menjadi garam dan terang harus diwujudkan di
dalam kehidupan orang percaya secara praktis. Menolong orang yang sedang
mengalami kesusahan, memberi bantuan, memberi makan itu adalah contoh praktis
yang dapat kita lakukan. Dengan catatan bahwa kasih itu tulus, kebaikan yang
kitalakukan bukanlah karena supaya dipuji atau menuntut balik. Tetapi kasih kita
berikan itu didasarkan pada kasih Yesus yang telah dinyatakan-Nya dalam kehidupan
orang percaya. Untuk itu kitapun harus mengasihi orang lain disekitar dimanapun
kita berada, terlebih yang seiman dengan kita sebagai rasa syukur kita.
Akan tetapi perbuatan baik kita tidak akan menjamin bahwa kita akan
mendapatkan hal sebaliknya( menuai kebaikan dari apa yang kita perbuat). Terlebih
lagi kita sebagai orang-orang percaya kepada Yesus Kristus seringkali karena
sentiment agama, anak-anak Tuhan yang baik dan benar apa lagi yang tidak benar
Dengan demikian kita sebagai orang percaya harus tampil beda dengan
orang dunia karena orang percaya harus mengikuti teladan Kristus. Sebagaimana
Yesus telah menderita didalam ketaatan-Nya, kepada Bapa, maka kita sebagai orang
sebaliknya sebagai sesuatu yang tepat dan Allah telah menetapkan didalam ciptaan-
Nya: entah untuk menghukum orang berdosa atau mendisiplin dan menyempurnakan
Jadi didalam pencobaan dan penderitaan yang dialami orang percaya, Tuhan
mempunyai suatu rencana yang indah. Mungkin itu tidak masuk akal,mungkin itu
mustahil atau mengecewakan, tapi Tuhan Allah kita yang Heran dan Ajaib. Dan bagi
orang yang telah ditentukan oleh Allah untuk menderita, maka penderitaan adalah
dari kesayangan Allah, penderita adalah orang yang dipilih untuk menderita sebagai
korban yang rela, sehingga ia menjalani penderitaan sebagai tugas yang penuh suka
cita.” Untuk itu sebagai orang percaya janganlah berkecil hati apabila didalam
kesayangan Allah bagi umat-Nya. Dan Allah tidak akan memberikan pencobaan
yang melebihi kekuatan kita. Dan walaupun kita menderita, Tuhan akan menopang
kita sehingga tidak sampai jatuh, kalah dalam pencobaan itu. “Penderitaan kita ialah
suatu cara luar biasa yang dengan unik mempersatukan kita dengan Tuhan kita
Yesus” untuk menyatakan maksud Allah, ternyata cara yang Tuhan lakukan di luar
dugaan kita.
kekristenan bukanlah sesuatu hal yang mudah. Banyak hal yang perlu diubah dalam
kehidupan manusia ketika ketika ingin menjadi seorang yang percaya. Menjadi
35
percaya berarti siap mengikuti setiap aturan-aturan yang diwajibkan dalam Alkitab
yang adalah pengilhaman dari Allah. Sudah pasti percaya dalam kekristenan berarti
melakukan kebenaran Firman Allah dan segala yang telah dilakukan Allah dalam
karya-Nya dibumi, baik dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Secara khusus
percaya bahwa kejadian pada dua ribu tahun yang lalu adalah fakta sejarah yang
benar-benar terjadi, yaitu kelahiran Yesus Kristus sampai pada kebangkitan dan
kenaikan-Nya ke sorga.
a. Lahir Baru
Berbicara tentang lahir baru atau kelahiran kembali, sudah pasti berbicara
tentang orang yang sudah mengalami pertobatan yang telah lahir baru. Dan adanya
Lahir baru merupakan satu perintah dari Tuhan sendiri, dapat dilihat dari
percakapan Yesus dengan Nikodemus (Yoh. 3), secara khusus Yesus berkata
sebab tanda-tanda sebagai lahir baru tidak dapat membuktikan bahwa sudah menjadi
anak-anak Allah! Kelahiran kembali itu bukanlah suatu proses yang berangsur-
angsur seolah-olah semakin lama makin bertambah baru. Kelahiran baru juga
terwujud karena adanya karya Allah yang luar biasa kepada manusia dalam
seseorang percaya Yesus yang adalah Anak Allah itu telah mati dan bangkit memberi
kebebasan bagi hidupnya, maka ia terbebas dan mengalami kelahiran baru melalui
35
G. C. Van Niftrik B.J. Boland. Dogmatika Masa Kini (BPK Gunung Mulia, 1984), hlm
36
karya Roh Kudus yang semakin hari semankin berubah menjadi pribadi yang setia
kepada Tuhan.36
Arti dari kata lahir baru sendiri adalah, suatu kejadian atau peristiwa rohani
saat Allah memberikan kehidupan yang baru kepada manusia atau seseorang yang
mau berkomitmen untuk percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat secara
Lahir baru juga merupakan suatu syarat yang mutlak dan tidak dapat ditawar
yang menjadikan orang yang tidak lahir baruLahir baru juga merupakan suatu syarat
yang mutlak dan tidak dapat ditawar yang menjadikan orang yang tidak lahir baru
tidak dapat masuk kedalam kerajan Allah. Lahir baru tidak dapat dilakukan oleh
manusia bahkan siapapun itu, lahir baru hanya bisa dilakukan oleh Allah, melalui
perantara Roh Kudus bagi setiap orang yang mau kepada setiap kebenaran Firman
Tuhan.37
Jadi Lahir Baru melibatkan pengertian: ciptaan baru, hidup lagi, berpindah
dari maut, pembaharuaan, pemberian kodrat Allah dan tujuan hidup baru. Proses
lahir baru dapat diringkas sebagai berikut: Firman Allah yang membuahkan
pertobatan yang dilakukan dengan air yang membersihkan (Yoh. 3:5), pekerjaan Roh
Kudus (Yoh. 3:5, 6-12), dan iman kepada Yesus Kristus (Yoh. 3:14,16. Ini bukanlah
sekedar emosi, walaupun emosi itu merupakan akibat pengelaman lahir baru.38
b. Menangalkan kedagingan
saja, melainkan seluruh tubuh manusia. Daging yang dimaksud adalah manusia yang
36
Dr. Neil T. Anderson, Siapa Anda Sesungguhnya (Yayasan Baptis Indonesia, 2004), hlm.
37
91htt//www. Researchgate. Net/ publication/342041072 _kelahiran_ baru_di_dalam_Kristus (Kamis
07. 04. 2022)
38
Chris Marantika, Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani (Yogyakarta, 2007), hlm.
37
kepada hal-hal yang berhubungan dengan dosa. Seperti yang dikatakan oleh Rasul
Paulus di dalam Roma. 7:14; aku ini bersifat daging, yang berarti takluk kepada
dosa.39
perbuatan (Galatia. 5:19), yang diwanai oleh hawa nafsu dan keinginan (Galatia.
5:24; 1 Yoh. 2:16) dan hal itu dapat memperhamba orang percaya (Roma. 7:26).
Tidak ada yang baik di dalamnya (ayat 18), tetapi kehadiran hidup baru di dalam
Kristus menjadikan segala hal yang berhubungan dengan kedagingan using dan tidak
berguna. Hal tersebut maupun hal-hal yang amoral, dan kadang-kadang merupakan
telah tersalib dengan Kristus. Cara menjadi orang percaya harus menyalibkan segala
sifat kedagingan, yaitu dipisahkan dari kuasanya dengan terhisapnya kita ke dalam
untuk menjadi orang percaya yang sebenarnya maka dapat mengalami hidup
berkemenangan hanya dengan cara hidup dalam ketergantungan kepada Roh Kudus
yang memberi kuasa (ayat 16) bukan dengan cara membasmi kedagingan.40
berbicara mengenai ketaatan memang terkesan menuju kepada hal yang sulit
untuk dilakukan bagi sebagian orang. Sebagian orang percaya berkomitmen untuk
taat hanya pada peraturan-peraturan tertentu yang sepertinya tidak sulit, tapi
39
G. C. Van Niftrikl B. J. Boland, Dogmatika Masa Kini (BPK Gunung Mulia, 1984), hlm.
40
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar (Yogyakarta, 1991), hlm.313.
38
seandainya mendapat perintah untuk mengasihi musuh sepertinya sulit untuk
dilakukan.
kepada Firman Allah itu tidak lah mudah. Sebagai orang percaya harus terus
meminta pertolongan dari Roh Kudus untuk selalu menegur dan mengingatkan
Ketaatan adalah suatu hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap
orang percaya, untuk dapat menjadi teladan bagi banyak orang. Banyak pakar teologi
berpendapat bahwa hidup itu adalah pilihan. Tetapi ketika orang percaya berdoa atau
bersekutu, itu bukanlah pilihan, melainkan tanggung jawab orang percaya kepada
Allah dan tanggung jawab itu adalah wujud ketaatan orang percaya kepada Allah.
Ketaatan orang percaya kepada Allah dan juga mengindikasikan kasih orang percaya
tersebut kepada Allah. Ketika dirinya mengatakan bahwa dirinya mengasihi Allah itu
41
Hendry C. Theissen, Teologi Sistematika, (Malang: Gandum Mas,1997), hlm.446.
42
Merrill C, Tenney, Survei Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 1997), hlm. 428.
39
Oleh karena itu sebagai orang percaya ataupun untuk menjadi orang percaya,
kebenaran Firman Tuhan merupakan hal terpenting untuk harus dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Menjadi orang percaya bukanlah hal yang mudah, seperti
melakukan kegiatan layaknya seperti orang Kristen pada umumnya, yaitu berdoa,
beribadah, melakukan kegiatan didalam gereja atau suatu jemaat saja, tetapi
bagaimana menjadikan Firman Tuhan itu sebagai suatu pedoman dalam kehidupan
Artinya setiap Firman Allah yang didengar, bukan hanya dipelajari tetapi
harus dilakukan dalam setiap aspek kehidupan orang percaya. Menjadi mudah bagi
seorang hamba Tuhan ketika menyampaikan Firman Tuhan kepada jemaat tetapi
melakukan Firman Allah, seseorang juga dapat dikatakan menjadi orang dewasa
didalam kerohaniannya karena Firman Allah suatu perintah yang baik dan suatu
penting dan khususnya yang ada didalam Alkitab. Tetapi suatu kesulitan bagi para
pemuda dan terkhusus bagi para jemaat yang sudah mulai tua dikarenakan sudah
memiliki banyak alasan untuk tidak menghafal ayat-ayat dari dalam Alkitab. Ada
banyak pertimbangan yang diberikan selain faktor umur, ada yang mengatakan untuk
lebih cenderung memikirkan hal yang lain yang lebih penting dari pada menghafal
ayat Alkitab. Prinsip seperti ini adalah hal yang kurang benar. Mempelajari,
menghafal ayat-ayat itu merupakan suatu hal yang penting untuk terus dilakukan
Apa bila kita telah menghafal bagian-bagian dalam Alkitab, Roh Allah akan
mengingatkan kita kepada firman itu, ketika timbul kebutuhan. Di dalam cara
40
demikian, maka firman itu menjadi pedang untuk diri kita. Oleh karena itu janganlah
Berdasarakan kutipan diatas maka dapat diambil makna bahwa firman Tuhan
itu begitu penting dalam hidup orang percaya. Demikian juga dengan menghafal
ayat-ayat, karena ada banyak orang percaya yang telah meremehkan hal ini. Padahal
sendirinya firman Tuhan itu akan mengingatkan orang percaya akan setiap perintah
dan pedoman yang Allah sampaikan. Seperti yang telah pemazmur katakana bahwa
dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu (Firman-Mu) supaya aku jangan berdosa
terhadap engkau”.44
Sebagai pengajaran utama di dalam Alkitab bagi setiap orang percaya yaitu,
memberitakan kepada semua orang bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat yang
telah bangkit dan memberikan janji yang pasti, yaitu menyediakan tempat bagi setiap
orang yang percaya kepada-Nya dan mau melakukan segenap printah-Nya, dalam hal
haawa nafsu tidak hanya berkisar pada hal itu saja. Contoh, makan adalah suatu
kebutuhan bagi manusia yang mutlak dan harus dipenuhi tetapi seandainya makan
dilihat bukan dengan alasan memenuhi kebutuhan tetapi alasan karena terlalu nafsu
untuk makan (rakus), itu juga dosa. Demikian juga halnya dengan seks, bagi orang
yang sudah menikah seks merupakan suatu kebutuhan tetapi seandainya itu
43
Teodore H. Epp. Bagaimana Caranya Melawan Setan (Jakarta: Mimery Press,t. Th),
44
Alkitab Terjemahan Baru (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2015), Mazmur 119:11. Hlm.638
41
dilakukan buka atas latar belakang atas kebutuhan kepada pasangan, itu juga dosa.
Tidak menurut hawa nafsu ini mungkin tidak terlalu sulit bagi para pasangan yang
sudah menikah, tetapi bagi yang belum menikah, mengendalikan hawa nafsu
merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Tetapi ketika seorang yang
hidupnya diserahkan dan tunduk pada pemimpin Roh Kudus maka orang itu dapat
tetapi kita berpikir saja itu sudah dikatakan berdosa. Apa lagi seorang yang ingin
hidupnya menjadi berbeda dengan yang lain. Sebab orang yang hidup kudus harus
benar-benar dapat mengendalikan nafsunya maka ia akan sama seperti orang lain
mengikuti hawa nafsu, keinginan yang buruk, jadilah kudus. Sebenarnya didalam
bahasa Yunani yang pertama, kedua, ketiga, dan keempat adalah kata kerja yang
mana ada dua anak kalimat perintah “letakanlah pengharapanmu dan menjadi
kudus.45
Dari pernyataan diatas mengandung arti dikatakan bahwa mengendalikan hawa nafsu
menjadi salah satu hal yang penting yang harus dapat dilakukan oleh orang yang
telah mengkhususkan dirinya. Rupanya mengendalikan hawa nafsu ini juga sama
sekali harus memiliki pikiran atau keinginan yang benar. Seperti yang telah
dikatakan dimuka berpikir saja itupun sudah dosa. Setiap manusia yang hidup
didalam daging dan masuh wajar apabila melakukan kesalahan tetapi untuk
45
John F, The Knowledge Comentary (England: Viktory Book, 1993), hlm. 843.
42
mengendalikan hawa nafsu ini merupakan suatu yang harus dilakukan oleh orang
orang. Setiap perilaku yang baik akan menjadi sorotan terlebih juga untuk setiap
perilaku yang tidak baik pasti akan menjadi sorotan dan pembicaraan banyak orang.
Adapun yang menjadi tugas dan tanggung jawab seseorang didunia ini pasti memiliki
suatu resiko dan resiko dalam setiap profesi seseorang pasti berbeda.
Orang percaya yang hidup kudus harus juga tidak bernoda dan tidak bercela,
dalam arti tidak melakukan kesalahan. Hal ini memang terkesan adalah suatu hal
yang mustahil karena manusia masih hidup dalam daging jadi masih bisa melakukan
kesalahan tetapi paling tidak seseorang tersebut dapat menjaga setiap perilakunya
untuk menjalani hidupnya dengan baik. “Para pemimpin rohani hendaknya hidup tak
bercacat cela.”46 Dari pernyataan tersebut sangat jelas bahwa tidak bercela dan tidak
Tak bernoda dan tak bercela ibarat sebuah kertas yang putih bersih tetapi hal ini
susah untuk dilakukan ketika seseorang itu tidak mau menundukan diri pada
pimpinan Roh Kudus. Semua orang di dunia ini pasti pernah melakukan kesalahan.
Tetapi yang unik bahwa apakah orang tersebut bersedia untuk mengakui
kesalahannya dan memohon pengampunan dari Allah. Karena hidup tidak bernoda
dan tidak bercela adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Jadi solusi
dari Tuhan.
46
David Hocking. Rahasia Keberhasilan Seorang Pemimpin. (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1999),
hlm. 23.
43
Orang percaya yang telah mengkhususkan dirinya rupanya memiliki suatu cara yang
memang tidak mudah untuk dilakukantetapi semuanya itu merupakan wujud nyata
bagaimana seseorang dapat dikatakan masuk dalam koridor orang percaya atau
bukan.
Dalam kehidupan manusia ini, sudah tentu semua orang tahu tentang apa itu
tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan suatu hal yang tidak terlepas dari
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Atau sikap
dengan setia. Berbicara tentang tanggung jawab, disana juga ada ketetapan-
ketetapan Allah atas hubungan-Nya dengan manusia, secara khusus dengan orang
percaya. sebagai orang percaya yang sudah dibebaskan atau dimerdekakan, orang
Tanpa pertobatan manusia tidak dapat dikatakan sebagai orang percaya, dan tidak
tahu tentang tanggung jawabnya. Namun dibagian ini yang dimaksud dengan
tanggung jawab orang percaya adalah tanggung jawab yang berhubungan dengan
Berikut ini ada beberapa tanggung jawab yang harus dilakukan oleh orang percaya.
1. Kepada Tuhan
44
Tanggung jawab kepada Tuhan dapat dilihat dalam Roma 12:1-2, yaitu
dan itu berarti harus sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup setiap
orang percaya. memberikan kepada Tuhan apa yang seharusnya diberikan pada-
Nya.47
Ketaatan kepada juga menunjukan rasa tanggung jawab sebagai orang percaya. Taat
kepada Tuhan adalah salah satu hal yang penting, yaitu memberikan kehendak penuh
kepada-Nya untuk bertindak sesuai dengan yang Ia inginkan dalam kehidupan dan
bukan kehendak kita (Lukas 22:42) selain itu tanggung jawab kepada Tuhan juga
dalam bentuk penyerahan diri. Membiarkan Tuhan membentuk sesuai apa yang Ia
mau. Itu adalah suatu penghormatan kepada Tuhan. Sebagai orang percaya mestinya
mengerti tentang apa yang menjadi bagian untuk menyenangkan hati Tuhan. Maka
dengan demikian tanggung jawab orang percaya kepada Tuhan haruslah yang terbaik
Sebagai orang percaya atau lebih khusus disebut dengan orang Kristen, sudah
menjadi kewajiban untuk setiap orang memiliki tanggung jawab secara pribadi.
Mengapa demikian? Karena sebagai orang percaya untuk mendapat keselamatan itu
pastilah ada tanggung jawab yang harus dilakukan, terutama kepada Allah.
Dalam karya Allah yang luar biasa untuk membuat manusia atau setiap orang
percaya menjadi merdeka melalui pengorbanan anak-Nya, yaitu Yesus Kristus dalam
orang percaya yang tidak hanya percaya saja, malainkan ada tindakan yang harus
47
101Htt://supriadisiburian. Blogspot. Com/tanggung-jawab-orang-percaya-kristen. Htlm?=1. Di
uplod 2016/04. Diakses 08/04/2022
45
dilakukan berdasarkan perintah-perintah Allah di dalam Alkitab sebagai pedoman
(1 Korintus 6:19-20) atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait
Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari
Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli
dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan
dengan tubuhmu.49
Dengan demikian maka tanggung jawab orang percaya berdasarkan 1 Korintus. 6:19-
tanggung jawab pada diri sendiri, tubuh yang dimiliki bukanlah untuk melakukan
kehendak sendiri, melaikan apa yang dikehendaki Allah, yaitu memuliakan Allah
dengan tubuh pada dasarnya Allah menghendaki setiap manusia yang diciptakan
untuk memuliakan-Nya, tetapi oleh karena manusia yang sudah merasa bahwa
memiiki kehendak bebas yang membuat manusia tertipu oleh sih jahat (iblis)
sehingga manusia jauh dari pada Allah, terutama melupakan apa yang menjadi
Oleh sebab itu ketika manusia telah ditebus dan berbalik menjadi orang yang percaya
kepada Allah, maka harus dipahami dengan baik. Yaitu bagaimana menjadi pribadi
yang bertanggung jawab atas diri sendiri yaitu menjaga kekudusan hidup sebagaiman
telah dikatakan Alkitab bahwa tubuh adalah tempat berdiamnya Roh Kudus ( 1
Korintus. 6:19).
Maka sebagai orang percaya harus menggunakan tubuh untuk memuliakan Allah.
Memuliakan Allah dengan tubuh, bukan sekedar pilihan bukan sekedar pilihan
48
Khotbah Jangkep, Hidup Bersama Sebagai Anggota-anggota Keluarga Allah (Sinode GKJ 2018),
HLM. 37.
49
Alkitab Terjemahan Baru. (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 20014), 1 Korintus 6:19-20
46
50
Pdt. Natan Sunarno, M. Th, Pedoman Bagi Pembinaan Warga Gereja (STT Berita Hdup, 2018),
hlm. 26.
BAB IV
Teks.
47
BAB V
Teks.
A. Kesimpulan
Teks.
B. Saran
Teks.
48
DAFTAR PUSTAKA
49