Dosen Pengajar :
Hudman Iman Sitohang,M.Miss
Disusun Oleh :
Ita Nurhidayati
NIM :22.14.2.006.1
PRODI D3 KEBIDANAN
SEMESTER 1
STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PEMBUKTIAN ADANYA TUHAN”. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak
mengalami banya kesulitan terutama disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih
banyak kekurangan.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunya makalah ini bukan hanya
atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat antuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada yang terhormat
bapak Hudman Iman Sitohang,M.Miss selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Agama Hindu yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan
menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah
ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang
lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang
dapat diambil dari makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi dan
bermanfaat bagi pembaca dan rekan mahasiswa.
penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar
Isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang................................................................................................................4
2. Rumusan Maslah............................................................................................................4
3. Tujuan dan Manfaat
Penulisan........................................................................................4
4. Metode Penulisan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN MATERI
1. Pandangan Aliran Ketuhanan pada Abad
16...................................................................6
2. Pandangan Aliran Ketuhanan pada Abad
17...................................................................7
3. Pandangan Aliran Ketuhanan pada Abad
18...................................................................7
4. Pandangan Aliran Ketuhanan pada Abad
19...................................................................8
5. Pandangan Aliran Ketuhanan pada Abad
20...................................................................8
6. Pandangan Aliran Ketuhanan pada Abad
21...................................................................9
7. Konsep Siapa Tuhan dan Pembuktian Adanya
Tuhan...................................................10
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan...................................................................................................................11
2. Kritik dan
Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembahasan mengenai agama merupakan hal yang tak pernah kering untuk
dibicarakan hingga saat ini. Masalah-masalah mengenai agama sering kali
membawa seseorang cenderung semakin menjauhi kehidupan
kebersamaan,seolah-olah agama bukan sebagai pencegah terjadinya masalah,
namun justru agama adalah sebagai akar timbulnya masalah. Betapa tidak. Dalam
perjalanan sejarah, beberapa abad setelah renaisans, revolusi sains, diikuti revolusi
industry dan revolusi informasi, pengetahuan ilmiah kita tentang diri dan alam
lingkungan berubah secara tajam, sayangnya sebagian besar orang menegasikan g
ambaran yang diberikan oleh teologi agama-agama. Sehingga terdapat dua
kebenaran,kebenaran menurut sains dan kebenaran menurut teologi agama.
Celakanya,kebanyakan orang saat ini lebih memilih kebenaran secara ilmiah
karena bisa dibuktikan dengan ukuran yang jelas.Jika kita melihat lebih jeli, hal
ini sebenarnya hanya terjadi pada tataran permukaan saja. Padahal jika kita
melihat lebih jauh, sebenarnya teologi hanyalah konstruksi intelektual manusia
yang mencoba memahami pesan-pesan religious dari para nabi terdahulu. Dengan
demikian, kita harus berani menghadap kanteologi dengan sains dan membuat
keduanya berkembang secara dialektis dan komplementer untuk memecahkan
permasalahan umat manusia yang ditimbulkan oleh penerapan sains yang semakin
maju.Pada dasarnya setiap manusia memiliki keyakinan bahwa ada suatu zat yang
maha kuasa yang disebut Tuhan. Pada mulanya Tuhan adalah satu zat yang
menciptakan segala sesuatu dan penguasa langit dan bumi. Dia tidak terwakilioleh
gambaran apapun dan tidak memiliki kuil atau pendeta yang mengabdi
kepadanya. Dia terlalu luhur untuk ibadah manusia yang tak memadai. Perlahan-
lahan dia memudar dari kesadaran umatnya. Dia telah menjadi begitu jauh
sehingga mereka memutuskan bahwa mereka tidak lagi menginginkan nya. Pada
akhirnya dia dikatakan telah menghilang. Begitulah, setidaknya, menurut satu
teori, yang dipopulerkan oleh Wilhelm Schmidt dalam The Origin of The Idea of
God, yang pertama kali terbit pada 1912.
Hanya prespektif terhadap Tuhan yang berbeda menjadikan setiap agama dan
kepercayaan memiliki gambaran Tuhan yang bermacam-macam. Dalam makalah
ini kami akan membahas bukti-bukti akan adanya Tuhan. Beberapa
teori pendekatan akan kami bahas secara ringkas dan lugas.
2. Rumusan Maslah
Dari tugas yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa :
- Bagaimana pembuktian adanya tuhan menurut pandangan agama kristen
- Bagaimana argumen yang menguatkan bukti adanya tuhan
- Bagaimana tanggug jawab manusia terhadap tuhan, sesama manusia dan
diri sendiri
- Bagaimana harkat, martabat, dan tanggung jawab manusia dalam contoh
kehidupan sehari-hari
4. Metode Penulisan
Penyusun memakai metode kepustakaan dalam penulisan makalah ini.
Refrensi makalah ini bersumber dari media web, blog, dan perangkat media
masa yang diambil dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
B. Perjanjian Lama
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama keistimewaan dan kekhususan manusia
pun tercermin.
1. Kejadian 1:26, “Berfirmanlah Allah, baiklah kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan ats seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Di dalam kutipan ini
terlihat jelas bahwa keputusan Allah begitu nampak menempatkan
manusia pada posisi terhormat yaitu sebagai gambar dan rupa Allah, yang
mana bertujuan agar manusia itu berkuasa atas segala sesuatu yang telah
ditetapkan Allah.
2. Kejadian 2:7, “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kedalam
hidungnya;demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”
Tanah bagi manusia merupakan bentuk integral darimana manusia
berasal, karena dari tanah manusia akan kembali kepada tanah.
3. Ulangan 32:6, “ Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap
TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia
Bapamu yang menciptakan engkau, yang menjadikan dan menegakan
engkau? Dalam nyanyian ini sesungguhnya musa mau mengingatkan kau
Israel yang bebal dan tidak bijaksana agar bertobat berpaling kepada
Yahwe yang telah menciptakan dan menolong mereka.
4. Mazmur 8:6-7, 6: Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti
Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7:
engkau membuat dia berkuasan atas buatan tangan-Mu; segala-galanya
telah Kau letakan di bawah kakinya.” Di sini mau menunjukkan
pengakuan manusia dalam kaitannya dengan kehinaannya sebagai
mahkluk yang mulia, yang dimahkotai oleh kemuliaan dan hormat dari
Allah Pencipta.
C. Perjanjian Baru
Perjanjian Baru pada umumnya menerima gambaran manusia dalam
Perjanjian Lama dan lebih memperdalamnya
1. Matius 19:4, “ Jawab Yesus: tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? Hal ini di ungkapkan Yesus saat Orang-Orang Farisi
menanyakan kepada-Nya mengenai hal perceraian. Dari ajaran Yesus ini
terimplisit makna yang sangat mendalam mengenai martabat laki-laki dan
perempuan yang diciptakan untuk saling melengkapi, untuk hidup
bersama, dalam perkawinan.
2. Efesus 2:15, ”Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia ia telah
membatalkan hukum taurat dengan segala perintah dan segala
ketentuaanya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di
dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai sejahtera.” Kematian
Kristus membawa persatuan Yahudi dan non Yahudi, dan kesatuan ini
melahirkan manusia baru yaitu manusia yang ditebus dan diberi hidup oleh
Kristus.
3. Kolose 1: 17, ”Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu
ada dalam Dia”. Paulus mengetengahkan kenyataan bahwa Kristus adalah
yang mahakuasa yang pertama dan terutama dari segala sesuatu. Karena itu
kehidupan manusia di tentukan oleh Kristus yang adalah utama dan
terdahulu.
4. Yakobus 3: 6, ” Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita, dan dengan
lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah”. Di sini
Yakobus mengakui bahwa manusia adalah ctra Allah yang di ciptakan
Allah.Dari Perjanjian Baru juga dikatakan dengan jelas bahwa Allah
adalah Sang Pencipta yang menciptakan segala sesuatu. “ Segala sesuatu
dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari
segala yang telah dijadikan.”. Oleh karena itu menjadi jelaslah bahwa
Allah sendirilah yang menciptakan manusia. Oleh karena itu mulainya
hidup manusia, disanalah bekerja Karya Penciptaan Allah.
D. Konsili Vatikan II
Dalam dokumen Konsili Vatikan II, khususnya di dalam Gaudium Et Spes
terdapat beberapa pokok yang berhubungan langsung dan dapat dijadikan inspirasi
dalam mengenal dan mengetahui martabat pribadi manusia.
Di antaranya adalah pandangan tentang manusia sebagai makhluk yang
diciptakan menurut gambar Allah, situasi keberdosaan manusia, kodrat ‘jiwa’ dan
‘badan’, martabat akal budi, kebenaran dan kebijaksanaan, martabat hati nurani
dan tentang keluhuran kebebasan manusia. Pokok tersebut sama sekali tidak
bertentangan dengan dasar-dasar imam dalam Kitab Suci. Justru semuanya lahir
dari Kitab Suci sebagai Wahyu Allah kepada manusia. Dapat dikatakan bahwa
pokok-pokok tersebut adalah hasil dari refleksi Gereja tentang martabat manusia
berdasarkan Kitab Suci.
1. Kesimpulan
Sebagai agama terbesar di dunia yang memiliki banyak pemeluk, tentunya
agama Kristen merupakan agama yang memiliki sejarah cukup panjang. Layaknya
agama lainnya di dunia ini, agama Kristen juga menjadi agama yang telah diturunkan
selama berabad-abad dan tetap sama hingga kini.
Agama Kristen berawal dari sebuah kota kecil di Yerusalem kemudian
berkembang setelah kelahiran Yesus hingga kematiannya. Kelahiran hingga kematian
dari Yesus serta kenaikan Yesus ke surga menjadi awal mula serta intisari dari
kekristenan yang dipeluk oleh sebagian orang di dunia ini.
Setelah munculnya perjanjian baru kemudian agama Kristen mulai menyebar
ke berbagai penjuru dunia yang kebanyakan dibawa oleh para penjajah seperti bangsa
Spanyol, Portugis dan Belanda yang menjajah Negara-negara di kawasan Asia hingga
di kawasan Afrika. Penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh para pendeta di
masa itu disebut dengan glory atau memperluas penyebaran agama Kristen ke
wilayah-wilayah baru.
Dalam agama Kristen terdapat beberapa hal utama yang menjadi pilar dari
agama Kristen itu sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :
Yesus kristus : dalam ajaran agama Kristen, yesus kristus diyakini oleh umat
Kristen sebagai anak Allah. Ajaran, mukjizat, kelahiran, kematian, kebangkitan
dan penebusan tertulis di dalam tulisan suci yang bisa dijadikan sebagai acuan
untuk mereka yang ingin mengikuti keteladanan yesus yang sempurna. Selain itu,
menurut kepercayaan umat Kristen satu-satunya cara untuk disucikan dari dosa
adalah melalui pertobatan dalam kristus yang berharga.
Alkitab : alkitab ini harus dibaca dan dianalisis karena di dalam alkitab terdapat
firman allah yang harus diyakini, di ilhami, dan merupakan bentuk
kesempurnaan. Akitab ini tidak ditulis dengan menggunakan kertas dan pena
melainkan dengan mengilhami 40 pria yang berbeda yang ditugaskan untuk
mengisi kata-kata tersebut dengan roh kudus.
Baptis : baptis dilakukan dengan menggunakan air yakni dengan cara disiramkan
ke seseorang yang akan dibaptis. Baptis sendiri merupakan suatu simbol untuk
mensucikan diri dari dosa-dosa saat mereka dilahirkan, biasanya umat Kristen
melakukan pembaptisan ketika masih anak-anak.
Tritunggal : dalam ajaran agama Kristen meyakini bahwa satu tuhan memiliki 3
kepribadian yang berbeda dan hidup berdampingan yaitu Bapa, Putra serta Roh
Kudus.
Alkitab sebagai pilar utama dari ajaran agama Kristen memiliki sejarah dan
rahasianya sendiri yang dapat kamu pelajari pada buku Mengungkap Rahasia
Alkitab Menggali Data Fakta Dan Sejarah.
2. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susnan makalah
itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca
DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.pub/makalah-bukti-bukti-adanya-tuhan-diajukan-sebagai.html
https://www.google.com/search?
q=argumen+yang+menguatkan+pembuktian+terdapatnya+tuhan+dalam+kristen&sxsrf=ALi
CzsZxwE4FQvdX3otXqe3XqCYyF4795w
%3A1664955495532&ei=ZzQ9Y_mTIPvgseMP9cmLyAg&oq=argumen+yang+menguatkan
+pembuktian+te&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYAjIFCCEQoAEyBQghEKABMgUIIRCgATI
FCCEQoAEyBQghEKABMggIIRAeEBYQHToHCCMQ6gIQJzoECCMQJzoLCC4QgAQQ
sQMQgwE6CwgAEIAEELEDEIMBOggIABCABBCxAzoECAAQQzoECC4QQzoKCAAQ
sQMQgwEQQzoGCAAQChBDOgQIABADOgUIABCABDoICAAQsQMQgwE6BggAEB4
QFjoICAAQHhAWEAo6BwgAEIAEEA06BggAEB4QDToICAAQHhAIEA06BAghEBU6
CgghEB4QDxAWEB06BwghEKABEApKBAhBGABKBAhGGABQ2gdYw1ZgsWxoA3A
AeACAAcICiAHBMZIBCDUuMjQuOS4xmAEAoAEBsAEKwAEB&sclient=gws-wiz
https://www.academia.edu/9397567/Makalah_Filsafat_Agama_Bukti_Adanya_Tuhan