Dosen Pengajar :
Hudman Iman Sitohang,M.Miss
Disusun Oleh :
Tarisya Eka Roosdiana
NIM :22.14.2.011.1
PRODI D3 KEBIDANAN
SEMESTER 1
STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PEMBUKTIAN ADANYA TUHAN”. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak
mengalami banyak kesulitan karena kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan
dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak
kekurangan.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya makalah ini bukan hanya
atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada yang terhormat
bapak Hudman Iman Sitohang,M.Miss selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Agama Kristen yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan
menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah
ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang
lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang
dapat diambil dari makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi dan
bermanfaat bagi pembaca dan rekan mahasiswa.
penulis
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
1. Latar Belakang..................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.............................................................................................5
4. Metode Penulisan..............................................................................................5
BAB II...................................................................................................................6
PEMBAHASAN MATERI...................................................................................6
BAB III...............................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................19
1. Kesimpulan.....................................................................................................19
2. Saran...............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembahasan mengenai agama merupakan hal yang tak pernah kering untuk dibicarakan hingg
a saat ini. Masalah-masalah mengenai agama sering kali membawa seseorang cenderung semakin men
jauhi kehidupan kebersamaan,seolah-olah agama bukan sebagai pencegah terjadinya masalah, namun
justru agama adalah sebagai akar timbulnya masalah. Betapa tidak. Dalam perjalanan sejarah, beberap
a abad setelah renaisans, revolusi sains, diikuti revolusi industry dan revolusi informasi, pengetahuan i
lmiah kita tentang diri dan alam lingkungan berubah secara tajam, sayangnya sebagian besar orang me
negasikan gambaran yang diberikan oleh teologi agama-agama. Sehingga terdapat dua kebenaran, keb
enaran menurut sains dan kebenaran menurut teologi agama.
Celakanya,kebanyakan orang saat ini lebih memilih kebenaran secara ilmiah karena bi
sa dibuktikan dengan ukuran yang jelas.Jika kita melihat lebih jeli, hal ini sebenarnya hanya t
erjadi pada tataran permukaan saja. Padahal jika kita melihat lebih jauh, sebenarnya teologi h
anyalah konstruksi intelektual manusia yang mencoba memahami pesan-pesan religious dari
para nabi terdahulu. Dengan demikian, kita harus berani menghadap kanteologi dengan sains
dan membuat keduanya berkembang secara dialektis dan komplementer untuk memecahkan p
ermasalahan umat manusia yang ditimbulkan oleh penerapan sains yang semakin maju.Pada
dasarnya setiap manusia memiliki keyakinan bahwa ada suatu zat yang maha kuasa yang dise
but Tuhan. Pada mulanya Tuhan adalah satu zat yang menciptakan segala sesuatu dan pengu
asa langit dan bumi. Dia tidak terwakilioleh gambaran apapun dan tidak memiliki kuil atau pe
ndeta yang mengabdi kepadanya. Dia terlalu luhur untuk ibadah manusia yang tak memadai.
Perlahan-lahan dia memudar dari kesadaran umatnya. Dia telah menjadi begitu jauh sehingg
a mereka memutuskan bahwa mereka tidak lagi menginginkan nya. Pada akhirnya dia dikatak
an telah menghilang. Begitulah, setidaknya, menurut satu teori, yang dipopulerkan oleh Wilh
elm Schmidt dalam The Origin of The Idea of God, yang pertama kali terbit pada 1912.
Hanya prespektif terhadap Tuhan yang berbeda menjadikan setiap agama dan keperca
yaan memiliki gambaran Tuhan yang bermacam-macam. Dalam makalah ini kami akan mem
bahas bukti-bukti akan adanya Tuhan. Beberapa teori pendekatan akan kami bahas secara rin
gkas dan lugas.
2. Rumusan Masalah
Dari tugas yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa :
- Bagaimana pembuktian adanya tuhan menurut pandangan agama kristen
- Bagaimana argumen yang menguatkan bukti adanya tuhan
- Bagaimana tanggug jawab manusia terhadap tuhan, sesama manusia dan diri sendiri
- Bagaimana harkat, martabat, dan tanggung jawab manusia dalam contoh kehidupan
sehari-hari
4. Metode Penulisan
Penyusun memakai metode kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Refrensi
makalah ini bersumber dari media web, blog, dan perangkat media masa yang diambil dari
internet.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2. Tanggung Jawab Manusia Terhadap Tuhan, Sesama Manusia, dan Diri Sendiri
A. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Setiap manusia mempunyai tanggung jawab kepada Allah. Tangung jawab manusia k
epada Allah adalahsebagai berikut:
a. Mempersembahkan Diri dan Milik Kita (Rom. 12:1-2)
b. Mentaati Allah
c. Mengucap Syukur (1 Kor. 1:14, Kol 3:15-17, 1 Tes. 5:18)
d. Penyerahan Diri Sendiri
e. Memberi Hormat
f. Menunjukkan Ketaatan
B. Tanggung Jawab Terhadap Sesama
a. Mengasihani Sesama Kita
b. Membagi Pengetahuan Saudara
c. Mmempengaruhi Masyarakat Kita
C. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
a. Pertumbuhan Rohani
b. Orang Kristen bertanggung jawab untuk membuang dosa (Titus 2:12)
c. Hidup Menurut Rencana Tuhan
d. Bekerja
e. Pikirkan ApaYang Baik
f. Mempelajari Hal-Hal Yang Berguna
g. Berkehendaklah Berakal Sehat
h. Menjauhi Setiap Jenis Kegiatan
i. Memilih Yang Benar
j. Berbuat Baik
k. Mengendalikan Tubuh
l. Memakai Tubuh Demi Kemuliaan Tuhan
m. Memelihara Kesehatan
n. Menunjukkan Penampilan Yang Baik
o. Mempergunakan Waktu Dengan Sebaik-Baiknya
p. Memanfaatkan Kemampuan-Kemampuan (Karunia Rohani)
q. Uang dan Harta Benda Kita
A. Perjanjian Lama
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama keistimewaan dan kekhususan manusia pun
tercermin.
1. Kejadian 1:26, “Berfirmanlah Allah, baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas ternak dan ats seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi.” Di dalam kutipan ini terlihat jelas bahwa keputusan Allah begitu
nampak menempatkan manusia pada posisi terhormat yaitu sebagai gambar dan rupa
Allah, yang mana bertujuan agar manusia itu berkuasa atas segala sesuatu yang telah
ditetapkan Allah.
2. Kejadian 2:7, “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup kedalam hidungnya;demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.” Tanah bagi manusia merupakan bentuk integral darimana
manusia berasal, karena dari tanah manusia akan kembali kepada tanah.
3. Ulangan 32:6, “ Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai
bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang menciptakan
engkau, yang menjadikan dan menegakan engkau? Dalam nyanyian ini sesungguhnya
musa mau mengingatkan kau Israel yang bebal dan tidak bijaksana agar bertobat
berpaling kepada Yahwe yang telah menciptakan dan menolong mereka.
4. Mazmur 8:6-7, 6: Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan
telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7: engkau membuat dia berkuasan
atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kau letakan di bawah kakinya.” Di sini
mau menunjukkan pengakuan manusia dalam kaitannya dengan kehinaannya sebagai
mahkluk yang mulia, yang dimahkotai oleh kemuliaan dan hormat dari Allah Pencipta.
B. Perjanjian Baru
Perjanjian Baru pada umumnya menerima gambaran manusia dalam Perjanjian Lama
dan lebih memperdalamnya
1. Matius 19:4, “ Jawab Yesus: tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia
sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Hal ini di ungkapkan Yesus
saat Orang-Orang Farisi menanyakan kepada-Nya mengenai hal perceraian. Dari ajaran
Yesus ini terimplisit makna yang sangat mendalam mengenai martabat laki-laki dan
perempuan yang diciptakan untuk saling melengkapi, untuk hidup bersama, dalam
perkawinan.
2. Efesus 2:15, ”Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia ia telah membatalkan hukum
taurat dengan segala perintah dan segala ketentuaanya, untuk menciptakan keduanya
menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai
sejahtera.” Kematian Kristus membawa persatuan Yahudi dan non Yahudi, dan
kesatuan ini melahirkan manusia baru yaitu manusia yang ditebus dan diberi hidup oleh
Kristus.
3. Kolose 1: 17, ”Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada dalam
Dia”. Paulus mengetengahkan kenyataan bahwa Kristus adalah yang mahakuasa yang
pertama dan terutama dari segala sesuatu. Karena itu kehidupan manusia di tentukan
oleh Kristus yang adalah utama dan terdahulu.
4. Yakobus 3: 6, ” Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita, dan dengan lidah kita
mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah”. Di sini Yakobus mengakui
bahwa manusia adalah ctra Allah yang di ciptakan Allah.Dari Perjanjian Baru juga
dikatakan dengan jelas bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang menciptakan segala
sesuatu. “ Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang
telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”. Oleh karena itu menjadi jelaslah bahwa
Allah sendirilah yang menciptakan manusia. Oleh karena itu mulainya hidup manusia,
disanalah bekerja Karya Penciptaan Allah.
C. Konsili Vatikan II
Dalam dokumen Konsili Vatikan II, khususnya di dalam Gaudium Et Spes terdapat
beberapa pokok yang berhubungan langsung dan dapat dijadikan inspirasi dalam mengenal
dan mengetahui martabat pribadi manusia.
Di antaranya adalah pandangan tentang manusia sebagai makhluk yang diciptakan
menurut gambar Allah, situasi keberdosaan manusia, kodrat ‘jiwa’ dan ‘badan’, martabat akal
budi, kebenaran dan kebijaksanaan, martabat hati nurani dan tentang keluhuran kebebasan
manusia. Pokok tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan dasar-dasar imam dalam
Kitab Suci. Justru semuanya lahir dari Kitab Suci sebagai Wahyu Allah kepada manusia.
Dapat dikatakan bahwa pokok-pokok tersebut adalah hasil dari refleksi Gereja tentang
martabat manusia berdasarkan Kitab Suci.
1. Kesimpulan
Sebagai agama terbesar di dunia yang memiliki banyak pemeluk, tentunya agama Kris
ten merupakan agama yang memiliki sejarah cukup panjang. Layaknya agama lainnya di duni
a ini, agama Kristen juga menjadi agama yang telah diturunkan selama berabad-abad dan teta
p sama hingga kini.
Agama Kristen berawal dari sebuah kota kecil di Yerusalem kemudian berkembang se
telah kelahiran Yesus hingga kematiannya. Kelahiran hingga kematian dari Yesus serta kenai
kan Yesus ke surga menjadi awal mula serta intisari dari kekristenan yang dipeluk oleh sebag
ian orang di dunia ini.
Setelah munculnya perjanjian baru kemudian agama Kristen mulai menyebar ke berba
gai penjuru dunia yang kebanyakan dibawa oleh para penjajah seperti bangsa Spanyol, Portug
is dan Belanda yang menjajah Negara-negara di kawasan Asia hingga di kawasan Afrika. Pen
yebaran agama Kristen yang dilakukan oleh para pendeta di masa itu disebut dengan glory ata
u memperluas penyebaran agama Kristen ke wilayah-wilayah baru.
Dalam agama Kristen terdapat beberapa hal utama yang menjadi pilar dari agama Kris
ten itu sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :
Yesus kristus : dalam ajaran agama Kristen, yesus kristus diyakini oleh umat Kristen se
bagai anak Allah. Ajaran, mukjizat, kelahiran, kematian, kebangkitan dan penebusan te
rtulis di dalam tulisan suci yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk mereka yang ingin
mengikuti keteladanan yesus yang sempurna. Selain itu, menurut kepercayaan umat Kri
sten satu-satunya cara untuk disucikan dari dosa adalah melalui pertobatan dalam kristu
s yang berharga.
Alkitab : alkitab ini harus dibaca dan dianalisis karena di dalam alkitab terdapat firman
allah yang harus diyakini, di ilhami, dan merupakan bentuk kesempurnaan. Akitab ini ti
dak ditulis dengan menggunakan kertas dan pena melainkan dengan mengilhami 40 pri
a yang berbeda yang ditugaskan untuk mengisi kata-kata tersebut dengan roh kudus.
Baptis : baptis dilakukan dengan menggunakan air yakni dengan cara disiramkan ke ses
eorang yang akan dibaptis. Baptis sendiri merupakan suatu simbol untuk mensucikan di
ri dari dosa-dosa saat mereka dilahirkan, biasanya umat Kristen melakukan pembaptisa
n ketika masih anak-anak.
Tritunggal : dalam ajaran agama Kristen meyakini bahwa satu tuhan memiliki 3 keprib
adian yang berbeda dan hidup berdampingan yaitu Bapa, Putra serta Roh Kudus.
Alkitab sebagai pilar utama dari ajaran agama Kristen memiliki sejarah dan rahasiany
a sendiri yang dapat kamu pelajari pada buku Mengungkap Rahasia Alkitab Menggali Data F
akta Dan Sejarah.
2. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susnan makalah itu denga
n menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pe
mbaca
DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.pub/makalah-bukti-bukti-adanya-tuhan-diajukan-sebagai.html
https://www.google.com/search?
q=argumen+yang+menguatkan+pembuktian+terdapatnya+tuhan+dalam+kristen&sxsrf=ALi
CzsZxwE4FQvdX3otXqe3XqCYyF4795w
%3A1664955495532&ei=ZzQ9Y_mTIPvgseMP9cmLyAg&oq=argumen+yang+menguatkan
+pembuktian+te&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYAjIFCCEQoAEyBQghEKABMgUIIRCgATI
FCCEQoAEyBQghEKABMggIIRAeEBYQHToHCCMQ6gIQJzoECCMQJzoLCC4QgAQQ
sQMQgwE6CwgAEIAEELEDEIMBOggIABCABBCxAzoECAAQQzoECC4QQzoKCAAQ
sQMQgwEQQzoGCAAQChBDOgQIABADOgUIABCABDoICAAQsQMQgwE6BggAEB4
QFjoICAAQHhAWEAo6BwgAEIAEEA06BggAEB4QDToICAAQHhAIEA06BAghEBU6
CgghEB4QDxAWEB06BwghEKABEApKBAhBGABKBAhGGABQ2gdYw1ZgsWxoA3A
AeACAAcICiAHBMZIBCDUuMjQuOS4xmAEAoAEBsAEKwAEB&sclient=gws-wiz
https://www.academia.edu/9397567/Makalah_Filsafat_Agama_Bukti_Adanya_Tuhan