Anda di halaman 1dari 45

Perkembangan dan

Siklus Kehidupan
Manusia Sejak
Prakonsepsi
Disusun oleh :
Tarisya Eka
PRAKONSEPSI
Prakonsepsi adalah gabungan dua kata yang terdiri dari pra dan konsepsi. "Pra"
artinya sebelum dan "Konsepsi" artinya pertemuan antara sel ovum wanita dengan
sperma pria yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan (hamil). Berdasarkan
pengertian dari gabungan dua kata tersebut berarti Prakonsepi adalah masa di
mana sebelumnya terjadi proses pembuahan pada wanita, atau dengan kata lain
masa sebelum hamil bagi wanita. Waktu atau periode yang dilalui dalam masa
prakonsepsi tersebut adalah tiga bulan, sampai dengan 1 tahun. Namun, untuk masa
idealnya saat prakonsepsi ini hanya dilalui dalam waktu 100 hari saja.
Prakonsepsi pada pasangan terbilang penting, karena pada masa ini
kedua pasangan akan diuji keadaan fisik mulai dari kesehatan tubuh dan
juga sel ovum pada wanita dan sperma pada pria. Tes tersebut agar
keduanya bisa mendapatkan kesehatan yang optimal saat proses
konsepsi terjadi.

Prakonsepsi ini juga sangat penting dilakukan agar nantinya dapat


mengatur kapan akan menentukan kelahiran dari bayi nantinya. Jadi,
masa prakonsepsi ini juga bisa digunakan untuk mempersiapkan masa
kehamilan dan kelahiran bayi kelak. Pemeriksaan kondisi fisik pun
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan yang terbaik bagi sang bayi
dan juga mengurangi resiko terburuk saat proses kehamilan.
Faktor yang diketahui sebelum saat masa prakonsepsi ini
agar bisa di lalui dengan baik sebelum masuk masa konsepsi.
Pertahankan berat badan agar tetap seimbang
Kondisi berat badan sebelum hamil akan sangat berbeda jauh ketika telah memasuki masa
hamil. Untuk itu penting menjaga berat badan pada masa prakonsepsi ini. Penuhi berat
badan ideal bagi wanita sebelum memasuki masa hamil yaitu dengan tidak terlaLu berat
juga tidak terlalu ringan.
Menu makanan yang sehat
Nutrisi juga sangatlah perlu siapkan sejak dini untuk mengatasi faktor pertama di atas.
Nutrisi ini juga sangat membantu dalam masa prakonsepsi untuk mendapatkan kualitas sel
sperma yang baik bagi pria, dan untuk wanita bisa memperkuat dinding rahimnya.
Olahraga yang teratur
Olahraga sangatlah mendukung kemampuan fisik dan jasmani selama masa prakonsepsi
hingga masa konsepsi, masa hamil, dan juga sampai masa bersalin. Melakukan aktivitas
berolahraga secara teratur setiap hari setidaknya paling lama 30 menit itu sudah cukup
baik.
6 Bulan Sebelum Kehamilan
Tolak konsumsi makanan yang tidak mengandung nutrisi
Perbanyak asupan sayur, lauk pauk, dan buah - buahan
Cermati mumlah konsumsi. Hindari makan berlebihan 1 jenis
makanan dan minuman tertentu
Kurangi konsumsi makanan olahan yang diawetkan
Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat
antioksidan
Mulai minum asam folat
Makanan yang baik dan memiliki nutrisi yang cukup
saat menghadapi masa prakonsepsi :
Asam folat
Bisa mendapatkan asam folat ini dari berbagai jenis sayuran yang memiliki warna hijau
gelap, bisa juga dari hati sapi, kacang-kacangan seperti kedelai, dan juga pada buah-
buahan seperti alpukat, jeruk dan lain sebagainya.

Zat besi
Zat besi memang sangat penting dalam pelepasan sel telur nantinya agar sirkulasinya
tetap seimbang.

Zat Seng
Fungsi dari zat yang satu ini dapat membantu dalam proses genetika saat mulai
memasuki masa konsepsi.

Kalsium
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup, akan sangat membantu dalam masa
konsepsi nantinya agar sel sperma mendapatkan energi dan bisa bergerak lebih cepat
menuju sel ovum pada wanita
6 Jurus Merencanakan Kehamilan Yang
Sehat Seimbang (6 Bulan Sebelumnya)
Perkaya pengetahuan seputar kehamilan, kelahiran dan
perawatan bayi dari berbagai sumber seperti buku, majalah,
dan internet.
Stop kebiasaan buruk seperti merokok, minum - minuman
berakohol, kebiasaan pulang larut malam, stres, dll.
Perhatikan pola makan
Cek kesehatan
Keseimbangan lahir batin
Menyipkan diri menghadapi perubahan
Hal Yang Perlu
Diperhatikan :
Status kesehatan umum : Berat badan
Berat badan Berat badan yang kurang
Tekanan darah akan menyebabkan
Penyakit sistemik infertiliti dan lahirnya bayi
umum yang kecil / memiliki
abnormalitas. Berat
badan yang kurang dapat
meningkatkan resiko
kehamilan.
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa
embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat
terjadi banyak gestasi (misalnya dalam kasus kembar atau triplet
/ kembar tiga).

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu


menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).
Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan
manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan
kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil
untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1.
Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai
gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan
legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan
tahap berbeda dari perkembangan janin.
Triwulan pertama membawa risiko tertinggi
keguguran (kematian alami embrio atau janin),
sedangkan pada masa triwulan ke-2
perkembangan janin dapat dimonitor dan
didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal
'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup
bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan.
Masa kehamilan
Minggu pertama
Masa haid terakhir selama 5-7 hari. Pada fase ini, seorang wanita harus
memperhatikan tanggal dari hari pertama haid terakhir. Penanggalan ini akan
digunakan untuk menentukan usia kehamilan menurut rumus Naegele.

Minggu ke-2 dan ke-3


Minggu ke-2 dan ke-3 merupakan masa subur, jika siklus seseorang terjadi
selama 28-35 hari.Pada fase ini akan terjadi proses ovulasi dan dilanjutkan
dengan konsepsi di saluran telur. Hasil konsepsi akan berkembang dengan
cara pembelahan sel, mulai dari 1 sel menjadi 2, 4, 8 sampai membentuk
sekelompok sel yang bergerak dari saluran telur menuju rongga rahim.
Kelompok sel ini akan melekat (bernidasi) pada dinding rahim.
Minggu ke-4
Kelompok sel akan berkembang menjadi embrio kecil dan melekat pada lapisan dinding rahim.

Minggu ke-5
Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah memiliki sistim vaskuler (peredaran
darah). Pada fase ini, seorang wanita tidak akan mengalami menstruasi (haid terhenti). Jika
dilakukan uji kehamilan secara klinis akan diproleh hasil yang positip. Pada fase inipun sudah
terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban tempat
bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari cedera akibat benturan luar
selama kehamilan.
Minggu ke-6
Terbentuk tulang belakang, kepala besar yang mengandung otak rudimenter, bakal tangan
kaki, serta soket untuk mata dan telinga. Jantung sedang dibentuk, pada USG akan terdengar
denyut jantung yang kuat. Plasenta (ari-ari) tampak lebih besar dari embrio.
Minggu ke-8
Terjadi pembentukan semua organ besar dan bagian-bagian organ ginjal. Kelopak mata telah
menyatu untuk melindungi kedua matanya. Hidung, telinga, dan jari-jari mulai terbentuk.
Kepala mulai menunduk ke arah dada. Wajah dan jari-jari sudah berkembang. Embrio tampak
seperti manusia yang meningkat menjadi janin. Pada fase ini sudah terjadi gerakan janin,
tetapi terlalu lembut untuk dapat dirasakan oleh sang ibu. Panjang janin mencapai 2,5 cm.
Next
Minggu ke-10
Pada masa ini, kegiatan jantung janin hampir dapat terdeteksi dengan dengan peralatan yang
menggunakan prinsip Doppler ultrasonik. Sirkulasi darah melalui tali pusat. Jari-jari dan kuku sudah
terlihat dan ukuran kepala masih belum proporsional.
Minggu ke-12
Daun telinga mulai terbentuk, kelopak mata masih melekat, leher dan alat kelamin luar mulai
terbentuk. Pada masa ini, ginjal janin mulai berfungsi. Janin sudah lebih aktif, tetapi masih belum
dapat dirasakan oleh sang ibu. Berat ari-ari 6 kali berat janin. Kantung ketuban berisi sekitar 100 ml
air ketuban. Panjang janin sekitar 9 cm.
Minggu ke- 14
Rasa nyeri payudara sudah hilang. Kulit puting susu dan sekitar areola akan terlihat lebih gelap.
Pada masa ini, perut ibu mulai bertambah gendut dan sudah terlihat hamil.
Minggu ke- 16
Alat kelamin luar sudah terbentuk, hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah,
rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pada masa
ini plasenta (ari-ari) sudah terbentuk sempurna, yang merupakan akar janin
untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Kadang-kadang
terjadi gerakan yang tidak teratur. Pada kehamilan pertama, gerakan semacam
ini tidak terasa oleh sang ibu. Rambut-rambut yang halus (lanugo) mulai
tumbuh. Berat janin sama dengan berat ari-ari. Pembuluh darah terlihat dengan
jelas pada kulit janin yang tipis. Panjang janin mencapai 16-18 cm.
Minggu ke-20
Kulit makin tebal, rambut kepala mulai tumbuh, rambut halus (lanugo) mulai
tampak. Untuk pertama kalinya, getaran janin mulai dirasakan oleh sang ibu
(seperti kepakan sayap kupukupu). Jika tidak merasakan adanya gerakan janin,
jangan khawatir karena kondisi ini tidak selalu terjadi. Bola dan alis mata sudah
tumbuh. Panjang janin sekitar 25 cm.

Minggu ke- 22
Telinga bagian dalam sempurna. Janin sudah mulai bias mendengar suara dari luar.

Minggu ke-24
Kelopak mata terpisah, tumbuh alis dan bulu mata, kulit khas berkerut-kerut, dan
lemak tertumpuk di bagian bawahnya. Kepala besar dan panjang janin mencapai
30 cm. Jika janin ini lahir, akan berusaha untuk bernafas, tetapi akan meninggal
setelah beberapa jam dilahirkan.
Minggu ke- 28
Janin dapat mengisap jari. Kulit tipis merah ditutupi lemak yang disebut verniks.
Pertumbuhan kepala mulai lambat, ukurannya sebanding dengan ukuran
tubuhnya . Organ dalam sudah lengkap. Berat janin mencapai 1000 gram. Jika
janin ini lahir dapat bertahan hidup dengan perawatan khusus. Panjang janin
mencapai 35 cm. Pada usia 28 minggu, janin masih leluasa berputar di dalam
rahim ibu.
Minggu ke- 32
Janin masih mempunyai cukup ruang untuk berenang bebas dalam air ketuban,
menendang, dan jungkir balik. Sebagian besar, janin akan berada pada posisi
siap lahir, yaitu kepala di bawah dan kaki di atas. Kulit janin merah dan keriput.
Jika lahir, tampak seperti orang tua kecil (little old man). Panjang janin mencapai
40-43 cm.
Minggu ke- 34
Cahaya akan tersaring masuk ke dalam rongga rahim. Janin lebih banyak
bergerak dan mata berkembang sepenuhnya.
Minggu ke- 36
Badan menjadi lebih bulat, kerutan di wajah hilang karena lemak menutupi kulit
sekeliling bayi dan menutupi wajahnya. Janin yang dikandung oleh sebagaian wanita
yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala
ke rongga panggul ( bayi sudah "turun") Umumnya testis (buah pelir) janin laki-laki
sudah turun ke skrotum. Turunnya buah pelir ini dapat terjadi pula sampai mendekati
kelahiran. Pada masa ini disebut bayi prematur. Panjang janin sekitar 46 centimeter
dan beratnya 2.5 kilogram.

Minggu ke- 38
Tendangan keras berkurang dan kepala janin mulai masuk ke dalam panggul.

Minggu ke- 40
Janin telah berkembang sempurna dan siap lahir. Hari kelahirannya sudah dekat.
Secara umum sebagaian lanugo sudah hilang , tetapi pelindung verniks masih ada
sampai bayi lahir. Umumnya, panjang bayi yang lahir mencapai 48 - 50 centimeter
(ukurang orang Indonesia) dan berat badannya sekitar 2750 - 3000 gram.
Nifas
Nifas menurut arti bahasa adalah melahirkan, sedangkan menurut arti syar’i adalah
kumpulan darah haid selama masa mengandung yang akan keluar setelah sempurna
melahirkan, baik anak yang dilahirkan itu hidup ataupun mati.

Masa nifas paling singkat (cepat) adalah sekedar setetes, dan paling lamanya adalah 60
hari, sedangkan umumnya seorang wanita mengeluarkan darah nifas selama 40 hari.

Masa nifas dihitung mulai setelah keluar tubuh bayi secara keseluruhan, bukan dihitung
mulai keluamya darah, akan tetapi hukum nifas berlaku padanya setelah mengeluarkan
darah, sedangkan waktu antara lahirnya bayi dengan keluarnya darah dihukumi masa suci,
maka wajib baginya shalat, boleh dijima’ (dikumpuli oleh suami) dan lain sebagainya.
Neolatus Bayi, Anak Balita, Remaja, Dewasa
1. Pertumbuhan Manusia Masa Bayi
Pertumbuhan manusia di masa bayi dimulai dari lahir hingga usia 2 tahun.
Saat masa awal kelahiran hingga berusia 1 tahun, bayi mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat. Saat usia 3 bulan, bayi sudah bisa
membalikkan tubuhnya dan saat usia 6 bulan, bayi sudah dapat duduk. Masa
usia 8 – 10 bulan, bayi dapat merangkak dan menegakkan diri sendiri. Pada
usia 12 – 18 bulan, anak sudah dapat berjalan sendiri tanpa dibantu.
Bayi usia 1 bulan, umumnya sudah bisa: 
Menggerakkan bagian kepala dari sisi ke sisi di saat posisi tengkurap 
Cengkraman tangan yang kuat 
Menatap tangan dan jari-jari 
Mengikuti gerakan dengan mata
Bayi usia 2 bulan, umumnya sudah bisa: 
Menahan kepala dan leher sebentar di saat telungkup 
Membuka dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa arah 
Mulai bermain dengan jari-jari, membuat asosiasi (menangis berarti
digendong atau diberi makan) 
Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak mata

Bayi usia 3 bulan, umumnya sudah bisa: 


Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat digendong, mulai merasakan
beban di kaki
Mengenggam objek dengan tangan, mengisap ibu jari dan meninju 
Berguman, memekik 
Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah, mulai tertawa
Bayi usia 4 bulan, umumnya sudah bisa: 
Mendorong badan ke atas dengan tangan pada posisi telungkup, duduk
bertumpu pada lengan 
Mengambil objek, menggenggam seperti menggunakan sarung tangan 
Tertawa keras, mengamati dengan akurat 
Menikmati bermain dan mungkin menangis ketika dihentikan, mengangkat
lengan sebagai isyarat “gendonglah aku”
Bayi usia 5 bulan, umumnya sudah bisa: 
Mulai berguling ke salah satu sisi badan 
Belajar memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan yang lain 
Meniup raspberry (menyemburkan busa) 
Menjangkau mama atau papa dan menangis kalau ditinggal
Bayi usia 6 bulan, umumnya sudah bisa: 
Berguling ke sisi kiri dan kanan 
Memakai tangan untuk menyambar objek kecil 
Berceloteh 
Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman yang sudah akrab
Bayi usia 7 bulan, umumnya sudah bisa: 
Bergerak sedikit – mulai merangkak 
Belajar menggunakan ibu jari & jari tangan lainnya 
Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks 
Merespon ekspresi emosi orang lain
Bayi usia 8 bulan, umumnya sudah bisa: 
Duduk tanpa dibantu 
Mulai bertepuk tangan 
Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat ketika dipanggil 
Bermain permainan interaktif seperti cilukba
Bayi usia 9 bulan, umumnya sudah bisa: 
Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas tangga 
Menguasai genggaman cubit 
Belajar keberadaan objek — bahwa sesuatu ada bahkan kalau
mereka tidak dapat melihatnya 
Sedang takut-takutnya sama orang asing
Bayi usia 10 bulan, umumnya sudah bisa:
Menarik diri untuk berdiri 
Menyusun & mengurutkan mainan 
Melambaikan bye-bye & mengangkat tangan untuk mengatakan “naik” 
Belajar memahami sebab akibat.
Bayi usia 11 bulan, umumnya sudah bisa: 
Menjelajah menggunakan perabotan 
Membalik halaman saat anda membaca 
Memanggil mama atau papa dengan “mama” atau ” dada”
Bayi usia 12 bulan, umumnya sudah bisa: 
Berdiri tanpa dibantu & mungkin memulai langkah pertama 
Membantu pada saat dipakaikan baju (memasukkan tangan ke lengan baju) 
Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata (biasanya “mama” & “dada”)
Bermain permainan meniru seperti pura-pura sedang nelpon
2. Pertumbuhan Manusia Masa Anak-Anak
Setelah usia 2 – 5 tahun disebut masa kanak-kanak manusia atau balita. Pada usia
ini anak sudah mampu berbicara & mengenal lingkungannya. Setelah usia 5 tahun,
anak sudah mampu bersosialisasi dan mulai sekolah. Masa ini merupakan masa
anak-anak, yaitu masa anak mengalami perkembangan yang luar biasa. Anak dapat
berbicara & berkomunikasi dengan sesamanya. Kerja otaknya makin baik sehingga
anak mulai dapat berpikir & bersikap.
3. Pertumbuhan Manusia Masa Remaja
Setelah mengalami masa anak-anak, manusia mengalami masa
remaja. Saat masa remaja, manusia berusia belasan tahun. Saat
masa peralihan manusia dari anak-anak menuju manusia remaja,
manusia mengalami pertumbuhan serta pekembangan penting
menyangkut organ reproduksi (alat perkembangbiakan). Masa ini
sering disebut masa pubertas manusia atau akil balig.

Pada anak perempuan, pubertas berlangsung antara usia 9 – 13


tahun. Di masa tersebut anak perempuan mengalami perubahan
fisik dan psikologis yang berkaitan dengan perkembangan organ-
organ reproduksinya.

Pada anak laki-laki, pubertas berlangsung antara usia 10 – 14


tahun. Pada masa tersebut anak laki-laki juga mengalami
perubahan fisik. Pada masa remaja ini manusia mengalami
pertumbuhan serta perkembangan yang sangat pesat.
Ciri pertumbuhan serta perkembangan
fisik:
a. Ciri organ reproduksi primer manusia
Di masa ini, organ kelamin manusia remaja telah mampu memproduksi sel-sel
kelamin. Pada pria akan menghasilkan sperma pada organ testis, sedangkan pada
wanita biasanya akan menghasilkan sel telur pada indung telur (ovarium).
Perkembangan dari organ reproduksi ini mulai berfungsi. Pada masa manusia
remaja pria, biasanya akan ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi
basah” atau proses dimana sperma/air mani keluar di saat tidur. Sedangkan pada
wanita umumnya ditandai dengan proses menstruasi untuk yang pertama kali.
b. Ciri organ reproduksi sekunder manusia
Pada masa manusia remaja pria, pubertas ini biasanya ditandai oleh
ciri-ciri dari kelamin/reproduksi sekunder seperti berikut ini: 
Munculnya jakun. 
Terjadi perubahan suara yang biasanya menjadi lebih besar serta
berat. 
Tumbuhnya kumis maupun jenggot. 
Tumbuhnya rambut pada dada, kaki, ketiak, serta sekitar organ
kelamin. 
Mulai terlihat otot-otot yang berkembang menjadi lebih besar serta
menonjol. 
Bahu atau pundak melebar melebihi bagian pinggul. 
Perubahan pada jaringan kulit menjadi lebih kasar serta bagian
pori-pori tampak membesar. 
Munculnya jerawat pada area wajah.
Pada masa manusia masa remaja
wanita, masa pubertas ini juga
ditandai oleh ciri reproduksi
sekunder berikut ini: 
Ukuran organ payudara mulai
besar dan bagian puting dari
susu mulai timbul. 
Bagian pinggul mulai melebar.
Tumbuhnya rambut di ketiak
serta sekitar organ kelamin. 
Suara akan lebih nyaring.
Munculnya jerawat di area
wajah.
1. Pencarian identitas diri
2. Ketertarikan pada lawan jenis
4. Pertumbuhan Manusia Masa Dewasa
Setelah akhir masa remaja, manusia mengalami masa dewasa.
Pada masa ini pertumbuhan
manusia sudah sampai pada puncaknya. Pada manusia dewasa,
kerja otaknya berfungsi amat
baik sehingga dapat memutuskan & melaksanakan pilihan terbaik
dalam hidupnya.
5. Pertumbuhan Manusia Masa
Lanjut Usia
Setelah itu usia manusia terus bertambah hingga memasuki masa
manusia lanjut usia, yaitu
setelah melewati usia 50 tahun. Pada masa ini merupakan masa
akhir dari perkembangan
seorang manusia. Pada masa manusia lanjut usia atau masa tua
manusia inilah kemampuan
organ-organ tubuh manusia mulai mengalami penurunan, gerakan
mulai lebih lambat & lebih
mudah lelah. Pada masa ini seorang manusia wanita akan
mengalami menopause
(berhentinya menstruasi) & sudah tidak dapat melahirkan.
Masa Klimakterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa
senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Fase klimakterium adalah masa
peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif.
Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa peralihan ini
disebut tanda atau gejala menopouse. Periode ini dapat berlangsung antara 5 sebelum
dan sesudah menopause. Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun. Masa-masa
klimakterium :
1) Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.
2) Menopause adalah henti haid seorang wanita.
3) Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause
Praklimakterium merupakan mirip dengan pra pubertas, dimana pada pubertas kedua muncul
tingkah laku yang lucu-lucu, aneh-aneh, janggal dan tidak pada tempatnya.

Manifestasi individual periode klimakterium dipengaruhi oleh kepribadian masing


masing individu. Struktur kepribadian yang terintegrasi dengan baik akan memapu
mengkompensasi gangguan fisiologis dan psikis dalam bentuk perbuatan-perbuatan ynag
intelek yaitu mampu mengendalikan diri dan mampu mengatasi gangguan psikosomatis
dengan menyalurkan pada perbuatan yang inteligen, produktif dan kreatif.

Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif
yaitu:
1) Terjadi perubahan pada ovariumseperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah
folikel dan menurunnyasintesis steroid seks. Lalu henti haid.
2) Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin.
Etiologi
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi
berbagai perubahan dan
penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah,
berkurangnya jumlah
folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen,
gangguan umpan
balik pada hipofise.
Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk
menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara
hipotalamus– hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum. Kemudian turunnya
fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap
hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu,
ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
Kondisi Fisik Klimakterium
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang
sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan
menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam Pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang
berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.

Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan
mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan
menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi.

Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liangsenggama terasa kering, lapisan sel liang
senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama).
Daerah sensitive makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.

Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami
pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang trutama
terjadi pada persendian paha.
Kondisi Psikis Klimakterium
Hampir setiap wanita usia klimakteris mengalami suasana hati “depresif” dan
“melankolis” (ada yang relatif pendek dan ada yang relatif panjang)
Sebab utamanya adalah :
Mengingkari dan memprotes proses biologis yang mengarah pada
ketuaan
Menganggap dramatis proses penuaan
Kemunduran jasmani diartikan sebagai tidak ada gunanya lagi hidup
karena sudah mendekati kematian
Hidupnya sudah dianggap tidak ada harapan, penuh kepedihan dan
dilupakan semua orang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya di
masa lampau
Wanita yang hidup dalam suasana yang harmonis, ekonomi berkecukupan,
bahagia, selalu mendapat kepuasan seksual dapat menghadapi ini
dengan rasa tenang. Wanita yang mempunyai masa lampau penuh
kenangan cinta yang indah dan bahagia maka kecantikannya akan tetap
awet dan terpancar (kecantikan psikis)
Beberapa Gangguan Perilaku Pada Fase
Klimakterium
1) Depresi menstrual, yang merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan
kekecewaan sebagai wanita yang tidak lengakp lagi
2) Perubahan kehidupan seksual, akan terjadi kegairahan seksual yang luar
biasa hingga kemungkinan melakukan masturbasi. Dan dapat juga bersikap
dingin
3) Obsesi untuk hamil lagi, yaitu ingin mempertahankan kapasitas reproduksi
dan kemudaannya
4) Ilusi, yaitu mempertanyakan apakah suaminya masih cukup berharga,
sehingga tidak segansegan bergaul dengan anak-anak muda (tante girang)
terjadi pada wanita yang tidak mampu mengendalikan diri
Masa Senium
Senium adalah masa sesudah
pasca menoupose, ketika telah
tercapai keseimbangan
baru dalam kehidupan wanita,
sehingga tidak ada lagi gangguan
vegetative maupun psikis.
Gejala oesteoporosis karena
tulang tipis dan keropos mudah
terjadi patah tulang terutama
tulang paha .
1) Lemasnya otot-otot yang membuat struktur tubuh
menjadi bengkok
2) Gangguan sendi mulai sering timbul
3) Berat badan cenderung berkurang
4) Penurunan daya guna tubuh
5) Kekuatan otot dari saat usia 20 tahun
6) Kekuatan pendengaran pada frekuensi menurun sampai
75%
7) Terjadi penurunan intelektual
8) Kemungkinan dapat terjadi gangguan otak secara
organik
b. Psikososial
1) Terjadi perubahan sifat, misalnya :
dari pemurung menjadi periang, dari
pemberani menjadi penakut atau
sebaliknya
2) Sering timbul perilaku yang sulit
diterima karena terjadi gangguan otak
organic
KESIMPULAN
Pada umumnya kehidupan manusia selalu berjalan seiring dengan
waktu yang terus berputar. Dalam menjalani kehidupannya, manusia
mengalami suatu proses yang sangat panjang, dimulai dari masa bayi
hingga menginjak masa dewasa. Namun kehidupan manusia tidaklah
monoton, artinya dalam setiap jenjang kehidupannya manusia akan
mengalami perubahan-perubahan yang terjadi lambat tetapi pasti baik
dari segi fisik maupun psikisnya. Antara pria dan wanita, mengalami
siklus kesehatanyang berbeda, siklus kesehatan wanita dirasa lebih
rumit dari pada siklus kesehatan pria. Hal ini salah satunya dikarenakan
pria dan wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda. Oleh
karena itu siklus kesehatan antara pria dan wanita tidaklah sama.
Daftar Pustaka
http://syavillanp.blogspot.co.id/2014/06/makalah-siklus-
kehidupan-pada-kesehatan.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39155/Ch
apter%20l.pdf;jsessionid=3
72EE3E51FA0685E4424D484300BF6F6?sequence=5

https://www.scribd.com/document/406015118/Makalah-siklus-
kehidupan-manusia-docx#
PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai