Anda di halaman 1dari 6

TAHAPAN KEHAMILAN No Tahap 1 TRIMESTER I (MINGGU 1-12)

Penjelasan - Periode Germinal (usia kehamilan minggu 0-3) Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi bergerak dari tuba falopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium) - Periode Embrio (usia kehamilan minggu 3-8) Sistem saraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk. Mata, mulut, lidah terbentuk. Hati mulai memproduksi sel darah. Janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar - Periode Fetal/Fetus (usia kehamilan minggu 9-12) Semua organ penting terus tumbuh dengan cepat dan saling berkait. Aktivitas otak sangat tinggi. Perubahan setiap minggu : 1) Usia 1-2 minggu Perhitungan masa kehamilan dimulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Bia jadi pembuahan terjadi akhir minggu kedua (dihitung dari HPHT), tetapi alangkah baiknya tetap dihitung dari HPHT, dengan catatan haid anda teratur setiap 28 hari sekali. Usahakan mencatat HPHT anda agar perhitungan usia kehamilan tidak meleset terlalu jauh sehingga bisa diperkirakan kapan persalinan terjadi. 2) Usia 3 minggu Jika siklus haid Anda teratur 28 hari, usia kehamilan Anda memasuki minggu pertama dari ovulasi. Namun, jika dihitung dari HPHT usia kehamilan anda memasuki minggu ketiga. Mungkin hal ini agak sulit diterima oleh Anda. Bagaimana ini bisa terjadi? Perhitungan usia kehamilan yang diterangkan oleh dokter pada orang awam adalah dimulai dari HPHT. Namun, yang sebenarnya terjadi, janin Anda adalah dihitung dari masa subur, yaitu waktu ovulasi yang terjadi di antara minggu kedua dan ketiga, asalkan siklus haidnya teratur 28 hari. Hasil konsepsi akan berkembang dengan cara pembelahan sel, mulai dari satu sel dari hasil pertemuan telur dengan sperma, menjadi dua sel yang disebut zygote, menjadi empat, menjadi delapan sampai membentuk sekelompok sel yang disebut morula yang bergerak dari saluran telur menuju rongga rahim. Kelompok sel ini akan melekat (bernidasi) pada dinding rahim. 3) Usia 4 minggu Kelompok sel akan berkembang menjadi embrio kecil dan melekat pada lapisan dinding rahim. Dan terbentuklah blastula yang ada embryonal plate-nya. Dalam minggu ketiga dan keempat dari HPHT (minggu 1-2 dari ovulasi) biasanya tak rawan terhadap kemungkinan kecacatan. 4) Usia 5 minggu Terjadi pembentukan awal embrio yang sudah memiliki sitem vaskuler (peredaran darah), jantung dan sistem saraf. 5) Usia 6 minggu Panjang janin dalam kandungan kira-kira 2-2,6 cm dengan berat sekitar 1/1000 ons. Pada usia enam minggu, tumbuhlah calon lengan, tangan, tungkai, kaki, serta jari-jari kaki. Perkembangan lain yang dialami sang janin adalah mulai terbentuknya otak dan susunan saraf tulang belakang, serta mulai terbentuknya wajah. 6) Usia 7-8 minggu Kondisi rahim makin membesar. Pada pemeriksaan dalam, dokter dapat memastikan kehamilan pada seorang ibu di usia ini. Payudara menjadi lembut dan calon ibu sering merasakan mual-mual karena tubuh sang ibu mulai beradaptasi dengan hormon. Janin sudah menyerupai manusia. Kepalanya lebih besar dibanding tubuhnya, terdapat benjolan calon lengan dan kaki yang mulai membesar seperti lengan-lengan dan kakikaki kecil. Daun telingan mulai nampak. Bola matanya tertutup oleh kelopak mata yang akan tetap menutup sampai minggu kedua puluh empat. Panjangnya kuranglebih 2,5 cm. Semua organ utama tubuh telah terbentuk. Jantung

telah berdenyut, darah telah mengalir, ginjal mulai berfungsi dan selanjutnya perkembangan terjadi pada organ-organ tubuh yang menjadi lebih besar dan kerja yang makin rumit. 7) Usia 9-12 minggu Disebut juga fase organogenesis dimana organ-organ mulai dibentuk misalnya hidung, telinga, jari-jari, kelopak mata, leher, alat genitalia eksterna (tetapi belum terdeferensiasi) Panjang janin kira-kira encapai 10,2 cm dan beratnya sekitar sepertiga ons. Tumbuh lengan, tangan, jari-jari tangan dan jari-jari kaki, serta tungkai. Saluran keih dan organorgan lainnya mulai berfungsi. Organ-organ genital pun sudah ulai terbentuk tetapi masih sulit untuk dilihat.

TRIMESTER II (MINGGU 1228)

- Pada minggu ke-18 USG sudah bisa dilakukan untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta, dan kemungkinan bayi kembar - Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke-20 sampai 21 - Indra penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup - Janin mulai tampak sebagai sosok manusia Perubahan setiap minggu: 1) Usia 14 minggu Pada masa ini, ibu perutnya semakin membesar. Anda sudah terlihat sedang hamil. Rasa nyeri payudara sudah mulai menghilang. Kulit putting susu dan sekitar aerola akan terlihat lebih gelap. 2) Usia 15 minggu Di usia 15 minggu, panjang janin dalam kandungan sekitar 10-11 cm dengan berat sekitar 80 cm. Perut ibu mengalami peregangan karena terjadi pembesaran rahim. Garisgaris peregangan biasa muncul di perut, payudara, paha, bokong dan panggul. Untuk menyamarkan dan mencegah banyaknya garis-garis tersebut timbul dianjurkan untuk berhati-hati memilih krim. Jangan gunakan krim jenis steroid yang dikhawatirkan akan terserap ke dalam peredaran darah ibu dan merusak kerja hormonal. 3) Usia 16 minggu Minggu ke-16 sampai minggu ke-24 disebut juga masa fetal. Panjang janin kurang lebih 12 cm dan beratnya sekitar 100 g. Gerakan janin sudah mulai dirasakan ibu meskipun masih sederhana. Dia juga mulai mendengarkan suara-suara dari luar. Bahkan bisa mendengar suara ibunya. Mulai minggu ini, Anda bisa mengajaknya bicara. Atau dengarkanlah musik klasik. Menurut penelitian, musik klasik dipercaya mampu merangsang perkembangan otak. Janin akan memproduksi alfafetoprotein, yaitu protein yang ditemukan pada darah ibu hamil. Kelebihan kadar protein ini bisa menyebabkan spina bifida yang menyebabkan kelainan kongenital pada saraf tulang belakang. Sebaliknya, kurangnya kadar alfafetoprotein akan menimbulkan sindrom down. Untuk mengetahui jumlah kadar alfafetoprotein sendiri dapat diukur melalui pemeriksaan air ketuban memakai jarum suntik khusus yang disuntikkan ke dinding rahim ibu. Pada minggu ke-16 semua bagian tubuh telah lengkap. Hidung dan telinga tampak jelas, rambut mulai tumbuh dan terlihat pembuluh darah pada kulit janin yang tipis. Sistem pencernaan dan hati sudah mulai menjalankan fungsinya. Hati membentuk darah serta menjalankan metabolisme hemoglobin dan bilirubin yang diubah menjadi biliverdin dan disalurkan ke usus sebagai sisa metabolisme. 4) Usia 17 minggu Ukuran janin kurang lebih 13 cm dengan berat sekitar 120 g. Bertambah besarnya janin menyebabkan bentuk rahim terlihat oval dan terdorong dari rongga panggul ke arah

rongga perut. Peregangan ligamen-ligamen perut pun terjadi akibat perkembangan rahim yang meningkat pesat. Anda akan merasakan nyeri jika melakukan gerakan mendadak. Berhati-hatilah menggerakkan tubuh, lakukan secara perlahan-lahan setiap gerakan, misalnya dari gerakan duduk ke berdiri atau sebaliknya. Lemak (jaringan adiposa) mulai terbentuk di bawah kulit bayi. Lemak ini berfungsi menjaga kestabilan suhu tubuh dan metabolisme janin. Di usia ini, gerakan janin juga bisa dirasakan meskipun tidak setiap hari. Kadang bisa dirasakan gerakan-gerakan yang tidak teratur. Bagi ibu yang baru mengalami kehamilan yang pertama, gerakan ini biasanya tidak terlalu dirasakan. 5) Usia 18 minggu Organ-organ tubuh janin terus mengalami penyempurnaan. Panjang janin diperkirakan 14 cm dengan berat 150 g. Keseimbangan tubuh ibu akan mulai berubah seiring pertumbuhan rahim. Perubahan postur tubuh karena peningkatan mobilitas persendian akan menyebabkan keluhan punggung. Hal ini bisa diatasi dengan menghindari duduk terlalu lama atau berdiri terlalu lama. Selain itu, hindari mengangkat beban berat serta perbanyak beristirahat. Saat berbaring anda bisa berbaring dengan posisi miring ke kiri. Pada usia ini, gerakan janin semakin aktif. Bayi dan ibu semakin kuat ikatan emosionalnya. Janin bisa ikut merasakan perasaan ibu yang gembira maupun sedih. Oleh karenanya, usahakanlah untuk selalu berpikiran positif. 6) Usia 19 minggu Panjang janin mencapai 13-15 cm dengan berat diperkirakan 200 g. Perkembangan sistem saraf janin makin sempurna. Tubuh janin memproduksi cairan cerebrospinalis yang bersirkulasi di otak dan tulang belakang. Apabila cairan ini terhalang oleh sesuatu, akan menyebabkan penumpukan cairan di otak (hidrosefalus) yang berdampak fatal bagi jaringan otak janin. Biasanya jumlah cairan yang terakumulasi 500-1500 ml, bahkan bisa mencapai 5 liter. 7) Usia 20 minggu Panjang janin berkisar 14-16 cm dengan berat 260 g. Kulit janin semakin tebal. Lapisan kulit yang pertama dan terluar adalah lapisan epidermis, yang selanjutnya akan membentuk pola-pola pada ujung jari, telapak tangan, serta telapak kaki. Adapun lapisan dalam atau dermis mengandung pembuluh-pembiluh darah kecil, saraf dan lemak. Bola mata dan alisnya mulai tumbuh. Ibu juga mulai merasakan gerakan-gerakan janin. Kebutuhan darah bagi janin akan meningkat. Untuk menghindari anemia, sang ibu harus mencukupi asupan gizi bagi janinnya dengan mengkonsumsi makanan bergizi terutama yang mengandung zat besi. 8) Usia 21 minggu Di minggu ke-21 panjang janin kira-kira 18 cm dan beratnya sekitar 350 g. Perkembangan dan pematangan fungsi sistem organ tubuh berkembang pesat. Perut ibu kian membesar hingga membuat ibu tidak leluasa bergerak. Hindari olahraga yang sifatnya kompetitif dan peregangan. 9) Usia 22 minggu Pada masa ini telinga mulai berfungsi lebih sempurna. Berat janin bisa mencapai 400500 g dan memiliki panjang sekitar 19 cm. Morning sickness biasanya tidak lagi dialami oleh ibu. Ancaman keguguran juga tidak terlalu mengkhawatirkan. Dalam minggu ke-22 ini, terbentuklah substansi putih yang disebut vernix caseosa yang menutupi kulit janin guna melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun saat berasa di jalan lahir. Kelopak mata dan jantung janin mulai menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dan memompa darah. 10) Usia 23 minggu Berat janin mencapai 550 g dan panjangnya sekitar 20 cm. Tubuh janin tidak lagi terlihat kurus. Kulit janin tampak keriput karena kandungan lemak yang berada di bawah kulitnya. Warna rambut lanugo yang terkadang berwarna lebih gelap daripada kelak saat bayi lahir. 11) Usia 24 minggu Janin mencapai berat sekitar 600 g dan panjang 21 cm. Rahim terletak di sekitar 5 cm di

atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis pubis atau tulang kemaluan. Kelopak mata yang dilengkapi bulu mata dan alis tumbuh. Pendengaran mulai sempurna membuat janin mampu merespon suara-suara musik yang disukainya maupun suara gaduh yang tidak disukainya. 12) Usia 25 minggu Berat janin kini mencapai sekitar 700 g dengan panjang 22 cm. Indikasi edis seperti hipertensi dan preeklamsia yang dapat menyebabkan pembuluh darah menguncup dan menghambat suplai nutrisi memungkinkan terjadinya IUGR (Intra Uterin Growth Retardation) atau terhambatnya perkembangan janin. Untuk itu perlu dilakukannya pemeriksaan USG seminggu dua kali untuk mengetahui perkembangan janin. Begitu juga bila muncul gangguan asma selama masa kehamilan. Jika terdapat gangguan pperkembangan janin, akan muncul pertimbangan untuk membesarkan janin di luar rahim dan harus mengakhiri kehamilan. Apabila ini terjadi, bayi prematur harus dirawat di rumah sakit bersalin khusus yang dilengkapi dengan ahliahli neonatal (ahli anak spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari dan fasilitas NICU (Neonatal Interface Care Unit). 13) Usia 26 minggu Denyut jantung janin sudah jelas terdengar. Berat janin mencapai 850 g dan panjang 23 cm. Denyut jantung normal berkisar antara 120-160 denyut pee menit. Di usia ini, muncul berbagai keluhan yang dirasakan ibu seperti nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala. Saat bayi bergerak, ibu juga akan merasakan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah. Hal ini karena rahim yang semakin membesar akan menekan organ tubuh termasuk kantung kemih dan rectum. Tidak heran jika ibu hamil terkena sembelit dan sering ke kamar mandi karena ingin kencing. 14) Usia 27 minggu Berat bayi telah lebih dari 1.000 g. Panjangnya kira-kira 34 cm. janin sudah bisa membuka dan menutup kelopak matanya. Retina mulai membentuk lapisan-lapisan sebagai penerima cahaya dan informasi pencahayaan yang kemudian akan diteruskan ke otak. 15) Usia 28 minggu Janin dengan berat 1.100 g dengan panjang antara 35-38 cm ini makin sering bergerak dengan kuat bahkan denyut jantungnya pun bisa didengar. Jumlah jaringan otak terus meningkat. Rambut di kepala terus tumbuh semakin panjang. Begitu pula dengan alis dan kelopak mata yang mulai berbentuk atau berwujud. 3 TRIMESTER III (MINGGU 2842) - Semua organ tumbuh sempurna - Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi (menendang, menonjok) serta periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun - Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna - Pada bulan ke-9 janin mengambil posisi kepala di bawah, siap untuk dilahirkan - Berat bayi lahir berkisar antara 3-3,5 kg dengan panjang 50 cm Perubahan setiap minggu : 1) Usia 29 minggu Panjang janin rata-rata 37 cm dan beratnya mencapai 1.250 g. Di usia ini paru-paru janin belum berkembang dengan sempurna. Pada usia ini, kemungkinan lahir prematur bisa saja terjadi. 2) Usia 30 minggu Dalam minggu ke-30 ini, berat janin sekitar 1.400 g dengan kisaran panjang 38 cm. Seiring dengan bertambah besarnya rahim, si ibu sering merasakan situasi tak nyaman terutama di bagian panggul dan perut. Gerakan si kecil dalam kandungan terasa sangat aktif. 3) Usia 31 minggu Berat bayi 1.600 g dengan panjang 40 cm. Sang ibu mulai merasakan nyeri di bawah tulang iga, sakit kepala serta penglihatana berkunang-kunang. Kadang disertai dengan tekanan darah yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukannya pemeriksaan secara rutin.

4) Usia 32 minggu Panjang janin kira-kira 42 cm dan beratnya sekitar 1.800-2.000 g. hemodilusi atau pengenceran darah meningkat di usia ini. Bagi ibu hamil yang mengalami gangguan seperti kelainan jantung, preeklamsia, dan hipertensi harus hati-hati dengan keadaannya. Oleh sebab itu, kunjungan ke dokter harus rutin dilaksanakan. 5) Usia 33 minggu Berat janin lebih dari 2.000 g sementara panjangnya sekitar 43 cm. Pada usia ini waspadai kemungkinan terjadinya abruptio placenta (lepasnya plasenta dari dinding rahim). 6) Usia 34 minggu Panjang bayi sekitar 44 cm dengan taksiran berat sekitar 2.275 g. Dalam usia ini penggunaan metode USG bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi kesehatan janin mulai dari perkembangan otak, jantung dan organ lainnya. Penglihatan bayi berkembang pesat. Bayi bisa merasakan cahaya yang masuk dari luar. Dia akan meresponnya dengan menggerakkan bola matanya. 7) Usia 35 minggu Bayi yang panjangnya sekitar 45 cm mempunyai taksiran berat panjangnya sekitar 45 cm mempunyai taksiran berat sekitar 2.450 g. Di usia yang mencapai 35 minggi, paru-paru bayi mulai menjalankan fungsinya. Dimana kerja paru-paru akan menentukan kemampuan bayi bertahan hidup kelak. 8) Usia 36 minggu Memasuki usia ke-36 minggu bayi dengan panjang 46 cm akan mempunyai berat sekitar 2500 g. Pada masa ini janin mulai turun ke panggul. Pemeriksaan ke dokter mulai rutin dilakukan menjadi seminggu sekali. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan pada kehamilan mengingat penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena terjadinya perdarahan, infeksi dan preeklamsia. 9) Usia 37 minggu Panjang bayi kurang lebih 47 cm dengan berat 2950 g. Pada usia ini bayi sudah siap untuk dilahirkan karena organ-organnya telah bekerja sesuai fungsinya. Pemeriksaan yang dilakukan di minggu ini akan mengevaluasi kondisi kepala bayi, jalan lahir serta mmengetahui telah mencapai pembukaan ke berapa. 10) Usia 38 minggu Pada usia 38-42 minggu bayi di dalam kandungan bisa dikatakan aterm atau cukup umur dan diperbolehkan lahir. Ibu tidak perlu khawatir dengan bayinya bila ternyata lahir pada 38 minggu dan juga tidak perlu khawatir bila lahir pada umur kehamilan 42 minggu. Namun, bila ada suatu indikasi tertentu saja janin harus dilahirkan di luar batasan tersebut, misalnya cairan berkurang pada saat dilakukan USG, plasenta terlihat ketuaan dengan banyaknya kalsifikasi. Bayi memiliki berat 3.100 g dan panjangnya 48 cm. Menginjak usia yang sudah lanjut, sang ibu akan merasa cemas menanti kelahiran sang buah hati. Di usia inilah ibu yang merasa cemas akan mengalami gangguan emosional. Sebaliknya, ibu melatih pernafasan untuk merilekskan tubuh serta sebagai latihan jika menghadapi persalinan. 11) Usia 39 minggu Perkembangan bayi telah mencapai panjang sekitar 49 cm dengan berat 3.250 g. Di usia ini dokter akan selalu memantau kehamilan agar tidak terjadi postmature atau lewat waktu. Postmature akan mengakibatkan plasenta tidak menyerap makanan dari ibu ke bayi sehingga bayi akan mengalami kekurangan gizi yang menyebabkan kulit bayi menjadi kering bahkan keriput. 12) Usia 40 minggu Inilah waktu yang dinanti-nantikan untuk kelahiran bayi dengan panjang sekitar 44-45 cm dan beratnya 3.300 g. Jika bayinya laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum sedangkan bayi perempuan, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) telah berkembang baik, sehingga menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam). 13) Usia 41-42 minggu Pada dasarnya sama dengan usia 40 minggu. Namun, yang perlu diwaspadai adalah

cairan ketuban yang mungkin berkurang, keruh atau jernih yang menggambarkan suatu risiko dan plasenta yang makin tua. 14) Usia lebih dari 42 minggu Disebut kehamilan serotinus atau lewat bulan. Kehamilan ini mempunyai risiko misalnya kematian janin. Oleh karenanya pada kehamilan lewat bulan harus dilakukan USG dan bila perlu diulang setiap satu minggu karena perkembangannya harus selalu diikuti terus. Kemungkinan kesejahteraan janin tidak baik akan dilakukan induksi persalinan. Induksi suatu cara mengeluarkan janin agar segera lahir untuk menghindari risiko pada janin. Pengakhiran kehamilan dengan operasi cesar juga dimungkinkan, misalnya dipertimbangkan induksi persalinan ternyata gagal.

Anda mungkin juga menyukai