Oleh:
Kelompok 8
Dosen Pengampu:
Kebijakan Pemerintah :
2. Masa Posnatal
1) Masa Neonatus
Kebijakan Pemerintah
1. Pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir sebagaimana dimaksud pada (1)
huruf b dilakukan paling sedikit 3 (tiga) kali yang meliputi:
a. 1 (satu) kali pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari
pascapersalinan;
b. 1 (satu) kali pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari
pascapersalinan; dan
c. 1 (satu) kali pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua
puluh delapan) hari pascapersalinan;
2. Pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilakukan secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan bagi
ibu yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan neonatal esensial dengan mengacu pada
pendekatan manajemen terpadu balita sakit;
b. skrining bayi baru lahir;
c. stimulasi deteksi intervensi dini pertumbuhan perkembangan; dan
d. pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi kepada ibu dan
keluarganya mengenai perawatan dan pengasuhan bayi baru lahir.
Program Pemerintah
2) Masa Bayi
Masa bayi ini dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama
(antara usia 1-12 bulan) yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini dapat
berlangsung secara terus menerus, khususnya dalam peningkatan susunan saraf.
Tahap kedua (usia 1-2 tahun) yaitu kecepatan pertumbuhan pada masa ini mulai
menurun dan terdapat percepatan pada perkembangan motorik.
• Usia 1 – 4 bulan
Perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengan
kemampuan mengangkat kepala saat tegkurap, mencoba duduk
sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan kepala tegak,
jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri,
kontrol kepala sempurna, mengangkat kepala sambil berbaring
terlentang, berguling dari terlentang ke miring, kesisi lengan dan
tungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk merangkak.
• Usia 4 – 8 bulan
Usia perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihat
pada pertumbuhan dalam aktivitas, seperti posisi telungkup pada
alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan
gerakan menekan kedua tangannya. Pada bulan ke empat sudah
mampu memalingkan kepala ke kanan dan kiri, duduk dengan
kepala tegak, membalikan badan, bangkit dengan kepala tegak,
menumpu beban pada kaki dengan lengan berayun kedepan dan
kebelakang, berguling dari terlentang dan tengkurap, serta
duduk dengan bantuan dalam waktu yang singkat.
• Usia 8 – 12 bulan
Perkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduk tanpa
pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri, berdiri
2 detik dan berdiri sendiri.
• Masa 1 – 2 tahun
Dalam perkembangan masa anak terjadi perkembangan motorik
kasar secara signifikan. Pada masa ini anak sudah mampu
melangkah dan berjalan dengan tegak. Sekitar usia 18 bulan
anak mampu menaiki tangga dengan cara 1 tangan dipegang.
Pada akhir tahun kedua sudah mampu berlari-lari kecil,
menendang bola, dan mulai mencoba melompat.
3) Perkembangan bahasa
• Usia 1 – 4 bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya
kemampuan bersuara dan tersenyum, mengucapkan huruf hidup,
berceloteh, mengucapkan kata “oh/ah”, tertawa dan berteriak,
mengoceh spontan, serta bereaksi dengan mengoceh.
• Usia 4 – 8 bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan
bunyi atau kata-kata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi,
tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi semakin banyak,
serta menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan
dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperi “ba-ba”.
• Usia 8 – 12 bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu
mengucapkan kata “papa” dan “mama” yang belom spesifik,
mengoceh hingga mengatakannya secara spesifik, serta dapat
mengucapkan satu samapai dua kata.
• Masa 1 – 2 tahun
Perkembangan bahasa masa anak ini adalah dicapainya
kemampuan bahasa pada anak yang mulai ditandai dengan anak
mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata;
tingginyakemampuan meniru, mengenal, dan responsip terhadap
orang lain; mampu menujukan dua gambar; mampu
mengkombinasikan kata-kata; seta mulai mampu menunjukan
lambaian anggota badan.
• Usia 1 – 4 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini dapat diawali dengan
kemampuan mengamati tangannya: tersenyum spontan dan
membalas senyum bila di ajak tersenyum; mengenali ibunya
dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak;
tersenyum pda wajah manusia; waktu tidur dalam sehari lebih
sedikit dari pada waktu terjaga; membentuk siklus tidur bangun;
menangis bila terjadi sesuatu yang aneh; membedakan wajah-
wajah yang dikenal dan tidak dikenal; senang menatap wajah-
wajah yang dikenalnya; serta terdiam bila ada orang yang tak
dikenal (asing).
• Usia 4 – 8 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini antara lain anak
merasa takut dan terganggu dengan keberadaan orang asing,
mulai bermain dengan mainan, mudah frustasi, serta memukul-
mukul lengan dan kaki jika sedang kesal.
• Usia 8 – 12 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini dimulai dengan
kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keinginan, sudah
mulai minum dengan cangkir, menirukan kegiatan orang,
bermain bola atau lainnya dengan orang lain.
• Masa anak (1 – 2 tahun)
Perkembangan adaptasi sosial masa anak dapat ditunjukan
dengan adanya kemampuan membantu kegiatan dirumah,
menyuapi boneka, mulai menggosok gigi serta mencoba
mengenakan baju sendiri.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang terdapat dalam PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2021 :
2. Pelayanan kesehatan bagi bayi dan anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Program Pemerintah
2. Perkembangan Psikososial
Perkembangan Psikososial Pada Usia Prasekolah Adalah
Membangun Rasa Inisiatif Versus Rasa Bersalah, Anak Usia
Prasekolah Adalah Siswa Yang Ingin Tahu, Mereka Sangat Antusias
Mempelajari Hal-Hal Baru. Anak Usia Prasekolah Merasakan Suatu
Perasaan Prestasi Ketika Berhasil Dalam Melakukan Suatu Kegiatan,
Dan Merasa Bangga Dengan Seseorang Yang Membantu Anak Untuk
Menggunakan Inisiatifnya. Selama Tahap Inilah Anak-Anak
Membangun Dasar Kepercayaan Pada Lingkungan Sekitarnya. Namun,
Ketika Mereka Maju Ke Tahap Kedua, Penting Bagi Anak-Anak Kecil
Untuk Mulai Mengembangkan Rasa Kemandirian Dan Kontrol Pribadi.
Ketika 14 Mereka Belajar Melakukan Hal-Hal Baru Untuk Diri Mereka
Sendiri, Mereka Membangun Rasa Kontrol Atas Diri Mereka Sendiri
Dan Juga Kepercayaan Dasar Pada Kemampuan Mereka Sendiri. Anak-
Anak Pada Usia Ini Menjadi Semakin Mandiri Dan Ingin Mendapatkan
Kontrol Lebih Besar Atas Apa Yang Mereka Lakukan Dan Bagaimana
Mereka Melakukannya (Kyle, 2012).
3. Kognitif
Menurut Teori Jean Piaget Anak Usia Prasekolah Berada Di
Tahap Praoperasi. Pemikiran Pra Operasi Mendominasi Selama Tahap
Ini Dan Didasarkan Pada Pemahaman Dunia Yang Mementingkan Diri
Sendiri. Pada Fase Prakonseptual Pra Operasi Berpikir, Anak Tetap
Egosentris Dan Mampu Mendekati Masalah Hanya Dari Satu Sudut
Pandang. Tempat Pendidikan Anak Usia Dini Memainkan Peran
Penting Dalam Mendukung Perkembangan Kognitif Anak-Anak.
Mereka Menyiapkan Bahan Dan Lingkungan Secara Hati-Hati,
Merencanakan Pengalaman Pembelajaran, Menyediakan Perancah
Sesuai Kebutuhan, Dan Memanfaatkan Momen Yang Dapat Digunakan
Untuk Belajar.Anak Usia Prasekolah Sangat Ingin Belajar, Dan Cara
Terbaik Bagi Mereka Untuk Belajar Pada Usia Ini Adalah Melalui
Permainan.
4) Masa Sekolah
Masa sekolah adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur
6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Secara formal
mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian
prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri
bertambah pula.
Anak mulai mampu berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan
yang ada. Dimensi psikososial yang muncul pada masa ini adalah: sense of industry
sense of inferiority Anak didorong untuk membuat, melakukan dan mengerjakan
dengan benda-benda yang praktis, dan mengerjakannya sampai selesai sehingga
menghasilkan sesuatu. Berdasarkan hasilnya mereka dihargai dan bila perlu diberi
hadiah. Dengan demikian rasa/sifat ingin menghasilkan sesuatu dapat
dikembangkan. Pada usia sekolah dasar ini dunia anak bukan hanya lingkungan
rumah saja melainkan mencakup juga lembaga-lembaga lain yang mempunyai
peranan penting dalam perkembangan individu. Pengalaman-pengalaman sekolah
anak mempengaruhi industry dan inferiority anak. Anak dengan IQ 80 atau 90 akan
mempunyai pengalaman sekolah yang kurang memuaskan walaupun sifat industri
dipupuk dan dikembangkan di rumah. Ini dapat menimbulkan rasa inferiority (rasa
tidak mampu). Keseimbangan industry dan inferiority bukan hanya bergantung
kepada orang tuanya, tetapi dipengaruhi pula oleh orang-orang dewasa lain yang
dekat dan berhubungan dengan anak
Program pemerintah
1. Usaha Kesehatan Sekolah sebagaimana dimaksud dilakukan meliputi
kegiatan:
a. pendidikan kesehatan;
b. pelayanan kesehatan; dan
c. pembinaan lingkungan sekolah sehat.
2. Usaha Kesehatan Sekolah sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui
koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor.
3. Pelayanan Kesehatan melalui Usaha Kesehatan Sekolah dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Masa Remaja
1. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai
puncak kecepatan. Pada fase remaja awal (11-14 tahun) karakteristik
seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan payudara pada remaja
perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan
rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik seks sekunder ini
tercapai dengan baik pada tahap remaja pertengahan (usia 14-17 tahun)
dan pada tahap remaja akhir (17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan
reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik.
Program Pemerintah
Saifuddin, Abdul. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: JNP KKR-POG I-Yayasan Bina Pustaka Sarwono