Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MANUSIA

DARI SEBELUM LAHIR (PRENATAL – 9 BULAN)


 

By fatiscya
masa prenatal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan
masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu
dan spermazoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau
pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa
pembentukan stuktur tubuh.
Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang
dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma laki-
laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung
selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir.
AHLI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MEMBAGI PERIODE PRANATAL MENJADI 3 YAITU :

(1) FASE GERMINAL (WAKTU 2 MINGGU PERTAMA)


(2) FASE EMBRIONAL (WAKTU 2-8 MINGGU BERIKUTNYA)
(3) FASE FETAL (MULAI MINGGU 8 SAMPAI SAAT DILAHIRKAN)
1.PERIODE GERMINAL MERUPAKAN PERIODE AWAL PERKEMBANGAN PRANATAL YANG
BERLANGSUNG PADA 2 MINGGU PERTAMA SETELAH PEMBUAHAN. INI MERUPAKAN MELIPUTI
PENCIPTAAN ZIGOT, DILANJUTKAN DENGAN PEMECAHAN SEL, DAN MELEKATNYA ZIGOT KE
DINDING KANDUNGAN.

2. PERIODE EMBRYONIC/EMBRIONIS MERUPAKAN PERIODE PERKEMBANGAN PRANATAL YANG


TERJADI DARI 2 HINGGA 8 MINGGU SETELAH KONSEPSI. SELAMA PERIODE EMBRIONIS, ANGKA
PEMISAHAN SEL MENINGKAT, SISTEM DUKUNGAN BAGI SEL TERBENTUK DAN ORGAN-ORGAN
MULAI TAMPAK. KETIKA ZIGOT MENDEKATI DINDING RAHIM, SEL-SELNYA MEMBENTUK DUA
LAPISAN.

3. PERIODE FETAL MERUPAKAN PERIODE PERKEMBANGAN PRANATAL YANG DIMULAI DARI DUA BULAN
SETELAH PEMBUAHAN DAN PADA UMUMNYA BERLANGSUNG SAMPAI 7 BULAN. TIGA BULAN SETELAH
PEMBUAHAN, PANJANG JANIN KIRA-KIRA 3 INCI DAN BERATNYA KIRA-KIRA 1 ONS.
Proses Perkembangan Janin
BLN KE - KETERANGAN
I (0 – 4 minggu)  bakal janin mengalami bentuk fisik diantaranya zygot yang kemudian membelah diri jadi puluhan sel dan pada akhirnya
bakal janin tersebut berbentuk seperti “koma”
 tonjolan jantung yang telah terbentuk dalam rongga dada dan mulai berdetak dan sudah mampu memompa darah ke
seluruh tubuh embrio

II (4 – 8 minggu)  menuju usia ke 5 minggu, tulang punggung, sistem dan otak mulai berkembang
 minggu ke sembilan mulut dan hidung janin saat ini sudah terbentuk dan terlihat jelas

III (8 – 12 minggu)  merupakan awal dari trimester kedua sebagai tahap utama perkembangan janin
 Janin sudah bisa membuka dan menutup mulutnya serta mulai berlatih melakukan gerakan manghisap dan menelan
 Berat janin bertambah sampai 65 g dan panjangnya 10 cm
 Tungkai dan lengan terus tumbuh dan panjang janin 39 mm.
 minggu ke sepuluh, bagian luar telinga janin sudah tampak.
 Pada Kuku jari tangan sudah terbentuk dan sudah mampu menekuk tangannya menjadi setengah kepalan
 Bagian luar alat kelaminnya sudah terbentuk

IV (12 – 16 minggu)  Lengan, pergelangan dan jari-jarinya sudah dapat ditekuk dan mengepal.
 minggu ke 17 bisa menghisap jempol, bobotnya sekitar 285 g.
 Gigi susu dan tunas gigi sudah berkembang di dalam gusinya.

V (16 – 20 minggu)  Tumbuh rambut di kelopak mata, alis dan kulit kepala.
 Hampir seluruh sistem di dalam tubuh sudah mulai menjalankan tugasnya termasuk sistem saraf
 Alat kelaminnya sudah terbentuk dan berkembang dengan baik
 Sel darah putih sudah terbentuk, kulit janin pun sudah menebal dan tidak tembus cahaya.
 Bobotnya sekitar 425 g dan panjangnya 30 cm
V (16 – 20 minggu)  Tumbuh rambut di kelopak mata, alis dan kulit kepala.
 Hampir seluruh sistem di dalam tubuh sudah mulai menjalankan tugasnya termasuk sistem saraf
 Alat kelaminnya sudah terbentuk dan berkembang dengan baik
 Sel darah putih sudah terbentuk, kulit janin pun sudah menebal dan tidak tembus cahaya.
 Bobotnya sekitar 425 g dan panjangnya 30 cm

VI (20 – 24 minggu)  Detak jantung bayi dapat didengar dengan menggunakan stetoskop di perut ibu.
 Kelopak mata janin dapat membuka dan menutup, jantungnya berdetak 150 kali per menit.
 Otot-otot tubuhnya kian kuat, bobot janin sekitar 150 g.

VII (24 – 28 minggu)  Kulit dan tubuh janin yang kurus akan tampak berisi
 Paru-paru dan otaknya belum berkembang sempurna namun saraf dan jaringannya sudah berfungsi
 Pada usia 33 minggu, kuku jari tangannya tumbuh sempurna.
 Panjang sekitar 43 cm dengan bobot 2 kg.

VIII (28 – 32 minggu)  Bakal bayi mulai memproduksi hormon kortison yang membantu menyempurnakan pembentukan paru-paru agar siap
bernafas saat dilahirkan.
 Di akhir bulan, kepalanya umumnya sudah benarbenar masuk ke rongga panggul dan siap untuk dilahirkan.
 Beratnya 2,75 kg dengan panjang sekitar 45-50 cm

IX (36 minggu)  Pada bulan ini normalnya bayi berada di posisi siap untuk lahir.
 Vernix yang melindungi kulitnya dari cairan amnion mulai larut.
 Janin di usia 39 minggu sudah dapat menjalankan fungsi tubuhnya sendiri.
 Bobotnya sekitar 3 kg dan panjangnya sekitar 50 cm.
MENURUT ELIZABETH B. HURLOCK (1980)
ADA 4 KONDISI PENTING YANG MEMBERI PENGARUH BESAR TERHADAP
PERKEMBANGAN INDIVIDU BARU DIMASA YANG AKAN DATANG, YAITU :
A. PENENTUAN SIFAT BAWAAN
B. PENENTUAN JENIS KELAMIN
C. PENENTUAN JUMLAH ANAK
D. PENENTUAN URUTAN ANAK
a. Penentuan sifat bawaan
Waktu pembuahan dipandang sangat penting karena pada saat inilah ditentukan sifat
bawaan dari individu yang baru terbentuk
b. Penentuan jenis kelamin
Penentuan jenis kelamin individu merupakan unsur penting kedua yang terjadi pada saat
pembuahan. Jenis kelamin ini bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu dengan
ovum
c. Penentuan jumlah anak
Peristiwa penting ketiga yang terjadi saat pembuahan adalah penetuan jumlah anak, apakah
kelahiran berbentuk tunggal atau kembar. Meski umumnya dalam peristiwa kelahiran hanya
satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar, baik kembar dua,
tiga, empat maupun kembar lima
d. Penentuan urutan anak
Posisi anak dalam urutan persaudaraan merupakan kondisi keempat yang ditentukan pada
saat pembuahan, dan mempunyai pengaruh mendasar terhadap pengaruh selanjutnya
PENGARUH PRENATAL PADA TINGKAH LAKU SESUDAH DILAHIRKAN
BEBERAPA FAKTOR TERSEBUT MELIPUTI:
1. FAKTOR LINGKUNGAN
2. KESEHATAN IBU
3. GIZI IBU
4. TAKHAYUL DAN KENYATAAN DI INDONESIA
5. KEADAAN DAN KETEGANGAN EMOSI IBU
1. Faktor lingkungan
Sinar rotgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas, pembuangan,
aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat penyinaran memiliki
hubungan dengan usia kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran pada satu pihak dengan
besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis penyinaran makin buruk
akibatnya.
Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon atau thalidomid dapat mengakibatkan cacat
berat. Penelitian antara tahun 1959-1962 menemukan bahwa cacat yang disebabkan
thalidomid terjadi antara hari ke 34 dan ke 50, jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia
kehamilan. Usaha-usaha pengguguran kandungan dengan menggunakan obat-obatan yang
lain pada usia kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
2. Kesehatan Ibu
Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal.
Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC, radang saluran
kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, yang dapat menyebabkan lahirnya bayi-bayi
cacat.
3. Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup bagi penting perkembangan masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini
adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang di
peroleh melalui darah ibuya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus
mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi.
Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat. 
4. Takhayul dan kenyataan di Indonesia
Di Indonesia banyak di permasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua terhadap
keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu atau keduanya benci sama
seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang yang di benci tadi. Bila suaminya
membunuh seekor hewan, misalnya ular, maka anak yang akan dilahirkan bersisik seperti
ular.
Selain itu ibu hamil sering ngidam, misalnya mengginginkan makanan yang aneh-aneh,
buah-buahan masam, bau-bauan tertentu, mual-mual bila membau keringat atau rokok
suami. Hal itu dapat diterangkan bahwa dalam diri ibu adanya pengaruh keadaan hormonal
terhadap psikis ibu.
5. Keadaan Dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil mengalami
ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan
psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.
Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan
menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan darah.
beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari
dalam kandungan menurut Kartini Kartono (1981) antara lain :
• Kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan.
Peristiwa tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus)
• Sewaktu ibu mengandung menderita penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis,
gondok (bof) pada waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada
pengaruh buruk pada janin, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron)
Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah
• Terjadi intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum
obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat
kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif
.

Anda mungkin juga menyukai