Anda di halaman 1dari 17

TERAPI

KOMPLEMENTER
PADA HIPERTENSI
DAN ANEMIA
Nadilla Anggreni
18.19.22.074
Hipertensi dalam Kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan merupakan kondisi ketika tekanan darah ibu


hamil berada di atas angka 140/90 mmHg.
Penyebab
• Kelebihan berat badan atau obesitas
• Tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup
• Merokok
• Minum alkohol
• Kehamilan pertama kali, di mana kemungkinan terjadinya darah
tinggi cenderung akan lebih rendah pada kehamilan berikutnya
• Memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan
• Memiliki riwayat keluarga hipertensi terkait kehamilan
• Mengandung anak kembar karena tubuh bekerja lebih keras untuk memberi
makan lebih dari satu bayi
• Usia lebih dari 35 tahun
• Penggunaan teknologi alat bantu reproduksi, seperti in vitro fertilization (IVF)
atau bayi tabung
• Menderita diabetes atau penyakit autoimun tertentu
Penyakit tekanan darah tinggi/hipertensi pada masa
kehamilan menjadi salah satu
penyebab utama meningkatnya morbiditas dan mortalitas
ibu, janin, dan neonatus.
Saat ini dikembangkan upaya menangani penyakit tekanan
darah tinggi
menggunakan terapi non farmakologi disamping terapi
farmakologi yaitu dengan
memberikan terapi rendam kaki menggunakan air hangat
kepada ibu hamil yang
mengalami hipertensi.
KESIMPULAN
Pemberian terapi non farmakologi berupa rendam kaki dengan air
hangat dalam
kurun waktu 2 minggu mampu menurunkan tekanan darah pada
ibu hamil yang
menderita tekanan darah tinggi.
Anemia pada kehamilan
Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin
yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan 
Jenis – jenis Anemia
Anemia defisiensi zat besi
Anemia defisiensi folat
Anemia defisiensi vitamin B12
Penyebab
• Kondisi ini umumnya diakibatkan oleh
masalah kekurangan gizi pada ibu hamil dan dipengaruhi
perubahan hormon tubuh yang mengubah proses produksi sel-
sel darah.
• Beberapa kondisi kesehatan selain anemia seperti perdarahan,
penyakit ginjal, dan gangguan sistem imun tubuh juga dapat
menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah.
Tanda dan Gejala
• Tubuh terasa lemah, letih, dan lesu terus menerus
• Pusing
• Sesak napas
• Detak jantung cepat atau tidak teratur
• Sakit atau nyeri dada
• Warna kulit, bibir, dan kuku memucat
• Tangan dan kaki dingin
• Sulit berkonsentrasi
Diagnosis

Tes darah biasanya meliputi tes hemoglobin


(mengukur jumlah Hb dalam darah) dan tes
hematokrit (mengukur persentase sel darah merah
per sampel).
Cara mengatasi

Makan makanan bernutrisi


Mengonsumsi vitamin C lebih banyak
Minum suplemen
Pencegahan
• Mengonsumsi suplemen asam folat dan zat besi (60 mg zat besi
dan 400 mcg asam folat).
• Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi
(daging, ayam, ikan, telur, dan gandum).
• Memakan makanan yang kaya akan asam folat (kacang kering,
gandum, jus jeruk, dan sayuran hijau).
• Mengonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung
vitamin C (buah dan sayur yang segar).
Kesimpulan
Hasil uji statistik pemberian jus tomat didapatkan nilai p=0,004
(p<0,05) maka dapat disimpulkan ada efektivitas pemberian jus
tomat terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
Hasil uji statistik pemberian jus jeruk didapatkan nilai p=0,001
(p<0,05) maka dapat disimpulkan ada efektifitas pemberian jus
jeruk terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai