Anda di halaman 1dari 4

Belajar kasus 3

IBU HAMIL

1. Apa itu preeklamsia?


Jawab :
Preeklampsia merupakan sindroma yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada
minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria,
kenaikan berat badan yang cepat (karena edema), mudah timbul kemerah-
merahan, mual, nyeri lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun. Ciri
khast ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein.

2. Perbedaan preeklamsia dan eklamsia


Jawab :
Preeklamsia: Ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kandungan protein
dalam urine (proteinuria). Preeklamsia biasanya muncul setelah usia
kehamilan 20 minggu, dan dapat dikategorikan menjadi ringan atau berat
tergantung pada tingkat keparahan tekanan darah dan proteinuria
[siloamhospitals.com].
Eklamsia: Merupakan perkembangan lebih lanjut dari preeklamsia yang
disertai dengan kejang dan bahkan bisa koma. Eklamsia tergolong kondisi
yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera
3. Perbedaan Preeklamsia ringan dan berat !
Jawab:
Preeklamsia Ringan:

Tekanan darah: Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik di
atas 90 mmHg, diukur dua kali dengan selang waktu minimal 4 jam.
Proteinuria: 0,3 gram protein atau lebih dalam sampel urine 24 jam atau 1+
persisten pada dipstick urine.
Gejala lain: Mungkin mengalami bengkak pada kaki, tangan, dan wajah, sakit
kepala, atau kenaikan berat badan lebih dari 1 kg per minggu.
Komplikasi: Pada umumnya, preeklamsia ringan dapat diobati dengan baik
dan tidak menimbulkan komplikasi serius bagi ibu dan janin.

Preeklamsia Berat:

Tekanan darah: Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau lebih atau diastolik
110 mmHg atau lebih diukur dua kali dengan selang waktu minimal 4 jam.
Proteinuria: 5 gram protein atau lebih dalam sampel urine 24 jam atau 3+ atau
lebih pada dipstick urine.
Gejala lain: Selain gejala preeklamsia ringan, mungkin juga mengalami sakit
kepala berat, gangguan penglihatan (menjadi buram), nyeri perut kanan atas,
mual dan muntah, oliguria (produksi urine menurun), trombositopenia
(penurunan jumlah trombosit), gangguan fungsi hati, dan sesak napas.

Komplikasi: Preeklamsia berat dapat menimbulkan komplikasi serius bagi ibu


dan janin, seperti HELLP syndrome (hemolysis, elevated liver enzymes, and
low platelet count), abruptio plasenta (lepasnya plasenta sebelum waktunya),
gagal ginjal, eklamsia (kejang), dan kematian ibu atau janin.

4. Penyebab preeklamsia!
Jawab:
Faktor Plasenta: Pertumbuhan dan fungsi plasenta yang abnormal,
mengganggu aliran darah dan melepaskan zat berbahaya ke aliran darah ibu.
Faktor Imunologi: Reaksi abnormal sistem kekebalan ibu yang menyerang
plasenta dan pembuluh darah.
Faktor Genetik: Riwayat preeklamsia dalam keluarga meningkatkan risiko.
Faktor Lainnya:
Kehamilan pertama
Usia kehamilan tua (>35 tahun)
Kehamilan kembar
Obesitas
Diabetes
Hipertensi kronis
Penyakit ginjal
Penyakit autoimun

Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa penelitian
menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia dan
eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran
darah kerahim

5. Obat-obat preeklampsia
Jawab :
Berikut ini adalah beberapa obat yang biasa diresepkan untuk menangani
preeklamsia, beserta mekanisme dan golongan obatnya:

1. Antihipertensi

Tujuan: Menurunkan tekanan darah.


Mekanisme kerja: Obat-obatan ini bekerja dengan cara melebarkan pembuluh
darah dan/atau mengurangi volume darah.
Golongan obat:
Metildopa
Nifedipin
Labetalol
Hidralazin

Kortikosteroid

Tujuan: Mempercepat perkembangan paru-paru janin.


Mekanisme kerja: Obat-obatan ini bekerja dengan cara meningkatkan produksi
surfaktan, yaitu zat yang membantu paru-paru janin mengembang.
Golongan obat:
Betametason
Deksametason

Magnesium sulfat (MgSO4)

Tujuan: Mencegah komplikasi kejang pada ibu hamil.


Mekanisme kerja: Obat ini bekerja dengan cara menstabilkan aktivitas elektrik di
otak.
Golongan obat: Antikonvulsan

Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan janin, seperti
HELLP syndrome, eklampsia, dan pembatasan pertumbuhan janin.

Pencegahan preeklamsia dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan


kehamilan rutin, menjaga berat badan ideal, dan mengonsumsi makanan yang
sehat.

6. Apa itu HELLP syndrome?


Jawab:
HELLP syndrome adalah komplikasi kehamilan yang serius dan bisa mengancam
jiwa ibu hamil dan janin. HELLP merupakan singkatan dari beberapa kondisi
yang terjadi bersamaan, yaitu:

H - Hemolysis (Hemolisis): Pecahnya sel darah merah.


EL - Elevated Liver enzymes (Peningkatan enzim hati): Enzim hati yang
meningkat menunjukkan adanya gangguan fungsi hati.
LP - Low Platelet count (Trombosit rendah): Jumlah trombosit yang berperan
dalam pembekuan darah menjadi turun drastis.

Akibat dari kondisi tersebut, ibu hamil bisa mengalami berbagai gejala seperti:

Sakit kepala hebat dan terus menerus


Nyeri pada perut bagian atas atau dada kanan, terutama saat menarik napas
Mual dan muntah
Gangguan penglihatan seperti bintik-bintik atau berbayang
Bengkak pada wajah dan tangan
HELLP syndrome biasanya terjadi pada kehamilan trimester ketiga, atau kadang-
kadang setelah melahirkan. Komplikasinya bisa berupa:

Solusio plasenta (terpisahnya plasenta dari dinding rahim)


Perdarahan internal
Kejang (eklampsia)
Koma

Anda mungkin juga menyukai