• Tanda Pre-eklamsi
Selain bengkak pada kaki dan tangan, protein pada urine dan tekanan
darah tinggi, gejala preeklampsia yang patut diwaspadai adalah :
• Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan
dalam tubuh
• Nyeri perut
• Sakit kepala yang berat
• Perubahan pada refleks
• Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali
• Ada darah pada air kencing
• Pusing
• Mual dan muntah yang berlebihan
• Udem
• Hipertensi
• Proteinuria
• Tanda Eklampsia
• Seluruh kejang eklamsia didahului dengan pre eklamsia. Eklamsi
digolongkan menjadi kasus antepartum, intrapartum dan post partum,
adapun tanda dan gejalanya sebagai berikut:
• Eklamsia ringan
• Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg
• Keluarnya protein melalui urine (proteinuria) dengan hasil lab proteinuria
kuantitatif (esbach) >=300mg/24 jam
• Kenaikan berat badan lebih dari 1 kg seminggu
• Bengkak kedua kaki, lengan dan kelopak mata
• Eklamsi berat
• Tekanan darah 160/110 mmHg
• Proteinuria kuantitatif > = 2 gr/24 jam
• Terdapat protein di dalam urine dalam jumlah yang signifikan
• Trombosit kurang dari 100.000/mm3
Komplikasi Pre-eklamsia dan Eklamsia
• Pre-Eklampsia
• Komplikasi yang terjadi pada preeklamsia yaitu antara lain (Mitayani, 2009):
• a. Pada ibu
• Solusio plasenta
• Perdarahan subkapsula hepar
• Kelainan pembekuan darah
• HELLP syndrome (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platelet count)
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan kematian.
• b. Pada janin
• Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
• Prematur
• Asfiksia neonatorum
• Kematian dalam uterus
• Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
• Komplikasi Eklamsi :
a. Solutio Plasenta
b. Hipofibrinogemia
c. Hemolisis
d. Perdarahan Otak
e. Kelainan Mata
f. Edema Paru
g. Nekrosis Hati
h. Sindrome Help
i. Kelainan Ginjal
j. Komplikasi lain :
• Lidah tergigit, trauma dan faktur karena jatuh akibat kejang-kejang preumania
• aspirasi, dan DIC (Disseminated Intravascular Coogulation)
• Prematuritas
• Dismaturitas dan kematian janin intro uteri
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Pre-eklamsi ringan: :
• Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan
preeklampsia
• Tidak perlu segera diberikan obat anti hipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat
kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman 140-150/90-100 mmHg
• Pemberian luminal 1 sampai 2 x 30 mg/hari bila tidak bisa tidur
• Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin) 1 x 80 mg / hari
• Bila tekanan darah tidak turun dianjurkan dirawat dan diberikan obat anti hipertensi:
metildopa 3 x 125 mg/hari (maksimal 1500 mg/hari), atau nifedipin 3-8 x 5 –10 mg /
hari, atau nifedipin retard 2-3 x 20 mg / hari atau pindolol 1-3 x 5 mg / hari 9 maks. 30
mg / hari.
• Diet rendah garam dan diuretika tidak perlu
• Jika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa setiap 1 minggu.
• Indikasi rawat jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah rawat jalan,
peningkatan berat badan melebihi 1 kg/minggu 2 kali berturut-turut, atau pasien
menunjukkan preeklampsia berat.
• Jika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai preeklampsia berat.
• Jika ada perbaikan lanjutkan rawat jalan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
• Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )
• Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
• Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
• Urinalisis
• Ditemukan protein dalam urine.
• Pemeriksaan Fungsi hati
• Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
• LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
• Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
• Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat (N= 15-45 u/ml)
• Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat (N= <31 u/l )
• Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
• Tes kimia darah
• Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
• 2. Radiologi
• Ultrasonografi
• Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan
volume cairan ketuban sedikit.
• Kardiotografi
• Diketahui denyut jantung janin lemah