Anda di halaman 1dari 16

PREEKLAMPSIA

TRIMESTER 3

OLEH KELOMPOK 1 :

I I S S U S AN T I ( P O 7 1 2 4 3 2 2 0 0 1 )
N U R A F N I H . M O K OD O M P IT ( P O7 1 2 4 3 2 2 0 0 9 )
N I N Y OM A N S R I Y U N I A RT I ( P O 7 1 2 4 3 2 2 0 1 7 )
PENGERTIAN PREEKLAMPSIA
TRIMESTER 3

Preeklampsia merupakan suatu kejadian pada ibu


Preeklampsia adalah malfungsi endotel
yang mengalami kehamilan > 20 minggu dengan yang menyebabkan vasospasme pada
ditandai seperti hipertensi, proteinuria maupun kehamilan di atas kehamilan 20 minggu.
edema. Hipertensi pada preeklampsia dapat di Dapat mengakibatkan terjadinya
katakan sebagai penyebab meningkatnya tekanan hipertensi, proteinuria 30mg/dL dan
darah sistolik sekitar > 140 mmHg atau dapat
dikatakan sebagai tekanan diastolik sebagai > 90
edema. preeklampsia biasanya terjadi
mmHg. sedangkan proteinuria merupakan urin pada kehamilan trimester ketiga,
yang mengandung protein berlebihan. tetapi walaupun pada beberapa kasus dapat
edema dianggap tidak spesifik dalam menyebabkan morbiditas yang tinggi
mendiagnosa preeklampsia. (Prawirohardjo, S, hingga kematian (Wulandari & Artika,
2011)
2012)
ETIOLOGI
PREEKLAMPSIA

1. Preeklampsia sebelumnya dan keluarga yang preeklampsia saat


hamil
2. Biasanya terjadi pada kehamilan anak pertama
3. Ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
4. Ibu yang kegemukan atau obesitas
5. Kehamilan kembar
6. Ibu hamil dengan penyakit kencing manis atau diabetes millitus
7. Ibu hamil yang mempunyai penyakit hipertensi atau darah tinggi
8. Reaksi imun yang tidak adaptif / abnormal antara jaringan ibu,
plasenta dan janin.
 
Faktor Resiko Preeklampsia

1. Usia
2. Obesitas sebelum hamil dan IMT
(Index Masa Tubuh)
3. Riwayat Hipertensi
4. Gaya Hidup
5. Penyakit Dahulu
6. Usia kehamilan
Tanda dan gejala spesifik
preeklampsia

Tekanan darah meningkat yaitu lebih dari 140 / 90 mmHg


Peningkatan berat badan saat hamil melebihi normal atau
bengkak yang tidak wajar, bengkak yang mendadak dan
meluas, bengkak tidak hilang dengan mengistirahatkan
kaki. Bengkak bisa terjadi pada anggota gerak (seperti
tangan atau kaki) atau wajah.
Pemeriksaan air kencing di laboratorium atau di pelayanan
kesehatan ditemukan adanya zat protein dalam urine/ air
kencing ibu
Tanda dan gejala Preeklamsi secara
umum dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Preeklampsia Ringan

1. tensi / tekanan darah lebih dari 140/ 90 mmHg selama


satu minggu atau lebih.
2. pemeriksaan air kencing di puskesmas atau pelayanan
kesehatan menunjukan jumlah protein lebih 300 mg atau
proteinuri 1+.
3. tidak ada keluhan sakit kepala yang berat, pandangan
tidak kabur.
2. Preeklampsia berat

1. Preeklampsia berat apabila tekanan darah > 160/110 mmHg


2. hasil pemeriksaan air kencing di pelayanan kesehatan ≥ 5 gr /
≥ 3+ , air kencingsedikit (kurang dari 400-500 ml/24 jam)
3. Pusing / sakit kepala terus menerus
4. pandangan kabur/ seperti bintik-bintik didepan mata
5. nyeri di ulu hati
6. Mual / Muntah
7. sesak nafas
8. janin kecil atau tidak berkembang dengan baik
9. adanya masalah pada hati
Komplikasi preeklampsia
pada ibu hamil

1. Kurangnya aliran darah ke plasenta


2. Erupsi plasenta
3. HELLP syndrome
4. Eklampsia
5. Penyakit kardiovaskular
Diagnosis
Preeklampsia

Terjadinya peningkatan tekanan Siastolik


sekurang-kurangnya 30 mmHg atau
peningkatan tekanan Diastolik 15 mmHg atau
adanya tekanan sistolik sekurang-kurangnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sekurang-
kurangnya 90 mmHg atau lebih dengan
kenaikan 20 mmHg atau lebih.
Preelampsia Ringan

Tekanan darah >140/90 mmHg yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan pada wanita dengan
tekanan darah yang sebelumnya normal. Protein urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin
dipstick >+. Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti dengan salah satu tanda
gejala di bawah ini:

1. Gangguan ginjal : keratin serum 1,2 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar kreatinin serum
pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya.
2. Edema paru
3. Gangguan liver : peningkatan konsentrasi traminas 2 kali normal dan atau adanya nyeri
epigastrum/region kanan atas abdomen.
4. Trombositopenia : trombosit ,<100,000/microliter
5. Didapatkan gejala neurologis : nyeri kepala,stroke , dan gangguan penglihatan.
6. Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplacenta :
oligohidramnion, Fetal Growth Restriction(FGR).
Preeklampsia Berat

4.) Gangguan liver: peningkatan konsentrasi


1.) Tekanan Darah >160/100 mm Hg traminas 2 kali normal dan atau adanya nyeri
Proteinuria: pada pemeriksaan carik epigastrum/region kanan atas abdomen
celup (dipstrik) >+2 atau 2,0 g/24 jam 5.) Trombositopenia: trombosit <
100.000/microliter.
2.) Gangguan ginjal: keratin serum 1,2
6.) Didapatkan gejala neurologis: nyeri kepala,
mg/dL atau didapatkan peningkatan stroke, dan gangguan penglihatan.
kadar kreatinin serum pada kondisi 7.) Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi
dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya tanda gangguan sirkulasi uteroplacenta :
3.) Edema paru oligohidramnion, Fetal Growth Restriction
(FGR).
Pencegahan Preeklampsia

1. Antenatal Care (ANC)


2. Manipulasi Diet
a.) Suplemantasi Kalsium
b.) Suplementasi Vitamin D
c.) Antioksidan
d.) Agen Antitrombotik (aspirin dosis rendah)
Penatalaksanaan Preeklampsia
Trimester 3

Penatalaksanaa preeklampsia ringan dengan cara :


1.) Monitor tekanan darah 2x sehari
2.) Pemeriksaan laboratorium darah (Hb, Hct,
AT,Ureum,kreatinin, SGOT, SGPT) dan urin rutin
3.) Monitor kondisi janin
4.) Rencana terminasi kehamilan pada usia 37 minggu.
atau < 37 minggu bila kondisi janin memburuk, atau
sudah masuk dalam persalinan / ketuban dini ( KPD )
Penatalaksanaan preekalmpsia berat

1.) stabilisasi pasien dan rujuk kepusat


pelayanan lebih tinggi
2.) prinsip manajemen preeklampsia
3.) Monitor tekanan darah, albumin urin,
kondisi janin, dan pemeriksaan laboratorium
4.) Mulai pemberian antihipertensi
5.) Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipin
(oral short acting), hidralazine dan labetalol parenteral. alternatif
pemberian antihipertensi yang lain adalah nitogliserin, metildopa,
labetalol.
6.) Mulai pemberian MgSO4 ( jika gejala seperti nyeri kepala, nyeri
uluhati, pandangan kabur) loading dose beri 4 gram MgSO4
melalui vena dalam 15-20 menit. dosis rumatan beri MgSO4 1
gram/jam melalui vena dengan infus berlanjut.
7.) Rencana terminasi pada usia kehamilan 34-37 minggu. atau
usia kehamilan < 34 minggu bila terjadi kejang, kondisi bayi
memburuk, edema paru, gagal ginjal akut.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai