KELOMPOK 3
Nurafni H Mokodompit
Novi Indriana
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kebesaran dan nikmat hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pre dan Post Conference” ini
dengan lancar.
2. Orangtua tercinta.
3. Dan teman-teman.
Harapan Penyusun, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Semoga pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) menyatakan, rumah sakit adalah institusi
perawatan kesehatan yang memiliki staf medis profesional yang terorganisir,
memiliki fasilitas rawat inap, dan memberikan layanan 24 jam. Menyediakan
pelayanan komprehensif, penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan
penyakit (preventif) kepada masyarakat (WHO, 2017)
Menurut (Syah Putra, 2016) Pre Conference adalah diskusi tentang aspek klinik
sebelum melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien, sementara Post Conference
adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan kebidanan pada
pasien.
Kegiatan pre dan post conference sangat diperlukan dalam pemberian pelayanan
kebidanan , karena ketua tim dan anggotanya harus mampu mendiskusikan
pengalaman klinik yang dilakukan, menganalisis, mengklarifikasi keterkaitan
antara masalah dengan situasi yang ada, mengidentifikasi masalah,
menyampaikan dan membangun sistem pendukung antar perawat dalam bentuk
diskusi formal dan professional. Proses diskusi pada pre dan post conference
dapat menghasilkan strategi yang efektif dan mengasah kemampuan berfikir kritis
untuk merencanakan kegiatan (Sugiharto, Keliat, Sri, 2012, hlm 17).
Selain itu kegiatan pre dan post conference berpengaruh terhadap operan. Pre dan
post conference dilakukan untuk mendiskusikan mengenai masalah-masalah yang
terjadi pada pasien. Apabila pre dan post conference dilakukan dengan tidak baik,
maka informasi yang diberikan pada saat operan tidak akan efektif. Komunikasi
yang dilakukan harus efektif dan akurat agar tugas-tugas yang akan dilanjutkan
oleh perawat selanjutnya berjalan dengan baik.
Menurut penelitian Amalia E (2015), pre dan post conference berpengaruh
terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan, karena pre dan post conference yang
belum optimal mempengaruhi kelancaran pemberian asuhan keperawatan karena
kurang terorganisirnya pembagian dan perencanaan asuhan keperawatan.
Sehingga pemberian asuhan keperawatan tidak tersusun secara sistematis.
1
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Seniwati (2015), yang
mengatakan bahwa pre dan post conference berpengaruh terhadap kinerja bidan ,
karena pelaksanaan pre dan post conference mempunyai dampak terhadap kinerja
bidan pelaksana. Jika pelaksanaan pre dan post conference baik maka kinerja
bidan pelaksana akan baik, pula begitu sebaliknya.
menurut Sitorus dalam Sani (2011) preconference merupakan pertemuan tim
yang dilakukan setiap hari dan merupakan langkah awal kegiatan shift
perawat. Preconference dilakukan diawal jaga setelah melakukan operan dinas,
baik dinas pagi, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawat pelaksana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa itu Pre conference & Post conference ?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mampu Mengetahui pengertian Pre & Post conference
2. Mengetahui contoh kasus Pre & Post conference
.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Contoh Kasus pre dan post conference
A. Pre Conference
Waktu : Setelah Operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1.Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2.Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing perawat
pelaksana
3.Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan
asuhan yang diberikan saat itu.
4.Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement/pujian.
5.Ketua tim atau Pj tim menutup acara
B. Post Conference
Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1.Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2.Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
3.Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4.Ketua tim atau Pj menutup acara.
4
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pre dan post conference merupakan kegiatan berdiskusi antara tim medis untuk
membahas hal-hal yang telah dilakukan pada praktik klinik atau lapangan, tingkat
pencapaian tujuan tersebut, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya, serta
kejadian lain yang tidak direncanakan, termasuk kejadian kegawatan klien yang
harus dihadapi tim medis.
B. Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada. Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna, bagi penulis khususnya dan juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
5
DAFTAR PUSTAKA
(WHO, 2017) , (Syah Putra, 2016) , (Sugiharto, Keliat, Sri, 2012, hlm 17)
Amalia E (2015), Seniwati (2015) , Sitorus dalam Sani (2011)