Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Oleh:
Kelompok 2
NAMA NIM
1. Brian Kaya 1. P. 1810088
2. Bobi waemesse 2. P. 1810087
3. Dobon Roy Palyama 3. P. 1810093
4. Ferdy Daniel Latuputty 4. P. 1810098
5. Fitria Lartutul 5. P. 1810125
6. Hirna Ona Ode 6. P. 1810103
7. Like Etna Berhitu 7. P. 1810107
8. Marsella Maulany 8. P. 1810064
9. Mona sipahelut 9. P. 1709031
10. Mega Soisa 10. P. 1810066
11. Natasia Nassa 11. P. 1810112
12. Prisella Lattupeirisa 12. P. 1810070
13. Stella Sopacua 13. P. 1810117
14. Siti Kelian 14. P. 1810076
15. Yona Tasane 15. P. 1810082
16. Wiwin Nurlatu 16. P. 1810121

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PASAPUA AMBON
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah SWT, karena berkat rahmat dan

karuniaNya lah, kami telah dapat menyelesaikan makalah ini meski secara

sederhana, semoga allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-nya kepada kita

semua. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Blog Sistem

Manajemen dalam penyusunan kami menemui berbagai rintangan. Namun

Allah SWT sangat memperhatikan hambanya yang mau berusaha dan berdo’a

sehingga dengan adanya bantuan dari pihak lain makalah ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini kami tak lupa ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga bantuan dan

partisipasi dari berbagai pihak dibalas allah SWT dengan balasan yang berlipat

ganda. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Ambon,01 juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.................................................................

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................

C. TUJUAN...................................................................................

D. MANFAAT................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi....................................................................................

B. Jenis .......................................................................................

C. Tujuan .....................................................................................

D. Syarat .....................................................................................

E. Pedoman Pelaksanaan............................................................

F. Panduan Perawat.....................................................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...........................................................................

B. SARAN......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional

yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan

keperawatan menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan yang

menentukan kualitas pelayanan di tataran pelayanan di Rumah Sakit, 40% -

60% pelayanan rumah sakit adalah pelayanan eperawatan (Gillies, 1994).

Perawat sebagai profesi yang mempunyai kemandirian dalam

memberikan asuhan keperawatan selama 24 jam secara berkesinambungan

yang melibatkan klien, keluarga maupun profesi atau tenaga kesehatan yang

lain. manajemen, guna tercapainya pelayanan keperawatan berkwalitas.

Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas,

pengelolaan pelayanan keperawatan haruslah mendapat perhatian secara

menyeluruh. Kualitas pelayanan keperawatan dalam tatanan pelayanan di

Rumah Sakit dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut haruslah dapat

dikelola secara efektif dan efisien dengan menggunakan proses manajemen,

khususnya manajemen keperawatan

Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu

pengkajian (kajian situasional), perencanaan (strategis dan operasional),

implementasi dan evaluasi. Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja

yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan

keperawatan secara professional. Untuk menjalankan fungsi manajemen agar

berhasil secara optimum seorang manajer keperawatan dituntut untuk dapat


melakukan suatu proses yang meliputi 4 fungsi utama dari manajemen yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan kontrol.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa tertatik untuk

mengetahui tentang konsep konferensi pada manajamen keperawatan.

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari konferensi
2. Untuk mengetahui tujuan konferensi
3. Untuk mengetahui macam-macam konferensi

D. MANFAAT
1. Sebagai media informasi
2. Sebagai bahan referensi tambahan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pre dan Post Conference


Menurut Kamua Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelaksananaan adalah
proses, cara, perbuatan, melaksanakan (rancangan, keputusan). Menurut
Wahab (2010) pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari
sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci,
implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap.

Menurut Terry (2010) pelaksanaan adalah kegiatan meliputi


menentukan, mengelompokan, mencapai tujuan, penugasan orangorang
dengan memperhatikan lingkungan fisik, sesuai dengan kewenangan yang
dilimpahkan terhadap setiap individu untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Menurut Agustino (2012) mengatakan bahwa pelaksanaan atau


implementasi merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksanaan
kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya
akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran
kebijakan itu sendiri.

Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari.

Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau

malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference

sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi

gangguan dari luar.

Merupakan kegiatan berdiskusi kelompok untuk membahas hal-hal yang telah

dilakukan pada praktik klinik atau lapangan, tingkat pencapaian tujuan praktik

klinik hari tersebut, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya, serta
kejadian lain yang tidak direncanakan, termasuk kejadian kegawatan klien

yang harus dihadapi peserta didik.

B. Jenis Conference
Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference
yaitu: a. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana

setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang

dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada

tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre

conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan

rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006)

Waktu : setelah operan


Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim

Kegiatan :

1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara


2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing
perawat pelaksana

3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut


terkait

dengan asuhan yang diberikan saat itu.


4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
b. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana

tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift

berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal

penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim

atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)

Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.


Tempat : Meja masing – masing tim.

Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim


Kegiatan:
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang
telah

diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan
klien

yang harus dioperkan kepada perawat shift


berikutnya. 4) Ketua tim atau Pj menutup acara.

C. Tujuan Pre dan Post Conference


Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-

masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah,

mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan

untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri

dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk

menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962). Juga membantu

koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak

terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan

(T.M.Marelli, et.al, 1997).

a. Tujuan pre conference adalah:


1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,

merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil


2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
b. Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan

membandingkan masalah yang dijumpai.

D. Syarat Pre dan Post Conference


a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan
post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,

perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan


d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan

anggota tim

E. Pedoman pelaksanaan conference


a. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi

dan memberi umpan balik


d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic
e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil

tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda


f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
g. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin

dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan

F. Panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi


Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai berikut:

(Ratna Sitorus, 2006).


a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas

pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.


b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing –

masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi

kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :


1) Keluhan utama klien
2) Keluhan klien
3) TTV dan kesadaran
4) Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
5) Masalah keperawatan 6) Rencana keperawatan hari ini.
7) Perubahan keadaan terapi medis.
8) Rencana medis.
d. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang

masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :


1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan,

kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran

dokter yang

dikonsulkan.
2) Ketepatan pemberian infuse.
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan. 4) Ketepatan
pemberian obat / injeksi. 5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain, 6)
Ketepatan dokumentasi.
e. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
f. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan

masing –masing perawatan asosiet.


g. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat

diselesaikan.
Evaluasi Pasien (SOAP)

TIM 1 - PASIEN 1

S : Pasien Mengatakan Nyeri Mammae (Nyeri Payudara)


Berkurang

O : Pasien Nampak Rileks

A : Masalah Nyeri Sebagian Teratasi

P : Lanjutkan Intervensi I,II,II

TIM 2 – PASIEN 2

S : Pasien mengatakan Sebagian aktifitasnya bisa dilakukan di


tempat tidur

O : Pasien Tampak terbaring Lemah

A :Masalah Belum Teratasi

P : Ulangi Intervensi I,II,III


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori menajemen umum yng
memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara
efektif.Empat elemen besar dari teori manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, mengarahkan atau memimpin, dan mengendalikan atau
pengevaluasian seluruh aktivitas manajemen, kognitif, afektif, dan psikomotor
berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utsms yang bergerak secara
simultan.
Kepercayaan utama dari manajemen keperawtan adalah bahwa fokusnya pada
perilaku manusia.Manajer perawat terdidik dalam pengetahuan dan keterampilan
tentang perilsku manusia mengelola perawat profesional serta pekerja
keperawatan non profesional untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktifitas
pada pelayanan perawatan pasien
Dengan Adanya Proses Timbang Terima setiap pergantian Shift Pagi, siang
dan malam dan adanya catatan kaki yang harus diserahkan Perawat Primer yang
akan melepaskan shift kepada Perawat primer yang akan menjalankan Shift
Jaganya maka akan mempermudah perawat primer dalam menjalankan Tugas
yang akan dilaksanakan, dengan begitu maka akan terjalin Kerjasama tim yang
baik antara sesama perawat dan ketua tim dalam Proses Timbang Terima.

B. Saran
Saran yang kelompok kami dapat sampaikan yaitu didalam daftar pasien harus
di beri tanda-tanda Khusus (SOAP) dari Perawat Primer yang sedang bertugas
dalam shift jaganya agar lebih mempermudah Perawat Primer yang akan
melanjutkan shift Jaganya.

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta. Nuha


medika

Sanburg, Russel. 2000. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan.


Jagarta. EGC

Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan. Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai