Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN
KONFERENSI KEPERAWATAN DI LANTAI 4 RS BUNDA PALEMBANG

Disusun Oleh:
Wulan sriwahyuni (21149011131 )

Dosen Pembimbing Akademik :


Ns. Sutrisari Sabrina Nainggolan, M.Kes, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAHTINGGIILMUKESEHATANBINAHUSADA

PALEMBANG

2022

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan yang

menentukan kualitas pelayanan di tataran pelayanan di Rumah Sakit, 40% - 60% pelayanan rumah sakit adalah

pelayanan eperawatan (Gillies, 2011).

Perawat sebagai profesi yang mempunyai kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan selama 24

jam secara berkesinambungan yang melibatkan klien, keluarga maupun profesi atau tenaga kesehatan yang lain.

manajemen, guna tercapainya pelayanan keperawatan berkwalitas.

Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas, pengelolaan pelayanan keperawatan haruslah

mendapat perhatian secara menyeluruh. Kualitas pelayanan keperawatan dalam tatanan pelayanan di Rumah Sakit

dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut haruslah dapat dikelola secara efektif dan efisien dengan

menggunakan proses manajemen, khususnya manajemen keperawatan

Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu pengkajian (kajian situasional),

perencanaan (strategis dan operasional), implementasi dan evaluasi. Manajemen keperawatan adalah suatu

proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan

keperawatan secara professional. Untuk menjalankan fungsi manajemen agar berhasil secara optimum seorang

manajer keperawatan dituntut untuk dapat melakukan suatu proses yang meliputi 4 fungsi utama dari

manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan kontrol.

2
B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi Pre dan Post Conference?

2. Apa Jenis-Jenis Conference?

3. Apa Tujuan Pre dan Post Conference?

4. Apa Syarat Pre dan Post Conference?

5. Bagaimana Pedoman Pelaksanaan Conference?

6. Bagaimana Panduan Perawat Pelaksanaan Dalam Melaksanakan Conferensi?

C. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Apa Definisi Pre dan Post Conference

2. Untuk Mengetahui Apa Jenis-Jenis Conference

3. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Pre dan Post Conference

4. Untuk Mengetahui Apa Syarat Pre dan Post Conference

5. Untuk Mengetahui Bagaimana Pedoman Pelaksanaan Conference

6. Untuk Mengetahui Bagaimana Panduan Perawat Pelaksanaan Dalam

Melaksanakan Conferensi

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi Pre dan Post Conference

Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi

dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan

jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri

sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.

Merupakan kegiatan berdiskusi kelompok untuk membahas hal-hal yang telah

dilakukan pada praktik klinik atau lapangan, tingkat pencapaian tujuan praktik klinik hari

tersebut, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya, serta kejadian lain yang tidak

direncanakan, termasuk kejadian kegawatan klien yang harus dihadapi peserta didik.

B. Jenis Conference

Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference yaitu :

a. Pre Conference

Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah

selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua

tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,

maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat

(rencana harian), dan tambahan rencana dari

katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2012 )

4
Waktu : setelah operan

Tempat : Meja masing – masing tim Penanggung

jawab : Ketua tim atau Pj tim

Kegiatan :

1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara

2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing

perawat pelaksana

3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait

dengan asuhan yang diberikan saat itu.

4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.

5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara

b. Post Conference

Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang

hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post

conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak

lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)

Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.

Tempat : Meja masing – masing tim.

Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim Kegiatan :

1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.

5
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah

diberikan.

3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien

yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.

4) Ketua tim atau Pj menutup acara.

C. Tujuan Pre dan Post Conference


Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah- masalah

secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran

berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana

antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan

keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non

kognitif (McKeachie, 2011 ). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian

asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi

bagi pemberi asuhan (T.M.Marelli, et.al, 2012 ).

a. Tujuan pre conference adalah:

1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,

merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil

2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan

3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien

6
b. Tujuan post conference adalah:

Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan

membandingkan masalah yang dijumpai.

D. Syarat Pre dan Post Conference

a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post

conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan

b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit

c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,

perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan

d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim

E. Pedoman pelaksanaan conference

a. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan

b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok

c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan

memberi umpan balik

d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic

e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil tanggung

jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda

f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi

7
g. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan

kesesuaiannya dengan situasi lapangan

F. Panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi

Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai berikut: (Ratna

Sitorus, 2006).

a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi

atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.

b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing –

masing.

c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin

dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :

1) Keluhan utama klien

2) Keluhan klien

3) TTV dan kesadaran

4) Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.

5) Masalah keperawatan

6) Rencana keperawatan hari ini.

7) Perubahan keadaan terapi medis.

8) Rencana medis.

d. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah

yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :

8
1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan

pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang

dikonsulkan.

2) Ketepatan pemberian infuse.

3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.

4) Ketepatan pemberian obat / injeksi.

5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,

6) Ketepatan dokumentasi.

e. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.

f. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing

–masing perawatan asosiet.

g. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat

diselesaikan.

9
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konferensi merupakan kegiatan berdiskusi kelompok untuk membahas hal-hal

yang telah dilakukan pada praktik klinik atau lapangan, tingkat pencapaian tujuan praktik

klinik hari tersebut, kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya, serta kejadian lain

yang tidak direncanakan, termasuk kejadian kegawatan klien yang harus dihadapi peserta

didik.

B. SARAN

Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan,karena

terbatasnya pengetahuan da kurangnya rujukan atau referensi yang ada. Penulis banyak

berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun

kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna, bagi

penulis khususnya dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan. Salemba Medika.

Elviana Tessa, 2017. Konsep Konferensi (online)

11

Anda mungkin juga menyukai