3. Intervensi
Tabel 2.7
Rencana Tindakan Keperawatan antara lain :
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN / KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALISASI
Faktor yang berhubungan Moorhead et al (2016) 3. Anjurkan keluarga klien untuk 3. Kompres hangat akan
1. Anestesia mengompres klien pada lipatan paha berfungsi untuk membuat
2. Penurunan perspirasi dan aksila vasodilatasi dimana nantinya
3. Dehidrasi akan mengeluarkan panas dari
40
Bulechek et al (2016)
4 Risiko syok Keparahan syok : Hipovolemik NIC : Pencegahan Syok
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor terhadap adanya respon 1. Agar respon terhadap syok
Definisi : Rentan mengalami keperawatan selama ...x 24 jam kompensasi awal syok ( misalnya , klien dapat terlihat dengan
ketidakcukupan aliran darah ke keparahan syok hipovolemik dapat tekanan darah normal , tekanan nadi tepat (Doenges, 2014).
jaringan tubuh,yang dapat teratasi dengan kriteria hasil lemah , hipotensi , ortostatik ringan,
mengakibatkan disfungsi seluler (15-25 mmHg) , perlambatan
yang mengancam jiwa,yang dapat pengisian kapiler, pucat atau dingin
mengganggu kesehatan. pada kulit/kulit kemerahan, takipnea
Faktor Risiko Moorhead et al (2016) ringan , mual dan muntah,
1. Hipoksemia peningkatan rasa haus, dan
2. Hipoksia kelemahan)
3. Hipotensi
41
7. Peningkatan refleks,
Peningkatan tekanan darah
8. Mual, Nyeri abdomen,
Penurunan denyut nadi
9. Penurunan tekanan darah,
Pusing
6 Kerusakan integritas kulit NOC : Integritas jaringan : kulit NIC : Pengecekan kulit
dan membrane mukosa
Definisi : kerusakan pada epidermis 1. Amati warna, kehangatan, bengkak, 1. Agar mengetahui tentang
dan/ dermis. Setelah dilakukan tindakan pulsasi, tekstur, edema, dan ulserasi keadaan kulit seperti
keperawatan selama ...x 24 jam pada ekstremitas perubahan
Batasan karakteristik kerusakan integritas kulit dapat warna,kehangatan,bengkak,t
1. Benda asing menusuk teratasi dengan kriteria hasil ekstur,edema dan ulserasi
2. permukaan kulit (Doenges,2014).
3. Kerusakan integritas kulit
Moorhead et al (2016) 2. Monitor kulit dan selaput lendir 2. Untuk mengetahui warna
Faktor berhubunganEksternal terhadap area perubahan warna, dan suhu kulit (Carpenito,
44
Bulechek et al (2016)
45
4. Implementasi
Menurut Efendi (2011) implementasi atau pelaksanaan adalah
realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data
berkelanjutan, mengobservasi respons klien selama dan sesudah
pelaksanaan tindakan, dan menilai data yang baru.
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Faktor biologis, faktor ekonomi, gangguan psikososial,
ketidakmampuan makan, ketidakmampuan mencerna makanan,
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient, kurang asupan makanan.
1) Mengkaji keluhan mual dan muntah klien
2) Memonitor dan catat BAB klien; frekuensi dan konsistensi feses.
3) Memonitor dan catat intake dan output.
4) Menganjurkan klien minum sebanyak 2-2,5 lite/hari, jika keluhan
mual sudah hilang.
5) Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi; turgor kulit, mukosa mulut.
6) Memonitor tanda tanda vital pasien
7) Berkolaborasi dalam pemberian cairan parenteral sesuai program
8) Berkolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium dan Monitor
hasil laboratorium yang relevan dengan retensi cairan (missal,
peningkatan berat jenis, peningkatan BUN, penurunan
hematokrit, an peningkatan kadar osmolalitas urin)
9) Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi kalium
dan antibiotik.
d. Resiko syok
1) Memonitor terhadap adanya respon kompensasi awal syok
(misalnya, tekanan darah normal, tekanan nadi lemah, hipotensi,
ortostatik ringan, (15-25 mmHg), perlambatan pengisian kapiler,
pucat atau dingin pada kulit/kulit kemerahan, takipnea ringan,
mual dan muntah, peningkatan rasa haus, dan kelemahan)
2) Memonitor status sirkulasi (misalnya, tekanan darah, warna kulit,
temperatur kulit, bunyi jantung, nadi dan irama, kekuatan dan
kualitas nadi perifer, dan pengisian kapiler)
3) Memonitor terhadap adanya tanda ketidakadekuatan perfusi
oksigen ke jaringan (misalnya, respon terhadap stimulus,
peningkatan kecemasan, perubahan status mental, agitasi, oliguria
dan akral teraba dingin dan warna kulit tidak sama dan merata)
4) Memonitor berat badan, masukan dan keluaran setiap hari
5) Mencatat warna, jumlah dan frekuensi BAB, muntah dan drainase
nasogastrik
47
5. Evaluasi
Efendi (2011) Evaluasi adalah penelitian dengan cara
membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan
tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
48
6. Discharge Planning
Menurut Efendi (2011) Discharge planning keperawatan merupakan
perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh
klien dimana pun klien berada. Kegagalan untuk memberikan dan
mendokumentasikan perencananaan pulang akan beresiko terhadap
beratnya penyakit, ancaman hidup dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan
pulang diperlukan komunikasi yang baik dan terarah sehingga apa yang di
sampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk perawatan dirumah.
Discharge Planning pada klien dengan diare menurut Nurarif (2015),
Suratun (2010), Suriadi & Yuliani (2010) yaitu :
a. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan, pemberian makanan dan
minuman (misalnya oralit)
b. Ajarkan mengenal tanda-tanda dehidrasi (ubun-ubun dan mata
cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering) dan segera
dibawa ke dokter
49