Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHAHASAN

A. Pengkajian
Pada tahap ini akan dibahas mengenai persamaan dan perbedaan anatra
konsep dasar secara teori dengan asuhan keperawatan pada Ny.”H” dengan
cephalgia di Ruang IPD 5 Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang yang
dilakukan pada tanggal 29 Juni 2019. Pembahasan di buat menggunakan tahap-
tahap proses keperawatan melalui pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi.
Pengkajian adalah dasar utama atau langkah awal dari suatu proses
keperawatan. Pengkajian yang penulis lakukan dalam asuhan keperawatan pada
pasien dengna asuhan keperawatan pada Ny.”H” dengan chepalgia di Ruang IPD
5 Rumah Sakit Sloam Sriwijaya meliputi : Identitas, Primary Survey, Secondary
Survey dan data penunjang (Efendi, 2012).
Data pengkjian yang penulis lakukan pada studi kasus pasien Ny.”H”
dengan chepalgia, data-data yang penulis temukan pada saat pengkajian adalah
diantaranya : pasien mengatakan sakit kepala, hilang timbul, frekuensinya 3 kali
dalam sehari, rasa sakit berdenyut denyut pada bagian kiri atas kepala dan
menjalar ke dahi, bertambah sakit apabila melakukan aktifitas rutin dan merasa
lebih baik bila istirahat. Nyeri kepala ini dirasakan sejak 2 bulan sejak dari
pulang dari RS “X”. Lokasi nyeri berpindah-pindah terkadang di tangan kiri, kaki
sebelah kiri, leher dan pundak kiri, nyeri yang dirasakan terus menerus. Skala
nyeri sekitar 7 dari 10, kaku dan kadang muncul kesemutan pada anggota tubuh
sebelah kiri.
Pemeriksaan fisik keadaan umum baik, Ttanda-tanda vital pasien saat
pengkajian nadi : 88x/m, suhu : 36,6 ºC, pernapasan 20x/m, TD: 150/90 mmHg.
Sistem Serebrospinal nyeri kepala sebelah kiri, istem kardiovaskuler tidak ada
keluhan, sistem respirasi tidak ada keluhan, sistem gastrointestinaln tidak ada

74
75

keluhan, sistem muskuloskletal nyeri, dan kaku pada anggota sebelah kiri, sistem
intgumen tidak ada keluhan, sistem urogenital tidak ada keluhan

B. Diagnosa Keperawatan
Didapatkan data diagnose sebagai berikut:
1. Nyei berhubungan dengan tekanan syaraf yang ditandai dengan:
Data subjektif: nyeri kepala, nyeri menyeebar ke bagian kiri atas kepala dan
menajalar ke dahi, sifat keluhan terus menerus, kaku dan muncul kesemutan
pada anggota sebelah kiri. Data objektif: eksprsi wajah tampak mringis.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan yang ditandai dengan:
Data subjektif: pasien mengeluh cepat lelah saat melakukan aktivitas dan
bertambah pusing. Data objektif: pasien dibantu keluarga saat melakukan
aktivitas.
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah semua tindakan asuhan yang perawat
lakukan atas nama klien. Tindakan ini termasuk intervensi yang diprakarsai oleh
perawat, dokter, atau intervensi kolaboratif. Berdasarkan hasil perumusan
diagnosa maka penulis merumuskan intervensi keperawatan sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan tekanan syaraf yang ditandai dengan :
Data Subjektif : Pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri menyebar ke
bagian atas kiri kepala menjalar ke dahi, sifat keluhan terus menerus serta
kaku dan kesemutan pada anggota sebelah kiri. Data Objektif : Klien tampak
meringis, TD: 150/90 mmHg. Dalam proses keperawatan ini penulis
menetapkan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan 1X24 jam
diharapkan nyeri berkurang Intervensi yang dilakukan oleh penulis pada
kasus adalah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, membantu
mengubah posisi, dan memperthankan tirah baring.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemhan yang ditandai dengan :
76

Data Subjektif : pasien mengeluh cepat lelah saat melakukan aktivitas


dan bertambah pusing. Data objktif: pasien saat beraktivitas masih dibantu.
Dalam proses keperawatan ini penulis menetapkan tujuan setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1x24 jam didapatkan pasien dapat mobilisasi dengan
baik. Intervensi yang dilakukan pada kasus adalah melakukan rentang gerak
aktif, meninggikan kepala dan tangan, dan mengajarkan pasien untuk
melakukan pergerakan ekstremitas yang sehat.

D. Implementasi
Implementasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan. Berdasarkan intervensi yang telah
direncanakan maka penulis melakukan implemntasi sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan tekanan syaraf yang ditandai dengan :
Data Subjektif : Pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri menyebar ke
bagian atas kiri kepala menjalar ke dahi, sifat keluhan terus menerus serta
kaku dan kesemutan pada anggota sebelah kiri. Data Objektif : Klien tampak
meringis, TD: 150/90 mmHg.
Implementasi yang dapat dilakukan oleh penulis dalam tindakan
keperawatan pada Ny.”H” yaitu mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam,
membantu pasien mengubah posisi, dan mempertahankan tirah barin.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemhan yang ditandai dengan :
Data Subjektif : pasien mengeluh cepat lelah saat melakukan aktivitas
dan bertambah pusing. Data objektif: pasien saat beraktivitas masih dibantu.
Implementasi yang dapat dilakukan adalah melakukan rentang gerak aktif,
meninggikan kepala dan tangan, dan menganjurkan pasien untuk melakukan
pergerakan ekstremitas yang sehat.

E. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan untuk membandingkan perubahan yang terjadi
setelah dilakukan implementasi adalah sebagai berikut :
77

1. Nyeri berhubungan dengan tekanan syraf


Evaluasi dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2019 pukul 18.00 WIB
dengan hasil evaluasi masalah belum teratasi. Didapatan data subjektif
yaitu : pasien mengatakan nyeri kepala masih dirasakan. Data objektif :
pasien tampak baik, TD: 150/90 mmHg
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh penulis adalah memotivasi pasien
untuk tetap menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam, membantu
mengubah posisi
2. Intoleransi berhubungan dengan kelemahan
Evaluasi dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2019 pukul 18.00 WIB
dengan hasil evaluasi masalah belum teratasi intervensi dilnjutkan.
Didapatan data subjektif yaitu : pasen mengatakan lemah, saat beraktivitas
nampak dibantu. Data objektif : pasien tampak dibantu saat melakukan
aktivitas.
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh penulis adalah memotivasi
keluarga untuk membantu pasien melakukan gerakan ekstremitas yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai