LOKMIN I

HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RSUD PADANG PARIAMAN TAHUN 2019

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

ANETA LINDRA EKA P, S.Kep
DEWI NASRITA PUTRI, S.Kep
ELVINA IBRAHIM, S.Kep
GEMA FITA, S.Kep
IKHSAN UL AMRI, S.Kep
INSANUL KAMALA PUTRI, S.Kep
KARTINI, S.Kep
LIDIA, S.Kep
LINA MARLISA, S.Kep
YUSNI, S.Kep
 PENDAHULUAN

Mutu pelayanan keperawatan merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan.

Penentu citra institusi pelayanan kesehatan dimasyarakat adalah perawat. Kualitas
pelayanan yang diberikan oleh perawat akan terlihat dari asuhan keperawatan yang
telah diberikan kepada klien. Pengetahuan perawat memegang peranan penting dalam
pendokumentasian proses keperawatan. Perawat perlu memperoleh pengetahuan
tentang aplikasi proses keperawatan yang digunakan untuk menginterpretasi data
pasien. Dengan tingkat pengetahuan yang berbeda, dokumentasi proses keperawatan
akan menghasilkan dokumentasi yang tidak lengkap dan seragam yang akan
berpengaruh pada mutu asuhan yang berbeda pula. Dalam aspek hukum, perawat
tidak mempunyai bukti tertulis bila pasien menuntut ketidakpuasan terhadap
pelayanan keperawatan. Dalam kenyataannya dengan semakin kompleksnya pelayanan
dan peningkatan kualitas keperawatan, perawat tidak hanya dituntut untuk
meningkatkan mutu pelayanan tetapi dituntut untuk mendokumentasikan asuhan
keperawatan secara benar (Nursalam, 2012).
• Melakukan kajian situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun rencana strategis dan operasional unit.
• Menyusun rancangan strategis dan operasional unit pelayanan
keperawatan berdasarkan kajian bersama-sama penanggung
jawab unit.
• Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit. Khusus
• Melakukan pengelolaan staf
• Memberikan pengarahan organisasional
• Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program
• Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik mata
ajar ini mahasiswa mampu mengelola manajemen asuhan Umum
dan manajemen pelayanan keperawatan tingkat dasar
secara professional dengan pengintegrasian kemampuan
kepemimpinan secara efektif
TUJUAN
METODE PENGUMPULAN DATA

Wawancara

Observasi
 GAMBARAN UMUM RSUD PADANG PARIAMAN

Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman terletak di Jl. Raya Padang
Bukittinggi KM. 42 Padang Pariaman Parit Malintang adalah Rumah Sakit type C
yang merupakan salah salah satu rumah sakit yang terletak di pusat Kabupaten
Padang Pariaman yang mudah di jangkau oleh masyarakat.

RSUD Padang Pariaman mempunyai 4 rawat inap, beberapa di antaranya ruang

rawat inap yang baru dibuka adalah ruang rawat inap non bedah lantai II dan
bedah dan anak lantai III, bangunan yang lama ruang rawat inap kebidanan.
Sedangkan bagunan lain di pakai untuk poli klinik, instalasi bedah sentral,
instalasi gawat darurat, instalasi farmasi, instalasi pemeliharaan gizi, rumah
tangga, laboratorium, dan ruang penunjang diagnostik. Sumber daya manusia
terdiri dari strata 2, starata 1, profesi ners, diploma III, S1, SPK, SMA/sederajat
(tenaga administrasi) yang tersebar di seluruh ruangan, setiap ruangan sudah
mempunyai sarana dan prasarana yang hampir mencukupi sehingga pelayanan
kesehatan dapat dilakukan sebagaimana mestiya.
 VISI DAN MISI
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman
 Terwujudnya RSUD Padang Pariaman  dengan pelayanan prima            

Misi Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman

 Meningkatkan sumber daya dan kompetensi tenaga kesehatan  guna
mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu
 Melindungi kesehatan masyarakat dengan pengelolaan rumah sakit yang
berwawasan lingkungan
 Meningkatkan pelayanan kesehatan  rumah sakit. yang efektif, efesien dan
berkeadila

Motto
Melayani dengan ramah, santun dan sungguh-sungguh
 Kajian Indikator mutu ruangan (BOR,
AVLOS, NDR, BTO,TOI)

Berdasarkan data yang diperoleh di ruang

rawat inap non bedah,didapatkan hasil pada
bulan Mei 2019 sebagai berikut :
– BOR = 32,3958%
– AVLOS = 4,49438%
– NDR = 33,7079%
– BTO = 2,78125%
– TOI = 7,29213%
 Analisis SWOT
Strength/ Kekuatan

• Perawat pelaksana yang tingkat pendidikan S1 sebanyak 3 orang,

S1+Ns sebanyak 6 orang dan D3 sebanyak 10 orang. 

• Sudah di terapkan pelaksanaan timbang terima secara optimal. 

• Sebagian besar perawat sudah menerapkan metode pelaksaan timbang

terima secara optimal.

• Adanya peran perawat dalam pemberian informasi pembatasan umur

pengunjung di ruang rawat non bedah RSUD Padang Pariaman.

• Adanya peran perawat dalam pemberian informasi jam besuk pasien

di ruang rawat non bedah RSUD Padang Pariaman

Adanya peran perawat dalam pemberian informasi adanya kartu

 Weakness /
Kelemahan

• Belum ada SPO (Standar Pelaksanaan Operasional ) tentang

timbang terima menggunakan metode komunikasi ISOBAR di
ruangan non bedah RSUD Padang Pariaman.

• Belum ada SPO (Standar Pelaksanaan Operasional ) tentang

pemberian informasi pembatasan umur pengunjung di ruang rawat
non bedah RSUD Padang Pariaman.

• Belum ada SPO (Standar Pelaksanaan Operasional ) tentang

pemberian informasi jam besuk pasien di ruang rawat non bedah
RSUD Padang Pariaman.

• Belum ada SPO (Standar Pelaksanaan Operasional ) tentang

pemberian informasi adanya kartu penunggu pasien

di ruang rawat non bedah RSUD Padang Pariaman.

1. Adanya motivasi dari kepala ruangan kepada seluruh perawat

untuk datang tepat waktu dalam melakukan overan

2. Adanya mahasiswa keperawatan nan tongga yang sedang praktek

profesi manajemen keperawatan

3. Adanya keinginan perawat untuk memberikan informasi tentang

penerapan pembatasan umur pengunjung

4. Adanya keinginan perawat untuk memberikan

informasi
tentang jam besuk pasien
5. Adanya keinginan perawat memberikan informasi
tentang kartu penunggu pasien dan harus dipakai.
 Opportunity /
Peluang
• Adanya motivasi dari kepala ruangan kepada seluruh perawat

untuk bisa merepkan pelaksanaan timbang terima secara

optima. 

• Adanya mahasiswa Keperawatan nan tongga yang sedang

praktek profesi manajemen keperawatan 

• Adanya keinginan perawat untuk memberikan informasi

tentang penerapan pembatasan umur pengunjung

• Adanya keinginan perawat untuk memberikan informasi

tentang jam besuk pasien

 THREATS/ANCAMAN

• Pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan tidak optimal.

• Menjadi salah satu faktor kurangnya tingkat kepuasaan pasien

• Meningkatkan kesalah pahaman antar perawat mengenai kondisi pasien

• Menjadi salah satu faktor untuk penularan infeksi pada pengunjung.

• istirahatnya pasien
Menjadi salah satu faktor kurang

• Menjadi salah satu faktor terjadinya

kehilangn dan kurang istirahatnya pasien

 PRIORITAS MASALAH BERASARKAN HASIL SKORING

1. Belum Optimalnya Pelaksanaan Timbang Terima di Ruangan

Rawat Inap Non Bedah RSUD Padang Pariaman

2. Belum Optimalnya Peran Perawat Dalam Pemberian

Informasi Pembatasan Umur Pengunjung di Ruang Rawat Inap
Non Bedah RSUD Padang Pariaman

Belum optimalnya peran perawat dalam pemberian informasi jam bezuk

pengunjung di rawat inap Non Bedah RSUD Padang Pariaman

Belum optimalnya peran perawat dalam pemberian informasi adanya kartu

penunggu pasien di rawat inap Non Bedah RSUD Padang Pariaman
RENCANA
KEGIATAN
1. Belum Efektifnya Pelaksanaan Timbang Terima

1. Mempraktekkan timbang terima yang

sesuai dengan SPO

2. Menilai kemampuan perawat dalam

melaksanakan timbang terima sesuai
SPO
3. Belum Optimalnya Peran Perawat Dalam Pemberian Informasi
Batasan Umur Pengunjung.

1. Mempraktekkan dalam pemberian informasi

batasan umur pengunjung

2. Menilai kemampuan perawat dalam dalam

pemberian informasi batasan umur pengunjung.
2. Belum Optimalnya Peran Perawat Dalam Pemberian Informasi Batasan Umur
Pengunjung

1. Mempraktekkan dalam pemberian informasi jam

bezuk pengunjung

2. Menilai kemampuan perawat dalam pemberian

informasi jam bezuk pengunjung.
4. Belum Optimalnya Peran Perawat Dalam Pemberian Informasi Batasan Umur
Pengunjung

1. Mempraktekkan dalam pemberian informasi adanya kartu

penunggu pasien

2. Menilai kemampuan perawat dalam pemberian informasi

tentang pentingnya kartu penunggu pasien
 Visi dan Misi Ruangan Rawat Inap Non Bedah

• Visi
“ Menjadi Tim Keperawatan Yang
Profesionalisme “
Misi
1. Meningkatkan kecerdasan dan kejelian
perawat dalam ruangan rawat inap