Anda di halaman 1dari 28

NURSING CARE DELIVERY

SYSTEM

BY
NELLY FEBRIANI

1. Pendahuluan
2. Pengertian
3. Nusing care
delivery system
4. Mtoede
fungsional
5. Metode tim
6. Metode kasus
7. Metode primer
8. Metode MPKP

5.

2.
Fungsional

4. Primer

1. Total /
kasus
3. Tim /
modular

Manajemen
kasus

Metode asuhan tertua,


pergantian abad ke 19
Mengemban tanggung
jawab total memenuhi
kebutuhan pasien
Diberikan di rumah,
bertanggung jawab
memasak,
membersihkan rumah
dan kegiatan pasien
Thn 30an tidak
dilakukan tidak
mampu menbiayai

RS: struktur
organisasi
memberilakan
otonomi dan tanggung
jawab
Tanpa perancanaan
kep
Teori askep holistik :
tidak terpisah-pisah
Kelemahan: Perawat
harus terampil (RN)
Biaya tinggi

2. Metoda Fungsional
Akibat WW2
RS
Kebutuhan akan
perawat
Mengerjakan tugas
sederhana tertentu
saja : TTV, Bagi obat

Kelebihan
Efisien, Tugas
selesaicepat
Minimal perawat RN
Ekonomis
Kelemahan
askep terpecah
Pengabaian prioritas pasien
Kepuasan kerja <, tantangan <
Fokus dengan pekerjaan saja

Gambar 2. Struktur organisasi


metode fungsional

3. Metoda Tim / modular


Dikembangkan 1950
Pengurangan metode
fungsional
PJ bertanggung jawab
mengetahui seluruh
pasien dalam tim dan
asuhan individual
Konsep
1. PJ menggunakan
tehnik kepemimpin,
keputusan: prioritas
intervansi, supervisi &
evaluasi kep

2. Tanggung jawab tim


Mengkaji & intervensi kep,
Koordinasi renpra &
tindakan medis, bagi tugas
kelp, bimb melalui
konfrens serta Evaluasi
askep & dokumentasi
3. Komunikasi efektif, renpra
tertulis, pedoman
implementasi, supervisi &
evaluasi
4. Saling menghargai ketua &
anggota tim
5. Karu hrs: Menetapkan
standar kerja, bantu staf
menetapkan sasaran,

Metode tim / modular


4. Peran karu
Menetapkan standar
kerja
bantu staf menetapkan
sasaran ruangan
Kesempatan katim
mengembangkan
kepemimpinan
Orientasi tenaga baru
tentang fungsi metode
tim

Menjadi nara sumber


bagi katim
Motivasi staf melalui
riset
Menciptakan
komunikasi terbuka

Gambar 3. Struktur organisasi


metoda Tim

4. Metoda Primer
Penaggung jawab
adalag perawat primer
(PP)
Memiliki
ciri:akuntabilitas,
otonomi, otoritas,
advokasi, ketegasan,
dan 5 K (kontinuitas,
komunikasi,kolaborasi,
koordinasi, dan
komitmen)
Setiap PP merawat 4-6
pasien 24 jam.

PP tidak bertugas
digantikan PA
PP bertanggung jawab
dlm komunikasi &
koordinasi serta
pembuat discharge
planning
Kewenangan; rujukan
ke petugas sosial, LSM,
jadwal perjanjian klinik,
kunjungan rumahan

Keuntungan
klien, perawat, dr, RS
(Gillies, 98)
Mutu yankep meningkat
Memungkinkan
meningkatkan ilpeng
Asuhan fokus pd
kebutuhan pasien,
otonomi,
kesinambungan askep
tinggi, (Hubert, 1996;
Lee, 1993)

4. Metoda Primer
Mutu askep > tinggi dari
metode tim (Garner,
(1991; Lee, 1993; Hubert,
1996 )
PP memiliki kriteria:
asetif, mandiri, keputusan
tepat, menguasai kep
klinik, akuntabel,
bertanggung jwb, mampu
berkolaborasi dengan
baik.
PP = Nurs Spesialis

Gambar 4. Struktur Perawatan Primer

5. Manajemen kasus
Dimulai Thn 1990an
Merupakan pemberian
asuhan kesehatan
multidipliner yang
menghasilkan asuhan
yang optimal
Tujuan: me< fragmentasi,
ningkatkan kualitas hidup
klien & efisiensi
pembiayaan
Fokus utama: integritas,
koordinasi, advokasi
pasien, kelg &
masyarakat

Elemen utama
1. Pendekatan berfokus pd
klien
2. Koordinasi antar institusi
3. Orientasi hasil : motivasi
tinggi utk mengidentifikasi
& mengatasi hambatan
pemberian askes
4. Efisiensi sumber:
komitmen tinggi, biaya &
sumber paling efisien
5. Faktor: Kolaborasi penting

5. Manajemen kasus
Clinical pathway
(rencana tertulis
mengidentifikasi
insident utama, kritis,
dapat diprediksi, yang
dilakukan untk
mencapai hasil yang
ditetapkan berdasar
lama waktu tertentu utk
dirawat di RS(Huber, 96:
Cohen, 96)
Billa hari rawat tidak
terpenuhi analis tind
selanjutnya

Penetapan Clinical
pathway cara
meningkatkan mutu
asuhan dengan biaya
terjangkau
Hub perawat pasien :
hilangnya mutu askep
Metode Manajemen
kasus mirip metode
primer: profesional
betanggung jawab
mengkordinasi kegiatan
asuhan kllien

Model Praktik Keperwatan


Profesional (MPKP)
Pengertian
Sistem (struktur,
proses dan nilai2
profesional) yang
memfasilitasi perawat
profesional, mengatur,
memberi askep
termasuh t4 asuhan
tersebut diberikan
(Sitorus, 2006)

Jenis MPKM
MPKM Tingkat III
Profesional & doktor
keperawatan, prakti kep
berbasis evidence base
MPKP Tingkat II
Ns Sp, konsultan ns primer
MPKP Tingkat I
3 Komponen (ketenagaan,
metode asuhan, dok askep
MPKP Tingkat Pemula awal,
menuju profesional I

(MPKP)
Planning
Pendekatan manajemen
Perencanaan jangka
pendek (PJP) : kegiatan
Planning
harian yang dilakukan
Organizing
perawat sesuai peran
yang dibuat tiap shift
Dirckting (Pengarahan)
Dibuat sebelum overan
Contolling
& dilengkapi saat
(Pengendalian)
overan & preconfrens
Visi, misi, tujuan
Rencana jangja panjang

MPKP
Rencara harian Karu:
a. Askep
b. Supervisi katim & PA
c. Supervisi tenaga non
keperawatan & kerga
sama unit terkait
Renha Perawat
pelaksana:
Tindakan keperawatan
yang di rawat selama
shift dinasnya

Renha Katim
Penyelenggaraan
askep oleh tim yang
menjadi tanggung
jawabnya
Supervisi PA
Kolaborasi tim, dr &
tim kes lain
Aloasi pasien sesuai
perawat dinas

RENCANA BULANAN
Renlan Karu
Setiap akhir bulan
mengevaluasi tindak
lanjut
1. Buat Jadwal & pimpin
Case confrens
2. jadwal & pimpin penkes
kelompok
3. Jadwal dinas, rapat
bulanan
4. Jadwal tim kes, supervisi
5. audit dokumentasi
6. Laporan bulanan

Ren lan Katim


Evaluasi keberhasilan
kegiatan tim
1. Mempresentasikan
case confrens
2. Memimpin penkes
kelompok keluarga
3. Supervisi PA

Gamb. 6

Struktor organisasi Ruang


MPKP

Komunikasi MPKP
Overan
Serah terima
tugas antar
shift
Bila ada Karu
maka karu
yang pimpin
overan

Preconfrens
Komuniksi
katim PA
setelah
selesai
overan.
Isi :
Renha
/perawat,
renha
katim

Post
konfrens
Komunikasi
katim- PA
tentang
kegiatan
selama shift
Isi: Hasil
askep/perawat,
RTL

PEDOMAN OVERAN
overan antar shift
Waktu: Awal Pergantian
shift
Tempat: kantor perawat
PJ: Karu, PJ shift
1. Karu membuka : salam
2. PJ shift: kodisi pasien:
Dx kep, implementasi,
hasil asuhan
3. RTL shitf selanjutnya

4. Perawat selanjutnya
mengklarifikasi
penjelasan.
5. Karu memimpin ronde
kekamar pasien
6. Karu merangkum
informasi overan
7. Karu memimpin doa &
menutup acara
8. Bersalaman

Lanjutan..

Pedoman Prekonfrens
Waktu: Setelah overan
Tempat: Meja masing2
tim
PJ: Katim, PJ tim
1. Katim/ PJ Karu
membuka : salam
2. Katim/ PJ Menanyakan
renha PA
3. Katim/ PJ menberi
masukan RTL
askepsaat itu

4. Katim/ PJ memberikan
reinforcement
(penguat)
5. Katim/ PJ menutup
acara : selamat
bekerja

Pedoman post confrens


Waktu: Setelah overan
dinas berikutnya
Tempat: Meja masing2
tim
PJ: Katim, PJ tim
1. Katim/ PJ Karu
membuka : salam
2. Katim/ PJ Menanyakan
hasil asuhan pada
masing2 pasien PA

3. Katim/ PJ menanyakan
kendala selama proses
asuhan
4. Menanyakan RTL
asuhan pasien yang
harus dioverkan ke
dinas berikut
5. Menutup acara
dengan salam

KEPUSTAKAAN
Huber, D., 2000, Leadership and Nursing Care Management, W.B. Sounder Company,
Philadelphia,
Loveridge, C. E., and Cummings, S. H., 1996, Nursing Management inThe New Paradigm,
An Aspen
Publication, Maryland.
Marquis, B. L., and Huston, C. J., 2000, Leadership Roles and Management Function in
Nursing : Teory and Application, Lippincott, Philadelphia.
Tappen, R. M., 1995, Nursing Leadership and Management; Concepts and Practice, Thirth
Edition, F.A. Davis
Company, Philadelphia.
Sitorus, R., 2000, Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit, Diktat Bahan
Ajar Manajemen Asuhan Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia, Jakarta.
Sitorus, R. & Panjaitan, R. (2011) Manjemen Keperwatan: Manajemen Keperawatan di
Ruang Rawat. Jakarta. Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai