Anda di halaman 1dari 8

Makalah Manajemen dan Kepemimpinan dalam

Keperawatan
Pre Conference

Disusun oleh:

1. Ade Septi Handayani


2. Cantika Putri Utami
3. Dea Vanike Azinora
4. Dina Oktarina
5. Elba Habiburrahma
6. Mayunita Sari
7. Radha Insyiraa Alif
8. Sandra Wulandra Putri
Jurusan : D.IV Keperawatan
Tingkat : II.A
Dosen Pembimbing : Imelda Erman, S.Kep., M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PALEMBANG
SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya
makalah pre conference, ini dapat terselesaikan, meskipun masih banyak kekurangan baik dari isi,
sistematika, maupun cara penyajiannya.
Makalah keperawatan jiwa ini diselesaikan dengan berbagai macam sumber yang telah dibaca
penulis.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam
mempelajari tentang pre conference dan semoga bermanfaat bagi para pembaca. Dan peneliti lain
yang akan menulis tentang tema yang sama.

Palembang, 28 April 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan
untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :
1. Apakah pengertian pre?
2. Apakah tujuan dari pre?
3. Apakah gejala syarat pre?
4. Bagaimana pedoman pelaksanaan ?
5. Bagaimana penanganan tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaa pre?
6. Bagaimana kegiatan ketua tim dalam pre?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1. Definisi
2. Tujuan pre dan post konfre
3. Syarat pre dan post konfre
4. Pedoman pelaksanaan conference
5. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post konfe
6. Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post konfre
7. Hal-hal yang disampaikan oleh perawat
8. Hal-hal yang di sampaikan oleh ketua tim

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah
selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua
tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,
maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat
(rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006).
Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang akan
dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan
oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam
Pre-konferens para instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas
dalam
konferens
sehingga
tidak
banyak
waktu
yang
terbuang.
Fase pre-konferens, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya
terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam
melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan
hal yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur klinis
merencanakan fase pre-konferens dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik.
B. Tujuan pre Conference
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara
kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran
berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana
antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan
keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non
kognitif (McKeachie, 1962).
Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga
tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan
(T.M. Marelli, et.al, 1997).
a. Tujuan pre konfre adalah:
1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
4) bagi mahasiswa yaitu menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran pada setting
klinik,
5) menyiapkan mahasiswa untuk aktivitas penugasan klinik.
6) menyiapkan mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik.
b . Syarat pre dan post konfre
Syarat Pre Conference yaitu:
1) Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan.
2) Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.
3) Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan.

4) Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim.
c. Pedoman pelaksanaan conference
1. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi
dan memberi umpan balik
4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil
tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
6. Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
7. Frekuensi pre-konferens yaitu apakah dilakukan setiap hari sebelum praktek
klinik atau pada awal mahasiswa akan melaksanakan praktek klinik saja.
8. Tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menentukan seberapa
sering di perlukan fase pre-konferens.
9. Waktu yang diperlukan untuk setiap mahasiswa seharusnya sama atau
mungkin dapat diperpanjang. Cara lebih efektif dengan penggunaan waktu
sekitar 20 menit sampai satu jam untuk diskusi.
10. Waktu apakah dilakukan setiap hari, jam tujuh misalnya sebelum praktek
klinik.
11. Lokasi terdapat keuntungan apabila pre-konferens dilakukan pada lokasi yang
berdekatan dengan tempat praktek. Salah satu keuntungannya adalah
mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pergi ke lahan praktek. Perlu
di ingat bahwa keadaan fisik yang nyaman atau baik dari sisi mahasiswa
adalah kondisis yang baik bagi proses belajar mengajar termasuk untuk
praktek klinik..
12. Bila memungkinkan, libatkan staf ruangan tempat praktek untuk menjelaskan
dan negosiasi program dalam hubungannya dengan penggunaan fasilitas
yang ada.
13. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan
kesesuaiannya dengan situasi lapangan.
d. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre konferens
adalah sebagai berikut :
1) Tujuan yang telah di buat dalam konferens seharusnya di konfirmasikan
terlebih dahulu..
2) Diskusikan yang di lakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip
kelompok yang dinamis.
3) Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan
berpegang kepada fokus yang di bicarakan, tanpa mendomisilinya dan
memberikan umpan balik yang di perlukan secara tepat.
4) Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin
penting selama diskusi berlansung.
5) Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok,
mengandung keinginan anggota diskusi untuk memberikan responsnya dan
menerima pendapat atau pandangan yang berbedauntuk selanjutnya mencari
persamaannya.
6) Besar kelompok seharusnya di batasi 10-12 orang untuk memelihara
pertukaran ide-ide pemikiran yang ade kuat di antara mereka.

7) Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung ( face to


face).
8) Pada kesimpulan akhir dari konferens, ringkasan dan kesimpulan
seharusnya berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada
tujuan pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan kondisi yang
lain
e. Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post konfre
Fase pre konfre
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing masing perawat
pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan
asuhan yang diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
f. Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi
1. Data utama klien
2. Keluhan klien
3. TTV dan kesadaran
4. Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
5. Masalah keperawatan
6. Rencana keperawatan hari ini.
7. Perubahan keadaan terapi medis.
8. Rencana medis.
g. Hal-hal yang di sampaikan oleh ketua tim
a. Ketua tim mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah
yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :
1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.
2) Ketepatan pemberian infuse.
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
4) Ketepatan pemberian obat / injeksi.
5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
6) Ketepatan dokumentasi.
7) Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
b. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan
masing masing perawatan asosiet.
c. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fase pre-konfre, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya
terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam
melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan
hal yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur klinis
merencanakan fase pre-konferens dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengharapkan kepada teman-teman ataupun
pembaca agar makalah kami ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini.

DAFTAR PUSTAKA
Novaliansyah,

Satrio.

2014.

Pre

Conference.

http://rionaldocapelo.blogspot.co.id/2014/11/pre-dan-post-konfre.html. Diunduh
pada 28 April 2016.

Anda mungkin juga menyukai