DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
HARFIAH SOLIHIN
ADRIYANTO NUR HAMSA HAMISI
SITI AISYAH HENDIAWATI
FITRIYANTI YULINDA HAMID
BASAMAN RIYADI SUSANA LA ISHARI
Assalamuaalaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan kasihNyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
Pre Post Comperence ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Proposal
terapi bemain ini diajukan guna memenuhi tugas panum yang diberikan dosen
mata kuliah Manajemen Keperawatan sebelum masuk lab.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan
dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan Proposal Terapi Bernain ini baik itu secara langsung maupun tidak
langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kategori
sempurna, baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan,
sangat kami harapkan demi kesempurnaan Proposal Terapi Bernain ini.
Wassalam...........
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan,
mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan
bersama dalam sebuah organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya
staf keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan
rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar
semua kegiatan tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai
bersama, yaitu menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada
sesama staf keperawatan maupun pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari conference ?
2. Sebutkan jenis conference ?
3. Apa tujuan dari pre post conference ?
4. Bagaimana syarat pre post conference ?
5. Bagaimana pedoman pelaksanaan conference ?
6. Bagaimana panduan perawat pelaksana dalam melaksanakan
conference?
7. Bagaimana standar oprasional prosedur (sop) pre post cobference?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari conference.
2. Untuk mengetahui jenis conference.
3. Untuk mengetahui tujuan dari pre post conference.
4. Untuk mengetahui syarat pre post conference.
5. Untuk mengetahui pedoman pelaksanaan conference.
6. Untuk mengetahui panduan perawat pelaksana dalam melaksanakan
conference.
7. Untuk mengetahui standar oprasional prosedur (sop) pre post
cobference.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Dari Conference
Conference adalah langkah awal yang harus dilakukan oleh instruktur
klinis dalam memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap mahasiswa.
Dalam konferens instruktur klinis memberikan pengarahan terhadap
mahasiswa yang akan melakukan pelayanan kesehatan. Sehingga para
mahasiswa mendapatkan pengertian akan apa yang akan dilakukan setelah
berada di tempat pasien.
Conference adalah salah satu jalan yang ditempuh untuk membantu
para calon perawat dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap klien.
Penyiapan mahasiswa untuk praktek klinik telah menjadi bagian yang sangat
penting dalam pendidikan keperawatan. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memasuki praktek keperawatan
secara nyata terhadap pasien langsung. Hal ini dimaksudkan untuk setiap
menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
B. Jenis Conference
Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference yaitu :
1. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada
tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan
rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006)
Waktu : setelah operan
Tempat : Meja masing masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing masing
perawat pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
2. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim
atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)
Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing masing tim.
Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien
yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara.
C. Tujuan Dari Pre Post Conference
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-
masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah,
mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi
masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan
kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang
efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962). Juga
membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga
tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi
asuhan (T.M.Marelli, et.al, 1997).
No Tindakan Ya Tidak
1. Persiapan
1. Ruangan
2. Staff
2. Tatalaksana
a. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan
pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal pelaksana.
b. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
c. Isi conference:
1. Rencana tiap asuhan (rencana harian)
2. Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim.
3. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam
timnya masing masing.
4. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien berdasarkan
hasil evaluasi kemarin dan kondisi pasien yang dilaporkan oleh
dinas malam.
d. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi:
1. Keluhan pasien
2. TTV dan kesadaran pasien
3. Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis terbaru
4. Masalah keperawatan
5. Rencana keperawatan hari ini
e. Perubahan keadaan terapi medis.
f. Rencana medis
g. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat
asosiet tentang masalah yang terkait dengan perawatan pasien
yang meliputi :
1. Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan,
kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain,
kehadiran dokter yang dikonsulkan.
2. Ketepatan pemberian infuse.
3. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
4. Ketepatan pemberian obat / injeksi.
5. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain.
6. Ketepatan dokumentasi.
7. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
8. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian,
kejujuran dan kemajuan masingmasing perawatan asosiet.
9. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang
tidak dapat diselesaikan.