Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Mempersiapkan Kehamilan Yang sehat

Hari/tanggal : Jumat, 29 Juni 2018


Jam/waktu : 10.00 WIB
Pokok Bahasan : Persiapan Kehamilan Pada Usia Subur
Sub Bahasan : Mempersiapkan Kehamilan Yang sehat (konseling Prakehamilan)
Sasaran : Pasangan Usia Subur
Penyuluhan : Individu
Tempat : Rumah Ny.N

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Persiapan Kehamilan Pada Usia Subur selama 30
menit, diharapkan para pasangan muda dapat mengerti dan memahami tentang mempersiapkan
kehamilan yang sehat.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Persiapan Kehamilan Pada Usia Subur, diharapkan
calon ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian usia subur
2. Mengetahui wanita dan pria usia subur
3. Mengetahui pentingnya konseling prakehamilan
4. Menyebutkan Tugas suami istri selama konseling pra kehamilan

III. Garis-Garis Besar Materi


1. Pengertian usia subur
2. Wanita dan Pria Usia Subur
3. Pentingnya Konseling prakehamilan
4. Tugas suami istri selama konseling pra kehamilan

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media dan Alat Peraga


1. Leaflet
2. Flip Chart (lembar balik)
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan
1. Menyampaikan salam a) Membalas salam
2. Menjelaskan tujuan b) Mendengarkan 2 menit
3. Kontrak waktu c) Memberi respon

2. Inti

1. Menjelaskan pengertian usia subur


2. Mengetahui wanita dan pria usia Mendengarkan dengan penuh 20 menit
subur perhatian
3. Mengetahui pentingnya konseling
prakehamilan
4. Menyebutkan Tugas suami istri
selama konseling pra kehamilan

3. Penutup
1. Tanya jawab a) Menanyakan yang belum jelas
2. Tes akhir b) Aktif bersama menyimpulkan 8 menit
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan c) Membalas salam
4. Memberi salam penutup

VII. Materi

I. Pengertian Usia Subur


Usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi
dengan baik.
Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan
reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah
dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas
generasi yang akan datang.

Wanita Usia Subur


Wanita usia subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi
dengan baik antara umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada
pria. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan
95% untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia
40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal
10% kesempatan untuk hamil.
Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui.
Dimana dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu
pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin membersihkannya.oleh karena itu WUS
dianjurkan untuk merawat diri.
Untuk mengetahui tanda-tanda wanita subur antara lain :

1. Siklus haid
Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid dimulai
dari hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung
selama 28 hingga 30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk
menandai seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks
perempuan yaitu esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis
pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu
basal tubuh, perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya siklus
menstruasi (metode kalender) dan indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan
payudara.

2. Alat pencatat kesuburan


Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat dijadikan sebagai alat untuk
mendeteksi kesuburan seorang wanita. Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat
wanita mengeluarkan benih atau sel telur. Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat
kenaikan suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari. Namun jika wanita tersebut tidak
mengalami perubahan suhu badan pada masa subur, berarti wanita tersebut tidak subur.

3. Tes Darah
Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam bulan
sekali biasanya tidak subur. Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu dilakukan untuk
mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. Tes darah dilakukan untuk mengetahui
kandungan hormon yang berperan pada kesuburan seorang wanita.

4. Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui seorang wanita subur juga dapat diketahui dari organ tubuh seorang wanita.
Beberapa organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi. Kelenjar
tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan mengganggu proses pelepasan sel telur.
Sedangkan pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan
hormon prolaktin yang tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan
sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem reproduksinya normal atau tidak.

5. Track record
Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman
pada saluran reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan
saluran reproduksi.

Pria Usia Subur


Masa subur pria berbeda dengan masa subur wanita yang sudah lebih umum dikenal. Pada
pria, selama masih menghasilkan sperma dengan kualitas baik dan dalam jumlah yang cukup, maka
hal itu bisa dianggap masih dalam masa subur.
Akan tetapi, bagaimana sesungguhnya kualitas sperma pria yang subur? Masa subur pria memang
dapat diukur melalui spermanya. Berikut ini adalah beberapa indikasi yang bisa menentukan seberapa
subur seorang pria :

1. Kuantitas
Jumlah sperma dalam sekali ejakulasi sangat berpengaruh kepada kemungkinan keberhasilan
membuahi sel telur pasangannya. Idealnya, sekali ejakulasi, seorang pria dapat mengeluarkan hingga
15 juta sel sperma per mililiter. Jika lebih sedikit dari jumlah tersebut, maka presentase kemungkinan
bisa terjadi pembuahan sel telur juga akan menurun.
2. Pergerakan
Pergerakan sperma atau motilitas yang baik harus memiliki gerakan yang gesit untuk mencapai dan
membuahi sel telur. Sebelum membuahi sel telur, sperma harus tetap hidup saat berenang
menyeberangi leher rahim, rahim, dan saluran tuba. Agar kemungkinan pembuahan bisa terjadi,
setidaknya 40 persen sperma harus memiliki kemampuan bergerak yang baik.

3. Struktur
Normalnya, bentuk sperma terdiri atas kepala yang berbentuk oval dan berekor panjang. Bentuk
tersebut semata-mata untuk menyukseskan gerakan mereka menuju sel telur. Normalnya, struktur
sperma akan membantu meningkatkan peluang untuk terjadinya pembuahan alias kehamilan.

Beberapa Hal Lain yang Berdampak kepada Kesuburan Pria meski secara teori masa subur pria bisa
berlangsung selama kualitas dan kuantitas spermanya terjaga, ada hal-hal yang memengaruhi
kesuburan pria, di antaranya:
1. Usia
Kehidupan modern membuat sebagian orang memutuskan untuk menunda memiliki anak. Padahal,
tingkat kesuburan dan kualitas sperma pria akan menurun seiring bertambahnya usia. Secara umum,
masa subur pria kian menurun saat mencapai usia 40-an.
2. Gaya hidup
Selain usia, gaya hidup juga berpengaruh kepada kualitas dan kesehatan sperma. Pada pria perokok,
spermanya akan mengalami kerusakan akibat zat-zat yang terkandung di dalam rokok. Selain itu,
banyak mengonsumsi minuman beralkohol juga berisiko merusak sperma.
3. Suhu dan radiasi
Agar tetap subur, testis harus memiliki suhu 1 atau 2 derajat Celsius lebih dingin dibandingkan suhu
tubuh. Untuk itu, hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat, berendam di air hangat, dan
mandi air hangat karena hal itu bisa meningkatkan suhu di sekitar testis sehingga memperlambat
produksi sperma. Paparan radiasi dan bahan kimia dapat merusak kesuburan, seperti glikol ester,
bahan yang biasa ditemukan pada cat.
4. Pastikan bebas penyakit menular seksual
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore, berisiko
menghambat proses pembuahan. Klamidia menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada skrotum.
Dengan menghindari faktor risiko di atas, maka kualitas dan kesehatan sperma diharapkan tetap
optimal. Terpeliharanya kualitas sperma otomatis akan meningkatkan tingkat kesuburan pria.

II. Pentingnya Konseling prakehamilan

Bagi pasangan usia subur yang mendambakan kehamilan, sangat dianjurkan untuk dapat
mengikuti konseling prakehamilan. Banyak informasi dan hal – hal penting yang harus di ketahui
sebagai persiapan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat. Perencanaan yang matang menjadi
modal utama untuk keberhasilan kehamilan yang sehat.
Dokter atau bidan akan membantu untuk mencari jalan keluar jika mempunyai masalah dengan
riwayat kesehatan atau kandungan yang kurang baik , riwayat genetika , maupun masalah persiapan
psikologis. Oleh karena itu dalam konseling prakehamilan hendaknya terbuka menyampaikan
informasi penting dalam hubungannya dengan persiapan kehamilan.

Apa saja informasi yang diperlukan dalam konseling pra kehamilan ?

1.Data biograf secara lengkap. Antara lain usia saat ini, umur ketika menikah, lama pernikahan
berapa kali menikah, pekerjaan ( beberapa pekerjaan tertentu erat kaitannya dengan masalah
kesehatan )

2. Riwayat kesehatan: - Riwayat kesehatan keluarga Penyakit yang terdapat pada keluarga dan yang
tinggal serumah saat ini.. - Riwayat kesehatan anda berdua Penyakit yang pernah diderita ataupun
yang sedang diderita saat ini, misal pernah operasi atau tidak, misalnya calon ibu hamil pernah
mengalami operasi kista atau myoma uterus dsb. penyakit gagal ginjal, kelianan jantung, diabetes,
infeksi virus dan sebagainya , data psikologis.

3. Riwayat genetika. Apakah dalam keluarga terdapat kelainan keturunan baik kejiwaan maupun
kelainan darah dan cacat bawaan . Beberapa contoh penyakit genetik antara lain anemia sel sabit,
hemofili.Penyakit karena penyimpangan kromosom adalah retardasi mental dan kelainan kejiwaan
yang diturunkan salah satunya yaitu schizophrenia.

4. Beberapa pertanyaan yang sangat peka dan pribadi. Meliputi beberapa hal yang berkaitan dengan
kemungkinan akan terjadi resiko penyimpangan genetik dalam keluarga. Misalnya pernikahan antar
keluarga ( konsanguinitas), kehamilan incest. Penyimpangan perilaku seks dan sebagainya. Jadi
sebaiknya informasi harus diberikan dengan jujur.

5. Perilaku hidup : - Aktifitas seksual, kecanduan obat maupun alkohol, perokok - Pola makan (
tentang status gizi ) - Aktifitas olahraga

III. Tugas suami istri selama konseling pra kehamilan

1. Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan penyakit yang diderita sampai
dinyatakan sembuh atau diperbolehkan hamil oleh dokter dan dalam pengawasan

2. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur. Berusaha untuk menurunkan
berat badan bila obesitas ( kegemukan ) dan menambah berat badan bila terlalu kurus. Anda bisa
berkonsultasi dengan bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa tubuh.

3. Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis, pecandu narkotika dan obat
terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya hidup dengan perilaku seks bebas.

4. Meningkatkan status gizi dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat nutrisi dan mikro
element atau vitamin yang diperlukan tubuh dalam persiapan kehamilan misalnya vitamin E, vitamin
C, asam folat, protein yang cukup bagi kedua pasangan, dan sebagainya. Persiapan kehamilan sehat
memang sangat penting terkait dengan makanan dan nutrisi yang di konsumsi. Memperbanyak
konsumsi buah dan sayuran merupakan salah satu solusi. Sebaliknya, hindari makanan yang
mengandung zat-zat aditif seperti penyedap, pengawet, pewarna dan sejenisnya. Kandungan radikal
bebas dari zat aditif tersebut dapat memicu terjadinya mutasi genetik pada anak sehingga
menyebabkan kelainan fisik, cacat dan sejenisnya.
Pilih makanan sehat, dan memperhatikan asupan makanan yang mendukung pembentukan janin sehat.
Sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung :
a) Protein, meningkatkan produksi sperma. Makanlah telur, ikan, daging, tahu dan tempe.
b) Asam folat seperti : sayuran hijau tua, jeruk, avokad, hati sapi, kedelai, tempe, dan serealia. Asam
folat dapat diperoleh melalui makanan, seperti sayuran berwarna hijau tua (bayam, sawi hijau, caisim
mini), asparagus, brokoli, papaya, jeruk, stroberi, rasberi, kacang-kacangan, alpukat, okra, kembang
kol, seledri, wortel, buah bit, dan jagung. Sebagian susu untuk ibu hamil pun mengandung asam folat
cukup tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan Ibu. Ibu dapat memilih susu untuk ibu
hamil yang rasanya enak untuk mengurangi rasa mual, serta tentu merupakan produk yang berkualitas
tinggi.
c) Konsumsi berbagai Vitamin
 Vitamin A. Berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat. Terdapat pada hati,
mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak, brokoli, wortel, bayam, dan tomat.
 Vitamin D. Kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga 75%. Sumber
vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari, selain itu dapat pula
diperoleh dari telur, susu, hati, minyak ikan, ikan tuna, margarin, dan ikan salmon.
 Vitamin E. Vitamin E dapat meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel telur dan
mencegah keguguran karena perannya dalam menjaga kesehatan dinding rahim dan plasenta.
Banyak terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan, bekatul gandum, dan kecambah atau tauge.
 Vitamin B6. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan
hormon, padahal keseimbangan hormon estrogen dan progesteron penting untuk terjadinya
kehamilan. Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan, beras merah, kacang kedelai, kacang
tanah, pisang, dan sayur kol.
 Vitamin C. Pada wanita, vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan
pembentukan sel telur. Selain itu, sebagai antioksidan (bekerjasama dengan vitamin E dan
beta karoten) vitamin C berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari serangan radikal bebas
(oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi . Vitamin C banyak terdapat pada
jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya, mangga, sawi, tomat, dan cabai merah.
d) Cukupi zat seng. Berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga pembentukan sperma
yang sehat. Seng membantu produksi materi generatik ketika pembuahan terjadi. Bagi calon ayah,
melancarkan pembentukan sperma. Sumber seng antara lain makanan hasil laut/seafood (seperti
lobster, ikan, daging kepiting, ed.), daging, kacang-kacangan (kacang mete dan almond), biji-bijian
(biji labu dan bunga matahari, ed), serta produk olahan susu.
e) Cukupi zat besi. Kekurangan zat besi membuat siklus ovulasi (pelepasan sel telur) tergangu.
Makanan atau multivitamin yang mengandung zat besi akan membantu dalam persiapan kehamilan
dan menghindari anemia yang sering kali dikeluhkan oleh ibu hamil. Sumbernya: hati, daging merah,
kuning telur, sayuran hijau, jeruk, dan serealia yang diperkaya zat besi.

f) Fosfor. Jika kekurangan, menurunkan kualitas sperma calon ayah. Ada di susu, dan ikan teri.
g) Selenium (Se). Berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Sumber selenium antara lain
adalah beras, bawang putih, kuning telur, seafood, jamur, dan semangka.
h) Kurangi konsumsi kandungan makanan yang berminyak. Sebaiknya anda menggantinya dengan
minyak zaitun. Kandungan asam lemak yang terkandung di dalam minyak zaitun bermanfaat untuk
kesehatan jantung, tubuh, serta level kolestrol sehingga menyeimbangkan endokrin yang sehat.
i) Kalori Ekstra. Perhatikan pula kebutuhan kalori ekstra yang dapat menunjang kehamilan anda.Anda
dapat mempersiapkannya sebelum kehamilan dengan mendapatkannya dari berbagai jenis makanan
seperti sereal, nasi, roti dan pasta. Kalori bermanfaat untuk menyokong perubahan tubuh ibu selama
kehamilan.
j) Membatasi Kafein. Batasi konsumsi kopi dan teh dikarenakan mengandung kafein yang dapat
memperburuk kesehatan menjelang persiapan kehamilan. Rekomendasi dari pakar kesehatan bahwa
mengawali kehamilan dapat dilakukan dengan batas mengkonsumsi kafein sebanyak 200 miligram,
hal ini juga dapat dibatasi sampai kehamilan.

Hindari konsumsi:
a) Daging mentah, karena mengandung Toksoplasma, parasit penyebab infeksi janin, dan bakteri
E.coli yang berbahaya bagi kehamilan dan janin.
b) Sayuran mentah (lalap dan salad). Bila proses pencucian kurang baik, dapat mengandung
toksoplasma.
c) Daging ayam dan telur ½ matang atau mentah, kemungkinan ada bakteri salmonella penyebab diare
berat.
d) Ikan bermekuri. Merkuri yang terakumulasi dan tertinggal di darah akan memengaruhi sistem saraf
janin. Waspada makan ikan tuna kalengan, tuna beku, kakap putih, bawal hitam, marlin, tongkol, dan
hiu. Meski kaya omega 3 dan 6, ikan dari sebagian perairan Indonesia diduga tercemar merkuri
melalui penurunan kualitas air maupun rantai makanan.

e) Keju lunak (brie, camembert, blueveined cheese, keju dari susu kambing dan domba). Berisiko
membawa bakteri listeria.
f) Kafein, menghambat kehamilan dan mengurangi penyerapan zat besi. Sebuah studi di Amerika
menemukan bahwa minum kopi tiga cangkir sehari dengan kandungan cafein sekitar 300 mg, dapat
menurunkan kemungkinan wanita hamil sekitar 27% dibanding mereka yang bukan peminum kopi.

5.Persiapan secara psikologis dan mental agar kehamilan yang akan dijalani tidak menimbulkan
ketegangan. Hindari hal – hal yang akan memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal.
Misalnya tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang menjadi beban misalnya tuntutan
keluarga untuk mendapat jenis kelamin tertentu pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga,
kekerasaan dalam rumah tangga dan sebagainya.

6. Perencanaan finansial yang matang untuk persiapan pemeliharaan kesehatan dan persiapan
menghadapi kehamilan dan persalinan. Masalah ini menjadi salah satu faktor penting karena
timbulnya ketegangan psikis, tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik pada kehamilan dan
sebagainya tak jarang timbul akibat ketidaksiapan pasangan dalam hal finansial.

7. Bertanya dan berkonsultasi dengan dokter atau bidan dan tenaga kesehatan lainnya bila
menemukan masalah atau kesulitan dalam upaya persiapan kehamilan, misalnya kesulitan untuk
melepaskan kecanduan obat, atau perilaku buruk yang berkaitan dengan gangguan psikologis.
Sehingga dokter atau bidan akan melakukan konseling rujukan pada ahli psikologi atau psikiatri bila
diperlukan. Semoga informasi ini dapat menjadi bekal untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat
bagi pasangan suami istri
DAFTAR PUSTAKA

http://ayundhitablog.blogspot.com/2016/06/satuan-acara-penyuluhan-sap.html
https://www.scribd.com/document/322723304/Menurut-BKKBN-Masa-Subur
Kusmiran, Eni. 2011, Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita, Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai