Anda di halaman 1dari 20

BAB III PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S USIA 62 TAHUN

DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN ( HILL DEXTRA )

DI RUANG 3A RSU DR. SOEKARDJO

I. Pengkajian
A. Identitas
a. Identitas Klien

Nama : Tn.S

Umur : 62 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Wiraswasta

Suku /bangsa : Sunda/Indonesia

Status : Menikah

Alamat : Bantar kalong

Tanggal masuk RS: 11 Oktober 2017

Tanggal Pengkajian :14 Oktober 2017

No Medrek : 16868074

Ruang : Ruang 3A

Diagnosa medis : Hill Dextra

Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. S

Umur : 57 tahun

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dg klien : Istri

Alamat : Bantar Kalong


B. Riwayat kesehatan sekarang

- Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri di area luka operasi

- Riwayat Penyakit Sekarang


Klien datang ke Rumah Sakit Umum DR Soekardjo Tasikmalaya pada
tanggal 11 September 2017 pukul 11.25 WIB dengan keluhan BAK sedikit
dan nyeri di bagian Skrotum.
Skrotum membesar. Pada saat pengkajian pada tanggal 14 September
2017 pukul 07.15 klien mengeluh nyeri dibagian luka insisi post operasi di
skrotum dextra, terdapat selang draine. Nyeri kjlien dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, skala nyeri : 4 nyeri sedang (0-10) , nyeri hilang bila diberi
obat dan diistirahatkan.
- Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya klien mengalami penyakit yang sama dengan riwayat
operasi 8 bulan yang lalu, tapi diselangkangan sekarang di bagian
skrotum.
- Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mengalami riwayat penyakit yang
sama, keluarga klien tidak mempunyai penyakit keturunan dan tidak ada
yang mengalami penyakit DM, Hipertensi maupun Stroke.

C. Activity Daily Living

No Kebutuhan Sebelum sakit Sesudah sakit


1 Nutrisi
a. BB/TB 55 Kg Tidak terkaji
b. Diet Nasi B TKTP
c. Kemampuan
Mengunyah Baik Baik
Menelan Baik Baik
Bantuan total / sebagian Tanpa bantuan Bantuan total
d. Frekuensi 3x sehari 3x sehari
e. Porsi makan 1 porsi 1 porsi
f. Makanan yang menimbul Tidak ada Tidak ada
2 alergi
Cairan
a. Intake
Oral
Parenteral Air putih Air putih
Jenis 7500cc/hari 1000cc/hari
Jumlah cc/ hari Tanpa bantuan Bantuan total
Bantuan total/sebagian
b. Output Urine Urine
3 Jenis 1000 cc/ 1000cc/hari
Jumlah cc/hari
Eliminasi
a. BAB 2x sehari Terpasang DC (±
Frekueansi 500cc )
Lembek Pada saat
Konsistensi Kuning khas pengkajian
Warna Tidak ada Lembek
Keluhan Tanpa bantuan Kuning khas
Bantuan total/sebagian Tidak ada
b. BAK 6-7x /hari Bantuan Total
Frekueansi Cair
Konsistensi Kuning khas 5-6x perhari
Warna Tidak ada Cair
3 Keluhan Tanpa bantuan Kuning khas
Bantuan total/sebagian Tidak ada
Istirahat tidur 7-8 jam Bantuan total
a. Lama tidur Tidak ada
4 b. Kesulitan tidur Tidak ada 8-9 jam perhari
c. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada
Personal hygiene Tidak ada
a. Mandi 2x sehari
Frekuensi Tanpa bantuan
Bantuan total/sebagian 2x sehari 1x sehari diseka
b. Gosok gigi Seminggu 3 kali Bantuan total
c. Cuci rambut Jika panjang Belum
6 d. Gunting kuku 2x sehari Belum
e. Ganti pakaian Belum
Aktivitas Dapat melakukan 1x sehari
a. Mobilisasi fisik aktivitas mandiri
Jarang dilakukan ROM
b. Olahraga Menonton TV
c. rekreasi Tidak pernah
Tidak pernah

D. Data psikologi

Klien tampak gelisah karena nyeri yang di derita

E. Data Spiritual
Klien beragama islam, selama sakit klien belum pernah melakukan shatal
5 waktu, klien hanya berdo’a agar diberi kesembuhan seperti sedia kala
F. Data Sosial
Klien dapat berinteraksi dengan petugas kesehatan dan keluarga, selama
sakit klien selalu dijaga oleh keluarganya, selama dirawat ada tetangga
yang menjenguk.

G. Pemeriksaan Fisik
Temperature : 36,3oC
Pulse : 76x/menit
Respirasi : 20x/menit
Spignomanometer : 130/80 mmHg

Kesadaran : Composmentis : 15 E: 4 M: 6 V: 5

1. Sistem Panca indera


a. Penglihatan : Bentuk mata simetris, pupil isokor, konjungtiva an
anemis, sklera an ikterik, tidak ada pembengkakan mata di area
mata
b. Pengecapan : Lidah klien sedikit kotor
c. Penciuman : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, tidak terdapat
benjolan /bengkak, ada sedikit secret, terdapat bulu-bublu hidung,
bentuk hidung simetris.
d. Pendengaran : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat lesi
maupun pembengkakan di area telinga, ada serumen.
e. Peraba : sensasi raba klien masih baik, klien dapat
membedakan suhu panas maupun dingin, tajam dan tumpul
2. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : Bentuk dada klien simetris, kunjungtiva an anemis,
tidak terdapat edema, tidak memakai alat bantu monitor jantung,
tidak cyanosis.
Palpasi : Tidak teraba ictus cordis, CRT < 3 detik, TD :
130/80 mmHg, nadi 76x/ menit
Perkusi : hasil perkusi jantung yaitu redup
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal tidak ada bunyi
tambahan
3. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Bentuk dada normal, tidak terjadi pergerakn dinding
dada, tidak ada nafas cuping hidung,
Respirasi : 20x/ menit
Palpasi : Vocal premitus : terdapat getaran dinding dada
Perkusi : perkusi daerah paru resonan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
4. Sitem pencernaan
Inspeksi : Mukosa bibir kering, bentuk abdomen sedikit
membuncit
Auskultasi : Bising usus 8x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : suara abdomen tympani
5. Sistem Endokrin
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid paratyroid
Palpasi : tidak teraba pembesaran KGB
6. Sistem Integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, terdapat
luka insisi dibagian skrotum , terpasang IV kateter dibagian
ekstermitas atas bagian sinistra
Palpasi : turgor kulit kembali < 2 detik, tekstur kulit normal,
akral teraba hangat
7. Sistem Urogenitalia
Inspeksi : terpasang DC ± 500cc ( pada saat pengkajian,
terdapat pembesaran skrotum, BAK klien sedikit-sedikit, genetalia
klien bersih tidak terdapat pembesaran, terdapat draine diskrotum
Palpasi : terdapat distensi kandung kemih, terdapat nyeri tekan
dibagian bladder
8. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : bentuk jari-jari ekstermitas atas maupun ekstermitas
bawah, tidak ada kelainan sendi, tidak terdapat atropi otot,
9. Sitem Persyarafan
- Nervus I (Olfaktorius) klien dapat membedakan bau, ditandai
dengan klien dapat membedakan bau kopi dan kayu
- Nervus II (Optikus) fungsi penglihatan baik, dapaat dibuktikan
dengan klien dapat membaca meskipun di jauhkan, klien masih
melihat saat pemeriksaan lapang pandang
- Nervus III (Okulomotorius) kelopak mata klien dapat mengangkat
ke atas, klien dapat menggerakan bola mata baik ke atasmaupun
ke bawah
- Nervus IV (Troclealis) tidak terdapat diplopia, tidak terdapat
niktagmus, tidak terdapat deviasi bola
- Nervus V (Trigeminus) gerakan menyungah baik, sensasi raba pada
bagian wajah baik dibuktikan dengan klien dapat merasakan
pergerakan kapas yang dikaji oleh perawat, gerakan gigi dan lidah
baik terbukti klien dapat mengunyah makanan dengan baik, reflek
kornea dan berkedip baik
- Nervus VI (Abducen) tidak ada nyeri otot bagian mata kiri dan
kanan
- Nervus VII (Fasialis) klien dapat tersenyum dengan simetris, dapat
mengangkat alis mata, sensasri rasa baik dibuktikan dengan dapat
membedakan rasa manis dan asin, klien dapat menjulurkan lidah
- Nervus VIII ( Vestibulocloclearis) keseimbangan klien kurang baik
dibuktikan dengan pada saat klien diminta duduk klien akan
terjatuh , pendengaran klien baik, tidak ada tuli konduktif maupun
persepsi
- Nervus IX ( Glosovaringeus) terdapat palatum , tidak ada
pembesaran tiroid maupun paratiroid
- Nervus X (Vagus) reflek menelan baik
- Nervus XI ( Asesorius) gerakan bahu simetris, gerakan tahanan
lemas
- Nervus XII ( Hipoglosus) klien dapat menggerakan lidah ke kiri dan
ke kanan

H. Data penunjang

Hasil Laboratorium
Tanggal : 09 Agustus
2017

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Saran


Hematology
Hemoglobin 10,9 14-18 g/dl
Jml Leukosit 8600 5000-10000 /mm3
Jml trombosit 269000 150000-350000 /mm3
Laju endap darah 82/75 <15 Mm/jam
( LED) 1.30 01-034 -
Laju perdrahan ( bt) 4.00 01-07 Menit
Laju pembekuan B - -
( ct ) Positif - -
Golongan darah
Rhesus
Hasil Pemeriksaan USG
Tanggal : 09 Agustus
2017
Skrotum Dextra
Testia ukuran dan parenkim dalam batas normal, tidak tampak masaa
Tampak koleksi cairan di dalam skrotum dextra

Inguinalis dextra
Canalis inguinalis melebar baik nonvalsava maupun valsava
Tampaak bayanagan usus-usus di dalam canalis inguinalis dextra

Kesan hidocele
Sugestif hernia inguinalis dextra

Hasil pemeriksaan Thorax Tanggal 11 Oktober


2017
Foto Asimetris
Cor sedikit membesar
Sinuses dan diafragma normal
Hilli normal
Gerakan bertambah
Bercak : –
Kesan : Kardiomegali ringan tanpa bendungan paru dd/ posisi asimetris

Theraphy
Infus Na Cl 0,9% 20 tpm
Ceftriaxone 1x2 mg
Ketorolax 2x1 amp

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 13 Oktober 2017 Herniotomi Nyeri Akut
DS :
- Klien
mengatakan Adanya Insisi bedah
nyeri pada
daerah insisi
- Klien Inkontinuitas jaringan kulit
mengatakan
nyeri
bertambah Merangsang saraf perifer
saat digerak
DO :
- Klien tampak Menimbulkan rangsangan
meringis nyeri
- Skala nyeri 4
(0-10)
- Terdapat luka Impuls dikirim ke otak bag.
insisi di Thalamus
strotum bagian
dextra
- Klien tampak Nyeri dipersepsikan
menunjuk area
luka operasi
- TTV : Nyeri akut
TD
130/80
mmHg
N : 76x/m
R : 20x/m
S : 36,2

2. Tanggal : 13 Oktober Herniotomi Intoleransi aktivitas


2017
DS :
- Keluarga klien Adanya Insisi bedah
mengatakan
aktivitas ADLs
klien dibantu Keterbatasan gerak
- Klien
mengatakan
tidak mampu Intoleransi aktivitas
melakukan
aktivitas yang
biasa di
lakuakan

DO :
- ADLs klien
dilakukan
ditempat tidur
- ADL dibantu
oleh keluarga
- Klien tampak
terbaring di
tempat tidur
- Klien tampak
lemah

3 Tanggal : 13 Oktober Herniotomy Resiko infeksi


2017
DS :-
DO : Lingkungan aseptik
- Terdapat luka
post Operasi
dibagian Munculnya zat patogen
skrotum dextra
- Luka operasi
tertutup Kontaminasi
perban

Trauma jaringan

Resiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Ke[perawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya luka post operasi, ditandai
dengan :
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada daerah insisi
- Klien mengatakan nyeri bertambah saat digerak
DO :
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 4 (0-10)
- Terdapat luka insisi di strotum bagian dextra
- Klien tampoak menunjuk area luka operasi
- TTV : TD 130/80 mmHg
N : 76x/m
R : 20x/m
2. S : 36,2
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya dilakukannya tindakan
pembedahan, ditandai dengan :
DS :
- Keluarga klien mengatakan aktivitas ADLs klien dibantu
- Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa di
lakuakan

DO :
- ADLs klien dilakukan ditempat tidur
- ADL dibantu oleh keluarga
- Klien tampak terbaring di tempat tidur
- Klien tampak lemah
3.

Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi, ditandai


dengan :
DS :-
DO :
- Terdapat luka post Operasi dibagian skrotum dextra
- Luka operasi tertutup perban
RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC (Tujuan) NIC (Intervensi)


1. DS : NOC : NIC :
- Klien mengatakan nyeri pada  Pain level  Analgesik Administration
daerah insisi  Pain control  Pain Mangemen
- Klien mengatakan nyeri  Convort lever
bertambah saat digerak Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri secara
DO : keperawatan selam 3x24 jam komprehensif meliputi, lokasi,
- Klien tampak meringis klien tidak mengalami nyeri karakteristik, durasi, frekuensi,
- Skala nyeri 4 (0-10) dengan , Kriteria Haasil : kualitas dan faktor pencetus
- Terdapat luka insisi di strotum - Melaporkan nyeri berkurang - Observasi reaksi non verbal dari
bagian dextra dengan menggunakan ketidaknyamanan
- Klien tampak menunjuk area managemen nyeri - Bantu klien dan keluarga untuk
luka operasi - Mampu mengenali ( skala, melakukan dukungan
- TTV : TD 130/80 mmHg intensitas, frekuensi, dan tanda - Kontrol lingkungan yang dapat
N : 76x/m nyeri) mempengaruhi nyeri seperti suhu
R : 20x/m - Tanda-tanda vital dalam ruangan, pencahayaan, kebisingan
S : 36,2 rentang normal - Kurangi faktor presipitasi nyeri
TD : 120/80 mmHg - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
P : 80X/menit menentukan intervensi
R : 20x/menit - Anjurkan tentang teknik
S : 36 nonfarmakologi: nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/
dingin
- Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeeri
- Tingkatkan istirahat
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemebrian analgesik pertama
kali
2. Intoleransi aktivitas berhubungan NOC : NIC :
dengan adanya dilakukannya  Self Care ADLs Energy Managemen
tindakan pembedahan, ditandai  Toleransi aktivitas - Monitoring vital sign sebelum dan
dengan :
DS : Setelah dilakukan tindakan sesudah latihan
- Keluarga klien mengatakan keperawatan selam 3x24 jam - Bantu klien untuk menggunakan
aktivitas ADLs klien dibantu klien toleransi terhadap aktivitas tongkat saat berjalan
- Klien mengatakan tidak mampu dengana Kriteria hasil : - Anjurkan klien dan tenaga kesehatan
melakukan aktivitas yang biasa - Klien meningkat dalam tentang teknik ambulasi
di lakuakan beraktivitas - Kaji kemempuan klien dalam
- Mengerti tujuan dari mobilisasi
DO : peningkatan mobilisasi - Latih klien dalam pemenuhan ADLs
- ADLs klien dilakukan ditempat secara mandiri sesuai kemampuan
tidur - Dampingi dan bantu klien saat
- ADL dibantu oleh keluarga mobilisasi dan bantu penuhi
- Klien tampak terbaring di kebutuhan ADLs klien
tempat tidur - Berikan alat bantu klien jika klien
- Klien tampak lemah membutuhkan
- Ajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan NOC : NIC :
adanya luka post operasi, ditandai  Imune Status Infection Protection
dengan :  Knowledge Infection control - Pertahankan teknik aseptik
DS :- - Batasi pengunjung bila perlu
DO : Setelah dilakukan tindakan - Cuci tangan setiapebelum dan
- Terdapat luka post Operasi keperawatan selam 2x24 jam sesudah tindakan
dibagian skrotum dextra klien tidak mengalami infeksi, - Gunakan baju, sarung tanagan
- Luka operasi tertutup perban dengan kriteria hasil : sebagai pelindung
- Klien bebas dari tanda- - Tingkatkan intake nutrisi
tanda infeksi - Berikan terapi antibiotik
- Menunjukan kemampuan
untuk mencegah - Monitor tanda dan gejala infeksi
terjadinya infeksi
- Jumlah leukosit dalam - Pertahankan teknik isolasi
batas normal : 5000-
10000/mm3 - Inspeksi kulit dan membran mukosa
- Menujukan perilaku hidup terhadap kemerahan, pansa,.
sehat - Monitor adanya luka

- Dorong masukan cairan

- Kaji suhu badan pada pasien setiap 4


jam sekai

IMPLEMENTASI

No Diagnosa Implementasi Hasil


1. DS :  Tanggal 14 Oktober 2017 jam :  Klien nyeri dibagian skrotum
- Klien mengatakan nyeri 09.30 dextra, dengan skala nyeri 4 (0-
pada daerah insisi Melakukan pengkajian nyeri secara 10) nyeri sedang, nyeri dirasakan
- Klien mengatakan nyeri komprehensif meliputi, lokasi, karakteristik, seperti ditusuk-tusuk,nyeri
bertambah saat digerak durasi, frekuensi, kualitas dan faktor bertambah apabila bergerak dan
DO : pencetus nyeri berkurang apabila
- Klien tampak meringis diistirtahtakan
- Skala nyeri 4 (0-10)
- Terdapat luka insisi di Nama perawat : Sigit dan Susi
strotum bagian dextra
- Klien tampak menunjuk  Klien mampu melakukan teknik
area luka operasi  Tanggal : 14 Oktober 2017 jam : nonfarmakologi
- TTV : TD 130/80 mmHg 09.34
N : 76x/m Mengajarkan tentang teknik Nama perawat : Susi dan Susi
R : 20x/m nonfarmakologi : nafas dalam, relaksasi,
S : 36,2 distraksi.
 Klien tampak meringis kesakitan

 Tanggal 14 Oktober 2017 Nama perawat : Sigit dan Susi


jam : 09.36
Mengobservasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
 Klien akan meningkatkan
istirahat karena penting untuk
 Tanggal 14 Oktober 2017 kesembuhan klien
jam : 09.38
Menganjurkan klien untuk meningkatkan Nama perawat : Sigit dan Susi
istirahat
- TD : 130/80 mmHg
Nama perawat : P : 78x/menit
R : 20x/menit
 Tanggal : 14 Oktober 2017 jam S : 36,30C
09.40 Nama perawat : Sigit dan Susi
Mmeonitor vital sign

2. Intoleransi aktivitas - Tanggal 14 Oktober 2017 jam : - Klien hanya bisa menggerakan
berhubungan dengan adanya 09.45 ekstermitas atas dan bawah tapi
dilakukannya tindakan Mengkai kemampuan klien dalam ADLs dibantu oleh keluarga
pembedahan, ditandai mobilisasi Nama perawat : Sigit dan Susi
dengan :
DS : - Tanggal 14 Oktober 2017 jam :
- Keluarga klien 09.47 - Klien mau melakukan makan
mengatakan aktivitas Melatih klien dalam pemenuhan ADLs sendiri dengan posisi duduk
ADLs klien dibantu klien Nama perawat : Sigit dan Susi
- Klien mengatakan tidak
mampu melakukan - Tanggal 14 Oktober 2017 jam :
aktivitas yang biasa di 09.50 - Keluarga klien mau membantu
lakuakan Menganjurkan kepada keluarga untuk klien
membantu ADLs klien yang tidak bisa Nama perawat : Sigit dan Susi
DO : dilakukan klien sendiri
- ADLs klien dilakukan - Klien dan keluarga mengerti
ditempat tidur bahwa klien harus bergerak mika
- ADL dibantu oleh - Tanggal 14 Oktober 2017 jam : miki dan belajar duduk
keluarga 09.52 Nama perawat : Sigit dan Susi
- Klien tampak terbaring Mengajarkan klien dan keluarga untuk
di tempat tidur merubah posisi seperti miring kiri miring
- Klien tampak lemah kanan dan belajar duduk

3. Resiko infeksi berhubungan


dengan adanya luka post - Tanggal 14 Oktober 2017 jam : - Keluarga bersedi untuk berganti
operasi, ditandai dengan : 09.54 menunggu pasien
DS :- Membatasi pengunjng dengan Nama perawat : Sigit dan Susi
DO : perbandingan 1:11 pasien : 1 penunggu
- Terdapat luka post
Operasi dibagian - Perawatan luka dengan teknik
skrotum dextra steril
- Luka operasi tertutup - Tanggal 14 Oktober 2017 jam : Nama perawat : Sigit dan Susi
perban 10.00
Mempertahankan teknik aspetik dalam
perawatan luka - Handwash dan Handscrub
Nama perawat : Sigit dan Susi
- Tanggal 14 Oktober 2017 jam :
10.03 - Klien makan 1 porsi habis
Mencuci tangan setiap sebelum dan Nama perawat : Sigit dan Susi
sesudah tindakan

- Tanggal 14 Oktober 2017 jam : - Tanda infeksi ada 5 : Rubor,


10.06 kalor, dolor, tumor, fungsiolaesa
Menganjurkan kepada klien untuk Nama perawat :
Ceftriaxon 2 gr IV
meningkatkan intake nutrisi
Nama perawat : Sigit dan Susi
- Tanggal 14 Oktober 2017 jam :
10.08 - Klien tidur 7-8 jam sehari
Memonitor tanda-tanda infeksi sistemik Nama perawat : Sigit dan Susi
- Tanggal 14 Oktober 2017 jam :
09.10
Memberikan antibiotik
- Tanggal 14 Oktoober 2017
jam : 10.09

Mendorong klien untuk meningkatkan


istirahat
Evaluasi

No Diagnosa Evaluasi Paraf


1. DS : Tanggal : 14 Oktober 2017 jam Silvia
- Klien mengatakan 14.00 dan
nyeri pada daerah S : Klien mengatakan nyeri dibagian Dery
insisi luka post operasi
- Klien mengatakan O : - Skala nyeri 4 (0-10) nyeri sedang
nyeri bertambah - Klien tampak meringis
saat digerak - Klien tampak menunjuk area
DO : luka operasi
- Klien tampak A : Masalah belum teratasi
meringis P : Lanjutkan intervensi
- Skala nyeri 4 (0-10) - Lankukan pengkajian nyeri
- Terdapat luka insisi secara komprehensif meliputi,
di strotum bagian lokasi, karakteristik, durasi,
dextra frekuensi, kualitas dan faktor
- Klien tampak pencetus
menunjuk area - Observasi reaksi non verbal dari
luka operasi ketidaknyamanan
- TTV : TD - Bantu klien dan keluarga untuk
130/80mmHg melakukan dukungan
N : 76x/m - Kontrol lingkungan yang dapat
R : 20x/m mempengaruhi nyeri seperti
S : 36,2 suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
- Anjurkan tentang teknik
nonfarmakologi: nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin

2. Intoleransi aktivitas Tanggal : 14 Oktober 2017 jam Silvia


berhubungan dengan 14.05 dan
adanya dilakukannya S : Keluarga mengatakan aktivitas Dery
tindakan pembedahan, klien masih dibantu sebagian oleh
ditandai dengan : keluarga
DS : O : ADLs masih dibantu oleh keluarga
- Keluarga klien A : Masalah teratasi sebagian
mengatakan P : Lanjutkan Intervensi
aktivitas ADLs klien - Monitoring vital sign sebelum dan
dibantu sesudah latihan
- Klien mengatakan - Bantu klien untuk menggunakan
tidak mampu tongkat saat berjalan
melakukan - Anjurkan klien dan tenaga
aktivitas yang kesehatan tentang teknik
biasa di lakuakan ambulasi
- Kaji kemempuan klien dalam
DO : mobilisasi
- ADLs klien - Latih klien dalam pemenuhan
dilakukan ditempat ADLs secara mandiri sesuai
tidur kemampuan
- ADL dibantu oleh - Dampingi dan bantu klien saat
keluarga mobilisasi dan bantu penuhi
- Klien tampak kebutuhan ADLs klien
terbaring di tempat
tidur
- Klien tampak
lemah
3. Resiko infeksi Tanggal : 14 Oktober 2017 jam Silvia
berhubungan dengan 14.10 dan
adanya luka post operasi, S: Dery
ditandai dengan : O : Tampak luka post operasi dibagian
DS :- skrotum dextra, luka operasi tertutup
perban
DO : A : Masalah teratasi sebagian
- Terdapat luka post P : Lanjutkan intervensi
Operasi dibagian - Pertahankan teknik aseptik
skrotum dextra - Batasi pengunjung bila perlu
- Luka operasi - Cuci tangan setiapebelum dan
tertutup perban sesudah tindakan
- Gunakan baju, sarung tanagan
sebagai pelindung
- Tingkatkan intake nutrisi
- Berikan terapi antibiotik

- Monitor tanda dan gejala infeksi


- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas.
CATATAN PERKEMBANGAN

N Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


o
1. DS : Tanggal : 16 Oktober 2017 Sigit
- Klien 09.00 dan
mengatakan S : Klien mengatakan masih nyeri tapi Dery
nyeri pada sedikit berkurang
daerah insisi O : - Skala nyeri 3 ( 0-10 )
- Klien - Klien kadang meringis
mengatakan TD : 120/80mmHg
nyeri bertambah P : 80x/menit
saat digerak R : 20X/menit
DO : S : 36,3
- Klien tampak
meringis A : Nyeri akut
- Skala nyeri 4 (0- P : - Anjurkan teknik nonfarmakologi :
10) nafas dalam, relaksasi, distraksi
- Terdapat luka - Monitor vital sign
insisi di strotum I : - Mengajarkan teknik non farmakologi
bagian dextra nafas, dalam
- Klien tampak Hasil : Klien mengikuti apa yang
menunjuk area diinstruksikan petugas
luka operasi Tanggal 15-10-2017 jam :
- TTV 09.02
TD:130/80mmHg - Memonitor vital sign
N : 76x/m Hasil : TD : 120/80mmHg
R : 20x/m P : 80x/menit
S : 36,2 R : 20X/menit
S : 36,3
Tanggal : 16-10-2017 jam :
09.06
E: Masalah teratasi sebagian dengan
melakukan implementasi : skala nyeri 3
(0-10)
R : Lanjutkan intervensi
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
- Anjurkan tentang teknik
nonfarmakologi: nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/
dingin
- Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
- Bantu klien dan keluarga untuk
melakukan dukungan

2. Intoleransi aktivitas Tanggal 16 Oktober 2017 Lala


berhubungan dengan jam : 09.12 dan
adanya dilakukannya S : Klien mengatakan aktivitas masih Cucu
tindakan pembedahan, dibantu
ditandai dengan : O :ADLs dibantu oleh keluarga
DS : A : Intoleransi aktivitas
- Keluarga klien P : - Kaji kemampuan klien dalam
mengatakan mobilisasi
aktivitas ADLs - Ajarkan keluarga untuk membantu
klien dibantu adls klien
- Klien - Ajarkan klien bagaimana merubah
mengatakan posisi dan berikan bantuan jika
tidak mampu diperlukan
melakukan I : - Mengkaji kemempuan klien dalam
aktivitas yang mobilisasi
biasa di Hasil : Klien dapat melakukan
lakuakan pergerakan tetapi masih didampingi
keluarga
DO : Tanggal 16-10-2017 jam :
- ADLs klien 09.13
dilakukan
ditempat tidur - Menganjurkan kepada keluarga
- ADL dibantu oleh untuk membantu ADLs klien
keluarga Hasil : Keluarga klien mau
- Klien tampak membantu ADLs klien secara
terbaring di bertahap
tempat tidur Tanggal 16-10-2017 jam :
Klien tampak lemah 09.15
- Mengajarkan klien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
Hasil : Klien mengikuti apa yang
diinstruksikan oleh petugas
kesehatan
Tanggal : 16-10-2017 jam: 09.17
E : Masalah teratasi sebagian dengan melakukan
implementasi
R : Lanjutkan intervensi
- Monitoring vital sign sebelum dan
sesudah latihan
- Bantu klien untuk menggunakan
tongkat saat berjalan
- Anjurkan klien dan tenaga
kesehatan tentang teknik ambulasi

Resiko infeksi Tanggal 16 Oktober 2017 jam Sigit


berhubungan dengan 09.20 dan
adanya luka post S:- Dery
operasi, ditandai O : Terdapat luka insisi post operasi
dengan : dibagian skrotum dextra
DS :- - Luka op tertutup perban
DO : - Tidak ditemukanya tanda-tanda
- Terdapat luka infeksi : rubor, calor, dolor, tumor,
post Operasi fungsiolaesa
dibagian A : Resiko infeksi
skrotum dextra P: - Pertahankan teknik aseptik
- Luka operasi - Anjurkan keluarga cuci tangan
tertutup perban - Cuci tangan setiapebelum dan
sesudah tindakan
- Anjurkan klien meningkatkan
istirahat
I : - Mempertahankan teknik aseptik
Hasil : Perawatan luka dengan
teknik aseptik
Tanggal : 16-10-2017 jam
09.23
- Menganjurkan keluarga mencuci
tangan
Hasil : Keluarga memahami apa
yang dijelaskan perawat
Tanggal 16-10-2017 jam 09.28
- Mencuci tangan setiapebelum dan
sesudah tindakan
Hasil : Cuci tangan dilakukan
dengan Handwash
Tanggal 16-10-2017 jam 09.30
E : Masalah teratasi
R : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai