R PADA TAHAP
KELUARGA BARU (BERGANNING FAMILY) DENGAN MASALAH
HIPOTENSI PADA Ny. E DI JL.SEROJA KECAMATAN PRINGSEWU
BARAT KABUPATEN PRINGSEWU
Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU-LAMPUNG
PROGRAM STUDY S1 ILMU KEPERAWATAN REGULER
TAHUN 2021
i
KATA PENGAANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan asuhan keperawatan ini tanpa kendala yang berarti. Asuhan keperawatan
ini disusun untuk memenuhi tugas yang merupakan perguruan tinggi. Dalam
makalah ini penulis membahas tentang “Asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R
pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada
Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu” yang
sekaligus menjadi judul yang dipilih penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang…………………………………….. …………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………… 2
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 25
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 25
B. Saran………………………………………………………………... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana
tidak hanya terbebas dari penyakit. Sehat merupakan sebuah keadaan yang
dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu
terhadap berbagai perubahan lingkungan yang ada di lingkungan internal
maupun eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional,
intelektual, sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat. Sedangkan sakit
adalah suatu proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi
yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan
kondisi individu sebelumnya (Potter & Perry, 2005).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam
masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat
1
menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di
perhitungkan.
Keluarga mempunnyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggontany
dan saling memelihara yaitu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga,
memutuskan tindakan yang tepat, mampu melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang sakit, mampu menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat di masyarakat terdekat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan perumusan
masalah yaitu “bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada Tn. R pada
tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah hipotensi pada Ny.
E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu”.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan dan mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada
Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah
hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat Kabupaten
Pringsewu.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan pengkajian asuhan keperawatan keluarga
pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan
masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu
Barat Kabupaten Pringsewu.
2
b. Mampu mendeskripsikan diagnosa asuhan keperawatan keluarga pada
Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah
hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat
Kabupaten Pringsewu.
c. Mampu mendeskripsikan intervensi asuhan keperawatan keluarga
pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan
masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu
Barat Kabupaten Pringsewu.
d. Mampu mendeskripsikan implementasi asuhan keperawatan keluarga
pada Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan
masalah hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu
Barat Kabupaten Pringsewu.
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi asuhan keperawatan keluarga pada
Tn. R pada tahap keluarga baru (berganning family) dengan masalah
hipotensi pada Ny. E di Jl.Seroja Kecamatan Pringsewu Barat
Kabupaten Pringsewu.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam
masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga
sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan
perlu di perhitungkan.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak
pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan,
saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.
4
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan
sepakat memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir
dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya.
Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang
sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan
untuk membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan
tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan
keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan
masalah kesehatan.
5
membina hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana
memiliki anak atau KB, persiapan menjadi orangtua dan memahami
prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi
orangtua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan
menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan,
membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orangtua tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB post
partum 6 minggu.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar
dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan
keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar
rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual, dan menyediakan aktifitas anak.
e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan
terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan
perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
f. Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas
dan sumber yang ada dalam keluarganya.
6
g. Keluarga usia pertengahan (middle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih
banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu
santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, serta
persiapan masa tua.
h. Keluarga lanjut usia
Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti penyesuaian
tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima
kematian pasangan, dan mempersiapkan kematian, serta melakukan
life review masa lalu.
B. Konsep Hipotensi
1. Pengertian Hipotensi
Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan
darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah
sehingga menyebabkanberbagai tanda dan gejala fisik.
Hipotensi merupakan tekanan darah yang rendah sehingga tidak
mencukupi unutk perfusi dan oksigenasi adekuat. Hipertensi ortostatik
adalah penurunan tekanan darah tiba-tiba saat mengubah posisi dengan
cepat dari berbaring menjadi duduk. Gejala yang timbul salah satunya
yaitu pusing atau nyeri kepala yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan
7
2. Etiologi Hipotensi
Penyebab dari hipotensi yaitu beberapa penyakit/keadaan yang
menyababkan pelebaran pembuluh darah/ menurunnya aliran
darah/tekanan darah dalam kapiler pembuluh darah,misalnya; diare,
perdarahan, luka robek atau kecelakaan, alergi obat dan sebagainya.adanya
kelainan jantung bawaan seperti kelainan katup jantung adanya gangguan
jantung karena gaya hidup,misalnya merokok, peminum alkohol, BB
berlebihan, dan sebagainya.
4. Patofisiologi Hipotensi
Tekanan darah terus menerus diatur oleh sistem saraf otonom,
menggunakan jaringan yang rumit dari reseptor, saraf, dan hormon untuk
menyeimbangkan efek dari sistem saraf simpatik, yang cenderung untuk
meningkatkan tekanan darah, dan sistem saraf parasimpatis , yang
menurunkan itu. Kemampuan kompensasi yang luas dan cepat dari sistem
saraf otonom memungkinkan individu normal untuk mempertahankan
tekanan darah dapat diterima melalui berbagai kegiatan dan di negara-
negara banyak penyakit.
8
5. Komplikasi Hipotensi
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipotensi yaitu:
a. Syok hipovolemik (diare berat,keringat berlebih)
b. Syok Kardiogenik (gagal jantung)
c. Syok Neurogenik (Cedera Benturan Hebat)
6. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada hipotensi yaitu:
a. Pemeriksaan darah
b. Biakan darah
c. EKG
d. Analisa air kemih
e. Rontgen perut
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada hipotensi yaitu, antara lain:
a. Minum air putih 8-10 gelas per hari. Sesekali minum kopi untuk
memacu/meningkatkan degup jantung, sehingga tekanan darah
meningkat.
b. Olah raga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit,
minimal 3 kali seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya
gejala.
c. Dianjurkan mengenakan stocking elastis,khususnya bagi wanita.Guna
stocking ini untukmemperlancar aliran balik darah ke jantung
terutama pada bagian tungkai bawah. Sehingga, darah yang
dipompakan ke seluruh tubuh mencukupi, dan tekanan darah dalam
batas normal.
d. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila
gejala hipotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya dokter
hanya memberikan vitamin (support/placebo) serta beberapa saran
agar penderita terhindar dari serangan hipotensi.
9
BAB III
LAPORAN KASUS
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala keluarga (kk) : Tn. R
2. Jenis kelamin : Laki laki
3. Tempat, tanggal lahir : Pringsewu, 6 Mei 1997
4. Pendidikan terahir : SMP
5. Alamat dan telp. : JL.Seroja RT/RW. 05/05 Kec. Pringsewu
Kab. Pringsewu Barat
6. Komposisi keluarga :
No Nama Jenis Kelamin Hub. Dgn Tempat, Ttl Pendidikan
Kk Terakhir
1 Tn. R Laki laki Kepala Pringsewu, SMP
keluarga 6 Mei 1997
2 Ny.E Perempuan Istri Adiluih, 4 SMA
Agustus
1998
Genogram
Keterangan :
: Laki – laki : Garis keturunan
: Perempuan : Tinggal satu rumah
: Meninggal : Pasien
: Menikah
10
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.R adalah tipe nuclear family atau keluarga inti yang
terdiri dari Ayah dan Ibu.
8. Suku Bangsa
Keluarga Tn.R berasal dari suku Jawa Serang, Indonesia kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari
yang digunakan yaitu Bahasa Indoneisa.
9. Agama
Dalam keluarga Tn.R keluarga beragama islam. Keluarga Tn.R dan Ny. E
rajin mengerjakan solat 5 waktu dan sering mengikuti kajian dimasjid
setiap 1 minggu sekali.
11
lemas, lesu dan pucat. TD: 90/80 mmhg N:80x/menit S:36,4’C
RR:20x/menit
12
C. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati Tn. R berukuran 15 x 10 m2. Rumah Tn. R
memiliki 3 kamar tidur, Rumah Tn. R permanen, lantai semen, perabotan
tertata rapi, sumber air sumur. Rumah Tn. R memiliki sirkulasi udara yang
baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem
penerangan ruang yang baik.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam penyelesaian masalah Tn. R selalu terbuka kepeda keluarga sehingga
dalam pengambilan keputusan selalu bermusyawarah dengan keluarga. Tn.
R dan Ny. E dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia.
13
2. Struktur Peran Keluarga
Tn. R adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai petani, dan istrinya tak
pernah mengeluh dengan kondisi nya dengan Tn. R. Ny. E adalah seorang
ibu rumah tangga, Ny. E tidak pernah mempermasalahkan perannya. Ia
sangat bangga terhadap peran suami nya yang selalu memenuhi kebtuhan
keluarga, selain itu Tn R saling membantu peran istri dan membantu
pekerjaan istri.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Selama ini hubungan dalam keluarga harmonis, dan saat ini keluarga sangat
memperhatikan keadaan Ny. E yang sedang sakit karena tekanan darah
rendah.
2. Fungsi Sosial
Hubungan keluarga Tn. R terjalin sangat baik. Tn. R sangat aktif dalam
kegiatan desa. Ny. E sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pengajian
setiap minggu.
14
Ny. E mengalami sakit hipotensi dan mengkonsumsi obat hipotensi
yang dibeli di apotek saat penyakitnya kambuh dan sering mengomsusi
susu maupun sate atau telur supaya darah tetap normal.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. R dan Ny. E belum memiliki anak. Tn. R dan Ny. E masih sering
melakukan hubungan seksual dikarenakan usia yang masih cukup muda dan
ingin segera mempunyai anak.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga mengatakan penghasilan selama ini dirasakan keluarga cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
15
Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah
ujian/cobaan dari Tuhan sehingga anggota keluarganya senantiasa berusaha
untuk mengobati penyakitnya.
4. Strategi Koping yang Digunakan Keluarga
Bila ada masalah Tn. R selalu membicarakan satu sama lain untuk mencari
jalan keluar.
5. Strategi Koping Disfungsional
Ny. E bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat
G. Harapan Keluarga
1. Tn. R dan Ny.E
menginginkan memiliki 2 orang anak laki-laki dan perempuan dan
membesarkannya sampai ke jenjang menyekolahkan kedua anaknya.
2. Ny. E tidak mengalami
hipotensi lagi
3. Tidak ada anggota keluarga
lainnya yang sakit
H. Pemeriksaan Fisik
TD Nadi Nafas Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (kg) (cm)
1 Tn. R 120/80 80 20 36.5 56 170
Pemeriksa Jantung : Bunyi jantung normal (lup dup)
an Fisik Paru-paru : Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler,
tidak terdapat nyeri tekan
Abdomen : Tidak terdapat nyeri pada area abdomen, bising
usus 9 x/menit
Ekstremitas :tidak terdapat gangguan oergerakan, reflek patela
positif (+), tidak ada varises
Kulit : Warna kulit sawo matang, temperatur kulit
hangat, kulit elastis, tidak ada kelembaban, tidak
ada lesi
16
nyeri sendi, reflek patela positif (+), tidak ada
varises
Kulit : Warna kulit sawo matang, temperatur kulit
hangat, kulit elastis, tidak ada kelembaban, tidak
ada lesi
I. Analisa Data
Data Masalah Keperawatan
DS : Manajemen kesehatan tidak
- Ny. E efektif
mengatakan akhir-akhir ini sering pusing,
pandangan buram dan lemas.
- Ny. E
dan Tn. R tidak mengetahui cara merawat
hipotensi yang dialami Ny. E
DO :
- Klien terlihat lemas, lesu dan pucat.
- TD: 90/80 mmhg, N:80x/menit S:36,4’C,
RR:20x/menit
17
J. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. R yaitu:
1. Manajemen kesehatan tidak
efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalaht Ny. E
2. Manajemen keluarga tidak
efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan
fasilitas kesehatan di masyarakat
18
ditangani = 1
Masalah tidak
dirasakan = 0
Jumlah Skor 4 5/6
19
Masalah tidak
dirasakan = 0
Jumlah Skor 3 3/6
20
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
21
diagnosis dan perawatan sakit kepala keluarga dari awal
3. Jadwalkan bertemu dan diskusikan 3. Fasilitasi keluarga terkait tujuan
perawatan hipertensi pada tenaga perawatan
kesehatan 4. Berikan informasi yang dibutukan
4. Laporkan perubahan pada tenaga dan ditanyakan oleh keluarga terkait
kesehatan apabila terdapat gejala dan sakit kepala
tanda komplikasi sakit kepala 5. Manfaatkan dukungan keluarga atau
5. Pantau respon terhadap pengobatan kelompok lain dalam pengambilan
dan perawatan sakit kepala keputusan
22
TUK 4 Keluarga Tn. R mampu memodifikasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, lingkungan
keluargat Tn. R mampu memodifikasi Intervensi :
lingkungan untuk keamanan Ny. E Pencegahan jatuh (6490)
dengan criteria hasil : 1. Identifikasi perilaku dan faktor yang
Pengetahuan : pencegahan jatuh mempengaruhi risiko jatuh
(1828) meningkat dari 1 )tidak ada 2. Monitor gaya berjalan,
pengetahuan) – 4 (pengetahuan banyak) keseimvangan dan tingkat kelelahan
hasil : dengan ambulasi
1. Penggunaan perangkat keselamatan 3. Sediakan alat bantu untuk
yang benar menyeimbangkan gaya berjalan
2. Alas kaki yang tepat 4. Gunakan teknik yang tepat untuk
3. Penggunaan gerbang keamaan yang memindahkan pasien dari kursi roda
benar 5. Sediakan tempat duduk toilet yang
4. Penggunaan pencahayaan lingkungan ditinggikan untuk kekursi dan
yang benar sebaliknya.
TUK 5 Keluarga Tn. R mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pelayanan kesehatan untuk
keluarga Tn. R, mampu memanfaatkan meminimalisir masalah kesehatan yang
fasilitas kesehatan dengan criteria hasil dialami Ny. E
Pengetahuan: sumber-sumber Intervensi :
kesehatan (1806) yaitu tingkat Konseling (5240)
pemahaman yang disampaikan tentang 1. Fasilitasi dalam mengidentifikasi
sumber-sumber asuhan kesehatan yang perilaku perawatan hipotensi yang
relevan meningkat dari 2 (pengetahuan dilakukan dan pencegahan
terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) komplikasi
dengan indikator: 2. Sediakan informasi yang dibutuhkan
1. Sumber perawatan kesehatan tentang pentingnya perawatan
terkemuka hipotensi
2. Sumber-sumber perawatan darurat 3. Evaluasi kemajuan dari penurunan
faktor risiko terjadinya hipotensi
23
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TUK 3
1. Membantu pasien O:
mengidentifikasi keuntungan - Ny. E menjelaskan tentang hipotensi
dan kerugian dari setiap - Keluarga Tn. R merawat Ny. E
alternative pilihan. dengan menggunakan memberikan
2. Memfasilitas percakapan pasien asupan makanan yang lebih banyak
mengenai tujuan perawatan - Ny. E dibantu Tn. R saat berjalan
3. Memberikan informasi sesuai - Keluarga Tn. R dan Ny. R bila sakit
24
permintaan pasien langsung ke pelayanan kesehatan
terdekat
TUK 4
1. Mengidentifikasi perilaku dan A : Masalah teratasi sebagian
faktor yang mempengaruhi P : Lanjutkan intervensi
risiko jatuh
2. Memonitor gaya berjalan,
keseimvangan dan tingkat
kelelahan dengan ambulasi
3. Meyediakan alat bantu untuk
menyeimbangkan gaya berjalan
TUK 5
1. Memfasilitasi dalam
mengidentifikasi perilaku
perawatan hipotensi yang
dilakukan dan pencegahan
komplikasi
2. Menyediakan informasi yang
dibutuhkan tentang pentingnya
perawatan hipotensi
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari asuhan keperawatan ini yaitu bahwa saat pengkajian Ny. E
mengatakan akhir-akhir ini sering pusing, pandangan buram dan lemas. Ny. E
dan Tn. R tidak mengetahui cara merawat hipotensi yang dialami Ny. E.
Klien terlihat lemas, lesu dan pucat. TD: 90/80 mmhg, N:80x/menit S:36,4’C,
RR:20x/menit. Diagnosa yang muncul pada keluarga Tn. R yaitu Manajemen
kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalaht Ny. E. Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan lima
fungsi keperawatan keluarga. Implementasi dan evaluasi pada keluarga Tn R
juga menyesuaikan dengan intervensi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang
diharapkan bagi puskesmas dapat memberikan pelayanan kepada pasien
seoptimal mungkin dan meningkatkan mupu pelayanan puskesmas, Bagi
instutusi pendidikan diharapkan dapat memberikan fasilitas sarana dan
prasarana untuk mengembangkan ilmu dan keterampilanya dan untuk
keluarga diharapkan untuk selalu memperhatikan kesehatan anggota
keluarga terutama dalam merawat anggota yang sakit perlu diperhatikan
untuk meningkatkan kesejahteraan.
xxvi
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence
ofreise blood pressure or contain the according to national circumstances
xxvii
Lampiran 1
xxviii
xxix
30