Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Ny.

T DENGAN MASALAH UTAMA ANSIETAS DI PUSKESMAS


SUKOHARJO DAERAH PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG

Pembimbing Akademik : Ns. Idayati, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Bintang Aji Pamungkas (142012018052)

2. Hadi Galih Hanissyam (142012018060)

3. Nia Utama (142012018072)

4. Rezalady Suratama (142012018079)

5. Riska Ulviyani (142012018081)

6. Dian Yulianto (142012018092)

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisis ekonomi yang terus berkepanjangan ternyata meninggalkan kisah-kisah menyedihkan dengan meningkatnya
jumlah penderita ganngguan jiwa, terutama jenis anxietas (gangguan kecemasan). Gejala gangguan kesehatan
mental yang mencakup mulai dari gangguan kecemasan, depresi, panik hingga gangguan jiwa yang berat seperti
Schizoprenia hingga pada tindakan bunuh diri, semakin mewabah di tengah masyarakat. Dari sekian jumlah
penderita yang ada baru 8% yang mendapatkan pengobatan yang memadai. Sedangkan selebihnya tidak
tertangani.

Masalah gangguan jiwa yang menyebabkan menurunnya kesehatan mental ini ternyata terjadi hampir di seluruh
negara di dunia. WHO (World Health Organization) badan dunia PBB yang menangani masalah kesehatan dunia,
memandang serius masalah kesehatan mental dengan menjadikan isu global WHO. WHO mengangkat beberapa
jenis gangguan jiwa seperti Schizoprenia, Alzheimer, epilepsy, keterbelakangan mental dan ketergantungan
alkohol sebagai isu yang perlu mendapatkan perhatian.

Di Indonesia jumlah penderita penyakit jiwa berat sudah cukup memprihatinkan, yakni mencapai 6 juta orang atau
sekitar 2,5% dari total penduduk. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Mental Rumah Tangga (SKMRT) pada
tahun 1985 yang dilakukan terhadap penduduk di 11 kotamadya oleh Jaringan Epidemiologi Psikiatri Indonesia,
ditemukan 185 per 1.000 penduduk rumah tangga dewasa menunjukkan adanya gejala gangguan kesehatan jiwa
baik yang ringan maupun berat. Dengan analogi lain bahwa satu dari lima penduduk Indonesia menderita
gangguan jiwa dan mental. Sebuah fenomena angka yang sangat mengkhawatirkan bagi sebuah bangsa.

Dengan adanya permasalahan tersebut, kami tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Askep pada Klien
dengan Ansietas di Puskesmas Sukoharjo daerah Prinsewu Provinsi Lampung”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kelompok praktik klinik merumuskan permasalahan asuhan
keperawatan sebagai berikut: ” Bagaimanakah penatalaksanaan asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa utama
ansietas di Puskesmas Sukoharjo Daerah Pringsewu Provinsi Lampung Tahun 2021?”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Kelompok praktik klinik Keperawatan Jiwa II mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif
meliputi aspek bio, psiko, sosio dan spiritual pada klien dengan gangguan psikososial “Ansietas” dengan
menggunaan pendekatan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
2. Tujuan khusus
Kelompok praktik klinik Keperawatan Jiwa II mampu melakukan:
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan psikososial ansietas.
b. Melakukan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial ansietas.
c. Melakukan intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial ansietas.
d. Melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial ansietas.
e. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada dengan gangguan psikososial ansietas.
BAB III

TINJAUAN KASUS

Pengkajian Keperawatan Jiwa

A. Identitas Klien
Inisial : Ny. T
Alamat : RT 09 SUKOHARJO BARAT
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Penjahit
Suku/Bahasa : Jawa
Agama : Islam
Informan : Pasien
Tgl Masuk RS :-
Tgl Pengkajian : 15 Januari 2021
Nomor Register :-

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Alamat : RT 09 SUKOHARJO BARAT
Umur : 35 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Suku/Bahasa : Jawa
Agama : Islam
Hub. dgn Klien : Anak

B. Alasan Masuk ( keluhan utama )


Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 15 januari 2020 didapatkan data klien mengatakan ia merasa cemas
dengan penyakitnya saat ini, karena klien memiliki riwayat penyakit hipertensi, klien khawatir bila penyakitnya
kambuh setiap saat. Selain itu klien juga mengeluhkan pingangnya sakit karena pernah jatuh, tetepi tidak pernah
periksa. TD : 130/80, Nadi 100x/menit, sulit yidur, dada berdebar-debar, gelisah, nafsu makan berkurang.

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu: () ya (√) tidak
2. Pengobatan sebelumnya: () berhasil () kurang berhasil () tidak berhasil
3. Penganiayaan: pelaku/usia korban/usia saksi/usia
a. Aniaya fisik
b. Penolakan
c. Kekerasan dalam keluarga
d. Tindakan kriminal
Jelaskan : klien tidak pernah melakukan tindakan penganiayaan, kekerasaan dalam keluarga, klien juga
tidak pernah melakukan tindakan criminal.
Masalah Keperawatan: tidak ada
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? () ya (√) tidak
Hubungan keluaraga Gejala Riwayat
Pengobatan/perawatan
Masalah Keperawatan: tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak meyenangkan: klien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu
yang tidak menyenangan
Masalah Keperawatan: tidak ada

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital: TD: 130/80 N: 100 S: 37,5oC P: 24X/menit
2. Ukur: TB: BB: 80 (√)turun ()naik
3. Keluhan Fisik (√) ya () tidak
Jelaskan:
Klien mengatakan merasakan nyeri pada pinggang, karena klien pernah jatuh dare tempat yang tinggi.
Masalah Keperawatan: Nyeri

E. Psikososial
1. Genogram

Jelaskan: klien mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua anaknya, klien dan keluarga selalu
bermusyawarah dalam menyekesaikan sebuah masalah. Klien Adela seorang istri dan ibu dare 3 orang anak,
ketiga anak klien berjenis kelamin perempuan. Klien tinggal bersama anak perempuan nomor 3.
Masalah Keperawatan: tidak ada
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri: klien mengatakan bersyukur atas kondisi tubuhnya saat ini, tidak ada bagian tubuh yang
tidak sukai.
b. Identitas diri: sebelum sakit dan saat ini klien bekerja, dan ibu rumah tangga. Klien mengatakan ia
merasa bersyukur terlahir sebagai wanita.
c. Peran: klien bekerja sebagai penjahit,klien mengatakan tidak ada masalah dalam melakukan
pekerjaannya.
d. Ideal diri: klien berharap ingin lekas sembuh dare rasa cemas dan takut yang dialaminya.
e. Harga diri: klien mampu berinteraksi dengan orang lain, klien tidak merasa malu atas kondisinya saat ini,
keluarga juga menerima keadaan klien saat ini.

Masalah Keperawatan: tidak ada

3. Hubungan sosial
a. Orang yang tedekat: anak perempuan
b. Peran serta kegiatan/masyarakat: klien mengatakan tidak ikut serta dalam kegiatan apapun dalam
masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien mengatakan tidak ada hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain.

Masalah Keperawatan: tidak ada

4. Spiritual
a. Nila dan keyakinan: klien beragama islam, klien selalu melaksanakan shalat 5 waktu dirumah.
b. Kegiatan ibadah: kegiatan ibadah yang dilakukan klien Adela shalat, berzikir, baca alquraan.

Masalah Keperawatan: tidak ada

F. Data Fokus
Analisa Data:

No Data Masalah
1. Ds : Ansietas
 Klien mengatakan merasa cemas dan takut
sewaktu waktu penyakitnya akan kambuh
 Klien mengatakan memikirkan tentang
penyakitnya
 Klien mengatakan dadanya berdebar-debar
Do :
 Sulit tidur tidurnya ±4jam dimalam hari
 Nafsu makan berkurang, klien makan ½ porsi
 Gelisah
 Tremor
 Klien sering menunduk

G. Daftar Masalah Keperawatn

1. ansietas

Core Problem
Pohon Masalah:

Gangguan perilaku : kecemasan


Risiko mencederai diri sendiri,

Koping individu tak efektif


orang lain dan lingkungan

Stressor

H. Daftar Diagnosa Keperwatan


Intervensi

Tanggal Diagnosa Intervensi


15 - 1. Mengkaji ansietas
januari 2. Mengkaji GCT
2021 3. Mengkaji HDR Situasional
4. Mengkaji ketidakberdayaan
5. Mengkaji keputusasaan

16 Ansietas 1. Mengkaji ansietas klien


januari 2. Latih teknik relaksasi (tarik nafas
2021 dalam, distraksi dengan bercakap-
cakap dan menonton tv)
3. Latihan hipnotis diri sendiri ( teknik
5jari dan kegiatan sepiritual
4. Evaluasi ansietas kemampuan tarik
nafas dalam, distraksi dan hipnotis diri
5 jari dan kegiatan spiritual

Keluarga:
1. Jelaskan ansietas, peneybab, proses
terjadinya, tanda dan gejala serta
akibatnya
2. Menjelaskan cara merawat ansietas
klien : tidak menambah masalah, selalu
bersikap positif, memberi semangat
3. Libatkan kluarga saat melatih klien
melakukan tarik nafas dalam dan
distraksi
4. Anjurkan keluarga memotifasi
melakukan tarik nafas dalam dan
distraksi serta menjelaskan kepada
yang besuk untuk melkukan sikap yang
positif
5. Menyertakan kluarga saat meltih klien
hipnotis diri dengan 5 jari dan kegiatan
spiritual
6. Anjurkan membantu klien mengatasi
ansietasnya
7. Diskusikan dengan kluarga cara
perawatan di rumah follow up dan
kondisi klien yang perlu dirujuk
(lapang persegi menyempit, tidak mau
menerima informasi, glisah, tdak dapat
tidur dan cara merujuk pasien.
8. Evaluasi kegiatan kluaraga dalam
merawat atau melatih klien tarik nafas
dalam, distraksi, dan teknik hipnotis
diri serta kegiatan spiritual
9. Nilai kemampuan kluaraga merawat
klien
10. Nilai kemampuan kluarag melkukan
control atau rujukan
I. Dokumentasi Keperawatan

Implementasi Evaluasi
Tanggal: 15 januari 2021 S:
Pukul: 11:00  Klien mengatakan merasa cemas dan takut
sewaktu waktu penyakitnya akan kambuh
Data:  Klien mengatakan memikirkan tentang
Ds : penyakitnya
 Klien mengatakan merasa cemas dan takut  Klien mengatakan dadanya berdebar-debar
sewaktu waktu penyakitnya akan kambuh
 Klien mengatakan memikirkan tentang
penyakitnya
 Klien mengatakan dadanya berdebar-debar
Do : O:
 Sulit tidur tidurnya ±4jam dimalam hari  Sulit tidur tidurnya ±4jam dimalam hari
 Nafsu makan berkurang, klien makan ½ porsi  Nafsu makan berkurang, klien makan ½ porsi
 Nadi 100x/menit  Nadi 100x/menit
 Gelisah  Gelisah
 Tremor  Tremor
 Klien sering menunduk  Klien sering menunduk

Diagnosa : ansietas A: ansietas

Tindakan:
1. mengkaji ansietas
2. mengkaji GCT
3. mengkaji HDR situasional
4. Mengakaji keputusasaan
5. Mengkaji ketidakberdayaan
RTL: P:
1. Melakukan teknik relakssi nafas dalam dan 1. Melkukan teknik relakssi nafas dalam dan
distraksi distraksi
2. Melakukan hipnotis diri dengan 5 jari dan 2. Melakukan hipnotis diri dengan 5 jari dan
aktivitas spiritual aktivitas spiritual
3. Evaluasi kemampuan klien teknik relaksasi, 3. Evaluasi kemampuan klien teknik
distraksi, hipnotis diri dan kegiatan spiritual relaksasi, distraksi, hipnotis diri dan
kegiatan spiritual
Keluarga:
1. Jelaskan ansietas, peneybab, proses terjadinya, Keluarga:
tanda dan gejala serta akibatnya 1. Jelaskan ansietas, peneybab, proses
2. Menjelaskan cara merawat ansietas klien : tidak terjadinya, tanda dan gejala serta
menambah masalah, selalu bersikap positif, akibatnya
memberi semangat 2. Menjelaskan cara merawat ansietas
3. Libatkan kluarga saat melatih klien melakukan klien : tidak menambah masalah, selalu
tarik nafas dalam dan distraksi bersikap positif, memberi semangat
4. Anjurkan keluarga memotifasi melakukan tarik 3. Libatkan kluarga saat melatih klien
nafas dalam dan distraksi serta menjelaskan melakukan tarik nafas dalam dan
kepada yang besuk untuk melkukan sikap yang distraksi
positif 4. Anjurkan keluarga memotifasi
5. Menyertakan kluarga saat meltih klien hipnotis melakukan tarik nafas dalam dan
diri dengan 5 jari dan kegiatan spiritual distraksi serta menjelaskan kepada yang
6. Anjurkan membantu klien mengatasi besuk untuk melkukan sikap yang positif
ansietasnya 5. Menyertakan kluarga saat meltih klien
7. Diskusikan dengan kluarga cara perawatan di hipnotis diri dengan 5 jari dan kegiatan
rumah follow up dan kondisi klien yang perlu spiritual
dirujuk (lapang persegi menyempit, tidak mau 6. Anjurkan membantu klien mengatasi
menerima informasi, glisah, tdak dapat tidur dan ansietasnya
cara merujuk pasien. 7. Diskusikan dengan kluarga cara
8. Evaluasi kegiatan kluaraga dalam merawat atau perawatan di rumah follow up dan
melatih klien tarik nafas dalam, distraksi, dan kondisi klien yang perlu dirujuk (lapang
teknik hipnotis diri serta kegiatan spiritual persegi menyempit, tidak mau menerima
9. Nilai kemampuan kluaraga merawat klien informasi, glisah, tdak dapat tidur dan
10. Nilai kemampuan kluarag melkukan control cara merujuk pasien.
atau rujukan 8. Evaluasi kegiatan kluaraga dalam
merawat atau melatih klien tarik nafas
dalam, distraksi, dan teknik hipnotis diri
serta kegiatan spiritual
9. Nilai kemampuan kluaraga merawat klien
10. Nilai kemampuan kluarag melkukan
control atau rujukan

Ttd. Nama Jelas


Tanggal: 16 januari 2021 S:
Pukul: 10:00  Klien mengatakan merasa cemas dan takut
sewaktu waktu penyakitnya akan kambuh
Data:  Klien mengatakan memikirkan tentang
Ds : penyakitnya
 Klien mengatakan merasa cemas dan takut  Klien mengatakan dadanya berdebar-debar
sewaktu waktu penyakitnya akan kambuh
 Klien mengatakan memikirkan tentang
penyakitnya
 Klien mengatakan dadanya berdebar-debar
Do : O:
 Sulit tidur tidurnya ±4jam dimalam hari  Sulit tidur tidurnya ±4jam dimalam hari
 Nafsu makan berkurang, klien makan ½ porsi  Nafsu makan berkurang, klien makan ½ porsi
 Nadi 95x/menit  Nadi 95x/menit
 Gelisah  Gelisah
 Tremor  Tremor
 Klien sering menunduk  Klien sering menunduk

Diagnosa : ansietas A: ansietas

Tindakan:
1. Melakukan teknik relakssi nafas dalam dan
distraksi
2. Melakukan hipnotis diri dengan 5 jari dan
aktivitas spiritual
3. Mengevaluasi kemampuan klien teknik
relaksasi, distraksi, hipnotis diri dan kegiatan
spiritual
Keluarga:
11. menjelaskan ansietas, peneybab, proses P:
terjadinya, tanda dan gejala serta akibatnya 1. Mengajurkan melkukan latihan tarik nafas
12. Menjelaskan cara merawat ansietas klien : tidak dalam 2 jam sekali
menambah masalah, selalu bersikap positif, 2. Mengajurkan distraksi dengan bercakap-
memberi semangat cakap dan menonton tv setiap saat kecuali
13. Melibatkan kluarga saat melatih klien tidur
melakukan tarik nafas dalam dan distraksi 3. Menganjurkan hipnotis 5jari 5 hrai seklai
14. Menganjurkan keluarga memotifasi melakukan 4. Dan mengajurkan untuk selalu melkukan
tarik nafas dalam dan distraksi serta kegiatan spritual
menjelaskan kepada yang besuk untuk 5. Anjurkan keluarga memotifasi melakukan
melkukan sikap yang positif tarik nafas dalam dan distraksi serta
15. Menyertakan kluarga saat meltih klien hipnotis menjelaskan kepada yang besuk untuk
diri dengan 5 jari dan kegiatan spiritual melkukan sikap yang positif
16. Menganjurkan membantu klien mengatasi 6. Anjurkan membantu klien mengatasi
ansietasnya ansietasnya
17. Mendiskusikan dengan kluarga cara perawatan
di rumah follow up dan kondisi klien yang perlu
dirujuk (lapang persegi menyempit, tidak mau
menerima informasi, glisah, tdak dapat tidur dan
cara merujuk pasien. Ttd. Nama Jelas
18. Mengevaluasi kegiatan kluaraga dalam merawat
atau melatih klien tarik nafas dalam, distraksi,
dan teknik hipnotis diri serta kegiatan spiritual
19. Menilai kemampuan kluaraga merawat klien
20. Menilai kemampuan kluarag melkukan control
atau rujukan

RTL:

1. Mengajurkan melkukan latihan tarik nafas


dalam 2 jam sekali
2. Mengajurkan distraksi dengan bercakap-cakap
dan menonton tv setiap saat kecuali tidur
3. Menganjurkan hipnotis 5jari 5 hrai seklai
4. Dan mengajurkan untuk selalu melkukan
kegiatan spritual
5. Anjurkan keluarga memotifasi melakukan tarik
nafas dalam dan distraksi serta menjelaskan
kepada yang besuk untuk melkukan sikap yang
positif
6. Anjurkan membantu klien mengatasi
ansietasnya

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari Asuhan keperawatan yang dilakukan selama 1 hari dan dari evaluasi serta tindakan keperawatan pada klien
Ansietas, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pengkajian asuhan keperawatan penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan
dengan melihat status klien.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan teori dan pada teori terdapat 5 diagnosa tetapi yang muncul
hanya satu yaitu Ansietas
3. Berdasarkan analisa data Asuhan keperawatan dengan Ansietas, semua intervensi telah tercapai .
4. Pada intervensi rencana keperawatan dibuat berdasarkan diagnosa klien yang sudah sesuai dengan teori yaitu
matriks.
5. Implementasi selama 1 hari Pada tanggal 16 Januari 2021 dilakukan SP 1 ansietas yaitu Latihan relaksasi
nafas dalam dan distraksi SP 2 ansietas yaitu melakukan latihan hipnotis 5 jari dan spritual, SP 3 ansietas
yaitu melakukan evaluasi ansietas, kemampuan relaksasi nafas dalam dan distraksi, hipnotis lima jari dan
spiritual
6. Evaluasi yang diperoleh selama 1 hari implementasi yaitu pada tanggal 16 Januari 2021 SP 1 ansietas klien
mampu melakukan relaksasi nafas dalam dan distraksi, SP 2 ansietas klien mampu melakukan latihan hipnotis
lima jari dan spritual, SP3 ansietas klien mampu melakukan relaksasi nafas dalam, distraksi, hipnotis lima jari
dan spiritual.
B. Saran
Berdasarkan dengan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi :
1. Hendaknya dalam pengkajian pada pasien menggunakan metode observasi, dan wawancara harus dilakukan
secara terus menerus dengan sikap empati, bina hubungan saling percaya sehingga dapat merumuskan
masalah keperawatan utama secara tepat
2. Dalam merumuskan suatu diagnosa keperawatan, perawat tetap harus memperhatikan prioritas masalah
utama, serta tanda dan gejala yang muncul.
3. Dalam pembuatan intervensi, perawat tetap harus menyesuaikan dengan kondisi klien saat ini, menetukan
tujuan khusus yang mengacu pada penyebab.
4. Implementasi hendaknya selalu dilaksanakan secara empati dengan memperhatikan pemahaman tentang
kebutuhan yang diperlukan klien saat ini.
5. Evaluasi hendaknya dapat didokumentasikan secara sitematik dan sesuai dengan hasil yang dicapai, sehingga
dapat dilakukan intervensi untuk mengatasi masalah yang belum teratasi.

STRATEGI PELASANAAN

Pengkajian Individu

PROSES KEPERAWATAN

A. Kondisi klien
DS : -
DO : -

B. Diagnosa Keperawatan : -
C. Tujuan
Klien mampu mengidentifikasi masalah yang dialami

D. Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi teraupetik
2. Mengajarkan klien mengidentifikasi masalah yang dialami

STRATEGI PELAKSANAAN

A. Orientasi
1. Salam
“Assalamualaikum Wr. Wb.”
“Selamat pagi bapak/ibu/saudara. Perkenalkan saya perawat Hadi Galih Hanissyam senang dipanggil suster
Galih, saya Rezalady Suratama senang dipanggil Reza, saya Riska Ulviani senang dipanggil Riska, saya
Bintang Aji Pamungkas senang dipanggil Bintang, saya Nia Utama senang dipanggil nia, saya Dian Yulianto
senang dipanggil Dian, kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pringsewu, nama bapak/ibu/saudara
siapa? Senang dipanggil siapa? saya bertugas hari ini dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 14.00 siang nanti”
“Baiklah bapak/ibu/saudara, saya disini bertugas selama 2 hari, dari hari jumat dan sabtu. Saya akan
membantu mengatasi masalah-masalah yang adialami kalau ada masalah, bapak/ibu/ saudara bisa bercerita
dengan saya, bapak/ibu/saudara tidak perlu khawatir dengan kerahasiaan dari masalah yang bapak/ibu/saudara
ceritakan, rahasia ini akan saya jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan perawatan bapak/ibu/saudara.

2. Evaluasi / validasi
“Bagaimana keadaan dan perasaan ibu/bapak/saudara? Apa yang bapak/ibu/saudara fikirkan?”

3. Kontrak
“Bagaimana kalau kita berdiskusi apa yang bapak/ibu/saudara rasakan, menurut bapak/ibu/saudara kita akan
berbincang-bincang dimana? Baiklah kalau begitu, berapa lama waktunya? Bagaimana kalau 15 menit ya
bapak/saudara/ibu. Yang bertujuan untuk mengetahui masalah ibu/bapak/saudara dan mencari tahu bagaimana
cara mengatasinya.”

B. Fase kerja
“Apa yang menyebabkan Ibu/saudara/bapak menjadi seperti ini?
Apakah ibu/bapak/saudara merasa cemas? Dan apakah perasaan itu masih muncul sekarang? Apa yang
ibu/bapak/saudara lakukan?
Apakah bapak/ibu/saudara merasa putus asa? Lalu apa yang Bapak/ibu/saudara lakukan ketika rasa keputusasaan
itu muncu?
Apakah ketika bapak/ibu/saudaara mengalami sakit merasa tidak berdaya? Lalu apa yang ibu lakukan?
Apakah ketika bapak/ibu/saudara mengalami sakit, bapak/ibu/saudara merasa tidak berdaya? Seperti apa
perasaannya?
Apakah bapak/ibu/saudara mengalami gangguan citra tubuh/ada bagian organ tubuh bapak/ibu/saudara yang tidak
disukai akibat penyakit/tidak percaya diri?”

C. Fase Terminasi
1. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu/saudara setelah kita berbincang-bincang tadi? Apakah bapak/ibu merasa
tenang dan lega?”

2. Evaluasi objektif
“Kita tadi sudah berdiskusi tentang apa? Coba bapak/ibu/saudara sebutkan apa yang kita diskusikan tadi?
Bagus sekali ternyata ibu/bapak/saudara menjelaskan ini dari diskusi kita tadi.”

3. Rencana tindak lanjut


“Jika masih ada yang belum ibu/bapak/saudara ceritakan, jangan lupa untuk bercerita kepada saya yaitu
pertemuan selanjutnya.”

4. Kontrak
“Pukul 08.00 besok saya akan mengajarkan cara mencegah gangguan citra tubuh/perasaan tidak
berdaya/perasaan cemas/perasaan tidak berdaya/perasaan putus asa, yang mengganggu bapak/ibu/saudara,
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mengatasi masalah saudara/bapak/ibutempatnya disini saja, kurang
lebih selama 30 menit.”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 1 ANSIETAS
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien :
 Klien mengatakan khawatir tentang penyakitnya
 Klien mengatakan memikirkan tentang kesehatanya
 Klien mengatakan dadanya berdebar
 Klien mengatakan klien sulit tidur.
 Klien tidur 4 jam di malam hari
 Klien mengatakan tidak nafsu makan.
 Klien makan ½ porsi
 Klien mengatakan ia merasa gelisah
2. Diagnosa keperawatan : Ansietas
3. Tujuan khusus :
a. Klien mampu mengenal ansietasnya
b. Klien dapat mengunakan mekanisme koping yang adaptif
c. Klien dapat mengunakan teknik relaksasi nafas dalam
4. Intervensi
a. Kaji ansietas pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas:
1) Mengidentifikasi dan menguraikan perasaanya
2) Mengenal penyebab ansietas
3) Menyadari prilaku akibat ansietas
c. Latih teknik relasasi:
1) Tarik nafas dalam (5kali setiap latihan)
2) Distraksi (bercakap-cakap dan menonton tv)
d. Anjurkan latihan nafas dalam tiap 2 jam, distraksi setiap saat (kecuali saat tidur)
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik

SP 2 ANSIETAS

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien :
 Klien mengatakan khawatir tentang penyakitnya
 Klien mengatakan memikirkan tentang kesehatanya
 Klien mengatakan dadanya berdebar
 Klien mengatakan klien sulit tidur.
 Klien tidur 4 jam di malam hari
 Klien mengatakan tidak nafsu makan.
 Klien makan ½ porsi
 Klien mengatakan ia merasa gelisah

2. Diagnosa keperawatan : Ansietas

3. Tujuan khusus :
a. Klien mampu mengenal ansietasnya
b. Klien dapat mengunakan mekanisme koping yang adaptif
c. Klien dapat mengunakan teknik relaksasi nafas dalam

4.Intervensi
a. Evaluasi ansietas dan kemampuan pasien melakukan tarik nafas dalam dan distraksi berikan pujian
b. Latihan hipnotis diri sendiri (teknik lima jari) dan kegiatan spiritual
c. Anjurkan pasien melakukan tarik nafas dalam (setiap dua jam), distraksi (setiap saat), teknik lima jari
(lima kali sehari) dan kegiatan spiritual (disesuaikan)

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik

SP 3 ANSIETAS

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien :
 Klien mengatakan khawatir tentang penyakitnya
 Klien mengatakan memikirkan tentang kesehatanya
 Klien mengatakan dadanya berdebar
 Klien mengatakan klien sulit tidur.
 Klien tidur 4 jam di malam hari
 Klien mengatakan tidak nafsu makan.
 Klien makan ½ porsi
 Klien mengatakan ia merasa gelisah

2. Diagnosa keperawatan : Ansietas
3. Tujuan khusus :
a. Klien mampu mengenal ansietasnya
b. Klien dapat mengunakan mekanisme koping yang adaptif
c. Klien dapat mengunakan teknik hipnotis lima jari
4. Intervensi
a. Evaluasi ansietas dan kemampuan tarik nafas dalam, distraksi, tekhnik lima jari, spiritual. Beri pujian
b. Latih sampai membudaya
c. Nilai kemampuan yang telah mandiri
d. Nilai dampaknya pada ansietas

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi.Masih ingat dengan saya?Iya saya perawat (nia dan riska serta keempat
teman saya galih, dian, reza dan bintang) yang dari universitas muhammadiyah pringsewu lampung.

b. Evaluasi/Validasi

STRATEGI PELASANAAN

Pengkajian Keluarga

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondis iklien
DS : -

DO : -

B. Diagnose keperawatan

C. Tujuan

Keluarga mampu mengidentifikasi masalah yang dialami

D. Intervensi
1. Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga

STRATEGI PELAKSANAAN

A. Orientasi
1. Salam
“Assalamualaikum Wr. Wb.”
“Selamat pagi bapak/ibu/saudara. Perkenalkan saya perawat Hadi Galih Hanissyam senang dipanggil suster
Galih, saya Rezalady Suratama senang dipanggil Reza, saya Riska Ulviani senang dipanggil Riska, saya
Bintang Aji Pamungkas senang dipanggil Bintang, saya Nia Utama senang dipanggil nia, saya Dian Yulianto
senang dipanggil Dian, kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pringsewu, nama bapak/ibu/saudara
siapa? Senang dipanggil siapa? saya bertugas hari ini dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 14.00 siang nanti”
“Baiklah bapak/ibu/saudara, saya disini bertugas selama 2 hari, dari hari jumat dan sabtu. Saya akan
membantu mengatasi masalah-masalah yang dialami kalau ada masalah, bapak/ibu/ saudara bisa bercerita
dengan saya, bapak/ibu/saudara tidak perlu khawatir dengan kerahasiaan dari masalah yang bapak/ibu/saudara
ceritakan, rahasia ini akan saya jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan keluarga bapak/ibu/saudara.

2. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan kelurga ibu/bapak/saudara? Apa yang bapak/ibu/saudara fikirkan?”

3. Kontrak
“Bagaimana kalau kita berdiskusi apa yang kelurga bapak/ibu/saudara rasakan dan alami dalam merawat
Tn/Ny, menurut bapak/ibu/saudara kita akan berbincang-bincang dimana? Baiklah kalau begitu, berapa lama
waktunya? Bagaimana kalau 15 menit ya bapak/saudara/ibu. Yang bertujuan untuk mengetahui masalah
kelurga ibu/bapak/saudara dan mencari tahu bagaimana cara mengatasinya.”
B. Fase kerja
“Apakah keluarga bapak/saudara/ibu mengalami masalah dan kesulitan dalam merawat anggota keluarga yang
sakit? Apa yang keluarga bapak/saudara/ibu lalukan?
Apakah keluarga bapak/saudara/ibu mengetahui cara merawat keluarga yang sakit?
Apakah keluarga bapak/saudara/ibu membantu mengatasi masalah cemas, perasaan tidak berdaya, perasaan
gangguan citra tubuh, perasaan tidak berharga, perasaan putus asa?”

C. Fase Terminasi
1. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu/saudara setelah kita berbincang-bincang tadi? Apakah bapak/ibu merasa
tenang dan lega?”

2. Evaluasi Objektif
“Kita tadi sudah berdiskusi tentang apa? Coba bapak/ibu/saudara sebutkan apa yang kita diskusikan tadi?
Bagus sekali ternyata ibu/bapak/saudara mampu menjelaskan dari apa yang kita diskusi tadi.”

3. Rencana Tindak Lanjut


“Jika masih ada yang belum ibu/bapak/saudara ceritakan, jangan lupa untuk bercerita kepada saya yaitu
pertemuan selanjutnya.”

4. Kontrak
“Pukul 10:00 besok kami akan mengajarkan cara mengatasi masalah keluarga saudara/bapak/ibu dalam
merawat pasien dan merawat pasien dan cara membantu pasien/keluarga yang sakit dalam mengatasi
masalahnya, tempatnya disini saja, kurang lebih selama 30 menit.”

Anda mungkin juga menyukai