Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WR”

DENGAN ANSIETAS/KECEMASAN
DI RUANG JEMPIRING RSU BANGLI
12 – 13 OKTOBER 2015

OLEH:

AYU GEDE INTAN ASTRI DEWI


P07120013064
III.2 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “WR”
DENGAN ANSIETAS/KECEMASAN
DI RUANG JEMPIRING RSU BANGLI
13 – 13 OKTOBER 2015

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Inisial                         : WR                           
Jenis kelamin             : Perempuan
Umur                          : 11 tahun                 
Informan                     : Ny. KS
Tanggal Masuk RS     : 23 September 2015
Tanggal pengkajian    : 12 Oktober 2015
Nomor RM          : 197349
                         
B. ALASAN MASUK
Pasien datang ke IGD RSU Bangli. Pasien datang dengan keadaan
sadar, diantar oleh ayahnya pada hari Rabu 23 September 2015 pasien
dikeluhkan panas naik turun sejak 10 hari yang lalu. Saat pengkajian di IGD
suhu tubuh pasien 39,9ºC, oleh karena itu pasien disarankan untuk menjalani
opname di ruang Jempiring RSUD Bangli.
Saat Pengkajian:
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya.
Pasien khawatir kalau sakitnya tambah parah dan akan lebih lama dirawat di
rumah sakit. Pasien juga takut disuntik. Pasien mengatakan khawatir tidak bisa
mengikuti pelajaran karena diopname.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor perkembangan
Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami riwayat penyakit
yang sama sebelumnya, pasien juga mengatakan tidak pernah dirawat
di rumah sakit.
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah komunikasi dalam
keluarganya, pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan
keluarganya terutama dengan saudara laki-lakinya dan kedua orang
tuanya yang selalu menemaninya di rumah sakit.
3. Faktor psikologis
Pasien mengatakan cemas dengan kondisinya, dan juga tidak dapat
mengikuti pelajaran dikelas akibat opname, pasien menceritakan
kecemasannya kepada sauadaranya dan ibunya.
4. Faktor genetic
Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita diabetes, stroke,
hipertensi, penyakit jantung, maupun penyakit genetik lainnya.

D. FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor sosial budaya
Pasien tidak mempunyai masalah dalam sosial budayanya, pasien
merupakan anak yang mampu bergaul dengan siapa saja dan dapat
bersosialisasi dengan teman-temannya. Namun setelah MRS pasien
sedikit mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dengan teman-
temannya, karena ia harus menjalani perawatan di rumah sakit.
2. Faktor psikologis
Pasien merasa cemas karena pasien tidak biasa dengan perawatan di
rumah sakit, pasien kawatir tidak dapat mengikuti pelajaran dikelas
akibat opname, dan pasien takut disuntik.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda – tanda Vital   
TD : 110 / 70 mmHg    
N : 100 x/mnt     
S : 39,9o C      
RR: 30x/mnt
2. TB :145 cm   BB: 32 kg    ( ) turun    ( )naik
3. Keluhan  Fisik       ( ) ya          () tidak           
Pasien mengatkan tidak memiliki keluhan yang lain pada fisiknya.
masalah keperawatan : Tidak ada masalah

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

1
1
Keterangan:

: Laki-laki : Tinggal bersama

: Perempuan : Hubungan keluarga

: Pasien

Penjelasan:
Pasien merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara. Pasien tinggal bersama ayah,
ibu, adik laki – laki dan juga neneknya.. Dikeluarga pasien tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak ada yang dibenci pada dirinya,
pasien bersyukur memiliki anggota tubuh yang lengkap.
b. Identitas diri
Saat pengkajian, pasien mampu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
jenis kelamin, asal, pasien juga mampu menyebutkan umur dan anggota
keluarganya yang lain. Sebelum dirawat pasien menjalani kegiatan sebagai
pelajar kelas 6 SD.
c. Peran diri
Pasien belum menikah dan merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.
Keseharian pasien belajar sebagai siswa kelas 6 SD.
d. Ideal diri
Pasien hanya ingin cepat sembuh dan cepat pulang agar bisa bertemu dengan
saudaranya, dan ingin cepat kembali bersekolah bertemu dengan teman-
temannya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan tidak merasa merepotkan orang yang tinggal bersamanya
terutama saudara, orangtua dan keluarganya yang lain. Pasien mengatakan
selama ini tidak ada yang menghina maupun mencemoohnya, orang-orang
disekitarnya cukup menghargainya.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah.

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling dekat dengan dirinya sekarang ini
adalah ibu dan ayahnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan kelompok di sekolahnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan, tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain. Pasien mampu bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungan
sekitarnya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama Hindu dan percaya dengan adanya Ida Sang
Hyang Widi Wasa.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan hanya mampu berdoa dari tempat tidur saja.
Masalah keperawatan : Tidak ada

G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan pasien cukup rapi, menggunakan baju kaos berwarna merah
muda, menggunakan celana pendek, rambut terlihat rapi, kulit berwarna
kuning langsat, kuku cukup bersih, tidak ada bau mulut maupun bau
badan, mukosa bibir kering.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
2. Pembicaraan
Cara bicara pasien pelan namun dapat didengar jelas oleh orang lain.
Pasien hanya dapat berbicara seperlunya saja. Nada suara pasien tidak
tinggi maupun rendah, tidak cepat maupun lambat. Saat diajak berbicara
suara pasien terdengar lambat dan pelan.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
3. Aktivitas motorik
Saat pengkajian pasien tampak lemas, wajah pasien tampak tegang,
mengeluarkan keringat dari badannya, dan terlihat khawatir dengan
penyakitnya.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
4. Alam perasaan (Ansietas)
Pasien mengatakan khawatir akan kondisinya sehingga tidak bisa
menjalani aktifitasnya bersekolah dan bermain dengan teman-temannya.
Pasien juga mengatakan kawathir akan lama di opname.
Masalah keperawatan : Ansietas/ kecemasan
5. Afek
Saat pengkajian, tidak ada tanda-tanda emosi. Ekspresi yang
diperlihatkan pasien sesuai dengan situasi dan kondisi. Saat ditanya
mengenai penyakitnya raut muka pasien tampak sedih, gelisah, dan
khawatir.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
6. Interaksi selama wawancara
Saat pengkajian pasien cukup kooperatif dan memperlihatkan kontak
mata yang cukup baik selama pembicaraan. Pasien mampu menjawab
pertanyaan dengan jelas dan pelan.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
7. Persepsi
Pasien sangat merasa cemas dengan kondisinya sekarang. Pasien
meyakini bahwa penyakitnya ini murni penyakit medis. Sehingga harus
diobati secara medis.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
8. Proses piker
Pasien tidak mengalami gangguan dalam proses pikirnya, saat ditanya
pasien mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tanpa mengulang,
berbelit- belit atau kehilangan arah mengenai hal yang sudah
disampaikan.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
9. Isi piker
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir. Pasien yakin bahwa sakit
yang dialami saat ini bukan karena penyebab lain yang bersifat magis.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
10. Tingkat kesadaran
Saat pengkajian, pasien tidak terlihat bingung. Pasien tidak mengalami
disorientasi dan tahu mengenai waktu, tanggal, bulan, tahun sekarang,
tempat maupun sebab ia dirawat. Pasien sadar secara penuh, tidak
bingung, sedasi, stupor. Skor GCS pasien adalah E4V5M6.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
11. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang,
jangka pendek maupun saat ini. Pasien mampu mengingat kejadian yang
dialaminya sebelum masuk rumah sakit. Pasien dapat mengingat
peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun   ini. Pasien
juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi pasien sudah makan  atau
belum.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak mengalami gangguan pada tingkat konsentrasi dan
berhitung. Pasien mampu berhitung dengan lancar dan saat diberi
pertanyaan sederhana pasien mampu menjawab. Pasien sudah kelas 6 SD
dan sudah mahir dalam melakukan penjumlahan maupun perkalian,
ketika ditanyai 8 x 8 pasien menjawab 64.
Masalah keperawatan:  Tidak ditemukan masalah
13. Kemampuan penilaian
Pasien tidak mengalami gangguan pada kemampuan penilaian. Saat
diberikan pilihan mencuci tangan terlebih dahulu baru makan, apa makan
dulu baru cuci tangan, pasien mampu menjawab kalau cuci tangan
terlebih dahulu baru makan setelah itu kembali mencuci tangan.
Masalah keperawatan :  Tidak ditemukan masalah
14. Daya tilik diri
Pasien tidak mengetahui penyakit yang sedang dialaminya, pasien takut
disuntik dan ingin cepat pulang.
Masalah keperawatan :  Kurang Pengetahuan

H. PERSIAPAN PULANG
1. Makan dan minum
Pasien makan 3 kali sehari dengan porsi makan habis, jenis makanan nasi,
sayur, lauk-pauk,dan susu saat makan pasien menggunakan tangan kanannya
untuk makan atau kadang menggunakan sendok makan.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah
2. BAB/BAK
Pasien dapat BAB (1 x sehari) dengan konsistensi feses lembek, berbau
khas, darah (-) dan BAK (4-5 kali/ hari) dengan rutin setiap harinya urine
berwarna kuning jernih, berbau khas, tidak ada darah..
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah
3. Mandi
Pasien mandi dua kali sehari dengan sabun, dan pasien rajin keramas dengan
shampo setiap 2 hari sekali dengan mandiri dan bersih.
Masalah keperawatan :  Tidak ditemukan masalah
4. Berpakaian/Berhias
Pasien mengganti bajunya setiap hari sehabis mandi, pasien juga tampak
bersih dan rapi, dan dapat menggunakan pakaian dengan benar.
Masalah keperawatan :  Tidak ditemukan masalah
5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur pasien tidak nyenyak sejak pertama kali masuk
rumah sakit karena pasien merasa cemas dan pasien ingin cepat pulang.
Pasien hanya dapat tidur dalam sehari kira-kiran 5-6 jam. Pasien merasa
tidak puas dengan istirahat dan tidurnya.Pasien nampak lemas. Kantong mata
(+), wajah tampak sedikit pucat.
Masalah Keperawatan            : Gangguan pola tidur
6. Penggunaan Obat
Selama perawatan pasien mendapat pengobatan secara teratur, obat diberikan
oleh perawat.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjut                  : ( ) ya                        ( ) tidak
Perawatan pendukung        : ( ) ya                        ( ) tidak
Masalah keperawatan :  Tidak ditemukan masalah
8. Kegiatan di Dalam Rumah
Pasien mengatakan ingin berkumpul dengan keluarga di rumah dan cepat-
cepat ingin bermain dengan teman-temannya.
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan Masalah
9. Kegiatan di luar rumah
Pasien mengatakan bila sudah pulang ingin bersekolah dan bermain dengan
teman-teman sekolahnya.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah

I. MEKANISME KOPING
Pasien selalu mengadu kepada orang tuanya jika mempunyai masalah apapun.
Masalah keperawatan: Tidak ditemukan Masalah

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan dirinya, teman-temannya,
keluarga maupun lingkungan tempat tinggal, sekolahnya, pasien dapat
berinteraksi dengan baik.
K. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang sedang dialaminya
saat ini pasien hanya mengetahui bahwa pasien harus menjalani perawatan
sampai ia sembuh.
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan

L. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis pasien adalah :
Therapi obat:
Nama Obat Dosis Rute Penggunaan

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. ANALISA DATA
No DATA MASALAH

1. DS :

- Pasien mengatakan khawatir akan kondisinya dan Kecemasan/


tidak bisa menjalani aktifitasnya bersekolah dan Ansietas
bermain dengan teman-temannya. Pasien juga
mengatakan kawathir akan lama di opname dan
takut akan disuntik. Pasien ingin cepat pulang
DO :

- Wajah pasien tampak murung dan terlihat khawatir.


Setiap akan disuntik pasien menangis.
2. DS :

- Pasien mengatakan tidur pasien tidak nyenyak sejak


pertama kali masuk rumah sakit karena pasien
Gangguan
merasa cemas dan pasien ingin cepat pulang. Pasien
Pola Tidur
hanya dapat tidur dalam sehari kira-kiran 5 – 6 jam
DO :
- Pasien nampak lemas
- Tampak adanya kantung mata (+)
- Wajah pasien tampak pucat.
3. DS :

- Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang Kurang


penyakit yang sedang dialaminya saat ini pasien Pengetahuan
hanya mengetahui bahwa ia harus menjalani
perawatan agar cepat sembuh dan bersekolah
kembali.

DO :

- Pasien tampak sering melihat ibunya ketika


ditanya.

B. DAFTAR MASALAH
1.    Kecemasan
2.    Gangguan pola tidur
3.    Kurang pengetahuan

C. POHON MASALAH

Gangguan pola tidur Akibat

Kecemasan/ Ansietas Core Problem

Kurang pengetahuan Penyebab

PRIORITAS DIAGNOSA
Diagnosa yang dapat diambil dari pengkajian yang dilakukan oleh perawat
kepada “WR” diatas yaitu : Ansietas / Kecemasan
III. RENCANA KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA PASIEN “WR”
DENGAN ANSIETAS/KECEMASAN
DI RUANG JEMPIRING RSU BANGLI
12 – 13 OKTOBER 2015

HARI DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


/TGL

Senin, 12 Ansietas TUK 1 : 1. Jadilah pendengar yang hangat 1. Mendengarkan pasien dengan
Oktober Setelah diberikan asuhan dan responsif. responsif membuat pasien
2015 keperawatan selama 1 x 15 merasa bahwa ia dihargai.
menit diharapkan terbina 2. Beri waktu yang cukup pada 2. Memotong pembicaraan pasien
hubungan saling percaya antara pasien untuk berespon. membuat pasien merasa kurang
perawat dan pasien dengan dihargai.
kriteria hasil : 3. Beri dukungan pada pasien untuk 3. Dukungan kepada pasien dapat
1. Pasien mau berjabat mengekspresikan perasaannya. meningkatkan rasa kepercayaan
tangan diri pasien
2. Pasien tersenyum 4. Identifikasi pola prilaku pasien 4. Dengan mengetahui pola
3. Terdapat kontak mata atau pendekatan yang dapat perilaku pasien yang dapat
4. Pasien mau menjawab menimbulkan perasaan negatif. menimbulkan perasaan negatif
pertanyaan dan dapat membantu perawat untuk
menjelaskan identitasnya tidak memancing perasaan
negatif pasien.

5. Bersama pasien mengenali 5. Mengajak pasien bersama-sama


perilaku dan respon sehingga mengenali perilaku dan respon

cepat belajar dan berkembang. membuat pasien menggunakan


pikirannya untuk berpikir sesuai
mestinya.
Senin, 12 Ansietas TUK 2 : 1. Bantu pasien untuk 1. Membantu pasien
Oktober Setelah diberikan asuhan mengidentifikasi dan mengidentifikasi. memudahkan
2015 keperawatan selama 1 x 15 menguraikan perasaannya. pasien untuk menemukan
menit, pasien diharapkan perasaannya.
mampu mengidentifikasi dan 2. Hubungkan perilaku dan 2. Dengan menghubungkan
mengenal ansietasnya dengan perasaannya. perilaku dan perasaannya
kriteria hasil : membuat pasien menyadari
1. Pasien mengungakapkan mengenai perilaku dan
bahwa dia merasa cemas perasaannya.
2. Pasien melaporkan 3. Validasi kesimpulan dan asumsi
perasaan tidak nyaman terhadap pasien. 3. Agar pasien dapat memahami
3. Pasien melaporkan 4. Gunakan pertanyaan terbuka asumsinya.
perasaan tidak aman untuk mengalihkan dari topik 4. Menghindari pasien untuk
yang mengancam ke hal yang mengalami konflik dengan
berkaitan dengan konflik. perasaannya sendiri.
5. Gunakan konsultasi.
5. Bertanya jawab dengan perawat
membuat pasien dapat
menanyakan mengenai hal-hal
yang perlu dia tanyakan.
Senin, 12 Ansietas TUK 3 : 1. Bantu pasien menjelaskan situasi 1. Dengan mengetahui situasi
Oktober Setelah diberikan asuhan dan interaksi yang dapat segera penyebab ansietas, perawat
2015 keperawatan selama 1 x 15 menimbulkan ansietas. dapat mengantisipasi situasi
menit diharapkan pasien akan tersebut
dapat memperluas 2. Bersama pasien meninjau 2. Dengan meninjau bersama
kesadarannya terhadap kembali penilaian pasien terhadap pasien dapat menganalisa dan
perkembangan ansietas dengan stressor yang dirasakan menilai stressor lebih baik
kriteria hasil : mengancam dan menimbulkan
1. Mengetahui mengenai konflik.
ansietas 3. Kaitkan pengalaman yang baru 3. Pengalaman masa lalu dapat
2. Mampu meninjau terjadi dengan pengalaman masa mempengaruhi ansietas yang
kembali stressor lalu yang relevan terjadi pada saat ini.
ansietas
3. Mampu mengaitkan
pengalaman yang baru
terjadi dengan
pengalaman masa lalu
yang relevan
Selasa, 13 Ansietas TUK 4 : 1. Gali cara pasien mengurangi 1. Pengalaman masa lalu yang
Oktober Setelah diberikan asuhan ansietas di masa lalu. relevan dapat menjadi sumber
2015 keperawatan selama 1 x 15 informasi mengenai mekanisme
menit pasien dapat koping yang pernah dilakukan
menggunakan mekanisme untuk mengatasi stressor yang
koping yang adaptif dengan sama.
kriteria hasil : 2. Tunjukkan akibat mal adaptif dan 2. Dengan mengetahui akibat mal
1. Pasien mampu memilih destruktif dari respons koping adaptif dan destruktif dari
koping adaftif yang digunakan. respon koping yang digunakan
2. Pasien dapat pasien dapat memilih koping
menentukan koping sesuai dengan hasil yang
adaptif diinginkan.
3. Keluarga terlibat dalam 3. Dorong pasien untuk 3. Respon adaptif yang dimiliki
proses keperawatan menggunakan respons koping pasien memudahkan pasien
adaptif yang dimilikinya. untuk mengurangi stress
dibandingkan respon adaptif
yang baru diperkenalkan oleh
perawat.
4. Bantu pasien untuk menyusun 4. Pasien perlu menyusun kembali
kembali tujuan hidup, tujuan hidup dengan
memodifikasi tujuan, menggunakan koping yang baru
menggunakan sumber dan diperkenalkan oleh perawat.
menggunakan koping yang baru.
5. Beri aktivitas fisik untuk 5. Aktifitas fisik dapat membantu
menyalurkan energinya. mengalihkan pasien dari rasa
cemasnya
6. Melibatkan keluarga sebagai 6. Keluarga menjadi sumber
sumber dan dukungan sosial pendukung yang baik untuk
dalam membantu pasien mengurangi ansietas pasien
menggunakan koping adaptif
yang baru
Selasa, 13 Ansietas TUK 5 : 1. Ajarkan pasien teknik relaksasi 1. Teknik relaksasi dapat
Oktober Setelah diberikan asuhan untuk meningkatkan kontrol dan membantu pasien untuk lebih
2015 keperawatan selama 1 x 15 rasa percaya diri. rileks dan melepaskan
menit diharapkan pasien akan ketegangan
dapat menggunakan teknik 2. Dorong pasien untuk 2. Penggunaan teknik relaksasi
relaksasi dengan kriteria hasil : menggunakan relaksasi dalam secara berkelanjutan dapat
1. Pasien mengetahui cara menurunkan tingkat ansietas. memberikan hasil yang optimal.
melakukan teknik
relaksasi
2. Pasien mampu
melakukan teknik
relaksasi

IV. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA PASIEN “WR”


DENGAN ANSIETAS/KECEMASAN
DI RUANG JEMPIRING RSU BANGLI
12 – 13 OKTOBER 2015

HARI/TGL/
DX. KEP IMPLEMENTASI RESPON PASIEN Paraf
JAM
Senin, 12 Ansietas TUK 1
Oktober 2015  Menjadi pendengar yang hangat  Pasien mau menjawab pertanyaan perawat.
Pukul 15.30 dan responsif
Wita  Memberi waktu yang cukup pada  Pasien mampu menatap mata perawat saat
pasien untuk berespon ditanya oleh perawat, pasien mau berjabat
tangan
 Memberi dukungan pada pasien  Pasien terlihat tegang dan waspada terhadap
untuk mengekspresikan gerak-gerik perawat
perasaannya  Pasien selalu memerhatikan perawat

Pukul 15.35  Mengidentifikasi pola prilaku  Pasien terlihat lebih tegang dan meminta
Wita pasien atau pendekatan yang dapat ibunya disampingnya bila perawat mendekati
menimbulkan perasaan negatif pasien di bed nya
 Bersama pasien mengenali perilaku  Pasien mengungkapkan bahwa pasien merasa
dan respon sehingga cepat belajar
dan berkembang cemas terhadap tindakan yang akan dilakukan
kepadanya.
 Pasien mengatakan bahwa ia takut bila
disuntik.
TUK 2
Pukul 15.40 Ansietas  Membantu pasien untuk
Wita mengidentifikasi dan menguraikan  Pasien mengatakan bahwa ia merasa cemas
perasaannya selama berada di rumah sakit.
 Menghubungkan perilaku dan  Pasien terlihat memperhatikan perawat selama
perasaannya tindakan.
 Pasien mengatakan bahwa ia merasa tidak
nyaman, tidak aman, dan gelisah.
Pukul 15.45 Ansietas  Memvalidasi kesimpulan dan
Wita asumsi terhadap pasien  Pasien terlihat tegang saat perawat mendekati
 Menggunakan pertanyaan terbuka bed nya.
untuk mengalihkan dari topik yang  Pasien mau menjawab pertanyaan yang
mengancam ke hal yang berkaitan diberikan perawat
dengan konflik  Pasien mengatakan bahwa ia mengerti
mengenai penjelasan yang diberikan oleh
perawat tentang cemas

TUK 3
 Membantu pasien menjelaskan
Selasa, 13 Ansietas situasi dan interaksi yang dapat  Pasien mengatakan bahwa ia merasa cemas
Oktober segera menimbulkan ansietas karena berada di rumah sakit dan tidak bisa
2015.  Bersama pasien meninjau kembali sekolah
Pukul 10.20 penilaian pasien terhadap stressor  Pasien mengatakan bahwa pasien merasa
Wita yang dirasakan mengancam dan cemas karena pasien takut pada tindakan yang
menimbulkan konflik akan dilakukan oleh perawat terhadapnya.
 Mengaitkan pengalaman yang baru
terjadi dengan pengalaman masa  Pasien mengatakan bahwa ia ingin segera
lalu yang relevan pulang
TUK 4
 Menggali cara pasien mengurangi
ansietas di masa lalu  Pasien mengatakan belum pernah dirawat di
Pukul 10.50 Ansietas  Menunjukkan akibat mal adaptif rumah sakit
Wita dan destruktif dari respons koping  Pasien mengatakan bila cemas maka pasien
yang digunakan akan menghindari hal-hal yang menambah
 Mendorong pasien untuk kecemasanya
menggunakan respons koping  Pasien mengatakan bahwa ia biasanya
adaptif yang dimilikinya memendam sendiri kecemasaanya bila ia
 Membantu pasien untuk menyusun cemas
kembali tujuan hidup,  Pasien mengatakan bahwa pasien lebih sering
memodifikasi tujuan, menceritakan kecemasannya kepada ibunya,
menggunakan sumber dan karena merasa lebih lega setelah menceritakan
menggunakan koping yang baru kecemasannya.
 Memberi aktivitas fisik untuk
menyalurkan energinya  Pasien mengatakan bahwa ia memilih untuk
 Melibatkan keluarga sebagai keluar ruangan ketika bosan
Pukul 11.10 sumber dan dukungan sosial dalam  Keluarga pasien selalu ada dan menemani
Wita membantu pasien menggunakan pasien saling bergantian di ruangannya.
koping adaptif yang baru

TUK 5
 Mengajarkan pasien teknik
relaksasi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri  Pasien mengatakan bahwa ia mengerti
Pukul 11.25  Mendorong pasien untuk mengenai teknik relaksasi yang diajarkan oleh
WITA menggunakan relaksasi dalam perawat
menurunkan tingkat ansietas  Pasien terlihat menggunakan teknik relaksasi
dengan baik dan mampu melakukannya
V. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA PASIEN “WR”
DENGAN ANSIETAS/KECEMASAN
DI RUANG JEMPIRING RSU BANGLI
13 OKTOBER 2015

No Hari/tgl/jam Diagnosa Evaluasi Paraf


Keperawatan
1 Selasa, 13 Ansietas TUK 1
Oktober 2015 S : Pasien mengatakan namanya, asalnya, dan identitasnya kepada perawat sesuai
Pukul 11.40 dengan yang ditanyakan perawat
Wita O : Pasien mau berjabatan tangan dengan perawat dan mampu mempertahankan
kontak mata dengan perawat.
A : Tujuan Tercapai
P : Lanjutkan intervensi TUK 2

TUK 2
S : Pasien mengungkapkan bahwa dia merasa cemas, gelisah, tidak aman dan
nyaman
O : Pasien terlihat tegang saat perawat mendekati ke bed nya, waspada terhadap
gerak-gerik perawat,
A : Tujuan tercapai
P : Lanjutkan intervensi TUK 3

TUK 3
S : Pasien mengatakan bahwa ia mengenal rasa kecemasan dan mengetahuinya
setelah diberi tahu oleh perawat, pasien mampu meninjau kembali kecemasan
yang dia rasakan
O : Pasien mampu menceritakan pengalamannya dalam mengalami kecemasan
dengan jelas dan mudah dimengerti
A : Tujuan Tercapai
P : Lanjutkan intervensi TUK 4

TUK 4
S : Pasien mengatakan bahwa ia memilih untuk menceritakan kecemasaanya
kepada ibunya
O : Pasien menceritakan kecemasannya kepada ibunya, wajah pasien terlihat lebih
tenang, tegang berkurang, dan kewaspadaan sewajarnya
A : Tujuan Tercapai
P : Lanjutkan intervensi TUK 5
TUK 5
S : Pasien mengatakan bahwa ia mengerti dan memahami teknik relaksasi progresif
O : Pasien mampu melakukan teknik relaksasi progresif secara baik dan benar
A : Tujuan Tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
Mengetahui Bangli, 20 September 2015
Mengetahui
Pembimbing Praktik Mahasiswa

Pembimbing Praktik

Ni Wayan Dili K. Amd.Kep Ayu Gede Intan Astri Dewi

Gusti
NIP:Putu Rai Sumiari, SST NIM: P07120013064

NIP:

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

NIP:

Anda mungkin juga menyukai