Anda di halaman 1dari 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL STUDI
PEMBAHASAN
KASUS

Perbandingan dua
dokumen subyek
Hasil pengamatan dua dokumen
dengan kasus Typoid dengan
Hipertermi
Teori
Acuan Hasil
Telah dilakukan pada tanggal Penelitian
10-13 Maret 2019

Asumsi
peneliti
PENGKAJIAN

Dokumen Subyek pertama ( Ny. WJ) Dokumen Subyek kedua ( Ny.KS)


Data Subjektif : pasien mengeluh demam dan Data Subjektif : pasien mengeluh demam dan
mengigil mengigil
Data Objektif : Data Objektif :
TD : 100/70 mm hg TD : 100/70 mm hg
Suhu : 38o c Suhu : 38o c
Nadi : 80 x/menit Nadi : 80 x/menit
RR : 16x/menit RR : 16x/menit
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dokumen Subyek Pertama (Ny.WJ) Dokumen Subyek Kedua (Ny.KS)


Hipertermia berhubungan dengan Hipertermia berhubungan dengan
peningkatan metabolism ditandai dengan peningkatan metabolism ditandai dengan
pasien demand dan menggigil pasien demam dan menggigil
PERENCANAAN
Tujuan Perencanaan Keperawatan

NOC : NIC :
Fever treatment :
Thermoregulasi
1. Monitor suhu secara continue
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
2. Monitor warna dan suhu kulit
selama 3 x 24 jam, pasien menunjukkan suhu 3. Monitor WBC, HB, HCl
tubuh dalam batas normal dengan kriteria Temperatur Regulation
hasil : 4. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan
tubuh
Dewasa : Suhu 36 – 37oC
5. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
Vital sign Monitoring
6. Monitor TD, nadi, suhu dan RR
 
IMPLEMENTASI
Dokumen Subyek Pertama (Ny.WJ) Dokumen Subyek Kedua (Ny.KS)

1. Memonitor TD, nadi, suhu dan RR 1. Memonitor TD, nadi, suhu dan RR
2. Memberikan kompres hangat 2. Memberikan kompres hangat
3. Menganjurkan untuk menggunakan 3. Menganjurkan untuk menggunakan
selimut selimut
4. Memonitor warna dan suhu kulit 4. Memonitor warna dan suhu kulit
EVALUASI

Dokumen Subyek Pertama (Ny.WJ) Dokumen Subyek Kedua (Ny.KS)


S : Pasien tidak mengeluh panas S : Pasien tidak mengeluh panas
lagi lagi
O : KU lemah, panas hari ke 7, S : O : KU lemah, panas hari ke 8, S :
36oC, TD : 120/70 mmHg 36,7oC, TD : 120/70 mmHg
A : Risiko hipertermi A : Risiko hipertermi
P : Mengatasi hipertermi dalam P : Mengatasi hipertermi dalam
waktu 3 x 24 jam waktu 3 x 24 jam
PEMBAHASAN
Pengkajian keperawatan pada typoid dengan
Pengkajian keperawatan pada typoid dengan
hipertermi
hipertermi

• Pada dokumen pengkajian tidak • Didapatkan perbedaan di dalam


mengkategorikan pengkajian ke pengkajian pada pasien typoid
dalam data mayor dan minor. dengan hipertermia
Data yang didapat yaitu pasien dikarenakan hal tersebut
mengeluh demam dan mengigil, berkaitan dengan keluhan klien
suhu tubuh diatas normal. saat pengkajian.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Diagnosa
• Diagnosa yang keperawatan pada • Perumusan diagnosa
• Perumusan diagnosa kedua dokumen di ruang HCU BRSU
dirumuskan pada
keperawatan terletak subyek berbeda Tabanan menegakkan
kedua dokumen pada bagian dengan teori
subyek memiliki diagnose hipertermia
perencanaan perumusan diagnosa hanya dilihat dari
kesamaan keperawatan yang dijadikan meningkatnya suhu
sebagai acuan tubuh pasien.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan keperawatan pada dokumen memiliki kesamaan pada


tujuan dan kriteria hasil serta pada perencanaan keperawatan

Intervensi pada kedua dokumen subyek tergolong sama dengan acuan


teori peneliti hanya saja penggunaan kalimat yang berbeda.
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

Implementasi atau pelaksanaan sesuai dengan


landasaran teori adalah melaksanakan tindakan
sesuai yang tercantum di dalam intervensi.
Implementasi pada dokumen klien 1 (Ny. WJ) dan
dokumen klien 2 (Ny. KS) sudah sesuai dengan
intervensi yang direncanakan sebelumnya.
Implementasi yang didokumentasikan akan
ditandatangai pada
EVALUASI
KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan pada kedua dokumen subyek
menggunakan metode SOAP

Data subjektif dan data objektif berbeda dengan acuan teori

Hasil data analisis/assessment perawat mendokumentasikan


masalah keperawatan

Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan karena standar


acuan yang digunakan oleh rumah sakit sudah dimodifikasi
dan memiliki standar operasional yang sesuai dengan
keadaan klien yang berbeda dengan standar acuan dari
peneliti.
KESIMPULAN
PENGKAJIA DIAGNOSA
N KEPERAWATAN

Dokumen subyek pertama yaitu


Ny.WJ berusia 52 tahun. Dokumen Diagnosa keperawatan yang
subyek kedua yaitu Ny. KS berusia ditegakkan sama antara kedua
42 tahun. Berdasarkan hasil klien, diagnosa pada kedua klien
penelitian dan acuan teori peneliti ini berbeda dengan teori
didapatkan perbedaan di dalam perumusan diagnosa pada
pengkajian pada pasien typoid bagian data subjektif dan data
dengan hipertermia dikarenakan objektif.
hal tersebut berkaitan dengan
keluhan klien saat pengkajian.
PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN

Implementasi atau pelaksanaan


Perencanaan keperawatan kedua Terdapat sedikit perbedaan pada
sesuai dengan landasaran teori
dokumen subyek perbedaan planning. Hal ini terjadi
adalah melaksanakan tindakan
dalam penggunakan Bahasa disebabkan karena kemungkinan
sesuai yang tercantum di dalam
dikarenakan acuan yang standar yang digunakan rumah
intervensi.Implementasi yang
digunakan oleh pihak rumah sakit di modifikasi sesuai dengan
didokumentasikan akan
sakit yaitu NIC NOC sedangkan keadaan di tempat penelitian
ditandatangai pada jam berapa
acuan teori yang digunakan sehingga berbeda dengan teori
perawat melakukan
peneliti SLKI dan SIKI acuan yang digunakan peneliti.
implementasi yang telah
KEPALA RUANGAN

Perlu adanya pembaharuan


dan sosialisasi terkait ilmu
keperawatan

SARAN
INSTUSI PENDIDIKAN
PENELITI LAIN

Mengembangkan Penelitian ini dapat


metode penelitian untuk dijadikan sebagai data
hasil yang sempurna dasar untuk penelitian
selanjutnya
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai