Kelompok 16
OLEH:
I. LATAR BELAKANG
Seorang bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun, namun
tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan
tetapi juga rentan terhadap penyakit dan kematian. Disini kami akan membahas tentang
perawatan bayi yang baru lahir, khususnya dalam perawatan tali pusat. Karena tidak
semua dari ibu-ibu hamil, atau mungkin dari keluarga si ibu tersebut mengetahui dan
mengerti bagaimana cara perawatan tali pusat si bayi hingga tali pusat tersebut cepat
untuk mengering dan terlepas dari si bayi.
IV. METODE
Ceramah, diskusi/tanya jawab
V. MEDIA
1. Flipchart
2. Alat peraga (phantom/boneka bayi)
3. Leflet
Keterangan :
Moderator Observer
Penyaji Audiens
Fasilitator
X. EVALUASI
1) Struktur
a. Ketua : Ni Wayan Sinta Aprillia
b. Pemandu : Desak Nyoman Riska K
c. Fasilitator 1 : Ni Nyoman Sri N
d. Fasilitator 2 : Ni Luh Made Dewi Suamiaryani
e. Observator : Ni Wayan Sri Lestari
2) Proses :
a. Memberi salam
b. Menyampaikan pokok bahasan
c. Menyampaikan tujuan
d. Melakukan apersepsi
e. Penyampaian materi
f. Diskusi
XI. REFERENSI:
ISI MATERI
B. Awal Kehidupan
Dalam uraian tersebut dapat di tangkap beberapa pengertian tentang
“kehidupan” yait kehidupan mulai sejak saat pembuahan, kehidupan mulai sejak saat
nidasi, kehidupan mulai sejak saat “nyawa” dihembuskan, kehidupan mulai sejak
terbentuknya “batang otak” kehidupan mulai sejak terjadi dan dirasakan gerakan
janin.
Dalam sumpah dokter dijumpai “ saya akan menghaormati setiap hidup insan
mulai dari saat pembuahan”. Oleh kerena itu masyarakat dokter Indonesia
baranggapan bahwa “hidup insan”mulai dari pertemuan ovum dengan spermatozoa
yaitu :pembuahan, fertilisasi, konsepsi atau impregancy. Pada diatas dapat dilihat
bagaimana proses tersebut berlangsung yang merupakan mata rantai
berkesinambungan yang menimbulkan perubahan rohani dan jasmani pada ibu yang
hamil.
Selama perjalanan menuju lapisan dalam Rahim (endometrium) hasil konsepsi
(zigot) mendapat nutrisinya dari sitoplasma sel telur dan mungkin dari karona nadiata.
Dalam perjalanan itu telah telah terbentuk jonjot sebagai persiapan untuk dapat
melakukan penanaman diri dalam Rahim. Tertanamnya hasil konsepsi melalui
proteolitik-enzim mulai lapisan dalam Rahim yang kaya akan bahan nutrisi,
selanjutnya pembuluh darah di tembus sehingga sesuai mendapatkan nutrisi langsung
dari peredaran darah ibu.
Jonjot-jonjot korealis yang menghadap dasar lapisan dalam Rahim
(endometrium) dapat terus umbuh dan berkembang dan akhirnya menjadi plasenta
(ari-ari) sedangkan yang lainnya punah dengan sisanya disebut dengan daun korion
(chorion leaf). Sebagai jonjot-jonjot itu langsung menanamkan dari pada daerah
desidua (lapisan dalam Rahim), sebagian membentuk cabang, ranting dan seterusnya
dengan fungsi utama untuk mendapatkan nutrisi dari peredaran darah ibu. Berat