Anda di halaman 1dari 11

Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGGURU TERHADAP KENAIKAN


BERAT BADAN PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS
SEKABUPATEN KAMPAR TAHUN 2018
1
Dhini Anggraini Dhilon, 2Eldarita Fitri
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Email : dhinianggrainidhilon@gmail.com

ABSTRAK

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500
gram. Angka kematian BBLR di Indonesia masih tinggi yaitu berkisar 27 per 1000 kelahiran
hidup. BBLR membutuhkan perawatan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap kenaikan Berat Badan
pada Bayi BBLR di RS Sekabupaten Kampar. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi
Eksperiment dengan rancangan non randomized control group pretest posttest design.
Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Lokasi penelitain ini adalah ruang
perinatologi RS Sekabupaten Kampar (RSUD Bangkinang, RSIA Norfa Husada, RSIA
Husada Bunda, RSIA Bunda Anisyah), dan dilanjutkan intervensi dirumah responden.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh BBLR yang dirawat diruang Perinatologi di RS
Sekabupaten Kampar, sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Hasil analisis data
dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil analisa menunjukkan rerata
kenaikan berat badan pada bayi BBLR pada kelompok eksperimen adalah meningkat
sebesar 448,0 gram dan kelompok kontrol sebesar 198,9 gram. Uji T-Independent
menunjukkan bahwa adanya pengaruh perawatan metode kangguru terhadap kenaikan berat
dengan nilai P value =0,008, α <0,05. Disarankan kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi
BBLR agar tetap memberikan perawatan metode kangguru kepada bayinya walaupun bayi
nya sudah dirawat dirumah sampai mencapai berat badan normal.

Kata kunci : Perawatan Metode Kangguru, Kenaikan Berat Badan , BBLR

PENDAHULUAN
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan kelahiran hidup. 17% dari 25 juta
salah satu indikator untuk mengetahui persalinan pertahun adalah bayi dengan
derajat kesehatan disuatu negara seluruh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan
dunia. AKB adalah jumlah kematian bayi hampir semua terjadi dinegara
dalam usia 28 hari pertama kehidupan per berkembang. Kejadian BBLR di Propinsi
1000 kelahiran hidup. Angka kematian Riau tahun 2016 sebanyak 1430 kasus dan
bayi di Indonesia masih tinggi dari negara bayi meninggal akibat BBLR adalah
ASEAN lainnya, yaitu 27 per 1000 sebesar 285 kasus (Dinkes propinsi Riau,
kelahiran hidup (SDKI, 2015).. Kematian 2016). Kasus BBLR di Kabupaten Kampar
bayi di Propinsi Riau Tahun 2016 sebesar yaitu sebesar 95 kasus dan bayi yang
24 per 1000 kelahiran hidup dan di meninggal akibat BBLR sebesar 23 kasus
Kabupaten Kampar sebesar 9 per 1000 (Dinkes Kampar, 2016)

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 1


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

Berat lahir adalah indikator yang 21,51 % (17 kasus) yang mengalami
penting dan reliabel bagi kelangsungan kematian akibat BBLR.
hidup neonatus dan bayi, baik ditinjau dari Perawatan BBLR merupakan hal
segi pertumbuhan fisik dan perkembangan yang kompleks dan membutuhkan
status mental. Berat lahir juga dapat infrastruktur yang mahal serta staf yang
digunakan sebagai indikator umum untuk memiliki keahlian tinggi sehingga
mengetahui status kesehatan, gizi, dan seringkali menjadi pegalaman yang sangat
sosial ekonomi dari negara maju dan menganggu bagi keluarga. Oleh karena itu,
negara berkembang. Indikator kesehatan perawatan terhadap bayi tersebut menjadi
suatu bangsa masih di lihat dari tinggi atau beban sosial dan kesehatan dinegara
rendahnya angka kematian bayi. manapun. Analisis terkini menunjukkan
(Maryunani, 2009). bahwa sekitar 3 juta kematian bayi baru
Penyebab pasti bayi dilahirkan lahir dapat dicegah per tahun dengan
BBLR belum diketahui. Tetapi diduga menggunakan intervensi yang tidak mahal
penyebabnya dinegara berkembang seperti dan tepat guna. Salah satu intervensi
Asia dan Afrika adalah gizi pada saat ibu tersebut adalah perawatan metode
hamil, sedangkan penyebab dari negara kangguru (HTAI, 2008 ).
maju diduga adalah faktor usia ibu yang Di Indonesia umumnya Rumah
melahirkan diatas usia 35 tahun. Dinegara Sakit atau Klinik yang memiliki sarana
berkembang seperti Asia dan afrika inkubator yang lengkap masih terbatas
tingginya angka kematian bayi BBLR jumlahnya. Selain itu penggunaan
diakibatkan karena fasilitas untuk inkubator untuk merawat bayi BBLR
perawatan bayi prematur atau BBLR memerlukan biaya yang tinggi. Akibat
belum memadai, sedangkan dinegara terbatasnya fasilitas inkubator, tidak jarang
Eropa kesempatan hidup pada bayi BBLR satu inkubator ditempati lebih dari satu
dapat lebih tinggi karena sarana dan bayi dan dapat meningkatkan terjadinya
prasarana untuk perawatan nya telah infeksi nosokomial dirumah sakit. Cara
memadai dengan baik (WHO, 2015). yang murah antara lain perawatan dengan
Bayi lahir dengan berat badan lahir menggunakan botol panas dan dibedung.
rendah (BBLR) merupakan salah satu Sayangnya, sebagai inkubator untuk
faktor risiko yang mempunyai kontribusi mencegah bayi kedinginan (hipotermia)
terhadap kematian bayi khususnya pada cara ini memiliki kekurangan karena
masa perinatal. BBLR berakibat panjang sering berdampak buruk terhadap kondisi
terhadap tumbuh kembang anak dimasa fisik bayi, seperti luka bakar akibat botol
yang akan datang. Dampak dari bayi berat panas.
lahir rendah ini adalah pertumbuhannya Seiring dengan perkembangan ilmu
akan lambat, kecenderungan memiliki dan teknologi dan semakin banyak
penampilan intelektual yang lebih rendah penelitian terkait dengan perawatan bayi
daripada bayi yang berat lahirnya normal. BBLR, suhu bayi BBLR dapat diatasi
Selain itu, bayi BBLR dapat mengalami dengan cara efektif yaitu mempertahankan
gangguan mental dan fisik pada usia suhu tubuh normal dengan sering memeluk
tumbuh kembang selanjutnya sehingga dan menggendong bayi. Ada satu cara
membutuhkan biaya perawatan yang tinggi yang disebut Metode Kangguru atau
(Proverawati, 2010). perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu
Berdasarkan data rekam medik didekap ibu atau orang lain dengan kontak
kelahiran BBLR meningkat dari tahun ke langsung kulit bayi dengan kulit ibu
tahun. Dari kelahiran BBLR di RSUD dengan cara selalu menggendongnya,
Bangkinang tahun 2015 sebanyak 32,83 % sehingga metode ini sangat bermanfaat
(22 kasus), tahun 2016 tercatat 19,35 % bagi BBLR untuk membantu
(18 kasus ), dan tahun 2017 sebanyak pertumbuhannya dan menjadikan orangtua

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 2


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

lebih percaya diri serta berperan aktif dalam penelitian ini adalah sebagian bayi
dalam merawat bayinya ( HTAI, 2008) BBLR yang dirawat di ruang perinatologi
Perawatan metode kangguru RS Sekabupaten Kampar Propinsi Riau
bermanfaat menstabilkan suhu tubuh bayi, (RSUD Bangkinang, RSIA Norfa Husada,
stabilitas denyut jantung dan pernafasan, RSIA Husada Bunda, RSIA Bunda
prilaku bayi lebih baik, kurang menangis, Anisyah) sesuai dan memenuhi kriteria
dan sering menyusu, penggunaan kalori inkulsi dan eksklusi. Dalam penelitian ini
berkurang, kenaikan berat badan bayi lebih peneliti menetapkan 10 responden sebagai
baik, waktu tidur bayi lebih lama, sampel kelompok eksperimen , dan 10
hubungan ibu -danbayi lebih baik, dan responden sebagai kelompok kontrol.
akan mengurangi terjadinya infeksi pada Teknik pengambilan sampel pada
bayi. Metode kangguru adalah metode penelitian ini adalah purposive sampling,
perawatan dini dengan sentuhan kulit ke yaitu merupakan cara yang ditempuh
kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam dalam pengambilan sampel, agar
posisi seperti kangguru. Dengan metode memperoleh sampel yang benar-benar
ini mampu memenuhi kebutuhan asasi sesuai dengan keseluruhan subjek
bayi baru lahir BBLR dengan penelitian (Nursalam,2013). Alat
menyediakan situasi dan kondisi yang pengumpulan data yang digunakan adalah
mirip dengan rahim ibu, sehingga lembar ceklist (observasi). Analisa data
memberikan peluang untuk dapat yang digunakan adalah analisa univariat
beradaptasi dengan baik dengan dunia dan bivariat (uji T Independent).
luar. Perawatan metode kangguru ini telah
terbukti dapat meningkatkan berat badan HASIL PENELITIAN
bayi, menurunkan stess fisiologis ibu dan Penelitian ini dilakukan pada tanggal 02
bayi serta memudahkan dan membantu - 25 Juli tahun 2018 di RS Sekabupaten
keberhasilan pemberian ASI (Dyah, 2015) Kampar yaitu RSUD Bangkinang, RSIA
Norfa Husada, RSIA Husada Bunda, dan
METODE PENELITIAN RSIA Bunda Anisyah, dengan jumlah
Desain penelitian menggunakan responden sebanyak 20 responden,
desain quasi eksperimen (eksperimen Responden tersebut telah memenuhi
semu). Dalam rancangan ini kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data
pengelompokan pada anggota sampel pada yang digunakan dalam penelitian ini
kelompok ekperimen dan kelompok adalah analisa univariat dan bivariat yaitu
kontrol tidak dilakukan secara random atau sebagai berikut :
acak, oleh sebab itu disebut juga non
randomized control group pretest. Sampel

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 3


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

A. Analisa Univariat
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Jenis
Kelamin, Usia gestasi, paritas dan Berat Badan lahir Bayi BBLR Di RS
Sekabupaten Kampar Tahun 2018.
No. Karakteristik Responden Total
Eksperimen Kontrol
N % N % N %
1. Umur
Umur 2 hari 7 70 7 70 14 70
Umur 3 hari 3 30 1 10 4 20
Umur 4 hari 0 0 2 20 2 10
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 2 20 7 70 9 45
Perempuan 8 80 3 30 11 55
3. Usia Gestasi
Prematur ( < 37 minggu) 6 60 7 70 13 65
Dismatur ( 37 – 42 minggu) 4 40 3 30 7 35
Postmature ( > 42 minggu) 0 0 0 0 0 0
4. Paritas
Primipara 2 20 9 90 11 55
Multipara 8 80 1 10 9 45
Grande multipara 0 0 0 0 0 0
5. Berat Badan Lahir
BBLR ( 1600 - < 2500 gram) 9 90 8 80 17 85
BBLSR ( 1000 – 1500 gram) 1 10 2 20 3 15
BBLER ( < 1000 gram) 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat di Primipara sebanyak 11 orang (55 %)


ketahui bahwa sebagian besar dan sebahagian besar berat badan lahir
responden berumur 2 hari sebanyak 14 bayi BBLR (1600 – < 2500 gram)
bayi (70%), berjenis kelamin sebanyak 17 bayi (85%).
perempuan sebanyak 11 bayi (55%),
usia gestasi premature (< 37 minggu)
sebanyak 13 bayi (65%), paritas

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi berat badan bayi sebelum dan setelah diberikan metode
kangguru pada kelompok eksperimen.
Variabel Mean CI 95% SD Min-Max

Berat badan bayi sebelum 2068,50 1871,90 274,824 1530-2405

Berat badan bayi setelah 2516,50 2333,15 256,310 2020-2850

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 4


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

Berdasarkan tabel 4.2 hasil metode kangguru meningkat menjadi


penelitian diperoleh bahwa rata-rata 2516,50 gram, sehingga peningkatan
berat badan bayi sebelum diberikan sebesar 448,0 gram.
metode kangguru adalah sebesar
2068,50 gram dan setelah diberikan

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi berat badan bayi sebelum dan setelah tanpa perawatan
metode kangguru pada kelompok kontrol
Variabel Mean CI 95% SD Min-Max
Berat badan bayi 1926,60 1708,21 305,292 1520-2266
sebelum
Berat badan bayi setelah 2125,50 1891,96 326,466 1685-2500

Berdasarkan tabel 4.3 hasil setelah pada kelompok kontrol


penelitian diperoleh bahwa rata-rata meningkat menjadi 2125,50 gram,
berat badan bayi sebelum pada sehingga peningkatan menjadi 198,9
kelompok kontrol adalah sebesar gram.
1926,60 gram dan berat badan bayi

B. Analisa Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk Analisis dilakukan dengan system
pengaruh perawatan metode kangguru komputerisasi. Sebelum dilakukan
terhadap kenaikan berat badan pada analisis bivariat terlebih dahulu
bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dilakukan uji normalitas dan uji
di RS Sekabupaten Kampar Tahun homogenitas. Dimana jika data
2018. Uji statistik yang digunakan berdistribusi normal dan homogen
adalah Uji T independent untuk melihat maka uji analisis yang digunakan
pengaruh perawatan metode kangguru adalah uji parametrik
terhadap kenaikan berat badan bayi
BBLR.

Tabel 4.4 : Uji Normalitas sebelum dan setelah perlakuan perawatan metode kangguru
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Variabel Kolmogrov-sminov Shapiro wilk ( sig ) Keterangan
( sig )
Pretest Eksperimen 0,059 0,123 Normal
Posttest Eksperimen 0,041 0,132 Normal
Pretest Kontrol 0,2 0,086 Normal
Posttest Kontrol 0,2 0,105 Normal

Berdasarkan tabel 4.4 diatas adalah uji melihat berdistribusi normal nya kita
normalitas dengan menggunakan lihat dari nilai sig shapiro wilk. Dari
kolmogrov-sminov dan shapiro wilk. tabel diatas dapat dilihat bahwa semua
Jika jumlah sampel >50 maka dibaca data penelitian (shapiro wilk)
nilai sig kolmogrov-sminov, tetapi jika mempunyai nilai signifikasi lebih besar
jumlah sampel ≤50 maka dibaca nilai dari 0,05. Oleh karena nilai signifikasi
sig shapiro wilk ( Sugioyono,2010). lebih besar dari 0,05 (p>0,05), maka
Karna penelitian ini jumlah sampel nya dapat diartikan bahwa semua data
< 50 yaitu 20 sampel, maka untuk penelitian berdistribusi normal.

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 5


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

Tabel 4.5 : Distribusi Perbandingan Rata-Rata setelah diberikan metode kangguru Pada
Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol (n=20)

Variabel N Mean Mean SD SE P value


difference
Kelompok 10 2516,50 391,000 256,310 81.052 0,008
eksperimen
Kelompok kontrol 10 2125,50 326,466 103,238
Sumber: Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa kelompok tanpa perawatan metode


perbandingan berat badan pada kangguru yaitu sebesar 198,9 gram
kelompok eksperimen adalah 2516,50 sehingga diketahui rata-rata kenaikan
gram, sedangkan pada kelompok berat badan lebih tinggi sebesar 249,1
kontrol adalah 2125,50 gram, sehingga gram pada kelompok yang berikan
terdapat perbedaan sebesar 391,0 gram. perawatan metode kangguru.
Untuk mengetahui perbedaan tersebut Berdasarkan uji t diatas diperoleh hasil
signifikan atau tidak, maka dilakukan uji statistik yaitu nilai p value sebesar
uji t indenpendent. Rata-rata kenaikan 0,008 (p=0,008 < 0,05) yang artinya
berat badan pada kelompok yang adanya pengaruh perawatan metode
diberikan perawatan metode kangguru kangguru terhadap kenaikan berat
sebesar 448,0 gram. Sedangkan rata- badan pada bayi BBLR di RS
rata kenaikan berat badan pada Sekabupaten Kampar Tahun 2018.

PEMBAHASAN ibu yang melahirkan anak kembar ( 12


A. Karakteristik Responden bayi kembar ). Hal ini dapat
Menurut asumsi peneliti sesuai dipengaruhi terjadinya BBLR karena
dengan data yang diperoleh terkait berat bayi harus berbagi nutrisi terhadap
badan bayi sebelum diberikan metode kedua janin dan juga ruang bayi untuk
kangguru erat kaitannya dengan tumbuh dan berkembang semakin kecil
kejadian ibu yang melahirkan belum karena ada dua janin dalam satu
cukup bulan. Hal ini sesuai data yang rahimBerdasarkan hasil penelitian ini
diperoleh pada penelitian ini, jenis kelamin perempuan lebih banyak
Berdasarkan tabel 4.1 usia gestasi dibandingkan jenis kelamin laki-laki.
terbanyak yaitu usia kehamilan < 37 Jenis kelamin bayi bukan termasuk
minggu (prematur) sebanyak 13 bayi salah satu faktor yang berpengaruh
(65%). Ibu yang memiliki kehamilan terhadap kenaikan bayi BBLR. Hal ini
kurang dari 37 minggu akan beresiko dapat terjadi karena selama peneliti
melahirkan bayi dengan BBLR. Hal ini melakukan penelitian bayi perempuan
dapat terjadi karena pertumbuhan janin lebih banyak lahir dibandingkan bayi
pada intrauterin belum optimal. Dimana laki-laki.
perkembangan dan pertumbuhan janin Secara fisiologis penambahan
dalam intrauterin membutuhkan waktu berat badan bayi juga dipengaruhi oleh
selama ± 38 minggu untuk bayi siap usia bayi, yaitu pada minggu pertama
dilahirkan dan menyesuaikan diri kelahiran pertambahan berat badan bayi
dengan lingkungan diluar rahim ( belum optimal, malah kadang
Silvia, 2015). mengalami penurunan. Berdasarkan
Berdasarkan hasil penelitian ini, penelitian ini, dengan pemberian
peneliti menemukan bayi lahir dengan perlakuan perawatan metode kangguru
BBLR karena bayi kembar yaitu ada 6 dapat meminimalkan penurunan berat

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 6


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

badan dan meningkatkan penambahan metode kangguru mean sebesar 49,20


berat badan bayi lebih cepat. gram.
Pada umumnya, bayi yang Hasil penelitian ini membuktikan
memenuhi kriteria untuk dilakukan keefektifitan perawatan metode
PMK adalah bayi BBLR dengan berat kangguru untuk meningkatkan berat
badan ≥ 1500 gram dan tidak ada badan bayi BBLR. Berdasarkan
kegawatdaruratan pernafasan dan kerangka konsep penelitian, perawatan
sirkulasi, tidak ada kelainan kongenital metode kangguru dapat meningkatkan
dan daya hisap yang baik. Berdasarkan berat badan bayi secara optimal.
data penelitian sebagian besar berat Seorang bayi yang lahir dengan berat
lahir bayi BBLR yaitu 1600 - < 2500 badan lahir rendah (BBLR), umumnya
gram sebanyak 17 bayi (85%). Hal ini akan diletakkan kedalam inkubator agar
karena pada umumnya bayi dengan suhu tubuhnya optimal dan diberi
berat badan lahir ini sudah memiliki bantuan oksigen untuk pernafasan dan
kesehatan yang lebih stabil dan sedikit bayi berat lahir rendah (BBLR) juga
mengalami permasalahan dan siap dapat mengalami gangguan mental dan
dilakukan perawatan metode kangguru. fisik pada usia tumbuh kembang
(HTAI,2008). selanjutnya, sehingga dalam
B. Pengaruh Perawatan Metode perawatannya membutuhkan biaya
Kangguru Terhadap Kenaikan Berat perawatan yang tinggi, selain inkubator
Badan Pada Bayi Berat Badan suhu tubuh bayi dapat dipertahankan
Rendah (BBLR) kehangatannya dengan metode kanguru.
Berdasarkan hasil penelitian Dulu metode ini dianggap hanya untuk
menunjukkan bahwa terdapat orang miskin karena kalau orang kaya
peningkatan yang signifikan perawatan diletakkan di inkubator,tapi berdasarkan
metode kangguru terhadap peningkatan pengalaman, hasilnya malah lebih
berat badan bayi BBLR. Hal ini efektif metode kanguru (Rahmi, 2008).
dibuktikan dengan uji t berpasangan Selain itu, pada metode kanguru
pretest eksperimen dengan posttest risiko bayi mendapat infeksi lebih kecil,
eksperimen, yang diketahui rata-rata karena flora normal kulit ibu tentu lebih
pretest sebesar 2068,50 gram, pada saat baik daripada yang tidak menggunakan
posttest meningkat menjadi 2516,50 metode kanguru (konvensional). Pada
gram, sehingga terjadi peningkatan bayi baru lahir yang kecil (berat lahir <
sebesar 448,0 gram/ 10 hari jauh lebih 2500 gram), membutuhkan penambahan
tinggi dibandingkan tanpa metode kehangatan tubuh untuk
kangguru yaitu 198,9 gram/10 hari. mempertahankan suhu normal. Bayi
Penelitian ini juga diperkuat oleh berat badan rendah dapat dengan cepat
beberapa penelitian sebelumnya terkait terjadi hipotermi dan untuk
dengan perawatan metode kangguru, menghangatkan kembali membutuhkan
hasil penelitian oleh fenny (2012) waktu yang lama. Risiko komplikasi
menyimpulkan bahwa peningkatan dan kematian meningkat secara
berat badan bayi yang mendapatkan bermakna bila suhu lingkungan tidak
perawatan metode kangguru lebih tinggi optimal. Menurut Departemen
dibandingkan yang mendapat perawatan Kesehatan RI (2010) ada lima cara
BBLR tanpa metode kangguru. Dimana menghangatkan dan mempertahankan
bayi BBLR yang menggunakan metode suhu tubuh pada bayi berat lahir rendah
kangguru memiliki penambahan berat salah satunya adalah dengan metode
badan dengan mean sebesar 71,40 gram kanguru.
dibandingkan bayi tanpa perawatan Pada pengujian kelompok kontrol
atau kelompok tanpa perawatan metode

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 7


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

kangguru juga menunjukkan gram, sedangkan pada kelompok


peningkatan berat badan, diketahui kontrol adalah 2125,50 gram, sehingga
pretest sebesar 1926,60 gram, pada saat terdapat perbedaan sebesar 391,0 gram.
posttest 2125,50 gram sehingga Hasil pengukuran berat badan BBLR
peningkatan sebesar 198,9 gram. Angka pada pengukuran posttest antara
ini jauh lebih rendah dibandingkan kelompok eksperimen dengan
rerata peningkatan berat badan bayi kelompok kontrol yang signifikan
dengan perawatan metode kangguru memberikan bukti bahwa setelah
sebesar 448,0 gram. hal ini dikarenakan diberikan metode kanguru berat badan
faktor yang mempengaruhi bayi berbeda dengan kelompok yang
meningkatkan berat badan bayi tidak tidak diterapkan metode kanguru, yaitu
hanya dipengaruhi oleh penerapan kenaikan berat badan bayi memiliki
metode kanguru, namun dipengaruhi rata- rata yang lebih tinggi
oleh beberapa faktor yaitu faktor dibandingkan dengan rata-rata
genetik, dan faktor lingkungan yang kelompok yang tidak diterapkan metode
terdiri dari: status gizi, tingkat kanguru. Hal ini dikarenakan metode
kesehatan orang tua, status ekonomi kanguru mampu: meningkatkan
sosial, suku bangsa, pendidikan ayah / hubungan emosi ibu– anak,
ibu, umur, dan tempat tinggal menstabilkan suhu tubuh, denyut
(Widyastuti,2013). jantung, dan pernafasan bayi,
Dalam melaksanakan perawatan meningkatkan pertumbuhan dan berat
metode kangguru semua komponen badan bayi dengan lebih baik.,
mempengaruhi keberhasilan perawatan mengurangi stress pada ibu dan bayi,
metode kangguru harus saling mengurangi lama menangis pada bayi,
mendukung. Kenaikan berat badan pada memperbaiki keadaan emosi ibu dan
perawatan metode kangguru terjadi bayi, meningkatkan produksi asi,
karena bayi dalam keadaan rileks, menurunkan resiko terinfeksi selama
beristirahat dengan posisi yang perawatan di rumah sakit,
menyenangkan, menyerupai posisi mempersingkat masa rawat di rumah
dalam rahim, sehingga kegelisahan bayi sakit, dimana kondisi tersebut sangat
berkurang dan tidur lebih lama. mendukung peningatkatan berat badan
(Dyah,2015) Demikian juga bayi BBLR secara optimal, yaitu
pernafasan, akan berpengaruh terhadap adanya peningkatan produksi ASI dan
metabolisme dalam tubuh. Bayi dengan suhu tubuh yang kondusif (Siti,2010).
perawatan metode kangguru frekuensi Teori tersebut senada dengan
menyusui akan lebih teratur dan tepat kondisi dilapangan setelah ibu
waktu. Bayi dengan perawatan metode melakukan PMK produksi ASI Ibu
kangguru mempunyai suhu tubuh relatif meningkat, hal ini terlihat adanya
normal, denyut jantung dan pernafasan rembesan ASI pada kain yang
teratur. Perawatan metode kangguru digunakan sehingga ibu menggunakan
dapat menyebabkan peningkatan kadar kain untuk mencegah rembesan ASI
glukosa lebih tinggi pada bayi. membasahi tubuh bayi. Berdasarkan
Peningkatan kadar glukosa akan teori tersebut, peneliti berpendapat
menyebabkan sel melakukan dengan PMK ikatan kasih sayang ibu
metabolisme dengan baik sehingga dan anak akan meningkat, sehingga ibu
proses pertumbuhan sel menjadi baik mempunyai semangat dan motivasi
sehingga peningkatan berat badan lebih yang kuat untuk lebih memperhatikan
optimal ( Silvia,2015). kebutuhan bayinya, termasuk kebutuhan
Perbandingan berat badan pada nutrisi, jika kebutuhan nutrisi terpenuhi
kelompok eksperimen adalah 2516,50

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 8


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

maka pertumbuhan juga akan lebih observasi. Kesamaan penelitian ini


baik. dengan penelitian fenny (2012) yaitu
Berdasarkan hasil penelitian variabel yang diteliti yaitu sama – sama
terdapat pengaruh perawatan metode perawatan metode kangguru pada bayi
kangguru terhadap kenaikan berat BBLR dan menggunakan 2 kelompok
badan bayi BBLR dibuktikan dengan yaitu kelompok eksperimen dan kontrol
uji t indenpendent, dimana hasil uji Sedangkan untuk perbedaan
statistik yaitu nilai p value sebesar penelitian ini dengan penelitian
0,008 (p=0,008 < 0,05) yang artinya sebelumnya dari Daevi Khairunisa
adanya pengaruh perawatan metode (2013) yaitu desain penelitian yang
kangguru terhadap kenaikan berat digunakan time series design dan teknik
badan pada bayi BBLR di RS pengambilan sampel accidental
Sekabupaten Kampar Tahun 2018. sampling serta lama dan waktu
Hasil ini dikarenakan metode kangguru penelitiannya selama 3 hari. Sedangkan
memiliki keuntungan-keuntungan yang pada penelitian ini menggunakan desain
salah satunya meningkatkan non randomized control group pretest
pertumbuhan dan berat badan bayi posttest dan teknik pengambilan sampel
dengan baik ( Suriviana, 2010). Selain yaitu purposive sampling serta waktu
itu dengan perawatan metode kangguru dan lama penelitian diberikan 2x sehari
berat badan bayi meningkat selama 10 hari pada masing-masing
dikarenakan makanan yang masuk tidak BBLR. Dari hasil Uji stastistik
dipakai untuk mengahangatkan diperoleh hasil penelitian sebelumnya
tubuhnya akan tetapi dipakai untuk yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
meningkatkan berat badan antara berat badan sebelum dan sesudah
(Setiawan,2010). perawatan metode kangguru dengan
Rata-rata peningkatan metode rata-rata perbedaan 18,75 gram.
kangguru berdasarkan uji statistik Hasil penelitian yang dilakukan
dinyatakan signifikan, hal ini berarti oleh fenny (2012) didapatkan dari Uji
perawatan metode kangguru pantas statstistik rata-rata penambahan berat
dijadikan rekomendasi bagi orangtua, badan bayi yang mendapatkan PMK
pelayanan kesehatan untuk menangani sebesar 71,40 gram selama 3 hari dan
masalah BBLR dengan menerapkan rata-rata penambahan berat badan bayi
perawatan metode kangguru. Selain itu dg inkubator sebesar 49,20 gram. Hasil
dalam penelitian ini penerapan penelitian sekarang jauh lebih tinggi
perawatan metode kangguru dilakukan yang peneliti dapatkan dimana rata-rata
60 menit 2x sehari, hal itu saja mampu kenaikan berat badan sebelum dan
meningkatkan berat badan bayi lebih setelah perawatan metode kangguru
tinggi dibandingkan dengan bayi tanpa yaitu sebesar 448,0 gram, dan rata-rata
perawatan metode kangguru, apalagi kenaikan berat badan sebelum dan
bila diterapkan metode ini selama 24 sesudah pada kelompok kontrol sebesar
jam/hari. 198,9 gram. Didapatkan nilai p value
C. Analisis Perbandingan dengan 0,008 (p=0,008 < 0,05) yang artinya
Penelitian Lain adanya pengaruh perawatan metode
Penelitian sebelumnya dengan kangguru terhadap kenaikan berat
penelitian sekarang memiliki persamaan badan pada bayi BBLR di RS
dan perbedaan dengan penelitian ini. Sekabupaten Kampar Tahun 2018.
Persamaan penelitian ini dengan Hasil ini dikarenakan metode
penelitian sebelumnya dari Daevi kangguru memiliki keuntungan-
Khairunisa (2013) yaitu kesamaan keuntungan yang salah satunya
pengambilan data menggunakan lembar meningkatkan pertumbuhan dan berat

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 9


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

badan bayi dengan baik. Selain itu 2018 http ://www.01-gdl-


dengan perawatan metode kangguru dyahpujiastuti-1309-1-kti-anis-8(2)-
berat badan bayi meningkat pdf.
dikarenakan makanan yang masuk tidak Fenny. 2012. Perbedaan penambahan
dipakai untuk mengahangatkan Berat Badan Bayi Dengan Berat
tubuhnya akan tetapi dipakai untuk Badan Lahir Rendah Antara Metode
meningkatkan berat badan Kangguru Dan Inkubator Di Rumah
(Proverawati,2010). Sakit Bethesda Lampuyangwangi.
Tahun 2012 . Yogyakarta: Psik-
KESIMPULAN Stikes Aisyiyah Yogyakarta. Diakses
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tanggal 28 Maret 2018.
kesimpulan bahwa “Ada Pengaruh Naskahpublikasifenny20111010419
Perawatan Metode Kangguru terhadap 6.pdf
Kenaikan Berat Badan pada Bayi Berat Hidayat, A. Aziz. 2010. Metode Penelitian
Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Se- Kebidanan Teknik Analisis data.
Kabupaten Kampar Tahun 2018”. Jakarta : Alfabeta.
Disarankan kepada ibu-ibu yang HTA Indonesia, 2008. Perawatan Bayi
mempunyai bayi BBLR agar tetap Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan
memberikan perawatan metode kangguru Metode Kangguru. Jakarta : Depkes
kepada bayinya walaupun bayi nya sudah RI.
dirawat dirumah sampai mencapai berat Indrasanto, E. Dkk. 2008. Pelayanan
badan normal. Kepada tenaga kesehatan Obstetri Dan Neonatal emergensi
disarankan agar meningkatkan penyuluhan komprehensif (PONEK). Jakarta.
kesehatan terkait manfaat dan pelaksanaan Karyunani, Eko. 2008. Manajemen
metode kangguru agar terjadi peningkatan Masalah Bayi Baru Lahir. Jakarta :
berat badan yang optimal. EGC.
Kosim. M. Sholeh. Dkk. 2012. Buku Ajar
Neonatologi Ikatan Dokter Anak
DAFTAR PUSTAKA Indonesia. Jakarta.
Adi, Subagio, 2013. Jurnal Kebidanan Khairunisa, Daevi. 2013. Peningkatan
Berat Badan Lahir Rendah, Diakses Berat Badan Pada Bayi BBLR Di
Tanggal 20 April 2018. RSUD Panembahan Senopati Bantul
www.adisubagio92.blogspot.com. Yogyakarta.Diakses pada tanggal 28
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian maret 2018.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : naskahpublikasidaevikhairunisa.pdf.
Rineka Cipta. Maryunani, Anik. 2009. Asuhan
Atikah, Proverawati dan Cahyo Ismawati, kegawatdaruratan Dan Penyulit
2010. Berat Badan lahir Rendah Pada Neonatus. Jakarta : Timtrans
(BBLR). Yogyakarta : Nuha Medika. Info Medika.
Depkes, RI. 2009. Pedoman Kesehatan Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metedologi
Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Sakit Dan Jejaring nya. Jakarta : Rineka
Direktorat Jenderal Pelayanan Nursalam. 2013. Konsep Penerapan
Medik. Metode Penelitian Ilmu
Dyah Puji Astuti, 2015. Pengaruh Keperawatan. Jakarta : Salembah
Penerapan Metode Kangguru Medika.
dengan peningkatan Berat Badan Prawirohardjo,Sarwono. 2010. Ilmu
Bayi Baru Lahir rendah (BBLR) Di Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah pustaka.
Gombang. Diakses tanggal 28 April

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 10


Vol 3 No 1 Tahun 2019 ISSN 2580-3123

Perinasia. 2009. Perawatan Bayi Baru Silvia. 2015. Pengaruh Perawatan Metode
Lahir Dengan Metode Kangguru. Kangguru Terhadap Perubahan
Jakarta : EGC. Berat Badan Bayi Lahir Rendah Di
Pantiawati, Ika. 2010. Bayi Dengan BBLR RSUD Ahmad Mochtar Bukittinggi.
(Berat Badan Lahir Rendah). Diakses tanggal 20 April 2018.
Yogyakarta : Nuha Medika. Jurnal IPTEKS terapan.
Proverawati, Atikah. dkk 2010. BBLR ( Uhudiyah. Dr.Uut. 2012. Perawatan
Berat Badan Lahir Rendah ). Metode Kangguru. Jakarta,
Yogyakarta : Nuha Medika Perinasia.
Roesli, U. 2010. Pedoman Pijat Bayi Universitas, Pahlawan Tuanku Tambusai.
Premature Dan Bayi Usia 0-3 2018. Panduan Penulisan Laporan
Bulan. Jakarta : Trubus Agriwidia. Tugas Akhir Mahasiswa Fakultas
Rahmi. 2008. Merawat Bayi Prematur
Ilmu Kesehatan (FIK). Bangkinang
Dengan Metode Kangguru. Diakses
tanggal 26 April 2018.
http://www.harianglobal.com
Sistiarani. 2008. Faktor Maternal Dan
Kualitas Pelayanan Antenatal Yang
Beresiko Terhadap Kejadian Berat
Badan Lahir Rendah.
Suradi, R. 2012. Manajemen Masalah
Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.
Sudarti, & Khoirunisa, E. 2010. Asuhan
Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan
Anak Balita. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Surasmi, Asrining, Dkk. 2009. Perawatan
Bayi Risiko Tinggi. Jakarta : EGC.
Saifuddin, A.B. 2009. Panduan praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : EGC.
Sukarni.I & Sudarti. 2014. PATOLOGI :
Kehamilan, Persalinan, Nifas, Dan
Neonatus Risiko Tinggi. Yogyakarta
: Nuha Medika.
Sugiyono. Prof.Dr. 2010. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Sulistyaningsih. 2011. Metedologi
penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sari, A. Mutia. 2015. Efektivitas Metode
Kangguru Terhadap Peningkatan
Berat Badan Pada Bayi Dengan
Berat Badan Lahir rendah Di
Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang. Diakses tanggal 28
Maret 2018.
Ayumutiaau20.blogspot.com.

Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Page 11

Anda mungkin juga menyukai