DISUSUN OLEH :
MITA HERAWATI
NPM. 2126060020
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
iii
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
LAMPIRAN..............................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Skala 2
C. Kronologi.......................................................................................................3
D. Solusi 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kebidanan........................................................................................4
B. Tabel Reading Journal.................................................................................6
C. Hasil Asuhan Kebidanan dan Reading Journal............................................7
D. Teori..............................................................................................................8
BAB III. SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
iv
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
v
Lampiran 1 Jurnal
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melalui percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi, mendorong peran
pesat dan sering dikatakan balita adalah masa Gold Period dimana terbentuk
mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Penyakit yang
umum diderita balita hampir dipastikan pada suatu saat menyerang, antara lain
demam, infeksi saluran napas, dan diare. Namun yang sering membuat orang
tua khususnya ibu segera membawa anaknya berobat adalah demam dan diare
kasus demam di seluruh Dunia mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu
1
2
kesehatan pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa
anak usia 3 bulan sampai 36 bulan mengalami serangan demam rata- rata
Asia sekitar 10-15% yang berhubungan dengan gejala-gejala atau tanda dari
suatu penyakit (Graneto, 2020). Kejadian ini terjadi pada rentang usia 1 bulan
sampai 5 tahun dimana insiden kejadiannya paling banyak terjadi pada usia 14
5%. Bila dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Eropa, insidensi demam
di Asia meningkat dua kali lipat. Di Jepang angka insidensi demam cukup
tinggi yaitu bersekitar 8,3% - 9%, bahkan di Guam insiden demam mencapai
Pengukuran suhu tubuh diberbagai tubuh memiliki batasan nilai atau derajat
>38oC, suhu dahi dan suhu dimembran telinga diatas 38oC. Pengukuran suhu
pada oral dan rektal lebih menunjukkan suhu tubuh sebenarnya, namun hal ini
B. Skala
yang memakai perabaan untuk menilai demam pada anak mereka sedangkan
Kesakitan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun
2015 penyakit demam pada balita usia1-4 tahun sebanyak 3.525 kasus.
Sedangkan untuk tahun 2016 penyakit demam pada balita usia 1-4 tahun
2015 penyakit demam pada balita usia 1- 4 tahun sebanyak 120 kasus.
Sedangkan pada tahun 2016 penyakit demam pada balita usia 1-4 tahun
sebanyak 115 kasus. Demam adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan
infeksi atau bakteri yang membuatnya sakit. Demam tersebut bisa terjadi
2019)
C. Kronologi
Balita adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
umumnya menyerang bayi dan balita antara lain demam, batuk, pilek dan
diare (Dewi dan Meira, 2016). Berbagai penyakit seperti diare, demam, batuk
Kondisi anak dari sehat menjadi sakit mengakibatkan tubuh bereaksi untuk
dapat membaik, namun pada sebagian kecil kasus demam merupakan tanda
demam di seluruh Dunia mencapai 18-34 juta. Anak merupakan yang paling
D. Solusi
terutama ibu. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian dalam hal mengasuh,
dapat menunjang pencegahan demam pada anak. Ibu adalah bagian integral
agar anak tumbuh dengan sehat. Begitu juga ketika anak mengalami demam,
ibu harus mempunyai sikap yang baik dalam memberikan perawatan, dapat
untuk anak berkaitan erat dengan pengetahuan dan perilaku ibu tentang
kesehatan. Perilaku ibu tersebut mempengaruhi tindakan ibu jika anak sakit
dalam hal ini adalah demam. Demam pada balita sering membuat orang tua
khususnya ibu stress, cemas, panik, dan ketakutan yang membuat ibu
A. Asuhan Kebidanan
Hari/tanggal : Kamis/ 28 Juli 2022
Tempat : Puskesmas Sukamerindu (Kota)
Jam : 08.00 WIB
Pengkaji : Mita Herawati
Identitas
Nama : An. E
Umur : 2 Tahun
S:
Ibu mengatakan :
- Ibu mengatakan anaknya bernama An. E
- Ibu mengatakan anaknya berumur 2 tahun
- Ibu mengatakan ingin memeriksakan anaknya yang
berumur 2 tahun karena badannya panas sejak 4 hari
yang lalu, panasnya naik turun dan panas demam tinggi
pada malam hari.
- Ibu mengatakan saat ini anaknya panas, tidak mau
makan dan rewel
- Ibu mengatakan baik dari pihak ibu atau pihak ayah
tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan misal
kencing manis, hipertensi, asma, dan tidak ada yang
mempunyai penyakit menular misalkan hepatitis, TBC,
HIV/AIDS.
4
5
O:
1. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
2) Kesadaran : Composmentis
3) TTV :
R : 36x/menit
S : 38,80C
N : 110x/menit
BB : 9 kg
b. Pemeriksaan Sistematik
A:
An. E usia 2 tahun dengan febris
P:
Jam Penatalaksanaan Paraf
08.00 WIB 1. Melakukan pemeriksaan awal
( )
Anamnesa, menanyakan keluhan dan riwayat
R : 36x/menit
S : 38,80C
N : 110x/menit
yaitu :
lajutan :
a. Observasi demam
d. Ranitidine 2x 0,7 cc
e. Ondansenton 2x 0,7 cc
f. Konsul sp. A
b. O2 terpasang 3 l/m
pengaman
petugas
9. Pendokumentasian
7
Asmarawanti, JURNAL PENGARUH 17 responden Balita Febris Hasil yang didapatkan dalam
Tri Chandra KAMPUS PENDIDIKA penelitian ini yaitu p-value =
Sugihartono STIKes YPIB N
0.001. penelitian ini
Majalengka # KESEHATAN
Volume VII No. TEPID menunjukan terdapat
14Oktober 2018 SPONGE pengaruh pendidikan
PADA IBU kesehatan pada ibu terhadap
TERHADAP penanganan demam pada
PENANGAN balita dengan diagnosis
AN DEMAM observasi febris di Ruang Ade
PADA
BALITA Irma Suryani RSUD Sekarwangi
DENGAN Kabupaten Sukabumi.
DIAGNOSI
OBSERVASI
FEBRIS DI
RUANG ADE
IRMA
SURYANI
LANTAI 1
RSUD
SEKARWAN
GI
KABUPATE
N
SUKABUMI
C. Hasil Asuhan Kebidanan
Nadi 110 x/menit, Respirasi 36 x/menit, Suhu 38,80 C. An. E usia 2 tahun
dengan febris, hasil pemeriksaan dokter anak demam 38,80C dan kulit
memerah pada bagian leher dan perut serta batuk. Tindakan dokter yang
dilakukan untuk mengatasi masalah adalah observasi demam dan batuk, terapi
tentang tatalaksana anak dengan febris, yaitu kompres hangat apabila anak
panas 370C untuk menghindari kejang, Kolaborasi dengan dokter jaga untuk
Pendokumentasian
D. Teori
1. Definisi
Meira, 2016)), demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal yaitu
lebih besar dari 370 C pada orang yang istirahat total ditempat tidur
sedangkan pada orang dengan aktivitas sedang, bersuhu di atas 37,2 0C.
Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari
kenaikan suhu tubuh > 370 C pada orang isitirahat dan 37,20C pada orang
2. Etiologi
Etiologi demam dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor infeksi
dan faktor non infeksi. Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi
bakteri, virus, jamur, atau parasit. Infeksi bakteri yang pada umunya
2019)
Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal
terlalu tinggi atau terlalu rendah, keadaan tumbuh gigi), pada anak-anak
Outzen, (2019), penyebab dari faktor non infeksi adalah gangguan sistem
hipotalamus,dll.
3. Klasifikasi
Tipe-tipe demam:
b. Remittent fever (febris remittent) : suhu tubuh tiap hari turun naik
penyakit malaria
jauh lebih besar daripada remittent fever, mencapai 20C – 40C. Hal
dan sepsis.
bruse losis.
h. Inverted fever : suhu tubuh pagi hari lebih tinggi daripada malam
4. Manifestasi Klinis
4) Peningkatan nadi
6) Dehidrasi
7) Kelemahan
c. Fase 3 pemulihan
2) Berkeringat
3) Menggigil ringan
5. Pemeriksaan Diagnostik
Penegakan diagnostik pada demam ada beberapa cara mulai dari
riwayat penyakit seperti : sejak kapan timbul demam, gejala lain yang
eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah anak menggigil, gelisah atau
yaitu:
dilakukan pemeriksaan darah lengkap, seperti Hb, Ht, dan lekosit. Pada
6. Penatalaksanaan
Minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare
gantinya.
(keracunan).
Suatu obat untuk mengurangi demam dan nyeri . obat ini aman
2) Ibuprofen
7. Komplikasi
a. Takikardi
b. Insufisiensi jantung
c. Insufisiensi pulmonal
A. Kesimpulan
adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal yaitu lebih besar dari 37 0 C pada
orang yang istirahat total ditempat tidur sedangkan pada orang dengan
B. Saran
tersendiri yang berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini
dikarenakan, apabila tindakan dalam mengatasi demam tidak tepat dan lambat
Penanganan demam dengan cara di pijat memang tidak salah, akan tetapi
(Unicef, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Dewi & Meira. (2016). Buku Ajar Keperawatan Anak, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Setiawati. (2019). Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh dan
Kenyamanan Pada Anak Usia Pra Sekolah dan Sekolah yang Mengalami
Demam di Ruag Perawatan Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Tahun 2009, Skripsi Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan.
http://www.digilib.ui.ac.id