Disusun Oleh:
Nama : Riza Saudaryanti
NPM : 212 60 600 33. P
i1
Page | 2
2ii
Page | 3
DAFTAR ISI
iii3
BAB 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu masalah
para ahli daya tahan tubuh anak sangat berbeda dengan orang dewasa yang
dalam satu rumah anggota keluarga terkena penyakit menular seperti batuk
pilek, balita akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi anak yang lemah,
pada balita , antara lain phbs ibu yang buruk dan lingkungan fisik rumah
1
2
2006).
miliar dan kematian sebanyak 4 juta orang per tahun. Tingkat mortalitas
penyakit ISPA sangat tinggi pada balita, anak-anak, dan orang lanjut usia
pertama sebanyak 25.000 jiwa se-Asia Tenggara pada tahun 2015 (WHO,
2016).
berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit
akut lebih difokuskan pada penemuan dini dan tatalaksana kasus yang
cepat dan tepat terhadap penderita ISPA balita yang ditemukan. Jumlah
balita penderita ISPA di Indonesia yang dilaporkan pada tahun 2016 yaitu
12.087 Balita atau 27,3% dari jumlah perkiraan kasus ISPA pada balita.
Gejala ISPA sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga kesehatan
di dalam hasil Riskesdas 2018 sebesar 6%, dan dari data yang sama
hunian rumah. Faktor individu anak meliputi umur anak, berat badan
ISPA di keluarga baik yang dilakukan oleh ibu ataupun anggota keluarga
mempengaruhi
terjadinya ISPA. Hal ini di sebabkan di desa masih sebagian rumah
rumah.
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan case base discussion ini adalah untuk
melatih penalaran klinis dan menekankan pemecahan masalah yang terdapat
pada kasus yang ditemukan saat melaksanakan praktik klinik kebidanan yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Pada An.R Usia 15 Bulan dengan ISPA” dengan
penyusunan laporan secara terstruktur dan sistematis
BAB II
TINJAUAN TEORI
akan cepat sembuh dengan sendirinya dalam waktu suhu sampai dua
10
11
Infeksi yang menyerang mulai ari bagian epiglottis atau laring sampai
pneumonia.
kejang, rasa kantuk, yang tidak wajar atau sulit bangun, stridor
pada anak yang tenang, mengi, demam (38°C atau lebih) atau
kali atau lebih per menit, penarikan dinding dada berat, sianosis
abdomen tegang.
12
dari 60 kali per menit dan tidak terdapat tanda pneumonia seperti
di atas.
dapat minum.
masyarat yang utama, hal ini disebabkan masih tingginya angka kesakitan
dan kematian pada bayi dan balita karena ISPA. Di Negara maju, angka
13
kejadian ISPA mencapai 50% dari semua penyakit yang diderita anak-
anak yang berusia dibawah 5 tahun dan 30% dari semua penyakit yang di
beberapa hal:
1. Umur penderita
bermakna terhadap insiden ISPA (musim hujan 56% dan kemarau 44%)
(Kartasasmita, 1993).
14
ditandai dengan adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai adanya
kesukaran pernafasan disertai nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian
bawah kedalam (chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang 5
berat ditandai dengan adanya nafas cepat (fast breathing) dimana frekuensi
nafas 60 kali permenit atau lebih, dan atau adanya tarikan yang kuat
conditioner), droplet dan melalui tangan yang dapat menjadi jalan masuk
penyakit
4. Menjauhkan bayi, balita dan anak dari asap rokok, tembakau, dan
menderita ISPA
Pengobatan ISPA pada bayi, balita dan anak secara umum bias
obat yang sifatnya aman dan alami pada balita, sedangkan bayi sebaiknya
segera dibawa ke dokter. Jika demam, bayi yang berusia 2 bulan segera
16
makanan yang bergizi, balita perlu diberikan makanan sedikit demi sedikit,
tetapi rutin dan berulang, sedangkan untuk bayi yang masih menyusui
dibutuhkan ASI ekslusif dari ibu. Agar penderita ISPA tidak kekurangan
cairan, berilah air yang lebih banyak dari biasanya baik air putih maupun
1. ISPA yang disebabkan oleh alergi: cara yang paling tepat dengan
alergi tersebut.
3. ISPA disebabkan oleh bakteri dan jamur: ISPA jenis ini memerlukan
anak rentan menjadi sakit atau sakitnya menjadi berat. Factor risiko yang
antara lain:
1. Jenis kelamin
wanita sejak bayi hingga dewasa memeliki daya dahan lebih kuat
dibandingkan laki-laki, baik itu daya tahan akan rasa sakit dan daya tahan
penyakit dan cacat dibandingkan wanita. Selain itu, secara neurologis anak
2. Status Imunisasi
Notoadmojo, 2011).
3. Umur
(Chandra, 2011). Menurut Dian Fitria (2013) kejadian ISPA atas lebih
sering terjadi pada anak berusia 2-5 tahun karena pada usia tersebut anak
ISPA.
4. Status Gizi
merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Asupan
gizi yang kurang merupakan resiko untuk kejadian dan kematian balita
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi
mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan
mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam
Asuhan Kebidanan Pada Ny.P Umur 49 Tahun dengan menometroragia di Puskesmas Sukamerindu
Responsi
Deskripsi TTD
Pembimbing
Kegiatan
CI
Tanggal: 12-7-2022 Subjektif
1. Ibu mengatakan anaknya bernama An.R umur 15 bulan, Ibu mengatakan ingin
TTD
No RM: SR2899 memeriksakan anaknya yang sejak kemarin batuk, pilek dan ibu juga Mahasiswa:
mengatakan anaknya belum diberi obat apapun.
Identitas Pasien Objektif C
21
BAB V
KESIMPULAN
22
DAFTAR
PUSTAKA
Ardinasari, Eiyta. 2016. Buku Pintar Mencegah dan Mengobati Penyakit Bayi
&Anak.Jakarta:Bestari.
Dewi, Candra Angelina. 2012. Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Pada Anak Balita Di Wilayah Puskesmas Bangli Utara.
Ditjen PPM & PL. 2004. 17.600 Polisi Jakarta Derita ISPA. http://209.85.173.
132/search?q=cache:85OqpTl6aIAJ:www.penyakitmenular.info/detil.asp
%3Fm%3D6%26s%3D2%26i%3D242+ISPA+pada+polisi+lalu+lintas&c
d=15&hl=id&ct=clnk&gl=id (10 Mei 2019).
23
iv