PENDAHULUAN
yaitu rendah jika AKB kurang dari 20 sedang 20-49 tinggi 50-99 dan sangat
tinggi jika AKB di atas 100 per 1000 kelahiran hidup. Ada empat penyebab utama
kematian pada masa perinatal yaitu congenital anomalies, usia gestasi dan BBLR,
sudden infant death syndrome, dan komplikasi saat kehamilan. Salah satu faktor
penyebab utama terhadap kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah (BBLR).
BBLR dibedakan dalam dua kategori yaitu (1) BBLR karena prematur
(usia kehamilan kurang 37 minggu), dan (2) BBLR karena intra uterine growth
retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya
kurang (Riskesdas, 2007 dalam Suseno, 2011). BBLR merupakan salah satu
klasifikasi penyakit international, BBLR merupakan urutan kedua yaitu 16,6% per
kematian neonatal sedang di asia. Dari sepuluh negara Association of South East
Asian Nations (ASEAN) ada lima negara dengan angka kematian bayi rendah
1
negara termasuk kelompok sedang yaitu Filipina dan Indonesia. Sedangkan tiga
negara lainnya masuk dalam kelompok negara yang memiliki angka kematian
bayi tinggi. Tidak ada negara yang masuk dalam kelompok angka kematian bayi
sangat tinggi (lebih dari 100 per 1000 kelahiran hidup). Indonesia memiliki angka
kematian neonatal (AKN) 15 per 1000 kelahiran menurut SDKI tahun 2017,
puskesmas kematian neonatal 7-8 per tahun sebanyak 9.825 dan angka kematian
premature 19%, kelainan kogenital 14,2%, akibat tetanus neonatus 1,2% dan
sebesar 2,2 % dan pada tahun 2017 prevelensi kejadian BBLR menjadi 1,8% dari
diperoleh dari dinas kesehatan sumatera barat didapatkan presentase data kejadian
kabupaten sijunjung.
2
dini, tumbuh kembang yang tidak sempurna atau (Stunting) dan memepengaruhi
kesehatan saat dewasa ( obesitas, diabetes, penyakit jantung ), bayi dengan berat
lahir lebih dari 2250 gram umumnya cukup kuat untuk mulai minum sesudah
dilahirkan, tidak ada perawatan khusus, tetapi perlu menjaga kondisi bayi tetap
hangat dan pengawasan terhadap infeksi. Sebagian bayi dengan berat lahir 1750-
2250 gram perlu perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal bersama ibunya
untuk diberi minum dan kehangatan, dengan cara kontak kulit ibu ke kulit bayi
dengan kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin contact).
Metode ini sebagai salah satu alternatif bagi perawatan bayi prematur atau BBLR
yang telah melewati masa kritis, tetapi masih memerlukan perawatan seperti
penerapan metode kanguru di rumah sakit yang tidak memiliki inkubator dan
hidup pada bayi berat lahir kurang dari 1500 gram dari 10% menjadi 50% dan
bayi berat lahir 1500-1999 gram meningkat dari 70% menjadi 90% (WHO, 2013).
hampir 40% terjadinya stunting, dengan latar belakang masalah tersebut maka
3
perkembangan salah satunya adalah dengan metode kangguru (PMK), perawatan
metode kangguru memiliki mamfaat yang sangat besar bagi BBLR karena metode
ini dapat memberikan kehangatan kepada bayi, bayi dapat menyusu lebih lama,
kenaikan berat badan lebih cepat, tidur bayi lebih lama dan mengurangi infeksi
perawatan BBLR dan bayi prematur, hal tersebut sesuai dengan Keputusan
(PMK). Metode ini lebih membuktikan dalam meningkatkan berat badan bayi
putting dan menghisapnya dan secara tidak langsung bayi akan sering menyusui
(Mitayani, 2010).
kanguru yang dimulai lebih awal untuk BBLR akan menjadi metode perawatan
yang aman dalam menstabilkan kesehatan BBLR, dan juga dapat mengurangi
biaya perawatan (Suradi & Yanuarso, 2002). Hasil penelitian yang dilakukan Ali
(2009) di Rumah Sakit Aligarh India menyimpulkan bahwa metode kanguru dapat
meningkatkan berat badan bayi, peningkatan berat badan bayi yang mendapatkan
perlakuan dengan metode kanguru meningkat 19,3 gram per hari dibandingkan
dengan bayi yang tidak diberikan perawatan kangguru. sedangkan pada hasil
4
Rasidin padang menunjukkan bahwa berat BBLR bayi sebelum perlakuan metode
kangguru adalah 1871,33 gram dan setelah perlakuan metode kangguru adalah
2014 dan ini telah tercantum pada SPO ( Standar Prosedur Operasional )
berdasarkan hasil rekam medik dari RSUD sijunjung dan pelaporan tahunan
rumah sakit ditemukan data bahwa angka kejadian berat badan lahir rendah
(BBLR) masih menempati posisi dua tertinggi. Angka kejadian BBLR di RSUD
Sijunjung mencapai 170 kasus per tahun dengan rata-rata 15 kasus perbulan,
berdasarkan hasil wawancara pada bulan november 2019 dengan kepala ruangan
BBLR dan terkadang yang menjadi masalah adalah keterbatasan biaya pada
tempatkan dalam satu inkubator sehingga ditakuti bayi memiliki risiko infeksi.
yang tepat untuk mengatasi BBLR, selain itu tujuan dari PMK ini adalah
BBLR lebih mudah untuk di ukur dibandingkan dengan mamfaat dari PMK yang
lainya. Dengan latar belakang tersebut maka peneliti melakukan penelitian tentang
5
berat badan lahir rendah ( BBLR ) di ruang perinatologi di RSUD sijunjung
tahun 2019.”
breast feeding dan dukungan terhadap ibu dimana dengan asuhan ini dapat
sehinga diharapkan bisa membuat kenaikan berat badan, lingkar lengan dan
lingkar kepala pada bayi berat lahir rendah. Dengan demikian rumusan
2019.
6
3) Diketahuinya pengaruh metode kangguru terhadap peningkatan
ini dapat dikembangkan dalam bentuk penelitian lebih lanjut dengan populasi dan
pada BBLR.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dukungan dari peran perawat sebagai pemberi asuhan pada BBLR dan
sebagai tenaga kesehatan yang paling lama berinteraksi dengan bayi selama
berada di ruang perawatan. Selain peran dari perawat diperlukan juga peran
orang tua sebagai orang terdekat dengan bayi. Pemahaman yang mendalam
tepat pada bayi. Pada bab ini akan diuraikan konsep-konsep terkait BBLR,
perawatan metode kanguru, persiapan pulang dengan ibu BBLR, dan teori
Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang atau sama dengan 2500 gram, bayi prematur menurut WHO, adalah
bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari hari
batasan 38 minggu untuk menyebut prematur. Bayi prematur atau bayi pre
memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur (Surasmi, Handayani, Kusuma,
2013).
8
sedangkan menurut Saifuddin (2002), bayi berat lahir rendah adalah
bayi barulahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram
2. Klasifikasi BBLR
1) Prematuritas murni
2) Dismaturitas
kehamilannya.
bulan – kecil masa kehamilan (NKBKMK), yang kedua neonatus cukup bulan –
kecil masa kehamilan (NCBKMK), yang ketiga neonatus lebih bulan–kecil masa
9
1) bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
2) bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir <1500 gram
3) bayi berat lahir ekstrim rendah(BBLER), berat lahir < 1000 gram.
Penilaian awal dilakukan pada bayi baru lahir untuk menilai kondisi bayi (Fraser
1. Bayi dinyatakan cukup bulan jika usia gestasinya lebih kurang 36-40
2. Air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium. Tinja bayi pada 24 jam
bewarna hijau tua yang berada dalam usus bayi sejak dalam kandungan
saluran pencernaan, empedu, lanugo dan zat sisa dari jaringan tubuh.
cuping hidung, retraksi otot dada. Dapat dikatakan normal bila frekuensi
pernafasan bayi jam pertama berkisar 80 kali permenit dan bayi segera
4. Tonos otot bayi baik atau bayi bergerak aktif. Pada saat lahir otot bayi
10
dan fisiologis belum berkembang sempurna, sehingga bayi menunjukkan
5. Warna kulit bayi normal. Perhatikan warna kulit bayi apakah merah
muda, pucat, kebiruan atau kuning, timbul pendarahan dikulit atau adanya
Kulit bayi terlihat sangat halus dan tipis, lapisan lemak sub kutan belum
melapisi kapiler. Kemerahan ini tetap terlihat pada kulit dengan pigmen
yang banyak sekalipun dan bahkan menjadi lebih kemerahan ketika bayi
menangis
Pada Bayi Berat Lahir Rendah akan ditemukan ciri- ciri sebagai berikut :
tubuh
7) rambut kepala bayi biasanya tipis dan halus,kulit perut bayi tipis,
pembuluh darah kelihatan atau transparant, ubun ubun dan satura lebar,
tulang rawan dan daun telinga imatur, umumnya kulit bayi tipis dan
11
8) pernafasan tidak teratur bahkan sering terjadi apnue, tangisan dan
pergerakan masih lemah, reflek tonus leher masih lemah dan reflek
fungsi tubuh. Derajat vitalitas adalah kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang
dan mencari puting susu. Bila tidak ditangani secaratepat, cepat dan benar
keadaan umum bayi akan menurun dengan cepat dan bahkan mungkin meninngal.
Pada beberapa bayi mungkin dapat pulih kembali dengan spontan dalam 10-30
menit lahir namun bayi tetap mempunyai resiko tinggi untuk cacat.
Umumnya penilaian pada bayi baru lahir dipakai nilai APGAR (APGAR
Score).Tanda-tanda bayi sakit berat, apabila terdapat salah satu atau lebih tanda
seperti: sulit minum, sianosis sentral (lidah biru), perut kembung, periode apneu,
badan lahir < 1500 gram (Prawirohardjo, 2002). Menurut Wong (2009)
klasifikasi bayi baru lahir berdasarkan umur kehamilan atau masa gestasi:
a) Preterm infant atau bayi prematur yaitu bayi yang lahir pada umur
b) Term infant atau bayi cukup bulan (mature/aterm) yaitu bayi yang
c) Post term infant atau bayi lebih bulan (posterm/postmatur) yaitu bayi
12
4. Faktor-faktor penyebab BBLR
1) Umur Ibu
wanita, jika mulut rahim terlalu lemah maka bayi dapat lahir prematur.
Seorang wanita dikatakan siap fisik jika masa pertumbuhannya telah terhenti,
dimana masa pertumbuhan tersebut terhenti pada usia sekitar 20 tahun. Salah
usia 35 tahun ke atas. Hal ini disebabkan karena resiko munculnya masalah
2013).
Usia ideal bagi ibu untuk hamil yaitu sekitar 20 sampai 35 tahun.
kehamilan ataupun persalinan yaitu ibu yang hamil di bawah 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun. Kehamilan pada ibu yang umur dibawah 20 tahun masih
pertumbuhan ibu dari pada untuk bayi yang ada di dalam kandungan,
sedangkan kehamilan pada ibu yang umurnya diatas 35 tahun biasanya organ
(Alya, 2013).
13
2) Paritas
bayi yang lahir dengan keadaan meninggal. Seorang ibu yang kerap
ibu tidak terlalu memperhatikan asupan nutrisinya, karena nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh ibu akan di bagi dengan janin yang ada di dalam kandungannya.
Paritas yang beresiko melahirkan bayi dengan BBLR yaitu paritas 0 dan paritas
oleh kejiwaan ibu. Ibu yang baru pertama kali mengandung dan melahirkan
biasanya kondisi jiwanya lebih tertekan dari pada ibu yang sudah pernah
melahirkan lebih dari 1 kali. Sedangkan paritas yang lebih dari 4 kali dapat
yang belum pulih dari kehamilan dan kelahiran sebelumnya. Pada umumnya
paritas yang aman dilihat dari riwayat kematian maternal adalah paritas 1 sampai
4 (Alya, 2013)
3) Kehamilan ganda
Kehamilan ganda merupakan salah satu faktor dari beberapa faktor yang bisa
kehamilan ganda lebih ringan dibandingkan janin pada kehamilan tunggal pada
umur kehamilan yang sama. Pada minggu ke-30 kenaikan berat badan antara
kehamilan ganda dengan kehamilan tunggal masih sama tapi setelah itu
kenaikan berat badan pada kehamilan ganda dan kehamilan tunggal akan
14
oleh regangan berlebih sehingga menyebabkan peredaran darah plasenta
kebutuhan ibu akan nutrisi meningkat, yang bisa menyebabkan anemia dan
penyakit defisiensi lain, sehingga ibu sering melahirkan bayi yang berat
badannya kurang dari normal (Ageng, 2016). Penyebab lain terjadinya kelahiran
prematur
ABO)
15
5. Permasalahan Bayi Berat Lahir Rendah
1) Hipotermia
Salah satu ciri BBLR adalah mempunyai suhu yang tidak stabil
panas yang kurang dan kehilangan panas yang tinggi. Panas kurang
masih lemah, konsumsi oksigen yang rendah, otot yang belum aktif
dari permukaan tubuh yang relatif lebih luas dan lemak subkutan
Wilson, 2009).
16
a) Rendahnya daya tahan terhadap infeksi
bayi terlalu lama dirawat di rumah sakit,serta rasio perawat – pasien yang
pada pemantauan yang teliti dan terus menerus. Semua bayi dengan
masa kehamilan kurang dari 34 minggu harus secara rutin dan terus
menerus dipantau sampai apneu itu hilang selama satu minggu (Suradi
3) Enterokolitis nekrotikans
tertinggi pada bayi beratlahir kurang dari 1500 gram. Etiologi penyakit
17
pathogen, dan substrat protein berlebihan dalam lumen. Pemberian
4) Nutrisi
Bayi berat lahir rendah, dalam hal ini bayi kurang bulan,
yang biasanya terjadi pada trimester ketiga. Makin muda usia gestasi,
hangat
18
5) kepala bayi ditutup topi
6) beri oksigen
rumah sakit
perawatan yang diberikan kepada bayi yang berat badannya rendah, yang
secara umum berat lahirnya kurang dari 2500 gram. Metode PMK ini dilakukan
dengan cara kontak langsung, sehingga antara kulit ibu dengan kulit bayi
PMK adalah bentuk interaksi orang tua dengan bayinya dimana ibu
atau keluarga lain menggendong bayinya dengan kontak kulit dengan kulit
metode kanguru:
1) Skin to skin contact, kontak kulit dengan kulit pada bayi baru lahir
dengan ibu dapat dilakukan sejak awal dan terus menerus dalam
19
2) Exlusive breastfeeding, banyak bayi dengan berat badan kurang dari
4) Early discharge and follow up, ibu tetap melakukan PMK terus
baik.
20
Patofisiologi kenaikan berat badan lahir rendah pada metode kangguru
BBLR
Hipotermia Thermogulator
Rendahnya daya tahan terhadap infeksi
Skin to skin
Suport
Enterokolitis nekrotikans Inkubator discharge
Apnea
21
7 . Manfaat Metode Kanguru Bagi Bayi dan Ibu
paparan bakteri dari ibu. Bakteri ibu akan berkolonisasi di usus dan
lingkungan.
neonatus teratur.
neonatus.
1) Letakkan bayi diantara payudara ibu dengan kaki bayi di bawah paydara
2) Kulit bayi harus melekat pada dada ibu (kontak kulit dengan kulit) dengan
22
3) Gunakan baju kanguru untuk membungkus dengan nyaman ibu dan bayi
bersama.
ke punggung ibu.
6) Silangkan ujung kain dibelakang ibu, bawa kembali ujung kain ke depan.
telinga bayi.
yang terlalu sering akan membuat bayi stress. Waktu kontak kulit dengan
kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin. Ibu bisa
tidur dengan bayi yang diletakkan dengan posisi kanguru yang benar
(Indrasanto, et al. 2012). Hal – hal yang harus diperhatikan saat dilaksanakan
1) Suhu
Bayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan
23
dilakukan hanya dua kali sehari (Suradi, et al 2012).
2) Pernafasan
Jika bayi tetap tidak bernapas, ibu harus memanggil tenaga kesehatan
dari ibu
3) Tanda Bahaya
kehangatannya.
5) Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau
muntah.
6) Kejang.
7) Diare.
24
d) Nutrisi (ASI)
ibu dari bayi kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa yang penting
atau dua kali sehari meskipun bayi masih diberi minum melalui
selang nasogastrik, jika bayi bisa minum dari cangkir dengan baik,
terakhir) adalah :
25
3) 30 gram/hari dari 37 sampai 40 minggu dari HPHT,
diperkirakan akan
antara 0 dan 6 bulan berat bayi bertambah 682 gram per bulan atau 170,5 gram
per minggu. Lingkar kepala bertambah 1.32 cm per bulan atau 0,33 cm
perminggu hingga ukuran rata-rata 37,4 cm.. Bayi PMK dapat diijinkan pulang
1) Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit pada saat itu seperti
berturut-turut).
4) Suhu bayi stabil saat berada dalam posisi PMK (dalam kisaran normal
5) Ibu yakin bisa merawat bayinya dan dapat datang secara teratur untuk
Menurut Suradi, et al. (2009) Home visit harus dilakukan untuk ibu
dan bayinya, semakin kecil bayi pada saat pemulangan, semakin awal dan
sering home visit yang diperlukan. Jadual home visit PMK adalah :
1) Dua kali home visit per minggu sampai dengan 37 minggu usia
26
2) Satu kali home visit per minggu setelah usia bayi 37 minggu.
PMK, dan cara melakukan PMK. Dari edukasi tersebut maka ibu
para ibu. Karena bagi ibu, orang yang paling dekat dan yang selalu ada
kasih sayang antara bayi dan ayah, bayi bisa secara langsung
mengenali ayahnya, selain itu juga akan menambah rasa percaya diri
27
3) Dukungan sosial merupakan dukungan dari orang-orang sekitar ibu,
28
11 . Kerangka teori
29 Sumber: (WHO)
BAB III
KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Pada kerangka konsep
variabel terikat (dependen). Variabel dapat diartikan sebagai ukuran atau ciri yang
dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
(variabel terikat). Variabel ini juga dikenal dengan variabel bebas artinya bebas
dalam memengaruhi variabel lain, variabel ini punya nama lain seperti variabel
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas.
Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan. Variabel ini juga
disebut sebagai variabel efek, hasil, outcome, atau event. Variabel independen dari
penelitian ini adalah kenaikan berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan.
30
Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Hipotesa
BAB IV
31
METODE PENELITIAN
gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu
atau eksperimen tersebut. Desain penelitian yang digunankan dalam penelitian ini
adalah Pre Eksperimental Design dengan metode rancangan One Group Pretest-
(Notoadmodjo, 2010).
1. Populasi
yang terdiri dari subjek maupun objek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan. Populasi tidak hanya terbatas pada orang, tetapi juga benda yang
memiliki sifat atau ciri yang bisa diteliti (Hidayat, 2013). Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR yang di rawat diruang perinatologi
2. Sampel
32
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, dimana kriteria
2013). Untuk menentukan ukuran besar sampel pada penelitian ini, peneliti
populasi ( Hidayat,2013 ).
Kriteria inklusi
(informed consent).
33
a) Bayi - bayi dengan kelainan kongenital mayor.
b) Bayi - bayi yang diterapi sinar.
Sijunjung. Waktu penelitian dilakukan dari bulan november 2019 sampai januari
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
34
3 Lingkar Penilaian pada anak yang Observasi Rasio Lingkar
kepala Mencerminkan meteran kepala
pertumbuhan otak dalam
bayi/anak bentuk cm
yang didapat dari kampus ke Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
dimulai bulan november Tahun 2019. Setelah peneliti mendapat izin dari diklat
responden berhak untuk menolak atau menyetujui sebagai subyek penelitian. Bagi
mereka yang setuju akan diminta untuk menandatangani surat pesetujuan sebagi
35
subyek penelitian. Bagi mereka yang setuju akan diminta untuk menandatangani
meliputi:
selama pengumpulan data, jika responden bersedia di teliti maka harus ditanda
tangani lembar persetujuan, jika responden menolak untuk di teliti maka peneliti
tetapi lembaran tersebut diberi kode. Informasi responden tidak hanya dirahasiakan
penelitian. Pada penelitian ini, data yang diperoleh terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil kuisioner pengaruh
metode kangguru yang diamati oleh peneliti, sedangkan data sekunder diperoleh
dari data ruang rawat perinatologi RSUD Sijunjung. Proses penelitian ini meliputi
36
pelaksanaan metode kangguru yang akan dilakasanakan dalam waktu 7 hari
oleh peneliti dan selanjutnya diperiksa kelengkapan data apakah dapat dibaca atau
tidak dan kelengkapan isian. Jika isian belum lengkap responden diminta
b) Coding (Pengkodean).
agar lebih mudah dan sederhana seperti : 1 bila pelaksanaan tidak ada dan 0 bila
pelaksanaan ada
c) Entri Data
Setelah isi kuesioner terisi penuh dan benar, dan telah melewat pengkodean,
kemudian data dianalisis. Data diproses dengan cara memasukan data dari
d) Cleaning
Data pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap data yang
pembersihan data.
e) Processing
37
Kemudian selanjutnya data diproses dengan mengelompokkan data ke dalam
1) Analisa Univariat
kangguru. Hasil dari analisa ini berupa disribusi frekuensi dan persentase
2) Analisa Bivariat
test. Paired sample t-test atau uji sampel berpasangan (Priyatno, 2010).
kemaknaan α=0,05 sehingga jika nilai p<0,05, maka hasil uji statistik
38
bermakna artinya Ha diterima, jika nilai p>0,05 maka secara statistik
39