KEPERAWATAN ANAK
BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
OLEH :
Sheilla Arinandya Permata Wibowo
071202049
PENDAHULUAN
35kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari
2500gr (Proverawati & Ismawati, 2017). Angka kejadian BBLR masih tinggi
dan beresiko besar bayi mengalami hipotermi yang berdampak pada kematian
Suhu normal pada bayi 36,5-37,5oC. Suhu bayi yang rendah mengakibatkan
(Arti, Kautzar, & Zelna, 2020). Bayi prematur ataupun bayi yang cukup bulan
yang lahir dengan berat badan rendah trauma dibawah 2000 gram, terancam
kematian akibat hipotermi karena bayi dengan berat lahir rendah rentan
terjadi pada bayi BBLR yaitu hipotermi, hipoglikemi dan masalah pemberian
ASI karena hanya memiliki sedikit lemak dalam tubuh bayi dan sistem
1
pengaturan suhu tubuh belum matang serta reflek hisap dan telan bayi masih
lemah. Banyak resiko sering terjadi pada bayi dengan BBLR karena
permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh tidak stabil. Delapan
kali lebih besar peluang angka kejadian kematian perinatal pada bayi BBLR
2019)).
dilahirkan di dunia, dimana 16% diantaranya 2 lahir dengan Bayi Berat Lahir
kali lebih besar dari pada Negara maju 7%. Sedangkan hasil dari Survei
AKN sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup, AKB 24 per 1.000 kelahiran
2018).
Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur pada tahun
2017 Angka Kematian Bayi pada posisi 23,1 per 1.000 kelahiran hidup
(Kementrian Kesehatan, 2016) dan pada tahun 2018, bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) mencapai 21.544 dari 573 928 bayi lahir dari seluruh
daerah di Jawa Timur. Dan pada tahun 2018 angka kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah mencapai 558 dari 15.841 di Kabupaten Lamongan
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2018). Penyebab utama kematian bayi
kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) 87 per 1.000 kelahiran hidup
salah satu faktor risiko yang sangat berpengaruh terhadap kematian bayi
tumbuh kembang anak dimasa yang akan datang. Salah satunya adalah
intelektual yang lebih rendah dari pada bayi yang berat lahirnya normal.
Selain itu, bayi BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia
terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir apabila tidak segera ditangani yaitu :
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan pemenuhan kebutuhan fisiologis
Dr.Soegiri Lamongan.
Dr.Soegiri Lamongan.
3) Menyusun perencanaan tindakan keperawatan pada Bayi .Ny.H yang
Dr.Soegiri Lamongan.
Lamongan.
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
Ibu klien dapat mengantisipasi terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir
4) Bagi Penulis
Soegiri Lamongan.
2.1.1 Definisi
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram. Dahulu bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
a. Bayi kurang bulan : bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
(259 hari)
c. Bayi lebih bulan : bayi dengan masalah kehamilan mulai 42 minggu atau
Dengan pengertian diatas maka bayi dengan berat badan lahir rendah dapat
1. Prematuritas murni adalah bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang
dari 37 minggu dan berat badan bayi sesuai dengan gestasi atau yang
2.1.2 Etiologi
Sulistyorini, 2010).
berikut ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR secara umum :
a. Faktor Ibu :
2) Usia ibu: angka kejadian BBLR tertinggi ialah pada usia ibu dibawah
6) Kondisi ibu saat hamil : peningkatan berat badan ibu yang tidak
c. Faktor ekonomi
rendah
d. Faktor lingkungan
a. Terkena Radiasi
sempurna
g. Tumit mengkilap dan telapak kaki halus
tertutup oleh labia mayora, kalau pada bayi laki-laki Testis belum turun
j. Bayi lebih banyak tidur dari pada bangun,sehingga refleks menghisap dan
2.1.4 Patofisiologi
Salah satu patofisiologi dari BBLR yaitu asupan gizi yang kurang pada
ibu,ibu hamil yang kemudian secara otomatis juga menyebabkan berat badan lahir
ganda yang mana pada dasarnya janin berkembang dan tumbuh lebih dari
satu,maka nutrisi atau gizi yang mereka peroleh dalam rahim tidak sama dengan
janin tunggal,yang mana pada hamil ganda gizi dan nutrisi yang didapat dari ibu
harus terbagi sehingga kadang salah satu dari janin pada hamil ganda juga
mengalami BBLR.
Kemudian jika dikaji dari faktor janin,salah satu etiologinya yaitu infeksi
dalam rahim yang mana dapat menggangu atau menghambat pertumbuhan janin
Jaya.2016).
2.1.5 Pathway
Prematuritas Dismaturitas
Retardasi pertumbuhan
Faktor ibu: Umur (20 th) Faktor placenta: Penyakit Faktor janin: Kelainan intra uterin
Paritas, Ras, Infertilitas, vaskuler, kehamilan ganda, kromosom, Malformasi,
Riwayat kehamilan tak baik, TORCH, kehamilan
Rahim abnormal,
Resiko infeksi
Resiko
Ketidakseimbangan
Reflek menelan belum
sempurna
Menurut Mitayani (2013) Komplikasi yang dapat timbul pada bayi berat badan lahir
4. Aspiksia neonatrum
ini mungkin
6. Angka kejadian
a. Amerika serikat : prematur murni (7,1% orang kulit putih dan 17,9 orang kulit
b. RSCM pada tahun 1986 sebesar 24% angka kematian perinatal dan 73%
disebabkan BBLR
Perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah menurut Nurafif & Hardi
(2016)
a. Pengaturan suhu
Untuk mencegah hipotermi,diperlukan lingkungan yang cukup hangat dan
handuk atau lampu petromak didekat tidur bayi.bayi dalam inkubator hanya
b. Pengaturan makanan/nutrisi
Prinsip utama pemberian makanan pada bayi prematur adalah sedikit demi
hiperbilirubinia.bayi yang daya isapnya baik dan tanpa sakit berat dapat dicoba
minum melalui mulut.umumnya bayi dengan berat kurang dari 1500 gram
dengan berat kurang dari 1000 gram,2-4 ml untuk bayi dengan berat antara
1000-1500 gram dan 5-10 ml untuk bayi dengan berat lebih dari 1500 gram.
c. Mencegah infeksi
tubuh bayi terhadap infeks kurang antibody relatif belum terbentuk dan daya
fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik.prosedur pencegahan
1) Mencuci tangan sampai ke siku dengan sabun dan air mengalir selama 2
2) Mencuci tangan dengan zat anti septic/ sabun sebelum dan sesudah
2.2.1 Pengkajian
1. Identitas pasien
Identitas pasien berupa: nama, tanggal lahir, usia, pendidikan, alamat, nama ayah
dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, agama, alamat, suku bangsa.
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui alasan utama mengapa klien mencari pertolongan pada tenaga
professional.
Untuk mengetahui lebih detail hal yang berhubungan dengan keluhan utama.
a. Munculnya keluhan
b. Karakteristik
Karakter (kualitas, kuantitas, konsistensi), loksai dan radiasi, timing (terus
berhubungan.
a. Prenatal
Keluhan saat hamil, tempat ANC, kebutuhan nutrisi saat hamil, usia kehamilan
(preterm, aterm, post term), kesehatan saat hamil dan obat yang diminum.
b. Natal
digunakan.
c. Post natal
Kondisi kesehatan, apgar score, Berat badan lahir, Panjang badan lahir,
anomaly kongenital.
g. Allergi
Reaksi yang tidak biasa terhadap makanan, binatang, obat, tanaman, produk
rumah tangga.
h. Imunisasi ( imunisasi yang pernah didapat, usia dan reaksi waktu imunisasi)
5. Riwayat keluarga
Penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh keluarga (baik berhubungan
/ tidak berhubungan dengan penyakit yang diderita klien), gambar genogram dengan
6. Riwayat sosial
keamanan tempat bermain anak dari kendaraan, praktek keamanan orang tua
b. Nutrisi metabolik
Pemberian ASI / PASI, jumlah minum, kekuatan menghisap, makanan yang
c. Pola eliminasi
dalam / diapers (bayi), pola eliminasi urin (frekuensi ganti popok basah/hari,
f. Pola kognitif-persepsi
Responsive secara umum anak, respons anak untuk bicara, suara, objek
i. Sexualitas
Apa yang menyebabkan stress pada anak, tingkat stress, toleransi stress, pola
9. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
c. Ukuran anthropometric
d. Mata
Kebersihan, kelainan
f. Mulut
g. Telinga
h. Dada
i. Abdomen
j. Punggung
Ada/tidak kelainan
k. Genetalia
l. Ekstremitas
m. Kulit
e. Kecepatan tumbuh
3) Pelaksanaan DDST
b. Motorik halus
dilakukan oleh otot halus sehingga tidak perlu tenaga, namun perlu
d. Motorik kasar
Kemampuan anak untuk menggunakan dan melibatkan sebagian besar
Jika usia> 6 tahun tanyakan tumbuh kembang secara umur sebagai berikut:
pertumbuhan gigi
mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan resiko
tinggi.Diagnosa keperawatan dalam NANDA (2015) yang mungkin muncul pada kasus
dari klien dan tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.tindakan keperawatan dipilih
untuk membantu klien dalam mencapai hasil klien diharapkan dan tujuan pemulangan
(Doenges,2012).
Tujuan :
Kriteria hasil :
muda.
Intervensi :
1) Kaji frekuensi dan pola pernafasan,perhatikan adaya apnea dan perubahan frekuensi
jantung
3) Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan gulungan popok dibawah
hiperkapnea
4) Tinjauan ulang riwayat terhadap obat-obatan yang dapat memperberat depresi
Rasional : magnesium sulfat dan narkotik menekan pusat pernapasan dan aktivitas
pernafasan
1. Natrium bikarbonat
2. Antibiotik
3. Aminopilin
Intervensi :
Intervensi :
kebutuhan nutrisi
bayi.
kriteria hasil :
yang telah disusun, dimana tindakan keperawatan memenuhi klien sehingga tujuan
keperawatan dapat tercapai dengan baik. Hal ini terlaksana karena adanya kerjasama yang
baik dan partisipasi klien, keluarga dan keperawatan suatu tim medis lainnya.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap terakhir proses keperawatan dengan cara menilai sejauh
mana dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.(Hidayat,2011) tujuan evaluasi adalah
untuk melihat kemapuan klien dalam mencapai tujuan.hal ini dapat dilaksanakan dengan
Indonesia.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2017. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Proverawati, Ismawati. 2011. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha
Medika.