Artikel berjudul :
GAMBARAN KOPING INDIVIDU PARA PEKERJA KORBAN
PHK SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN
SEMARANG
Oleh :
MIFTAKHUL VIVI BAROKAH
NIM 010117A058
Program Studi S1 Keperawatan
Tim Penguji
Ketua/Pembimbing Utama
Abstrak
Latar Belakang : Salah satu dari dampak covid-19 adalah para pekerja yang terkena
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yaitu satu peristiwa yang menjadi sumber stress
yang mempengaruhi emosi seseorang. PHK mempengaruhi kualitas hidup individu
dari dimensi kesehatan psikologis Koping merupakan suatu proses kognitif dan
tingkah laku bertujuan untuk mengurangi perasaan tertekan yang muncul ketika
menghadapi situasi stress. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran koping individu para pekerja korban phk pada masa pandemic covid-19 di
Kabupaten Semarang.
Metode : Desain pada penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kuantitatif.
Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan total sampling 33
responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner karakteristik dan keusioner
mekanisme koping. Analisa data menggunakan teknik deskriptif dengan analisa
univariate.
Hasil : hasil penelitian ini sebagian besar responden memiliki koping yang baik yaitu
30 responden (91%) yang termasuk dalam kategori koping adaptif. Sebagian kecil
responden memiliki koping yang kurang baik yaitu 3 responden (9%) yang termasuk
dalam kategori koping maladaptive.
Simpulan : Terdapat gambaran mengenai koping individu para pekerja korban phk di
kategorikan adaptif sebanyak 30 responden (91%) dan dikategorikan maladaptive
sebanyak 3 responden (9%).
Saran : Tersedia konseling khusus di setisp layanan kesehatan untuk masalah koping
individu.
PENDAHULUAN
Di awal tahun 2020, merebaknya virus jenis baru yaitu Coronavirus baru
(SARS-Cov-2) menggemparkan dunia.Penyakit tersebut dinamakan Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19). Asal virus diketahui dari Wuhan, Cina. Ditemukan pada
akhir Desember 2019. Sejauh ini, 65 negara telah dipastikan terinfeksi virus
tersebut. (Data WHO, 1 Maret 2020) (PDPI, 2020).
METODE
Desain pada penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan total sampling 33 responden.
Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner karakteristik dan keusioner mekanisme
koping. Analisa data menggunakan teknik deskriptif dengan analisa univariate..
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan mengumpulkan materi penelitian,
pembuatan proposal penelitian, mengurus perijinan penelitian, melakukan survei dan
wawancara pada responden untuk pengisian kuesioner, engolah dan manganalisis
data, membuat laporan penelitian. Kisi-kisi instrument :
Indikator Favorable Unfavorable Total
Koping yang berfokus pada 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1 10
masalah 10
Koping yang focus pada
emosi 11, 12, 13, 14, 15, 19 9
16, 17, 18
Total 17 2 19
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan gambaran koping individu pekerja korban PHK
yaitu sebanyak 27 responden (81,8%) yang termasuk dalam kategori koping adaptif.
Sebagian kecil responden yaitu sebanyak 6 responden (18,2%) yang termasuk dalam
responden dengan koping adaptif cenderung lebih banyak yaitu 39 responden (97,5
responden (2,5%).
Menurut Kelliat (dalam Ramadhani, 2014), mekanisme koping ada dua, yaitu
koping adaptif dan maladaptif. Mekanisme koping adaptif adalah suatu usaha yang
dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah akibat adanya stresor atau tekanan
maladaptif suatu usaha yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah akibat
adanya stresor atau tekanan yang bersifat negatif, merugikan, destruktif dan tidak
penelitian bahwa pada usia remaja akhir (17-25 tahun), dewasa awal (26-35 tahun),
dewasa akhir (36-45 tahun), lansia awal (46-55 tahun), dan lansia akhir (56-65 tahun)
lebih banyak memiliki koping adaptif dimana responden mayoritas dapat mengontrol
Mustikasari, 2013) dengan hasil penelitian, ternyata anak usia remaja dengan usia 16
tahun lebih banyak menggunakan mekanisme koping adaptif atau mekanisme koping
konstruktif, dimana hasil ini menunjukkan bahwa taha perkembangan remaja
tingkat pendidikan tingkat menengah cenderung lebih memiliki koping individu yang
adaptif tetapi pada responden dengan tingkat pendidikan dasar juga ada yang
memiliki koping individu adaptif. Sedangkan untuk koping individu maladaptive juga
terjadi pada responden dengan tingkat pendidikan dasar dan tingkat pendidikan
menengah.
Hal ini karena pola pikir responden dengan status pendidikan lebih tinggi
biasanya lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan. Akan memudahkan responden
untuk mengatur dirinya dengan baik sehinggan berdampak ke mekanisme kopingnya
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yunitha (2017), yang menemukan bahwa
sebanyak 51% responden memiliki koping individu yang baik dalam mengatasi
masalah yang sedang dihadapi, responden yang menggunakan mekanisme koping
konstuktif ada sebanyak 39 responden, yang terbagi atas yaitu dengan status
pendidikan SD sebanyak 6 responden, status pendidikan SMP sebanyak 16
responden, dan status pendidikan SMA sebanyak 17 responden. Sedangkan
responden yang menggunakan mekanisme koping destruktif ada sebanyak 1
responden, yang terbagi atas yaitu dengan status pendidikan SD tidak menggunakan
mekanisme koping destruktif, status pendidikan SMP dengan jumlah 1 responden,
dan status pendidikan SMA tidak menggunakan mekanisme koping destruktif.
SIMPULAN (PENUTUP)
Hasil penelitian menunjukkan gambaran koping individu pekerja korban PHK
(18,2%). Dengan adanya penelitian ini diharapkan untuk pelayanan kesehatan atau
puskesmas setempat, dapat dilakukan analisa koping individu kepada para warganya
khususnya yang menjadi korban PHK. Untuk korban PHK dapat memotivasi diri
dengan berfikir positif sehingga dapat mencari jalan keluar dari masalah yang sdang
dihadapi.
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini yang
berjudul “GAMBARAN KOPING INDIVIDU PARA PEKERJA KORBAN PHK
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN SEMARANG”. Saya
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin akan terwujud apabila tidak
ada bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini izinkan saya menyampaikan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing, dosen
penguji, kaprodi, dekan fakultas, orang tua, saudara, teman-teman yang telah
membantu dan berkontribusi dalam memberikan semangat dan motivasi dalam
perjalanan penyusunan tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M. Al and Juniati, D. (2017) ‘Klasifikasi Kelompok Umur Manusia
Berdasarkan Analisis Dimensi Fraktal Box Counting Dari Citra Wajah
Dengan Deteksi Tepi Canny’, Jurnal Ilmiah Matematika, 2(6), pp. 1–10.
Juaningsih, I. N. (2020) ‘Analisa Kebijakan PHK Bagi Para Pekerja Pada Masa
Pandemi Covid-19 di Indonesia’, Buletin Hukum dan Keadilan, 4(1189–196).
Ramadhani, P. I. (2020) ‘15 Persen Buruh Terkena PHK Karena Corona dan 3,8
Persen Tak Terima Pesangon’, pp. 1–3.
Reni, R. (2012) Gambaran Stres dan Strategi Koping Mahasiswa Program Reguler
2009 FIK UI Saat Melaksanakan Praktik Klinik PKD II. Available at:
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311641-S43350-Gambaran stres.pdf.
Ridwan, A. (2016) ‘Locus of Control dan Reliensi Pada PEkerja Yang Mengalami
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)’, 1, pp. 5138–5144.
Yuliana (2020) ‘Wellness and Healthy Magazine’, Parque de los afectos. Jovenes que
cuentan, 2(Febuary), pp. 124–137.