Proposal Skripsi
Diajukan Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
usia 0-12 bulan, dimana pada masa ini memerlukan adaptasi terhadap
lingkungan. Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru
lahir. Berat badan lahir merupakan parameter umum yang dipakai untuk
bayi normal adalah 3200 gram dengan usia gestasi 37 sampai dengan 41
minggu. Bbayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi disebut Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
(Mustya, 2017).
sering dihadapi pada perawatan bayi baru lahir. Bayi dengan Berat Badan Lahir
stabil. Langkah penanganan yang tepat sangat penting untuk dilakukan, karena
berat badan yang rendah dapat membawa dampak buruk kepada kesehatan bayi
terlahir dalam kondisi prematur. Pada proses kelahiran yang sesuai hari
prediksi lahir (HPL) pun dapat mengalami berat badan kurang dari batas
1
2
53 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan neonatal pada bayi baru lahir,
neonatal kepada bayi baru lahir tersebut, maka diharapkan tenaga kesehatan
baru lahir, terutama pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
komplikasi, masalah pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah yang sering
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah secara umum belum mempunyai
hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada bayi
sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan (Pratiwi & Subawa,
2019).
jangka panjang dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi kualitas
Badan Lahir Rendah menjadi hal yang sangat diperlukan untuk mencegah
Salah satu tindakan yang dapat diberikan pada bayi Berat Badan Lahir
skin contact yaitu perpindahan panas secara konduksi dari ibu ke bayi sehingga
bayi tetap hangat dan stabil dalam suhu normal. Suhu tubuh ibu merupakan
sumber panas yang efisien dan murah, dapat memberikan lingkungan hangat
pada bayi, juga meningkatkan hubungan ibu dengan bayinya (Bebasari, dkk,
2017).
untuk memberikan konseling terkait gizi pada ibu hamil, untuk menyiapkan
persalinan yang aman dan bersih, untuk merencanakan antisipasi dan persiapan
dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi, dan untuk dapat
melibatkan ibu/ suami dalam menjaga kesehatan gizi ibu hamil (Kemenkes RI,
2013).
4
lahirnya yang rendah, namun juga memberi banyak keuntungan yang tidak bisa
lebih lama mempunyai efek positif terhadap lama menyusui dan suhu bayi
dalam rentang normal sehingga terjadi peningkatan berat badan bayi. Bayi
yang diberikan Kangaroo Mother Care (KMC) mempunyai suhu tubuh relatif
normal, denyut jantung dan pernafasan teratur, tidur lebih lama dan sedikit
menangis. Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi baru lahir juga akan
Mother Care (KMC) secara optimal karena kurangnya kemauan ibu atau orang
tua bayi untuk melakukan Kangaroo Mother Care (KMC) karena takut dengan
bayi yang masih kecil sehingga membuat ibu maupun keluarga merasa kurang
berani untuk mendekati bayinya dan ibu juga merasa kurang percaya diri untuk
Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Bada Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2015 diperkirakan 15% dari seluruh
5
kelahiran di dunia. Angka Kematian Bayi (AKB) telah terjadi peningkatan dari
tahun 2005 sebesar 260 orang sedangkan pada tahun 2006 sebesar 273 orang
itu artinya terjadi peningkatan sebesar 0,9%. Sekitar sepertiga dari jumlah
Berat Badan Lahir Rendah ini meninggal sebelum stabil atau dalam 12 jam
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 angka prevalensi
Indonesia adalah 24 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Pada tingkat kematian
kehidupannya. Pada masa yang sama AKB turun 31% dari 35 kematian per
Di Provinsi Aceh, pada tahun 2018 prevalensi Berat Badan Lahir Rendah
masih cukup tinggi yaitu mencapai 980 angka kelahiran Kasus Berat Badan
selayaknya jauh lebih baik status kesehatan, gizi, dan sosial ekonominya.
Namun demikian, Bireuen saat ini memiliki prevalensi bayi Berat Badan Lahir
6
Selatan, Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeulue, dan Sabang (Dinas Kesehatan
Aceh, 2018).
(BPS) Suryati, dari data pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 63 kasus bayi
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), mengalami kenaikan pada tahun 2019
sebanyak 85 kasus, dan pada tahun 2020 terjadi kenaikan lagi sebanyak 96
kasus. Selanjutnya dari 5 bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang peneliti
BBLR tersebut memiliki suhu tubuh dibawah normal (<36 °C), sehingga bidan
meminta Ayah bayi untuk melakukan Kangaroo Mother Care (KMC). Namun
KMC yang dilakukan kurang dari 1 jam dan hanya dilakukan sekali.
Kestabilan Suhu Tubuh Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Bidan Praktik
B. Rumusan Masalah
Mother Care (KMC) Terhadap Kestabilan Suhu Tubuh Bayi Berat Badan Lahir
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
(KMC) Terhadap Kestabilan Suhu Tubuh Bayi Berat Badan Lahir Rendah
2. Tujuan Khusus
Care (KMC) Terhadap Kestabilan Suhu Tubuh Bayi Berat Badan Lahir
Bireuen.
8
D. Manfaat Penelitian
4. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
Kangaroo Mother Care (KMC) Terhadap Kestabilan Suhu Tubuh dan Berat
mother care dalam menstabilkan suhu tubuh dan meningkatkan berat badan
9
bayi BBLR di ruang anyelir RSU RA Kartini Jepara pada tahun 2015.
Metodologi yang digunakan yaitu evaluative dalam bentuk studi kasus, dan
dilakukan metode kanguru selama 3 hari dengan frekwensi 3 kali sehari dan
intensitas waktu 2 jam diperoleh peningkatan suhu tubuh sebanyak 1°C dari
peningkatan berat badan sebanyak 110 gram, dari yang semula berat badan
Kangaroo Mother Care (KMC), suhu tubuh, dan objek bayi BBLR.
Kanguru Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi Berat Badan Lahir
terhadap penambahan berat badan pada bayi dengan berat lahir rendah. Jenis
data univariat dengan statistik deskriptif dan analisis bivariat dengan Paired
jam terhadap suhu tubuh bayi BBLR di Ruang Perinatologi RSUD Pandan
test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu tubuh rata-rata sebelum dan
sesudah penerapan Kangaroo Mother Care (KMC) satu jam pada hari ke-1,
11
ke-2, dan ke-3 adalah 36,6°C dan 37,7°C. Kesmpulannya ada pengaruh
penerapan Kangaroo Mother Care (KMC) satu jam terhadap suhu tubuh
bayi BBLR yang ditunjukkan dengan p-value kurang dari 0,05. Persamaan :
Variabel Kangaroo Mother Care (KMC), Suhu Tubuh Bayi Berat Badan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian
Kangaroo Mother Care (KMC) yaitu tindakan bayi selalu didekap ibu
atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi (Setiyawan dkk,
ibu dan bayinya baik dilakukan secara intermiten maupun kontinu yang
dapat memenuhi kebutuhan dasar bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
merupakan alternatif metode perawatan bayi baru lahir dengan cara skin
to skin. Metode ini adalah salah satu teknik yang tepat dan sederhana,
serta murah dan sangat dianjurkan untuk perawatan pada bayi Berat
12
13
khusus dan intensif. Metode ini tidak diberikan secara terus menerus
masih berada dalam inkubator dengan durasi minimal satu jam secara
terus menerus dalam satu hari. Metode ini dapat dimulai pada bayi
hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan Kangaroo Mother Care
14
kondisi bayi dalam kondisi stabil yakni bayi dapat bernafas secara
keadaan stabil, dan bayi harus dapat bernapas secara alami tanpa
ditingkatkan dari :
15
kangguru
intermitten
kangguru
b) Bayi mampu menyusu dengan kuat seperti bayi besar dan sehat
to skin atau kulit dengan kulit antara bagian depan tubuh bayi dengan
sebagai berikut:
untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 5 pon, 8
ons (<2500 gram). Bayi baru lahir rata-rata biasanya memiliki berat
sekitar 8 pon. Bayi dengan berat lahir rendah mungkin sehat meskipun
17
dia kecil. Tetapi bayi dengan berat badan lahir rendah juga dapat
lahir dengan berat < 2500 gram (WHO, 2012). Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam waktu 1 (satu) jam pertama setelah lahir.
dkk, 2018).
a) Bayi dengan berat lahir 2500-1500 gram adalah bayi berat lahir
rendah (BBLR)
b) Bayi dengan berat lahir 1500-1000 gram adalah bayi berat lahir
c) Bayi dengan berat lahir < 1000 gram adalah bayi berat lahir ekstrim
rendah (BBLER)
lahir. Dapat disebut Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) jika berat
b) Dismaturitas. Bayi dengan berat badan lahir tidak normal atau kecil
c. Etiologi
terakhir kehamilan. Penyebab lain dari berat badan lahir rendah adalah
ukurannya kecil.
2) Prematur. Bayi-bayi ini sangat kecil dan belum dewasa secara fisik.
Menurut Nur, dkk (2016), ada beberapa faktor resiko yang dapat
1) Faktor ibu
terjadi pada ibu yang berumur 35 tahun. Hal tersebut sesuai dengan
dan melahirkan.
2,4 kali lebih berisiko untuk melahirkan anak Berat Badan Lahir
c) Gizi kurang saat hamil. Ibu yang mengalami gizi kurang saat hamil
bayi lahir cacat dan bayi lahir dengan berat badan yang kurang.
d) Jarak kehamilan. Ibu yang memiliki jarak kelahiran <2 tahun lebih
e) Pola hidup Ibu yang dia terkena paparan asap rokok dan sering
2) Faktor kehamilan
a) Eklampsia / Pre-eklampsia
c) Perdarahan Antepartum
3) Faktor janin
rendah, yaitu :
4) Merokok
yaitu :
2) Gangguan pernapasan
3) Imaturitas neurologis
5) Imaturitas
6) Hipoglikemi
bisa dilakukan untuk masalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu :
1) Dukungan respirasi
2) Terapi Termoregulasi
3) Pencegahan infeksi
4) Pemberian nutrisi
normal tubuh (Potter & Perry, 2013). Hipotermia adalah suatu keadaan
dimana suhu tubuh berada dibawah 35°C, bayi hipotermia adalah bayi
dengan suhu badan dibawah normal. Suhu normal pada neonatus berkisar
antara 36°C–37,5°C pada suhu ketiak. Adapun suhu normal bayi adalah
b. Klasifikasi Hipotermia
yaitu :
1) Hipotermia sedang
mengalami letargi.
2) Hipotermia berat
cukup lama akan timbul selama kurang dari 2 hari dengan tanda suhu
tubuh bayi mencapai 32°C atau kurang, tanda lain seperti hipotermia
sedang, kulit bayi teraba keras, napas bayi tampak pelan dan dalam,
Merupakan gejala yang timbul tanpa terpapar dengan suhu dingin atau
panas yang berlebihan dengan gejala suhu bisa berada pada rentang
hipotermi adalah :
3) Malnutrisi
5) Keruskan hipotalamus
6) Konsumsi alcohol
9) Tidak beraktifitas
11) Trauma
d. Manajemen Hipotermia
1) Hipotermia berat
ruangan hangat
b) Ganti baju yang dingin dan basah bila perlu, beri pakaian hangat,
c) Hindari paparan panas yang berlebih dan posisi bayi sering diubah
d) Bila bayi dengan gangguan nafas (frekuensi lebih dari 60 kali per
menit atau kurang dari 30 kali per menit, ada tarikan dinding dada,
dosis rumatan
hipoglikemia
2) Hipotermia sedang
b) Lakukan metode kangguru bila ada ibu atau pengganti ibu, kalau
B. Kerangka Teori
sebagai berikut :
Faktor-faktor yang
mempengaruhi suhu tubuh
bayi :
a. Berat badan ekstrem
b. Terpapar suhu lingkungan
c. Malnutrisi
d. Kekurangan lemak subkutan
Penatalaksanaan BBLR e. Keruskan hipotalamus
a. Dukungan respirasi f. Pemakaian pakaian tipis
b. Terapi Termoregulasi g. Penurunan laju metabolism
c. Pemberian Nutrisi h. Tidak beraktifitas
d. Pencegahan Infeksi i. Transfer panas
j. Trauma
k. Efek agen farmakologis
l. Kurang terpapar informasi
Metode Kangaroo Mother
Care (KMC) Kestabilan suhu tubuh
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi
A. Kerangka Konsep
penelitian yang menyajikan konsep atau teori dalam bentuk kerangka konsep
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
C. Hipotesa
telah dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini terdiri atas hipotesis nol
28
29
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Cara ukur Alat ukur Hasil ukur
operasional ukur
1 Metode Upaya Observasi Standar Nominal - Ya
Kangaroo perawatan Operasional - Tidak
Mother dengan cara Prosedur
Care skin to skin Kangaroo
oleh ibu yang Mother
memiliki Care
BBLR dan
BBLSR,
dengan
meletakkan
bayi di dada
ibu sehingga
terjadi kontak
langsung
kulit ibu
dengan kulit
bayi,
sedangkan
bayi hanya
menggunakan
30
Definisi Skala
No Variabel Cara ukur Alat ukur Hasil ukur
operasional ukur
diapers dan
penutup
kepala.
Durasi
pelaksanaan
KMC yaitu 1
jam selama 3
hari
2 Suhu Tubuh Temperature Pengukuran Termometer Ordinal - Stabil
Bayi BBLR tubuh yang Suhu tubuh digital (36°C–
dapat diukur 37,5°C)
dengan - Tidak
menggunakan Stabil
thermometer, (<36°C)
Hasil
pengukuran
dinyatakan
dalam derajat
celcius
2. Suhu tubuh bayi akan diukur sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah
pemberian KMC. Suhu tubuh diukur dengan termometer digital dan akan
menjadi :
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
group pretest-posttest, untuk melihat kestabilan suhu tubuh bayi Berat Badan
O1 X O2
Gambar 4.1
Desain Penelitian
Keterangan :
1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Bireuen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan sejak Maret 2021 sampai dengan Juni 2021.
32
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR yang lahir
2. Sampel
peneliti bisa mengambil sampel pada siapa saja yang ditemui sesuai dengan
(Notoatmodjo, 2015).
(BBLR)
responden
minimal 30 orang.
33
digital dan lembar catatan hasil pengukuran suhu tubuh bayi. Instrumen
2. Pengumpulan Data
tubuh bayi sebelum dan sesudah dilakukan Kangaroo Mother Care (KMC).
1. Editing
2. Coding
34
pengolahan data dimana data yang berbenuk huruf dirubah menjadi data
yang berbentuk angka sehingga mudah dibaca oleh mesin pengolah data.
3. Tabulating
4. Cleaning
F. Analisa data
1. Analisa Univariat
2017) analisa data dilakukan secara deskriptif dengan persentase data yang
rumus :
f
P= x 100%
n
Keterangan :
P = Persentase
35
f = Frekuensi
2. Analisa Bivariat
Care (KMC) terhadap kestabilan suhu tubuh bayi Berat Badan Lahir
Bireuen, dilakukan dengan uji statistik t-test berpasangan atau paired t-test
Kangaroo Mother Care (KMC) terhadap kestabilan suhu tubuh bayi Berat
Kabupaten Bireuen dan apabila nilai ρ value > α = 0.05 maka Ha ditolak
Kangaroo Mother Care (KMC) terhadap kestabilan suhu tubuh bayi Berat
Kabupaten Bireuen.
dilakukan karena dalam menggunakan uji T, data yang akan diolah harus
memiliki data yang normal. Data diketahui normal atau tidak, maka harus
dilakukan uji normalitas. Syarat Uji Normalitas ada 2 metode yaitu metode
dan Shapiro-Wilk (sampel < 50). Distribusi data dikatakan normal jika p
value > 0,05. Apabila p value < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal,