Anda di halaman 1dari 25

PELAYANAN KEBIDANAN PADA BAYI

BARU LAHIR (BBL) PATOLOGI


“PERAWATAN METODE KANGURU PADA BAYI
BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)”
Kelompok 8
Anggun Sasmita
(P1337424720020)
Ulfa Khasanah Petta Sulo
(P1337424720021)
Ermilya Restiani Jauhary
(P1337424720054)
May Fransiska Siahaan
(P1337424720055)

Dosen Pengampu : Dr. Mellyana Nurul Widyawati,


S.SiT., M. Kes
2
LATAR BELAKANG
▫ Penyebab kematian neonatal terbanyak: ▫ Menurut WHO BBLR
1.Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan faktor utama
->35,5% (7.150 kasus). dalam meningkatkan
2.Asfiksia ->27,0% (5.464 kasus) mortalitas, morbiditas dan
3.Kelainan bawaan -> 12,5% (2.531
kecacatan pada bayi baru
kasus),
4.Sepsis, tetanus neonatorium, dan lahir, bayi dan anak, serta
lainnya (Kementrian Kesehatan RI, berdampak jangka panjang
2019). pada kehidupan masa depan
mereka (Bebasari et al.,
2017).

3
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
PENGERTIAN : KLASIFIKASI : TATALAKSANA:

WHO mendefinisikan Bayi Berat Lahir


berat badan lahir rendah Rendah (BBLR) : Stabilisasi Suhu
merupakan berat bayi saat <2500 gram
lahir kurang dari 2500 Bayi Berat Lahir
gram (World Health Sangat Rendah
(BBLSR) : <1500 Pencegahan Infeksi
Organization, 2014).
gram
Bayi Berat Lahir
Ekstrem Rendah
(BBLER) : <1000 Intake Nutrisi
gram
4
Kangaroo Mother Care (KMC)
▫ Metode kanguru atau Kangaroo Mother Care (KMC)
merupakan salah satu metode perawatan bayi prematur
dan bayi BBLR yang dilakukan secara terus menerus
karena bersentuhan langsung dengan kulit sehingga
dapat meningkatkan ikatan ibu dan bayi.
▫ Untuk bayi yang BBLR, sumber panas yang paling
efektif adalah panas yang diberikan oleh ibu dengan
metode skin to skin atau yang lebih dikenal dengan
metode kanguru (Sapurtri et al., 2019).

5
Manfaat KMC
▫ Skin to skin -> meningkatkan hubungan ikatan antara ibu dan bayi
▫ Pada ayah- > meningkatkan hubungan antara ayah-bayi
▫ Memberikan kehangatan dan menstabilkan suhu tubuh bayi
▫ Menstabikan detak jantung dan pernafasan
▫ Mengurangi tangisan dan sering menyusu
▫ Meningkatkan berat badan bayi
▫ Memperpanjang waktu tidur bayi
▫ Membantu orang tua untuk lebih percaya diri dan juga berperan aktif dalam merawat bayinya
▫ Perawatan menjadi lebih pendek sehingga bayi bisa lebih cepat pulang dan juga efisiensi anggaran
▫ Mengurangi kejadian infeksi pada bayi (terutama infeksi nasokomial) (Bebasari et al., 2017;
Damayanti et al., 2019; Kamila, 2020; Sapurtri et al., 2019)

6
Penatalaksanaan KMC
▫ Sebelum memulai KMC, pastikan bahwa ibu telah pulih sepenuhnya dari komplikasi
persalinan
▫ Pastikan ibu mendapat dukungan dari keluarganya.
▫ Jelaskan kepada ibu bahwa jika kondisi bayi memungkinkan, KMC mungkin
merupakan cara terbaik untuk merawat BBLR
▫ Jauhkan bayi dari ibunya hanya sesuai jadwal ibu atau sesuai kebutuhan untuk
penggantian popok, pembersihan, dan temuan klinis
▫ KMC dapat digunakan untuk merawat bayi hingga beratnya sekitar 2,5 kg atau 40
minggu setelah menstruasi (World Health Organization, 2007)

7
Waktu Memulai KMC
▫ Bila kondisi bayi sudah stabil dan tidak memerlukan perawatan khusus (misal, oksigen
atau cairan IV), ibu dapat memulai KMC secara kontiniyu
▫ Jika bayi sudah siap menerima KMC, bekerjasamalah dengan ibu untuk mengatur waktu
yang tepat bagi ibu. Mewajibkan para ibu untuk mengenakan pakaian yang longgar dan
ringan yang nyaman pada suhu kamar dan menyediakan pakaian yang dapat menampung
bayi
▫ Pastikan suhu ruangan minimal 250C
▫ Ketika ibu menggendong bayi, jelaskan tiap-tiap langkah KMC kepada ibu, peragakan
kepadanya, kemudian izinkan ibu melakukan tiap langkah tersebut sendiri
▫ Beri pakaian bayi dengan kaus yang telah dihangatkan yang terbuka bagian depan, popok,
topi dan kaus kaki

8
Langkah-Langkah KMC
▫ Letakkan bayi didada ibu:
• Letakkan bayi pada posisi tegak lurus langsung dikulit ibu
• Pastikan pangkal paha dan siku bayi fleksi dalam posisi seperti katak serta kepala dan dada bayi
diatas dada ibu, dengan posisi kepala sedikit ekstensi.
▫ Letakkan bayi pada dada ibu didalam pakaian ibu dan tutupi dengan selimut/kain yang telah dihangatkan
▫ Pakaian khusus tidak dibutuhkan selama pakaian ibu tetap mempertahankan bayi secara kuat dan nyaman
dalam kontak dengan kulitnya
▫ Gunakan potongan kain yang lembut (sekitar 1 meter persegi), yang dilipat secara diagonal menjadi dua
dan diperkuat dengan simpul. Pastikan kain ini diikat dengan cukup kuat untuk mencegah bayi tergelincir
jika ibu berdiri, namun tidak terlalu ketat. Sehingga dapat pernapasan dan pergerakan bayi tidak terhambat
▫ Setelah mengatur posisi bayi, izinkan ibu untuk beristirahat dengan bayi dan dorong ibu untuk berjalan-
jalan saat ia siap (World Health Organization, 2007).

9
Gambar langkah-langkah KMC 10
11
ANALISIS JURNAL

12
Judul Jurnal : Swaddling dan Kangaroo Mother Care dapat
Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Link : https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/view/840
A. ABSTRAK
1. Pada abstrak diatas tidak dicantumkan pendahuluan
2. Pada bagian metode tidak dijelaskan lebih detail, tidak menyebutkan pemilihan sampel, instrumen, dan
waktu dilakukannya penelitian 14
B. Pendahuluan
Pada pendahuluan peneliti telah menjelaskan latar belakang secara rinci
tentang pemasalahan BBLR hingga KMC, data-data juga telah dicantumkan
secara runtut mulai dari yang umum hingga khusus
15
C. Metode Penelitian

16
Metode Penelitian
1. Pada bagian metode penelitian, peneliti sudah benar mencantumkan
adanya informed consent

2. Pada metode penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nomor


ethical clearance, sehingga tidak dapat dipastikan apakah penelitian ini
sudah dilakukan uji etik atau belum

3. Pada metode penelitian ini peneliti juga tidak mencantumkan adanya


jaminan kerahasiaan subjek/responden (tanpa nama) dan juga privasi
subjek
17
D. Hasil Penelitian

18
D. Hasil Penelitian

19
D. Hasil Penelitian

20
D. Hasil Penelitian
1. Pada hasil penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan rata-
rata suhu tubuh BBLR sebelum dan sesudah diberikan intervensi
swaddling, intervensi KMC, dan intervensi antara swaddling dan
KMC.

2. Pada hasil penelitian, intervensi swadling dan KMC lebih tinggi dari
pada intervensi swaddling saja ataupun intervensi KMC saja.

21
Daftar Pustaka
▫ Bebasari, M., Agonwardi, & Nandiati. (2017). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Kenaikan
Berat Badan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rsud Dr. Rasidin Padang Tahun
2017. Jik- Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 32–38. https://doi.org/10.33757/jik.v1i1.23

▫ Damayanti, Y., Sutini, T., & Sulaeman, S. (2019). Swaddling dan Kangaroo Mother Care dapat
Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Journal of Telenursing (JOTING), 1(2),
376–385. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/joting.v1i2.840 SWADDLING

▫ De Onis, M., Borghi, E., Arimond, M., Webb, P., Croft, T., Saha, K., De-Regil, L. M., Thuita, F., Heidkamp,
R., Krasevec, J., Hayashi, C., & Flores-Ayala, R. (2019). Prevalence Thresholds for Wasting, Overweight
and Stunting in Children under 5 Years. Public Health Nutrition, 22(1), 175–179.
https://doi.org/10.1017/S1368980018002434

▫ Kamila, L. (2020). Perawatan Metode Kanguru (PMK) Sebagai Pengganti Inkubator Untuk Bayi Prematur.
Jurnal Soshum Insentif, 92–98. https://doi.org/10.36787/jsi.v3i1.227

▫ Kementerian Kesehatan RI. (2011). Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah untuk Bidan dan Perawat.
Departemen Kesehatan RI.
22
Daftar Pustaka
▫ Kementrian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

▫ Nurhayati, I., Wulandari, D. K., & Suroto, S. (2021). Perbedaan Efektifitas Terapi Sentuhan Dan Perawatan
Metode Kanguru Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah Di RSD Idaman Kota
Banjarbaru. Jurnal Skala Kesehatan, 12(1), 20–32. https://doi.org/10.31964/jsk.v12i1.248

▫ Sapurtri, I. N., Handayani, D., & Nasution, M. N. (2019). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap
Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah Di Nicu Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun
2018. Jurnal Penelitian Kebidanan & Kespro, 1(2), 6–9. https://doi.org/10.36656/jpk2r.v1i2.86

▫ Sinta, L. El, Andriani, F., Yulizawati, & Insani, A. A. (2019). Buku Ajar: Asuhan Kebidanan Pada
Neonatus, Bayi dan Balita. Indonesia Pustaka.
▫ Suradi, R., & Yanuarso, P. B. (2018). Metode Kanguru Sebagai Pengganti Inkubator Untuk Bayi Berat Lahir

.
Rendah. Sari Pediatri, 2(1), 29–35 http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-1-5.pdf

23
Daftar Pustaka
▫ Suryadi, B., & Fitri, Y. Y. (2019). Perawatan Metode Kanguru (PMK) Mempersingkat
Lama Rawat Bayi Baru Lahir. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 9(01), 536–
543. https://doi.org/10.33221/jiiki.v9i01.209
▫ World Health Organization. (2007). Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir:
Panduan Untuk Dokter, Perawat,& Bidan (P. E. Karyuni & E. Meilya (eds.)). EGC.
▫ World Health Organization. (2014). WHA Global Nutrition Targets 2025: Low Birth
Wight Policy Brief. South Asia, 28, 66

24
25

Anda mungkin juga menyukai