Anda di halaman 1dari 13

Farmaka

Suplemen Volume 15 Nomor 3 24

STRATEGI BARU SISTEM PENGHANTARAN OBAT TRANSDERMAL


MENGGUNAKAN PENINGKAT PENETRASI KIMIA

Resa Handayani, Angga Prawira Kautsar


Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinnagor, Sumedang 45363
resahandayani15@gmail.com

ABSTRAK

Sistem penghantaran obat transdermal menjadi salah satu inovasi penelitian yang paling sukses
dalam sistem penghantaran obat sistemik dibandingkan dengan rute oral. Kesuksesan obat
transdermal bergantung pada kemampuan obat untuk menembus kulit dalam jumlah yang cukup
untuk mencapai efek terapeutik yang diinginkan. Artikel ini membahas artikel penelitian dari
internet dengan menggunakan mesin pencari secara online seperti Google, website jurnal
internasional dan nasional, seperti NCBI, Researchgate, Portalgaruda dengan kata kunci seperti
penetration enhancer, chemical enhancer for transdermal drug transport. Kriteria inklusi artikel
penelitian yang dicari adalah mengandung pokok bahasan tentang peningkat penetrasi kimia
dalam obat transdermal, terbit 20 tahun terakhir, jurnal internasional ataupun nasional yang
terakreditasi. Hasil penelusuran dari 42 artikel penelitian dan artikel tinjuan diperoleh 37 artikel
yang memenuhi kriteria. Hasil studi ini membuktikan bahwa penggunaan peningkat penetrasi
kimia dalam sediaan transdermal seperti air, golongan sulfoksida, golongan azon, surfaktan, asam
lemak dan ester, oksizolidonin, golongan pirolidon, minyak atsiri, terpen dan siklodekstrin dapat
meningkatan fluks obat dan meningkatkan bioavailabilitas obat dalam darah. Penggunaan
peningkat penetrasi kimia dapat diterapkan dalam sistem penghantaran obat transdermal untuk
memperbaiki ketersediaan hayati obat dalam sirkulasi darah melalui membran kulit untuk
mencapai efek terapeutik yang diinginkan.

Kata kunci: Transdermal, peningkat penetrasi kimia, biovailabilitas, fluks

ABSTRACT

Transdermal drug delivery systems become one of the most successful research innovations in
systemic drug delivery systems compared with oral routes. The success of transdermal drugs
depends on the ability of the drug to penetrate the skin in sufficient quantities to achieve the
desired therapeutic effect. This article discusses research articles from the internet by using
online search engines such as Google, international and national journals websites, such as
NCBI, Researchgate, Portalgaruda with keywords such as penetration enhancer, chemical
enhancers for transdermal drug transport. The inclusion criteria of the research articles that are
searched discuss about the chemical penetration enhancer in transdermal drugs, published in the
last 20 years, accredited international or national journals. The search results from 42 research
articles and article reviews are got 37 articles that according the criteria. The results of this
literature study have shown that the use of chemical penetration enhancers in transdermal
preparations such as water, sulphoxide groups, azone groups, surfactants, fatty acids and esters,
oxyzolidonin, pyrrolidone groups, essential oils, terpenes and cyclodextrins can increase drug
flux and increase the bioavailability of drugs in the blood. Use of chemical penetration enhancers
can be applied in transdermal drug delivery systems to improve the bioavailability of drugs in the
blood circulation through the skin membrane to get the desired therapeutic effect.

Keywords: Transdermal, chemical penetration enhancer, biovailability, flux

Diserahkan: 30 Januari 2018, Diterima: 2 Februari 2018


Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 25

Pendahuluan pediatri, rute yang cocok untuk pasien


yang tidak biasa atau muntah,
Sistem penghantaran transdermal
kemungkinan overdosis lebih kecil dan
mampu mentransfer obat melalui kulit ke
mudah mendeteksi obat (Durand et al.,
dalam peredaran darah pada kecepatan
2012).
tetap. Rute transdermal merupakan
Rute transdermal sekarang menjadi
alternatif dari pengobatan oral dan
salah satu inovasi penelitian yang paling
inravena. Sistem ini juga membantu dalam
sukses dalam sistem penghantaran obat
perawatan rambut rontok, nyeri neuropatik,
dibandingkan dengan pengobatan oral,
jerawat, herpes genital, migrain, sakit
berdasarkan evaluasi klinis yang berkaitan
kepala dan disfungsi seksual (Singh et al.,
dengan sistem transdermal atau dermal
2014). Kelebihan obat transdermal
sekitar 40% produk memiliki efikasi yang
dibandingkan dengan rute konvensional
bagus. Keberhasilan obat dermatologis
diantaranya menghindari lingkungan
yang akan digunakan untuk pengiriman
gastrointestinal dimana obat dapat
obat sistemik bergantung pada kemampuan
terdegradasi (Singh et al., 2012b),
obat untuk menembus kulit dalam jumlah
menghindari first pass effect di mana
yang cukup untuk mencapai efek
molekul obat aktif dapat dikonversi
terapeutik yang diinginkan (Pathan, et al.
menjadi molekul tidak aktif atau molekul
yang menimbulkan efek samping (Singh et 2009).

al., 2012), menyediakan kadar plasma Pada artikel ini, membahas artikel

tunak, mudah digunakan dan non-invasif, penelitian selama 20 tahun terakhir yang

hantaran obat dapat dihentikan kapanpun memenuhi kriteria yang membahas tentang

setelah pengangkatan patch dari penggunaan peningkat penetrasi kimia

permukaan kulit (Singh et al., 2014), untuk meningkatkan penetrasi dalam

meningkatkan kepatuhan dan mengurangi sistem penghantaran obat transdermal.

biaya pengobatan, meningkatkan


bioavailabilitas, rute terbaik untuk pasien
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 26

Tabel 1. Klasifikasi Peningkat Penetrasi (Saini, et al., 2014)


Tipe Mekanisme Kerja Contoh
Kimia merusak struktur lipid pada stratum korneum, Sulfoksida (DMSO), Azon,
interaksi dengan protein interselular, memperbaiki pirilidon, asam lemak,
partisi obat dalam stratum korneum oksizolidinon, urea,
surfaktan, siklodekstrin
Fisika teknik yang bervariasi untuk meningkatkan Iontophoresis, sonoforesis
penetrasi dengan pemisahan fisik, magnetik dan fonoforesis, megnetoforesis,
ultrasonik. elektroporasi, termoforesis.
Biokimia memodifikasi zat dengan mengubahnya menjadi Sintesis bio-konversi prodrug
bentuk yang sesuai.

Metode Kriteria inklusi artikel penelitian ini adalah


mengandung pokok bahasan tentang
Studi literatur artikel penelitian ini
peningkat penetrasi kimia dalam obat
digunakan sumber data primer dari internet
transdermal, terbit 20 tahun terakhir, jurnal
dengan menggunakan mesin pencari secara
internasional ataupun nasional yang
online seperti Google, website jurnal
terakreditasi. Dari 42 artikel penelitian dan
internasional dan nasional, seperti NCBI,
artikel tinjuan hasil penelusuran, diperoleh
Researchgate, Portalgaruda dengan kata
37 artikel dari 20 tahun terakhir yang
kunci penetration enhancer, chemical
memenuhi kriteria untuk bahasan artikel
enhancer for transdermal drug transport.
ini.
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 27

Hasil

Tabel 2. Jenis Peningkat Penetrasi Kimia


Jenis Contoh Referensi
Air Air Chauhan, 2017
Alkohol, alkohol Etanol, heksanol, lauril Mathur, et al., 2010
berlemak, dan glikol alkohol

Golongan Sulfoksida DMSO, DMF Chauhan, 2017; Trommer and Neubert,


2006; Damayanti dan Tejdo, 2015 .
Golongan Azon Azone (laurocapram; 1- Pathan, et al.,2009
dodecylazacycloheptan-
2-one), 1-alkyl-
or-1-
alkenylazacycloalkanones
Golongan Pirolidon N-Metil-2-pirolidon Amrit, et al., 2016; Trommer and
(NMP), 2-pirolidon (2P), Neubert, 2006;Vinod, et al., 2010
asam 2-pirolidon-5-
karboksilat
Derivat Asam lemak asam oleat, Dinda et al., 2006; Touitou, et.al.,
dan ester 2008; Naik, et.al., 2007

Golongan 4-decyloxazolidin-2-one Meenakshi, 2014;


Oksazolidinon

Urea Urea Singh, et al., 2007

Surfaktan natrium lauril sulfat Touitou, et al.,2007; Amrit, et al., 2016


(SLS), asetiltrimetil
amonium bromida,
dodecil betaine
Siklodekstrin Siklodekstrin Amrit, et al., 2016

Minyak atsiri, Terpen Limonene, terpen, Ahmed, et al., 2015; Aqil, et al., 2007
dan Terpenoid Minyak esensial dari
eucalyptus, chenopodium

Pembahasan Fungsi peningkat penetrasi kimia pada


Penetrasi Sediaan Transdermal
Peningkat penetrasi didefinisikan
Peningkat penetrasi kimia membantu
sebagai zat yang mampu meningkatkan
penetrasi obat melalui lapisan kulit
penetrasi obat-obatan ke dalam kulit dan
stratrum korneum, berinteraksi dengan
sistem penghantaran obat transdermal
protein interselular atau memperbaiki
merupakan cara yang lebih efektif
partisi obat ke dalam stratum korneum
pemberian obat melalui kulit (Patil, et al.,
(Garg et al., 2013). Peningkat penetrasi
2014).
kimia harus memiliki sifat diantaranya
harus tidak beracun dan tidak
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 28

menimbulkan alergi, memiliki aktivitas mengubah sifat pelarut SC dan akibatnya


kerja yang cepat dan durasi harus dapat memodifikasi koefisien partisi obat,
diprediksi (Garg et al., 2012), bekerja pada keratin intraselular. Air akan
kompatibilitas dengan eksipien dan zat membuka struktur protein yang rigid dan
aktif obat dan sifatnya sesuai kerja obat menyebabkan peningkatan koefisien difusi
dan kosmetik (Erdal et al., 2014). melalui korneosit (Chauhan, 2017).
Mekanisme Kerja Peningkat penetrasi Alkohol, alkohol berlemak, dan glikol

kimia Etanol biasanya digunakan dalam


banyak formulasi transdermal dan sering
Mekanisme kerja peningkat penetrasi
digunakan sebagai pilihan pelarut dalam
kimia dapat dilakukan dengan satu atau
patch. Selain itu juga umumnya digunakan
lebih dari tiga mekanisme yaitu
sebagai kosolven dengan air untuk
mengganggu struktur stratum corneum
memastikan kondisi sink selama percobaan
lipid yang sangat teratur, interaksi dengan
permeasi in vitro. Dengan air, etanol
protein interselular, dan memperbaiki
menembus dengan cepat melalui kulit
partisi obat, co-enhancer atau pelarut ke
manusia dengan fluks steady state kira-kira
dalam stratum korneum (Pathan, et al,
1 mg.cm2/jam. Etanol telah digunakan
2009)
untuk meningkatkan fluks levonorgestrel,
Peningkat penetrasi kimia pada
estradiol, hidrokortison, dan 5-fluorouracil
penetrasi sediaan transdermal
melalui kulit tikus dan estradiol melalui
Zat kimiawi yang dapat mengurangi kulit manusia in vivo (Mathur, et al., 2010).
penghalang kulit dan dikenal sebagai Golongan Sulfoksida
akselerator atau yang dapat meningkatkan
Dimetil sulfoksida (DMSO) adalah
fluks obat. Beberapa jenis penetrasi kimia
salah satu yang paling awal dan paling
yang digunakan dalam obat transdermal:
banyak diteliti sebagai peningkat penetrasi.
Air
Ini adalah pelarut aprotik yang kuat
Air adalah peningkat penetrasi terbaik mengikat hidrogen dan bukan dengan air.
yang dilaporkan. Kulit terhidrasi menyerap DMSO tidak berwarna, tidak berbau, dan
lebih baik molekul obat karena untuk hidroskopik, dan sering digunakan di
meningkatkan fluks dibutuhkan untuk bidang ilmu farmasi sebagai pelarut
penetrasi. Mekanisme kerjanya yaitu universal. DMSO tunggal digunakan untuk
mengganggu struktur bilayer lipid di pengobatan peradangan sistemik secara
lapisan bawah stratum korneum (SC) dan topikal. DMSO bekerja dengan cepat
dengan demikian meningkatkan koefisien sebagai peningkat penetrasi ke kulit dan
difusi obat, mengekstrak lipid dari SC, bisa terasa dalam mulut dalam sedetik.
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 29

Meskipun DMSO merupakan sebuah DMSO dapat digunakan sebagai peningkat


akselerator yang sangat baik, tapi dapat penetrasi kimia untuk meningkatkan
menimbulkan permasalahan. Efek dari penetrasi ke dalam kulit melalui proses
peningkat penetrasi bergantung pada difusi.
konsentrasi dan umumnya dibutuhkan Pada penelitian Damayanti dan Tejdo
lebih dari 60% untuk kerja optimal (2015) menguji pengaruh DMSO sebagai
(Chauhan, 2017). Namun, konsentrasi peningkat penetrasi kimia transdermal
DMSO yang tinggi dapat menyebabkan teofilin untuk antiselulit secara in vitro dari
eritema, rusaknya lapisan stratum sediaan gel, menggunakan kulit tikus
korneum, urtikaria, panas dan sensasi jantan galur Wistar dengan alat difusi tipe
terasa terbakar. Karena DMSO memiliki vertikal. Dalam uji ini digunakan empat
banyak kerugian untuk digunakan sebagai formula gel masing-masing mengandung
peningkat penetrasi, peneliti telah 7% teofilin dan mengandung DMS dengan
melakukan penyelidikan bahan kimia yang variasi konsentrasi antara 0% – 7%.
serupa sebagai akselerator (Mathur, et al., Kemudian diuji transfer in vitro
2010). menggunakan sel difusi selama 8 jam dan
Dimetilasetamida dan dimetilformamida 5 kali pengulangan untuk tiap formula.
(DMF) adalah pelarut aprotik yang sama Hasil ini kemudian diukur kadarnya
kuatnya. Namun, Southwell dan Barry, dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil
menunjukkan peningkatan 12 kali lipat percobaan menunjukkan bahwa DMSO
terhadap fluks kafein meresap ke kulit memiliki potensi tinggi sebagai peningkat
manusia yang diobati dengan DMF, penetrasi kimia pada transdermal teofilin
sehingga dapat menyebabkan kerusakan ke membran kulit tikus tersebut.
membran ireversibel. DMSO juga bisa Peningkatan konsentrasi DMSO, nilai fluks
mengekstrak lipid, membuat lapisan kulit pun semakin tinggi. Formula gel yang
lebih permeabel dengan membentuk mengandung 7% DMSO menunjukkan
saluran berair. Mekanisme kerjanya adalah penetrasi teofilin tertinggi yaitu dari 17,9
peningkat penetrasi sulfoksida banyak µg menjadi 139 µg selama 8 jam.
digunakan untuk denatur protein dan Golongan Azon
mengubah konformasi keratin antar sel dari
Azon (1-dodecylazacycloheptan-2-one
α heliks menjadi ke ß sheet (Trommer and
atau laurocapran) adalah molekul pertama
Neubert, 2006). DMSO dapat
yang dirancang khusus sebagai peningkat
meningkatkan fluks obat menyebabkan
penetrasi kulit. Azon adalah cairan tidak
perubahan nilai koefisien partisinya
berwarna, tidak berbau dengan titik leleh -
(Shembale et al., 2010). Oleh karena itu,
7oC dan halus, berminyak. Azon adalah
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 30

bahan yang sangat lipofilik dengan log p Pirolidon hidrofilik meningkatkan


(oktanol/air) sekitar 6,2 dan larut dalam penetrasi melalui jalur polar, sedangkan
pelarut organik termasuk alkohol dan turunan pirolida lipofilik seperti NMP
propilen glikol. Azon meningkatkan dapat menembus ke daerah hidrofobik
transport kulit dari berbagai macam obat stratum korneum dan mengurangi fungsi
termasuk steroid, antibiotik dan agen barrier di daerah ini. Turunan N-dodesil-2-
antiviral. Azon paling efektif pada pirolidon yang lebih lipofilik telah diuji
konsentrasi rendah antara 0,1-5% tetapi sebagai peningkat penetrasi kimia
lebih sering antara 1-3%. Partisi Azon penetrasi transdermal dengan
untuk mengganggu struktur dalam lipid menggunakan kulit baru dan menunjukkan
bilayer sehingga mudah penetrasi ke dalam secara signifikan terdapat lebih banyak
kulit (Pathan, et al.,2009). obat hidrokortison yang terserap pada kulit
Golongan Pirolidon dibandingkan dengan kontrol (Trommer
and Neubert, 2006).
Pirolidon dan senyawa terkait telah
Efek NMP dan 2P pada pelepasan dan
diteliti sebagai peningkat penetrasi. Seperti
penetrasi bupranolol transdermal pada kulit
banyak peningkat penetrasi lainnya,
telah diuji. Tingkat penetrasi 3 kali lipat
pirolidin mampu meningkatkan penetrasi
lebih tinggi ditunjukkan untuk 2P dan
obat hidrofilik dan penetrasi zat obat
tingkat penetrasi 1,5 kali lipat lebih tinggi
lipofilik. N-Metil-2-pirolidon (NMP) dan
pada NMP saat menggunakan pirolidon
2-pirolidon (2P) serta asam 2-pirolidon-5-
pada konsentrasi 5% pada gel polimer
karboksilat adalah peningkat penetrasi
bupranolol (Vinod, et al., 2010).
kimia yang paling banyak digunakan pada
Derivat Asam lemak dan ester
kelompok ini. NMP digunakan untuk
meningkatkan permeasi kulit estradiol Sebagian besar asam lemak dan
pada mikroskop dengan menggunakan sel esternya telah digunakan sebagai peningkat
difusi Franz yang dimodifikasi bila penetrasi kimia penetrasi. Secara umum
ditambahkan pada konsentrasi 10% ke asam lemak tak jenuh lebih efektif dalam
formulasi gel berminyak yang terdiri dari meningkatkan penyerapan obat perkutan
isocetyl stearate dan hydrogenated daripada asam lemak jenuh. Dilaporkan
phospholipids. Saat ini, peran NMP bahwa terdapat peningkatan 6,5 kali lipat
sebagai peningkat penetrasi kimia dari fase menjadi 17,5 kali lipat dalam tingkat
berair diteliti dalam sediaan transdermal permeabilitas flurbiprofen melalui kulit
anestesi lokal lidokaine free base, lidokain tikus oleh asam lemak tak jenuh, sementara
hidroklroida dan prilokain hidroklorida dengan asam lemak jenuh tidak ada
(Amrit, et al., 2016).
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 31

peningkatan yang signifikan (Dinda et al., diklofenak di lapisan kulit (Meenakshi,


2006). 2014).
Asam oleat adalah mono asam lemak Urea
tak jenuh dan dilaporkan meningkatkan
Urea dapat meningkatkan permeasi
permeasi obat lipofilik melalui kulit dan
transdermal dengan meningkatkan hidrasi
mukosa bukal melalui jalur seluler
stratum korneum dan dengan pembentukan
transdermal (Chun-Ying, et.al.,2005).
saluran difusi hidrofilik di dalam barrier.
Asam oleat (OA) telah banyak digunakan
Peningkat permeasi urea siklik bersifat
dalam upaya meningkatkan permeasi
biodegradable dan molekul beracun yang
transdermal. Senyawa ini bekerja dengan
terdiri dari bagian induk polar dan gugus
mengelompokkan domain lipid interselular
alkil ester rantai panjang. Akibatnya,
stratum korneum yang sangat padat.
mekanisme peningkatan disebabkan
Mekanisme lain yang mungkin untuk aksi
adanya aktivitas hidrofilik dan
OA adalah pemisahan fase cairan padat
mengganggu lipid (Singh, et al., 2007).
lamelar. Bila dioleskan bersama etanol,
Surfaktan
OA juga dapat menyebabkan ekstraksi
Surfaktan ditambahkan ke dalam
lipid stratum kornemu (Touitou, et.al.,
berbagai sediaan terapeutik, kosmetik, dan
2008; Naik, et.al., 2007).
agrokimia. Biasanya, surfaktan
Golongan Oksazolidinon
ditambahkan ke dalam formulasi untuk
Oksazolidinon adalah golongan baru
menstabilkan emulsi dan suspensi atau
dari bahan kimia yang berpotensi
untuk melarutkan bahan aktif lipofilik,
digunakan dalam banyak formulasi produk
sehingga berpotensi melarutkan lipida di
kosmetik dan perawatan. Hal ini
dalam stratum korneum. Biasanya terdiri
disebabkan oksazolidinon dapat
dari rantai lemak alkil atau aril lipofilik,
melokalisir pembawa obat di lapisan kulit,
dengan kelompok kepala hidrofilik,
yang mengakibatkan permeasi sistemik
surfaktan sering digambarkan dalam
rendah. Struktural dari peningkat penetrasi
bentuk sifat bagian hidrofilik. Surfaktan
kimia penetrasi ini terikat erat dengan
anionik meliputi natrium lauril sulfat
lipida sphingosine dan ceramide yang
(SLS), surfaktan kationik meliputi
secara alami ditemukan pada lapisan kulit
asetiltrimetil amonium bromida, surfaktan
bagian atas. Oksazolidinon seperti 4-
nonoksinol adalah surfaktan nonionik dan
decyloxazolidin-2-one telah dilaporkan
surfaktan zwitterionik termasuk dodecil
melokalisasi penghantaran banyak bahan
betaine. Surfaktan anionik dan kationik
aktif seperti asam retinoat dan natrium
berpotensi merusak kulit manusia. SLS
dapat mengakibatkan iritasi yang kuat dan
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 32

meningkatkan kehilangan air dikombinasikan dengan asam lemak dan


transepidermal pada sukarelawan manusia propilen glikol (Amrit, et al., 2016).
secara in vivo dan kedua surfaktan anionik Minyak atsiri, Terpen dan Terpenoid
dan kationik dapat menyebabkan inflamasi
Banyak terpen digunakan sebagai obat-
pada stratum korneum dan berinteraksi
obatan serta zat penyedap dan pewangi.
dengan keratin intraselular. Surfaktan
Terpen hidrokarbon kurang kuat, alkohol
nonionik jauh lebih sedikit menimbulkan
dan keton yang mengandung terpen
kerusakan stratum korneum, tapi kurang
bersifat moderat sedangkan oksida dan
optimal sebagai peningkat penetrasi kimia
terpenoid menunjukkan peningkatan
(Touitou, et al.,2007).
terbesar. Terpen yang lebih kecil lebih
Efek penambahan surfaktan pada
aktif daripada yang lebih besar. Agen non
penetrasi kutaneous rendah. Untuk
polar (limonene) aktif untuk obat lipofilik
memudahkan pelepasan zat melalui
dan polar (metanol) untuk obat hidrofilik.
membran atau ruang interselular harus
Dengan memodifikasi sifat pelarut stratum
terbentuk misel sehingga bersifat lebih
korneum dapat meningkatkan partisi obat.
lipofilik dan mudah untuk menembus
Mengubah aktivitas termodinamika terpen
membran kulit. Transisi ini bergantung
juga dapat mengubah difusivitas obat
pada konsentrasi surfaktan. Sorpotdar dan
melalui membran. Terpen (1,3,3-
Zatz mengamati penyerapan dua surfaktan
Trimethyl-2-oxabicyclo [2.2.2.] - oktan)
nonionik, polisorbat 20 dan 60.
ditemukan pada minyak esensial dan
Peningkatan aliran lidokain diamati untuk
senyawa yang hanya terdiri dari atom
kedua surfaktan dengan adanya propilen
karbon, hidrogen dan oksigen, namun tidak
glikol. Efek peningkatan polisorbat
memiliki cincin aromatik. Minyak esensial
bervariasi berdasarkan konsentrasi propilen
dari eucalyptus, chenopodium, yang telah
glikol menunjukkan sinergisme antara co-
ditemukan sebagai peningkat penetrasi
solvents dan polysorbate (Amrit, et al.,
kimia efektif untuk 5-flouorouracil dan
2016).
dapat berpenetrasi ke kulit manusia in-
Siklodekstrin
vivo. Banyak terpen menyerap ke kulit
Senyawa ini dapat membentuk manusia dengan baik dan sejumlah besar
kompleks inklusi dengan obat lipofilik terpen telah ditemukan di epidermis setelah
dengan peningkatan kelarutannya, diaplikasikan dengan patch tipe matriks.
terutama pada larutan berair. Namun, Terpen juga dapat memodifikasi difusivitas
siklodekstrin saja kurang efektif sebagai obat melalui membran (Ahmed, et al.,
peningkat penetrasi dibandingkan dengan 2015; Aqil, et al., 2007).
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 33

Tabel 3. Penggunaan peningkat penetrasi kimia dalam sediaan transdermal

Nama Obat Peningkat penetrasi Peran Referensi


Asiklovir DMSO DMSO meningkatkan permeabilitas Dey,et al,
kulit pada sediaan gel mengandung 2009
carbopol 934P sebagai reservoir.
Asiklovir DMSO Meningkatkan konsentrasi DMSO Kumar,et
hingga 10% dapat meningkatkan fluks al,2011
2,36 lebih besar.
Zidovudin 1,8-cineole, 1-mentol Terpen meningkatkan pernetrasi Narishetty,
transdermal dari zidovudine dengan et al,2005
mengubah konformasi lipid stratum
korneum.
Lorazepam Surfaktan(SLS, Benzalkoniumklorida meningkatkan Nokhodchi,
Tween 80, lipofilitas surfaktan kationik sehingga et al,2003
benzalkonium meningkatkan fluks dengan
klorida) konsentrasi 1%.
Triprolidin Polyoxyethylene-2- Bioavailabilitas meningkat 1,55 kali Shin, et al,
oleyl ether dibandingkan dengan kelompok 2005
control
Piroksikam Polyoxyethylene-2- Bioavailabilitas meningkat 1,8 kali Shin, et al,
oleyl ether dibandingkan dengan kelompok 2000
control
5- Azone (AZ), lauryl IPM, LA, dan AZ meningkatkan Shingh, et
Fluorouracil alcohol (LA), dan bioavailabilitas 5-FU 3,4 dan 24 kali al, 2005
(5- FU) isopropyl myristate lebih banyak
(IPM)
Haloperidol asam askorbat, Terbentuk misel dan meningkatkan Vaddi, et
Surfaktan (cetrimide, aktivitas termodinamik sehingga al.,2001
polysorbate 20), meningkatkan kelarutan lipid dan
DMSO, PEG mudah untuk penetrasi ke kulit.
400,propilen glikol
dan urea
Doksorubisin Monoolein (MO) Konsentrasi rendah MO (5%) dapat Herai,et
meningkatkan jumlah doksorubisin ke al.,2007
dalam kulit dan meminimalkan efek
samping sistemik.
Piroksikam β-siklodekstrin Membentuk kompleks dengan Jug, et al.,
piroksikam sehngga dapat 2005
meningkatkan kelarutan.

Kesimpulan dalam sediaan transdermal seperti air,


golongan sulfoksida, golongan azon,
Peningkat penetrasi kimia tidak
surfaktan, asam lemak dan ester,
memiliki efek terapeutik, namun
oksizolidonin, golongan pirolidon, minyak
meningkatkan penetrasi obat melintasi
atsiri, terpen dan siklodestrin dapat
membran kulit. Hasil studi literatur dari 38
meningkatan fluks obat dan meningkatkan
artikel penelitian membuktikan bahwa
bioavailabilitas obat dalam darah.
penggunaan peningkat penetrasi kimia
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 34

Penggunaan peningkat penetrasi kimia conformation, transport, and in vivo


hypoglycemic activity. Biol Pharm
dapat diterapkan dalam sistem
Bull. 28: 2279-2288.
penghantaran obat transdermal transdermal Damayanti, Resty Annisa dan Tedjo
Yuwono. 2015.Dimetilsulfoksid
untuk memperbaiki ketersediaan hayati
Sebagai Enhancer Transpor
obat dalam darah melalui kulit untuk Transdermal Teofilin Sediaan Gel.
Majalah Farmaseutik. 11 (1). 263-267.
mencapai efek terapeutik yang diinginkan.
Dey, S, B Mazumder, and JR Patel.
2009. Enhanced percutaneous
permeability of acyclovir by DMSO
from topical gel formulation. Int J
Pharm Sci Drug Research.1(1): 13-18.
Ucapan Terimakasih Dinda, SC, and R Vijay. 2006.
Enhancement of skin permeation of
Ucapan terima kasih kami sampaikan ibuprofen from ointment and gels by
sesame oil, sunflower oil and oleic
kepada Dekan Fakultas Farmasi dan
acid.Indian J Pharm Sci.69(2):313-
Kepala Program Studi Profesi Apoteker 316.
Durand, C, A Alhammad, and KC Willett.
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
2012. Practical considerations for
beserta staf dan dosen pembimbing atas optimal transdermal drug
delivery.Am J Health Syst
dukungan dan bimbingan terhadap
Pharm.69:116–24.
penyelesaian dan publikasi artikel ini. Erdal, MS, AY Pekoz, B Aksu, and A
Araman. 2014. Impacts of chemical
enhancers on skin permeation and
deposition of terbinafine. Pharm Dev
Daftar Pustaka
Technol.19:565–70.
Garg, T, O Singh, S Arora, and R
Ahmed, BMG, and S Sushma. 2015.
Murthy. 2012. Scaffold: a novel
Chemical permeation enhancement
carrier for cell and drug delivery. Crit
through skin. Int J Advanced
Rev Ther Drug Carrier Syst. 29:1–63.
Research.3(8): 644-651.
Garg, T, S Singh, and AK Goyal. 2013.
Amrit, Pal Singh, Prakash, Dr. Dev,
Stimuli-sensitive hydrogels: an
Nishant Singh Katiyar, Dr. Kamla
excellent carrier for drug and cell
Pathak, Dr. Devender Pathak and Arti.
delivery. Crit Rev Ther Drug Carrier
2016. Penetration Enhancers:
Syst.30:369–409.
Adjuvants In Transdermal Drug
Herai, H, T Gratieri, J A Thomazine,
Delivery System.World Journal of
MVLB Bentley MVLB, and RFV
Pharmacy and Pharmaceutical
Lopez.2007.Doxorubicin skin
Sciences.5(5):353-376.
penetration from monoolein-
Aqil, M, A Ahad, Y Sultana, and A Ali.
containing propylene glycol
2007. Status of terpenes as skin
formulations. Int J Pharm.329: 88–93.
penetration enhancers. Drug Discovery
Jug, M, M B Lacan, A Kwokal, and BC
Today. 12(23/24): 1061-1067.
Cizmek. 2005. Influence of
Chauhan, Shikha Baghel. 2017.
cyclodextrin complexation on
Penetration Enhancement Techniques.
piroxicam gel formulations. Acta
Journal of Applied Pharmacy.9(2):1-5.
Pharm.55: 223–236.
Chun-Ying, CUI, and Wan-Liang LU.
Kumar, B, S K Jain, and SK
2005.Sublingual delivery of insulin:
Prajapati.2011.Effect of penetration
Effects of enhancers on the mucosal
enhancer dmso on in-vitro skin
lipid fluidity and protein
permeation of acyclovir transdermal
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 35

microemulsion formulation. Int J matrix system in rabbits and rats. Euro


Drug Delivery.3: 83-94. J Pharm Biopharm. 61: 14-19.
Mathur, Vineet, Yamini Satrawala, and Shin, SC, CW Cho, and IJ
Mithun Singh Rajput. 2010. Physical Oh.2000.Enhanced efficacy by
and chemical penetration enhancers in percutaneous absorption of piroxicam
transdermal drug delivery system. from the poloxamer gel in rats. Int J
Asian Journal of Pharmaceutics.173- Pharm. 193: 213-218.
183. Singh, PB, and PK Choudhury. 2007.
Meenakshi,D,andC Priya.2014. Chemical Penetration enhancers for
penetration enhancers: an approach transdermal drug delivery of
to enhance transdermal drug systemic agents. J Pharm Res.6: 44-50.
delivery.Int J Universal Pharmacy and Singh, BN, RB Singh, and J
Bio Sciences.3(1):95-107. Singh.2005.Effects of ionization and
Naik, A, LARM Pechtold, Potts RO, penetration enhancers on the
and Guy RH. Mechanism of oleic transdermal delivery of 5-fluorouracil
acid-induced skin penetration through excised human stratum
enhancement in vivo in humans. J corneum. Int J Pharm. 298: 98–107.
Controlled Releas.2007. 37: 299-306. Singh, D, M Pradhan, M Nag, and MR
Narishetty, STK, and R Panchagnua. Singh. 2014. Vesicular system: versatile
2005.Effect of l-menthol and 1,8- carrier for transdermal delivery of
cineole on phase behavior and bioactives. Artif Cells Nanomed
molecular organization of SC lipids Biotechnol. [Epub ahead of print].
and skin permeation of zidovudine. J doi: 10.3109/21691401.2014.883401.
Controlled Release.102: 59-70. Singh, H, R Sharma, and M Joshi. 2014.
Nokhodchi, A, J Shokri, A Transmucosal delivery of docetaxel by
Dashbolaghi, DH Zadeh, T mucoadhesive polymeric nanofibers.
Ghafourian,, and MB Jalali. 2003.The Artif Cells Nanomed Biotechnol.
enhancement effect of surfactants on [Epub ahead of print]. doi:
the penetration of lorazepam through 10.3109/21691401.2014.885442.
rat skin. Int J Pharm. 250: 359-369. Singh, K, N Arora, and T Garg. 2012.
Pathan, Inayat Bashir C and Mallikarjuna, RFID: a trustable security tool in
Setty. 2009. Chemical Penetration pharmaceutical industry. Am J Pharm
Enhancers for Transdermal Drug Tech Res.2:113–27.
Delivery Systems.Tropical. Journal of Singh, O, T Garg T, G Rath, and Goyal
Pharmaceutical Research.8(2):173-179. AK. 2014. Microbicides for the
Patil, UK, and R Saraogi. 2014.Natural treatment of sexually transmitted hiv
products as potential drug permeation infections. J Pharm. 1–18.
enhancer in transdermal drug delivery Touitou, E, and BW Barry.
syste. Archives Dermato 2007.Enhancement in drug delivery.
Research.306(5): 419-426. CRC Press Taylor & Francis Group,
Saini, S, SB Chauhan, and SS Agrawal. Suite, 243.
2014.Recent development in Touitou, E, B Godin, Y Karl, S
penetration enhancers and techniques Bujanover, and Y Becker. 2008. Oleic
in transdermal drug delivery system. J acid, a skin penetration enhancer,
Adv Pharm Edu Res. 4(1): 31-40. affects langerhans cells and
Shembale, A.I., Borole D.K., and Lohiya corneocytes. J Controlled Release.
R.T.2010. Useful Permeation 80:1-7.
Enhancers for Transdermal Drug Trommer, H., and Neubert, R.H.H. 2006.
Delivery: A Revew, Int. J. Pharm. Overcoming the Stratum Corneum:
Research & Developments. The Modulatatiom of Skin
Shin, SC, and JS Choi.2005.Enhanced Penetrarion, Skin Pharmacology and
efficacy of triprolidine by Phisiology. 19 : 106 – 121.
transdermal application of the EVA
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 3 36

Vaddi, HK, LZ Wang, PC Ho and SY


Chan. 2001.Effect of some enhancers
on the permeation of haloperidol
through rat skin in vitro. Inte J
Pharm.212: 247-255.
Vinod, Sarvani P, Banji D, and Teja B.
2010. Transdermal drug delivery
system-over coming challenges of
popular drug delivery system. Int J
Pharm World Res.3:49–53.

Anda mungkin juga menyukai